Anda di halaman 1dari 21

JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279

Vol.1 No.2 Desember 2019

Implementasi Rencana Aksi negara. Lahirnya Instruksi Presiden


Nasional Bela Negara Nomor 7 Tahun 2018 mengenai Rencana
Aksi Nasional Bela Negara, menjadi
Berdasarkan Instruksi Presiden
gambaran bahwa pemerintah tengah
Nomor 7 Tahun 2018 Oleh mengupayakan penguatan pemahaman
Dewan Ketahanan Nasional nilai-nilai Pancasila yang saat ini
Republik Indonesia mengalami penurunan akibat
keteledoran pemerintah yang
Andika Widiyanto1, M Dian melaksanakan kegiatan yang bersifat
Hikmawan2, Riswanda3 kaku dan monoton. Hal ini tentu menjadi
1Program Studi Ilmu Pemerintahan, pekerjaan rumah bagi pemerintah
beserta masyarakat Indonesia untuk
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa.
Indonesia Sebagai contoh, adanya aksi massa yang
2Program Studi Ilmu Pemerintahan,
menonjolkan identitas
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, keagamaan/etnis/kesukuan tentu hal ini
Indonesia menegasikan nilai-nilai persatuan
3 Program Studi Ilmu Pemerintahan, didalam Pancasila. Kasus intoleran,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, terorisme, dan konflik-konflik
Indonesia vertikal/horizontal yang tengah terjadi
di masyarakat. Seiring dengan kemajuan
*Korespondensi Penulis. E-mail: dan perkembangan zaman, upaya yang
dian.hikmawan@untirta.ac.id dilakukan pemerintah dalam
memperkuat pemahaman ideologi
Pancasila seharusnya tidak bersifat
Abstrak
monoton, oleh karenanya perlu
Ideologi yang merupakan instrumen
modifikasi kegiatan yang lebih bersifat
penting dalam menjadi suatu acuan nilai
fleksibel dan mengikat semua golongan.
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
Kata kunci: Implementasi, Pancasila,
serta menjadi nilai yang menjaga
Bela Negara
keutuhan suatu bangsa. Oleh karena itu,
ideologi harus selalu dipahami dengan
baik oleh setiap warga negaranya, Abstract
sehingga dinamika kehidupan berbangsa Ideology which is an important
dan bernegara tidak melenceng dari nilai instrument in being a reference value for
yang termuat dalam suatu ideologi. the life of the nation and state as well as a
Pancasila sebagai ideologi yang value that maintains the integrity of a
mempersatukan berbagai pemikiran dari nation. Therefore, ideology must always
tiap-tiap warga negaranya, tentunya be well understood by every citizen, so
perlu dipahami dengan baik, sehingga that the dynamics of national and state
dinamika kehidupan berbangsa dan life do not deviate from the values
bernegara tidak mengalami gejolak contained in an ideology. Pancasila (Five
ataupun perpecahan. Dalam melakukan Principal of Indonesia) as an ideology that
penguatan pemahaman nilai-nilai unites the various thoughts of each of its
Pancasila tentu harus diupayakan oleh citizens, certainly needs to be well
pemerintah selaku penyelenggara understood, so that the dynamics of
national and state life do not experience
174
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

