Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny.

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Praktek Keperawatan Gawat Darurat II

Disusun Oleh:
NAMA : AMENDA PUSPA FAUZIAH
NIM : C1AA17016

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. A

Tanggal Pengkajian : 27 Juli 2020

Pengkaji : Amenda Puspa Fauziah

A. Deskripsi Klien
Klien seorang perempuan berusia 50 tahun di bawa oleh keluarga ke
Unit Gawat Darurat karena mengalami penurunan kesadaran. Keluarga klien
mengatakan klien tiba-tiba tidak sadarkan diri setelah klien mengeluh nyeri
dada selama ± 3 hari.
Pada pemeriksaan airway, pasien dalam keadaan sesak nafas, dan
terdapat sumbatan jalan nafas seperti suara snoring.
Pada pemeriksaan breathing diperoleh adanya adanya sesak nafas,
frekuensi respirasi 40x/menit maka di lakukan pemasangan spo2 75%.
Pada pemeriksaan circulation klien tampak pucat dan CRT >2 detik.
Pada pemeriksaan disability, didapatkan hasil keadaan pasien semi
coma.
Pada pemeriksaan exposure, tidak didapatkan tanda-tanda trauma.

B. Informasi Pra Hospital


Klien di bawa oleh keluarga ke Unit Gawat Darurat karena klien tiba-tiba
tidak sadarkan diri setelah mengeluh nyeri dada selama ± 3 hari.

C. Respon Petugas IGD


Respon petugas IGD pada saat klien datang ke rumah sakit, perawat langsung
membawa klien kedalam ruangan untuk segera dilakukan penanganan.

D. Biodata Klien
Nama : Ny. B
Usia : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Neglasari RT. 04 RW.24
No RM : 491XXX
Tanggal Masuk RS : 17 Mei 2019

E. Survey Primer

DATA ACTION RESPON


Airway
Jam :- Jam : -
Jam - - Klien dipasangkan OPA - Spo2 meningkat menjadi
DS : - agar jalan nafas terbuka. 97%.
DO : - Suara nafas normal,
- Terdapat tidak ada suara tambahan.
sumbatan jalan
nafas berupa Kesimpulan : airway
secret dan ada clear
suara snoring.

Diagnosa : Pola nafas


tidak efektif.
Breathing
Jam : - Jam : -
Jam - - Setelah dilakukan
DS : - - Dilakukan pemasangan pemasangan O2 sesak
DO : oksigen nasal kanul berkurang.
- Klien tampak 3lt/menit - RR : 32x/menit.
sesak nafas
- RR : 40x/menit Kesimpulan
- Terpasang O2 Breathing Clear

Diagnosa
Pola Nafas tidak efektif
Circulation
Jam - Jam -
Jam - .
DS : - Dilakukan - Infus terpasang.
DO : pemasangan infus - CRT <2 detik.
- Klien tampak RL
pucat, CRT >2 Kesimpulan
detik. Circulation clear
sementara

Diagnosa
Kekurangan volume
cairan.
Disability
Jam - Jam –
Jam - - Kesadaran klien masih
DS : - Mengkaji nilai GCS semi coma.
DO : klien setiap 15 menit. Kesimpulan
- Keadaan semi Disability Clear sementara
coma.

Diagnosa
Gangguan perkusi
jaringan cerebral.
Exposure
Jam – Jam -
Jam - - Pemeriksaaan fisik head - Tidak terdapat trauma di
DS : to toe. tubuh.
DO :
- Klien non trauma

Diagnosa
Tidak ada masalah
keperawatan
Foley Catheter Jam - Jam -

Jam -
DS :
DO :
- Tidak terdapat distensi
kandung kemih.

Diagnosa
Tidak ada masalah
keperawatan
Gastric Tube

DS :
DO :
- Tidak ada distensi
abdomen

Diagnosa
Tidak ada masalah
keperawatan

F. Survey Sekunder
1. History AMPLE
Alergi : Klien tidak mempunyai alergi terhadap obat atau
makanan.
Medikasi : Klien tidak sedang mengkonsumsi obat apapun dan
sebelumnya tidak pernah dirawat dirumah sakit.
Past illness : Klien mempunyai riwayat penyakit lambung.
Last Meal :-
Event : Terjadi saat klien sedang tidak sadarkan diri.

2. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


a. Kepala :-
b. Wajah :-
c. Mata :-
d. Hidung : Terpasang alat bantu oksigen nasal kanul.
e. Telinga :-
f. Mulut : Terdapat pemasangan OPA
g. Leher :-
h. Abdomen : -
i. Dada : Terdapat suara tambahan (snoring), RR: 40x/menit.
j. Ekstremitas :
1) Ekstremitas atas : CRT > 2 detik.
2) Ekstremitas bawah : CRT > 2 detik.

3. Terapi obat

No Nama Obat Dosis Cara pemberian


1. Ringer Laktate 500 ml IV
PEMBAHASAN

Proses keperawatan yang dilakukan pada Ny. B dengan kondisi sesak


nafas. Semua tindakan yang dilakukan pada Ny. B sudah sesuai dengan teori.

Pada tahap penanganan airway pada kasus Ny. B Terdapat sumbatan


jalan nafas berupa secret dan ada suara snoring dan dipasang alat OPA.

Pada tahap penanganan breathing pada kasus Ny. B didapatkan data


pada RR : 40x/menit, pemeriksaan look klien tampak sesak, pergerakan
dinding dada simetris. Pemeriksaan listen ada suara nafas tambahan. Tindakan
awal yang dilakukan perawat memberikan OPA hal ini sudah sesuai teori.

Pada tahap penanganan circulation pada kasus Ny. B Klien tampak


pucat, CRT >2 detik. Dan juga melakukan pemasangan cairan infus, hal ini
sudah sesuai dengan teori.

Pada tahap penanganan disability pada kasus Ny. B didapatkan data


Ny. B dengan keadaan semi coma. Mengkaji nilai GCS klien setiap 15 menit.
Hal ini sudah sesuai dengan teori.

Pada tahap penanganan exposure pada kasus Ny. B tidak dilakukan


dengan membuka seluruh pakaian klien karena klien non trauma.

Pada pemasangan folley kateter tidak dilakukan, karena Ny. B tidak


mengalami distensi kandung kemih.

Pada tahap penanganan gastic tube pada kasus Ny. B tidak dilakukan
karena Ny. B tidak ada distensi abdomen.

Anda mungkin juga menyukai