turmoil or division. In strengthening the negara lain seperti misalnya, Amerika


understanding of the values of Pancasila, Serikat. Negara ini ialah Negara
of course, efforts must be made by the Komunis terbesar pada saat itu, oleh
government as the state organizer. The karena itu tidak dapat dipandang
birth of Presidential Instruction No. 7 of
sebelah mata kekuatan politiknya,
2018 concerning the National Defense
sejak berdiri pada tanggal 25 Oktober
Action Plan, illustrates that the
government is working to strengthen the
1927, bahkan setelah 3 tahun
understanding of Pancasila values that kemudian, yakni sejak 1920
are currently experiencing a decline due pemimpin Uni Soviet ialah Vladimir
to government negligence in carrying out Lenin bertekad kuat untuk
activities that are rigid and monotonous. melebarkan sayap komunis keluar
This is certainly a homework for the dari Eropa Timur.
government and the people of Indonesia Ketika masa kejayaannya, Uni
to maintain the integrity and integrity of Soviet yang saat itu merupakan
the nation. For example, a mass action kesatuan dari beberapa negara,
that emphasizes religious / ethnic / ethnic
mampu memberikan pengaruhnya
identity certainly negates the values of
dengan menanamkan paham
unity within Pancasila. Cases of
intolerance, terrorism, and vertical /
komunisenya dibeberapa Negara di
horizontal conflicts that are happening in luar dari Eropa Timur. Akan tetapi
the community. Along with the progress pada perkembangannya, justru
and development of the times, the efforts terjadi kegagalan yang di alami Uni
made by the government in strengthening Soviet dalam menyatukan negara-
the understanding of the ideology of negara yang menjadi bagian dari Uni
Pancasila should not be monotonous, Soviet. Kuatnya keyakinan atas ego
therefore it is necessary to modify suatu etnik tertentu masih sangat
activities that are more flexible and terasa, akibatnya tiap-tiap Negara
binding on all groups.
bagian daripada Uni Soviet masih
Keywords : Implemantation, Pancasila,
kental dengan nuansa etnik
National Defense.
kedaerahan masing-masing. Hal ini
yang kemudian berdampak pada
memudarnya rasa persatuan yang
A. PENDAHULUAN
dimiliki rakyat Uni Soviet saat itu,
Berdasarkan perjalanan
sehinngga kemudian faktor inilah
peradaban didunia, dimana banyak
yang menyebabkan keruntuhan
melahirkan pemikiran-pemikiran
negara Uni Soviet.
yang menjadi landasan filosofis
Pemikiran yang menjadi
berjalannya suatu tatanan kehidupan
landasan filosofis atau yang
berbangsa dan bernegara. Seperti Uni
dikatakan oleh Soekarno sebagai
Soviet misalnya, yang merupakan
Philosophisce Grondslag yang
salah satu yang pernah menjadi
kemudian ditetapkan pada 1 Juni
negara yang masuk dalam percaturan
1945 Pancasila sebagai dasar bagi
kekuasaan dunia dan merupakan
Indonesia untuk merdeka. Meskipun
seteru daripada beberapa negara-
175
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Undang-Undang Dasar 1945 sejak membangun kehidupan yang


sehari setelah Proklamasi merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
Kemerdekaan bangsa Indonesia telah makmur yang tertuang dalam
mengalami amandemen, namun pembukaan UUD 1945 tentu hanya
didalam mukaddimah-nya selalu dapat dicapai apabila memposisikan
menegaskan, bahwa didalam kembali Pancasila sebagai keyakinan
menyusun kemerdekaan ialah harus standar dan falsafah bangsa sehingga
berdasarkan pada Pancasila, yang segala aspek kehidupan budaya,
didalamnya terkandung nilai-nilai hukum atau kebijakan, sosial, politik,
yang saling berkaitan. Dan Pancasila ekonomi, dan lingkungan berjalan
yang merupakan “Jenius Nusantara” sesuai dengan Pancasila sebagai
yang telah diwariskan oleh para dasar Indonesia merdeka.
pendiri bangsa kepada kita yaitu Pancasila yang semakin hari
sebuah dasar dan pandangan hidup semakin melemah akibat
negara yang menjadi jiwa atas keteledoran, ketidaktaatan, dan
konstitusi UUD 1945 (Latif, 2011). penyelewengan atas nilai-nilai
Dalam pandangan Soekarno Pancasila oleh bangsa sendiri,
manyatakan, “Tidak ada dua bangsa terutama oleh lembaga negara,
yang cara berjoangnya sama. Setiap bintang pemimpin itu pun redup
bangsa memiliki cara berjuangnya tertutup kabut, dan pelan-pelan
sendiri, mempunyai karakteristiknya timbul kegelapan dalam rumah
sendiri.” Oleh karena itu pada kebangsaan (Latif, 2011). Lemahnya
hakekatnya setiap bangsa termasuk pemaknaan Pancasila sebagai falsafah
bangsa Indonesia mempunyai bangsa Indonesia menjadi pekerjaan
kepribadian sendiri. Yang mana rumah yang tak kunjung usai. Di era
kepribadian itu seharusnya tercermin digital seperti saat ini sangat
didalam pelbagai hal baik secara memberikan dampak yang besar bagi
budaya, hukum, sosial, politik, kehidupan budaya bangsa Indonesia,
ekonomi, dan lingkungan. seperti modernisasi dan westernisasi
Memudarnya keyakinan terhadap yang banyak menjadikan masyarakat
Pancasila menghasilkan gambaran Indonesia hari ini cenderung
suatu peristiwa yang terjadi dalam berkiblat budaya terhadap nilai-nilai
kehidupan bernegara saat ini budaya barat, sehingga hal ini
merupakan permasalahan yang akut, mencabut nilai-nilai budaya asli yang
baik dalam lini pemerintahan menjadi jati diri bangsa Indonesia.
ataupun sosial masyarakatnya. Lemahnya pemaknaan Pancasila
Ditetapkannya Pancasila sebagai saat ini menjadi akibat menuculnya
dasar Indonesia merdeka pada 1 Juni perilaku untuk mencontek pemikiran
1945 merupakan suatu nilai penting lain sehingga Pancasila tidak lagi
bagi bangsa Indonesia dalam dijadikan sebagai keyakinan standar
membangun kehidupan berbangsa dalam kehidupan berbangsa dan
dan bernegara. Kehendak untuk bernegara di Indonesia. Dalam

176
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

(Soekarno, 2017) Soekarno yang saat ini cenderung berkembang


mengatakan bahwa “national unity secara teknis, namun mengalami
can only be preserved upon a basic kemunduran secara etik, yang mana
which is larger than the nation it self” kemudian demokrasi justru banyak
yang artinya bahwa sebuah persatuan melahirkan koruptor, kebebasan
hanya dapat terjaga dan terpelihara informasi justru banyak
kekal dan abadi jika persatuan memunculkan sensasi dan
nasional itu bersandar pada satu nilai kebohongan atau hoax (Latif, 2018).
yang lebih luas daripada bangsanya Dalam hal ini maka perlu ada upaya
itu sendiri. Persoalan disintegrasi signifikan dari pada pemerintah
yang hari ini banyak terjadi di selaku pemangku kebijakan tertinggi
nasional menginterpretasikan bahwa dalam tatanan kenegaraan untuk
Pancasila sebagai Dasar Negara mengembalikan nilai etik kehidupan
semakin melemah. berbangsa dan bernegara masyarakat
Akutnya krisis yang kita hadapi Indonesia sesuai dengan nilai-nilai
mengisyaratkan bahwa untuk Pancasila.
memulihkannya, kita memerlukan Persoalan lemahnya pemaknaan
lebih dari sekedar politics as usual. Pancasila saat ini pun menjadi
Kita memerlukan visi politik baru. persoalan yang sangat urgen, hal ini
Peribahasa mengatakan, “Where there dilihat dengan adanya beberapa
is no vision, the people perish.” Visi aturan yang dikeluarkan guna
ataupun tujuan suatu bangsa itu menguatkan kembali nilai-nilai
harus berdasarkan pertimbangan Pancasila, yakni Peraturan Menteri
yang pada kenyataannya krisis Dalam Negeri nomor 7 tahun 2012
nasional saat ini berakar jauh pada serta Instruksi Presiden nomor 7
krisis moral yang melanda jiwa tahun 2018. Adapun yang terkait dan
bangsa. Tentu harus dilakukan suatu menjadi penanggung jawab daripada
usaha “penyembuhan” untuk upaya untuk menguatkan kembali
memperkuat kembali nilai fundamen nilai-nilai Pancasila yakni Dewam
etis dan karakter bangsa Ketahanan Nasional dan Seluruh
berlandaskan pandangan hidup Kementerian Koordinator terkait,
bangsa Indonesia itu sendiri (Latif, yang memiliki kewenangan dalam
2018). Sehingga lemahnya pelaksanaan Rencana Aksi Nasional
pemaknaan Pancasila saat ini Bela Negara dalam konteks
diupayakan oleh Pemerintah untuk penguatan nilai-nilai Pancasila.
melakukan penggiatan penguatan
nilai-nilai Pancasila melalui program- B. TEORI (Literature Review)
program yang dilaksanakan oleh Adanya beberapa gejala sosial
Lembaga Negara ataupun daerah. yang mengisyaratkan bahwa nilai-
Indonesia yang saat ini bisa nilai Pancasila belum teraplikasikan
dikatakan sedang mengalami krisis dengan baik tentu terdapat
multidimensional. Kehidupan politik dibeberapa daerah. Isu mengenai

177
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

keagamaan misalnya, yang cenderung Adanya ancaman terhadap


bersifat politis karena status ideologi Pancasila seperti terorisme,
keagamaan yang naik diatas radikalisme, separatism, dan
panggung politik. Hal ini tentu komunisme tentu menjadi tantangan
mengisyaratkan bahwa keutuhan ekstra bagi pemerintah Indonesia
dalam bingkai persatuan belum dalam menjaga keutuhan Negara
terjalin dengan baik antara umat Kesatuan Republik Indonesia.
beragama. Lain hal misalnya terjadi Sehingga dalam Inpres Nomor 7
di Banten, mengenai isu pembakaran Tahun 2018 tersebut mengenai
rumah ibadah di salah satu tempat di permasalahan ancaman ideologi yang
Banten, yaitu di Lebak. Persoalan ini mana terdapat penyebaran-
tentu menjadi pertanda dan penyebaran ideologi yang
perhatian khusus bagi pemerintah bertentangan dengan Pancasila.
untuk mengembalikan kehidupan Melalui penelitian ini tentu
masyarakat di Banten supaya lebih bertujuan untuk memberikan
guyub dan harmonis. masukan pada pemerintah pusat
Dalam hal yang lebih bersama dengan pemerintah daerah
sederhana misalnya, mengenai yang berwenang melakukan
etnosentrisme yang masih kental koordinasi dan kerjasama dalam
terasa di beberapa wilayah di upaya menggiatkan kembali nilai-
Indonesia yang dalam hal ini nilai Pancasila, sehingga penguatan
mengenai dukungan terhadap nilai-nilai Pancasila dapat
olahraga seperti sepak bola. Isu dilaksanakan dengan tepat, sinergis,
etnosentrisme yang kental terasa juga dan menyeluruh kepada seluruh
kerap kali menjadi pemicu atas elemen masyarakat di Indonesia.
perpecahan yang biasanya terjadi di
kalangan muda. Hal ini tentu C. METODE
menandakan bahwa dari generasi ke Penelitian yang berjudul
generasi nilai-nilai Pancasila semakin “Implementasi Rencana Aksi Nasional
mengalami pelemahan, yang Bela Negara Berdasarkan Instruksi
dimungkinkan karena metoda dalam Presiden Nomor 7 Tahun 2018” ini
pelaksanaan program penguatan merupakan suatu pembahasan yang
nilai-nilai Pancasila yang sudah tidak muncul dikarenakan fenomena-
relevan, sehingga perlu adanya fenomena sosial dan politik yang
modifikasi dalam menyampaikan dan terjadi di Indonesia, dimana
menanamkan kembali nilai-nilai fenomena yang terjadi merupakan
Pancasila. Adanya terobosan terbaru suatu interpretasi yang
dari pemerintah yang menetapkan memperlihatkan terjadinya
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun pergeseran/penyimpangan pikiran
2018 diharapakan mampu menjadi atau perilaku yang bertentangan
alternatif baru dalam menguatkan dengan Pancasila sebagai dasar
nilai-nilai Pancasila.

178
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

negara dan pandangan hidup bangsa oleh waktu dan tempat), yang lain
Indonesia. menganggapnya sebagai strategi
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian, metodologi, atau strategi
menguraikan data mengenai upaya riset komprehensif (Denzil & Lincoln,
yang dilakukan oleh pemerintah 2005, Merriam, 1998, Yin, 2009).”
terhadap komitmen nasional untuk
melakukan penggiatan nilai-nilai Kemudian di dalam pendekatan
Pancasila. Pemerintah dalam hal ini studi kasus, metoda yang digunakan
tentu memiliki kewenangan yang luas tetaplah kualitatif. Dimana peneliti
dan keharusan untuk melakukan melakukan serangkaian aktifitas
penguatan nilai-nilai Pancasila guna pengamatan dan wawancara.
menjaga kerukunan dan ke-Bhineka Meskipun data yang nantinya
Tunggal Ika-an yang melekat pada digunakan bersifat statistik namun
bangsa Indonesia. data tersebut hanya digunakan
Metodologi Kualitatif tentu sebagai pelengkap guna menguraikan
menjadi metoda yang tepat yang permasalahan secara komprehensif.
dijadikan oleh peneliti sebagai alat Dalam penelitian ini, kasus yang
yang digunakan untuk membedah diangkat dalam pembahasan
permasalahan terkait melemahnya Implementasi Rencana Aksi Nasional
pemaknaan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara berdasarkan Instruksi
adanya ancaman pertentangan Presiden Nomor 7 Tahun 2018
ideologi yang dapat berakibat dikarenakan adanya ancaman faktual
mengganti ideologi Pancasila. Metoda yang bertentangan dengan ideologi
ini dianggap tepat oleh peneliti Pancasila yakni Terorisme,
karena data yang dibutuhkan oleh Radikalisme, Seperatisme, dan
peneliti perlu diuraikan secara Komunisme.
mendalam dan dinamis. Sehingga
peneliti akan menentukan informan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang memiliki keterkaitan dan ahli 1. Kepentingan-kepentingan yang
atau berkompetensi dalam bidang mempengaruhi dalam
yang membahas mengenai nilai-nilai perumusan Rencana Aksi
Pancasila Nasional Bela Negara
Dalam penelitian ini, peneliti Kepentingan yang terlibat dalam
menggunakan metode penelitian pembuatan kebijakan tentu
dengan pendekatan studi kasus. Stake memberikan pengaruh bagi bentuk
dalam (Cresswell, 2007) menyatakan kebijakan yang akan dihasilkan.
bahwa: Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti pada 9 April
“Studi kasus bukanlah metodologi, 2019 pukul 11.08 dengan Tim Dewan
melainkan pilihan tentang sesuatu Ketahanan Nasional yaitu Kolonel
yang hendak dipelajari (yaitu, kasus (AU) Oktav Siagian selaku Tim
dalam sistem terbatas, yang dibatasi

179
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Analisis Kebijakan Kedeputian Sistem menguatkan kembali rasa cinta tanah


Nasional, yang menyatakan : air, menguatkan nilai-nilai Pancasila
disegala segmen lapisan masyarakat,
“Sebelum di amandemen perspektif serta menumbuhkan semangat bela
bela negara didalam uu hanya negara tentu juga menjadi
dikategorikan sebagai ranah militer kepentingan pemerintah daerah, yang
atau pertahanan. Namun saat ini bela dalam hal ini ialah pemerintah daerah
negara bukan hanya menyangkut Provinsi Banten.
perihal militer namun sudah meluas Berdasarkan hasil wawancara
ke ranah masyarakat. Wantannas dengan Kepala Sub Bidang Wawasan
disini ditunjuk sebagai pelaksana Kebangsaan Badan Kesbangpol
kordinator bela negara di seluruh Provinsi Banten pada 3 Mei 2019,
lembaga dan kementerian. Bela beliau menjelaskan bahwa :
negara dilakukan berdasarkan
karakteristik masyarakat. Adapun “Di Banten termasuk kedalam zona
tahap pelaksanaan yaitu, pembuatan yang rawan kedalam isu terorisme,
modul utama yang menjadi rujukan dan radikalisme, dan gerakan-
kementerian negara, pelaksanaan gerakan yang bertentangan dan tidak
munas, rembug nasional, internalisasi diakui oleh negara. Program bela
(tot), tahap aksi gerakan, tahap negara ini mesti kokoh guna
pelaporan langsung ke presiden.” menanggulangi kemungkinan
(Wawancara Kol. AU Oktav Siagian, terorisme, radikalisme dan
pada 9 April 2019.) separatisme. Lembaga pemerintah
pusat dan pemerintah daerah tentu
Dalam pelaksanaan Rencana harus lebih serius dalam
Aksi Nasional Bela negara yang menyelesaikan ancaman ideologi,
berdasarkan adanya kebijakan khususnya di Banten. Program Bela
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun Negara ini merupakan kegiatan yang
2018 yang kemudian Presiden penting yang setiap tahun konsisten
menunjuk Dewan Ketahanan kami laksanakan guna mencegah
Nasional Republik Indonesia sebagai radikalisme.” (Wawancara Agus
pelaksana sekaligus koordinator bela Kasubid Wasbang Kesbangpol
negara di seluruh lembaga dan Provinsi Banten, 3 Mei 2019)
kementerian. Adapun bentuk bela
negara yang hendak ingin Banten sebagai salah satu zona
dilaksanakan oleh pemerintah saat yang dapat dikatakan rawan terhadap
ini ialah bela negara yang lahir persoalan terorisme, dan radikalisme,
berdasarkan karakteristik lembaga dan gerakan-gerakan yang tidak
ataupun kementerian, karakteristik diakui oleh negara. Dalam rangka
pemerintah daerah dengan kearifan menanggulangi permasalahan
lokal yang hendaknya diwujudkan tersebut, Badan Kesbangpol Provinsi
menjadi fondasi nilai-nilai bela Banten berkepentingan dalam rangka
negara. Adanya keinginan untuk memberikan pengaruh dalam
180
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

menyelesaikan permasalahan Tantangan untuk melakukan


radikalisme, terorisme, dan ancaman- penguatan nilai-nilai Pancasila,
ancaman ideologis lainnya. kemudian melakukan pelembagaan
Berbagai tantangan yang Pancasila, guna menyelesaikan
dihadapi bangsa Indonesia saat ini permasalahan-permasalahan
tentu harus segera diselesaikan oleh esklusivisme, ekstrimisme,
pemerintah guna menjaga keutuhan radikalisme, serta terorisme haruslah
dan kesatuan negara Indonesia. diupayakan secara maksimal oleh
Adapun tantangan-tantangan yang seluruh lapisan masyarakat guna
sejauh ini harus segera diselesaikan menciptakan kehidupan bangsa dan
oleh pemerintah, Yudi Latif negara yang kental dengan nuansa
menjelaskan dalam wawancaranya kekeluargaan dan gotong-royong.
bersama peneliti; 2. Jenis manfaat yang seharusnya
dihasilkan dalam implementasi
“Tantangan penguatan pemahaman Rencana Aksi Nasional Bela
nilai-nilai Pancasila ini perlu Negara
diwujudkan dengan pendirian dan Penguatan pemahaman nilai-
pengembangan pemahaman terhadap nilai kebangsaan tentu harus
. Hal ini diarahkan pada upaya-upaya memberikan manfaat yang dirasakan
dalam pembelajaran, pengkajian, dan memberikan dampak dalam
pertukaran pikiran, silang inisiatif kehidupan sosial-masyarakat. Tiap-
dalam praksis kehidupan masyarakat tiap daerah seharusnya dapat
dan pemerintahan. Tantangan memberikan sumbangsihnya
esklusivisme, ekstrimisme, yang terhadap pengaktualisasian nilai-nilai
mengarah pada intoleransi, Pancasila. Yudi Latif dalam
penguatan nilai-nilai Pancasila dalam wawancaranya bersama peneliti
hal ini adalah melalui pengembangan menjelaskan;
kewargaan inklusif dimana masing-
masing dan semua anak bangsa dapat “Proses penguatan pemahaman ini
berkontribusi terhadap kebangsaan perlu dilaksanakan disemua wilayah
Indonesia. Tantangan pelembagaan, Indonesia, ternasuk Banten. Proses
penguatan pemahaman nilai-nilai ini perlu mengangkat Banten untuk
kebangsaan tentu harus diwujudkan “berdiri sama tinggi, duduk sama
dengan pembangunan pelembagaan rendah” dengan wilayah-wilayah lain
Pancasila didirikan dan diupayakan di Indonesia. Oleh karenanya Banten
dalam kehidupan kebangsaan dan perlu menggali nilai-nilai luhur yang
kenegaraan. Hal ini diarahkan pada ada selama ini sebagai perwujudan
ranah, kebudayaan, ranah politik, daripada Pancasila, dengan itu
ranah ekonomi.” (Wawancara tertulis Banten dapat memberikan
dengan Yudi Latif selaku Akademisi, sumbangan kehidupan Pancasila
pada 8 April 2019) dalam kehidupan nasional.”
(Wawancara tertulis dengan Yudi

181
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Latif selaku Akademisi, pada 8 April disintegrasi tentu menjadi persoalan


2019) yang serius bagi setiap bangsa,
khususnya bangsa yang besar seperti
Adanya pelaksanaan Program Indonesia, adapun permasalahan
Bela Negara ini dilatar belakangi oleh disintegrasi bangsa ini terjadi
kekhawatiran pemerintah mengenai dikarenakan beberapa faktor, salah
adanya krisis multidimensi yang satunya adalah karena munculnya
melanda bangsa Indonesia, sehingga kelompok-kelompok tertentu yang
pelemahan pemahaman mengenai tidak bersepakat dengan Ideologi
wawasan kebangsaan yang di Pancasila serta berusaha untuk
antaranya pemahaman mengenai mengganti Ideologi Pancasila dengan
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Ideologi lainnya. Tentu hal ini juga
Bhineka Tunggal Ika. Berdasarkan dipicu karena lemahnya pemahaman
hasil wawancara yang dilakukan pada masyarakat akan wawasan
hari Selasa 26 Maret 2019 pukul kebangsaan sehingga mudah
13.02 WIB dengan Pakar dari Dewan terpengaruhi oleh ideologi kelompok
Ketahanan Nasional, Leo Agustino. lain.
“Secara filosofis lahirnya Instruksi Sejalan dengan yang
Presiden Nomor 7 tahun 2018 disampaikan Leo Agustino, adapun
dilatarbelakangi karena beberapa wawancara selanjutnya dilakukan
persoalan disintegrasi bangsa. Ada kepada Tim Dewan Ketahanan
beberapa faktor yang mengakibatkan Nasional yaitu Kolonel (AU) Oktav
terjadinya disintegrasi bangsa. Siagian selaku Tim Analisis Kebijakan
Banyaknya kemunculan kelompok- Kedeputian Sistem Nasional.
kelompok kanan ataupun kiri dimana “Inpres no 7 tahun 2018 lahir
kanan diidentikkan dengan golongan berdasarkan keprihatinan kita
islam dan kiri yang identik dengan terhadap bangsa yang kini dilanda
golongan komunis, dan termasuk krisis multidimensi. Karena saat ini
kelompok-kelompok yang ingin ancaman atas kehancuran suatu
mengganti ideologi Pancasila. bangsa bukan hanya muncul dari
(Wawancara Leo Agustino, 26 Maret ranah militer, tetapi banyak sekali
2019) segmen yang dapat mengancam,
Adanya permasalahan diantaranya adalah ideologi, hoax,
disintegrasi yang melanda bangsa radikalisme, dll. Maka pemerintah
Indonesia saat ini memicu berpikir harus ada penguatan nilai-
kekhawatiran pemerintah sehingga nilai kebangsaan salah satunya
secara responsif pemerintah adalah pancasila. Memunculkan
mengeluarkan kebijakan Instruksi kembali nilai cinta tanah air, rasa
Presiden Nomor 7 Tahun 2018 untuk memiliki sebagai bangsa, karena
melakukan Rencana Aksi Nasional kerapuhan nilai-nilai kebangsaan
Bela Negara. Permasalahan (Pancasila, NKRI, bhineka, uud 1945)

182
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

dapat menghancurkan suatu bangsa, dan bernegara yang sesuai dengan


maka perlu ditumbuhkan nilai-nilai nilai-nilai Pancasila.” (Wawancara
bela negara disetiap WNI”. tertulis dengan Yudi Latif selaku
(Wawancara Kol. AU Oktav Siagian, Akademisi, pada 8 April 2019)
pada 9 April 2019)
Gotong-royong merupakan
Dari penyampaian narasumber standar atas teraplikasikannya
mengatakan bahwa krisis kehidupan berbangsa dan bernegara
multidimensi yang dialami bangsa ini yang telah berada pada jalur nilai-
tentu sangat memprihatinkan. Karena nilai Pancasila. Tentu gotong-royong
ancaman yang menghancurkan suatu disini adalah sinergitas yang
bangsa saat ini tidak hanya terbangun di tiap-tiap masyarakat,
ditimbulkan dari persoalan militer, sinergitas yang terbangun di tiap-tiap
melainkan banyak faktor yang juga lembaga pemerintah pusat dan
terjadi di masyarakat yang dapat daerah, dan sinergitas lainnya yang
menghancurkan bangsa Indonesia. mencerminkan kehidupan bahu-
3. Derajat perubahan yang ingin membahu dalam membangun
dicapai pasca implementasi kehidupan bernegara yang
Rencana Aksi Nasional Bela berkeadilan.
Negara Selain itu, peneliti melakukan
Lahirnya Instruksi Presiden wawancara dengan Leo Agustino,
Nomor 7 Tahun 2018 mengenai selaku pakar dari Dewan Ketahanan
Rencana Aksi Nasional Bela Negara Nasional. Wawancara dilakukan pada
tentu diharapkan dapat memberikan hari Selasa 26 Maret 2019 pukul
manfaat yang nyata bagi kehidupan 13.02 WIB :
berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Sehingga manfaat yang “Sebagai bangsa yang memiliki
diperoleh oleh masyarakat dapat kewaspadaan nasional, tentu bangsa
memberikan dampak ataupun Indonesia memiliki kewaspadaan
perubahan yang signifikan dalam terhadap kemunculan-kemunculan
menciptakan masyarakat yang ideologi yang bertentangan dengan
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Adanya kemunculan
Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan ideologi-ideologi yang bertentangan
lainnya. dirasa mengganggu nuansa nilai-nilai
Pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila, oleh karenanya perlu
kebangsaan yang merujuk pada nilai- dilahirkan suatu kebijakan yang
nilai Pancasila tentu harus bertujuan untuk mengembalikan
teraplikasikan dalam kehidupan nilai-nilai Pancasila, guna
sosial-masyarakat. Yudi Latif mengembalikan kembali keguyuban
berpendapat bahwa; dalam bernegara” (Wawancara Leo
Agustino, 26 Maret 2019)
“Gotong-royong sebagai standar
terbangunnya kehidupan berbangsa
183
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Sebagai bangsa yang besar tentu seharusnya menjadi keindahan untuk


bangsa Indonesia memiliki saling melengkapi dan saling
kewaspadaan terhadap kemunculan- menghargai.
kemunculan ideologi yang Perubahan yang sangat
bertentangan dengan ideologi diinginkan dari kondisi kehidupan
Pancasila serta dianggap mengganggu berbangsa dan bernegara pasca di
nuansa dan nilai- nilai Pancasila. lahirkannya Instruksi Presiden
Tentu pemerintah harus dengan Nomor 7 Tahun 2018 dan
responsif menanggapi isu yang dapat dilaksanakannya program Rencana
memecah-belah bangsa Indonesia Aksi Nasional Bela Negara tentu
dengan mengembalikan dan adalah kehidupan bernegara yang
memperkuat kembali keguyuban penuh dengan nuansa kehidupan
dalam bernegara berlandaskan berbangsa yang guyub, sehingga
kepada Pancasila. kehidupan yang terbentuk adalah
Selain itu Kolonel (AU) Oktav kehidupan yang aman, damai, dan
Siagian dalam wawancara yang tenteram.
dilakukan di Skretariat Jenderal Namun akibat adanya ketidak-
Ketahanan Nasional pada 9 April sinergisan antara lembaga
2019, beliau menambahkan bahwa : pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah menjadikan perubahan yang
“Banyaknya fenomena politik diharapkan mengalami perlambatan
identitas seharusnya tidak untuk bisa terwujud. Belum
ditonjolkan diranah publik karena sinergisnya antar lembaga
dapat mengancam keutuhan penyelenggara Rencana Aksi Nasional
berbangsa dan bernegara, oleh Bela Negara ini terlihat dalam
karena itu perlu kembali memahami wawancara yang dilakukan peneliti
dengan baik nilai-nilai bela negara.” dengan narasumber Kasubid
(Wawancara Kol. (AU) Oktav Siagian, Wawasan Kebangsaan Badan
9 April 2019) Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Fenomena politik identitas Banten.
menjadi hal yang sangat “Program Bela Negara ini merupakan
dikhawatirkan oleh pemerintah kegiatan yang penting yang setiap
karena dapat menjadi penyebab tahun konsisten kami laksanakan
terjadinya perpecahan. Seharusnya guna mencegah radikalisme. Namun
identitas merupakan hal privat yang terbatasnya anggaran juga menjadi
tidak layak ditonjolkan di publik, permasalahan yang menjadikan kami
dalam hal politik misalnya, identitas hanya mampu melakukan sebagas
kedaerahan, agama, suku, ras dan pencegahan. Tentu semua lini
yang lainnya seharusnya tidak diharapkan mendukung kegiatan bela
menjadi konsumsi dalam kehidupan negara, misalnya dari sektor agama,
bernegara. Perbedaan yang ada pada pertahanan, pemerintah pusat dan
masyarakat Indonesia tentu
184
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

daerah.” (Wawancara Agus Kasubid instruksi kebijakan. Kemudian


Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten, daripada kebijakan tersebut
3 Mei 2019) dikoordinasikan kepada Dewan
Ketahanan Nasional untuk menjadi
Banten yang merupakan salah koordinator pelaksanaan program
satu wilayah yang termasuk kedalam Rencana Aksi Nasional Bela Negara.
zona rawan akan ancaman Dari hasil wawancara langsung
radikalisme tentu menjadi yang dilakukan oleh peneliti kepada
keprihatinan pemerintah akan Kolonel (AU) Oktav Siagian selaku tim
kenyamanan dan ketenteraman Analisis Kebijakan Kedeputian Sistem
masyarakat. Oleh karena itu guna Nasional Wantannas mengungkapkan
menanggulangi ancaman tersebut bahwa:
program bela negara merupakan
salah satu langkah yang perlu “Wantannas disini ditunjuk sebagai
dilakukan dengan serius oleh pelaksana kordinator bela negara di
pemerintah. Namun dalam praktisnya seluruh lembaga dan kementerian.
pelaksanaan program bela negara Bela negara dilakukan berdasarkan
mengalami beberapa kendala karakteristik masyarakat. Adapun
diantaranya masalah anggaran yang tahap pelaksanaan yaitu, pembuatan
saat ini cenderung diprioritaskan modul utama yang menjadi rujukan
bagi pembangunan infrastruktur. kementerian negara, pelaksanaan
Selain itu, objek dalam pelaksanaan munas, rembug nasional, internalisasi
program bela negara yang masih (tot), tahap aksi gerakan, tahap
hanya fokus pada kalangan pelajar pelaporan langsung ke presiden.”
tentu perlu harus segera (Wawancara Kol. (AU) Oktav Siagian,
diperbaharui dengan melakukan 9 April 2019)
kegiatan yang menguatkan nilai-nilai
bela negara di kalangan masyarakat Instruksi Presiden Nomor 7
secara luas. Tahun 2018 mengenai Rencana Aksi
4. Kedudukan pengambil Nasional Bela Negara yang
keputusan terkait Rencana Aksi dikeluarkan oleh Presiden yang
Nasional Bela Negara kemudian menunjuk Dewan
Dalam penelitian mengenai Ketahanan Nasional sebagai
Implementasi Rencana Aksi Nasional koordinator bela negara di seluruh
Bela Negara berdasarkan Instruksi kementerian dan lembaga negara.
Presiden Nomor 7 Tahun 2018 yang Yang nantinya pelaksanaan program
tentunya dibuat langsung oleh bela negara dilakukan berdasarkan
Presiden dengan dibantu oleh karakteristik kementerian dan
beberapa lembaga negara. Presiden masyarakatnya, sehingga masyarakat
selaku kepala pemerintahan tertinggi dapat mengembangkan kearifan lokal
di Negara tentu memiliki kedudukan sebagai bekal untuk melakukan bela
yang strategis untuk mengeluarkan negara.

185
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

4. Siapa pelaksana program biasanya kami melakukan


Rencana Aksi Nasional Bela pembekalan, dan kami rasa ini
Negara merupakan langkah dasar guna
Pelaksanaan program Rencana membimbing generasi penerus
Aksi Nasional Bela Negara yang kedepan.” (Wawancara Agus Kasubid
dikoordinasikan oleh Dewan Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten,
Ketahanan Nasional, adapun yang 3 Mei 2019)
ditunjuk sebagai pelaksana Rencana
Aksi Nasional Bela Negara Namun yang sangat menjadi
berdasarkan Instruksi Presiden perhatian peneliti disini adalah
Nomor 7 Tahun 2018 ialah mengenai belum mengetahuinya
kementerian terkait, lembaga negara, pelaksana terkait dengan kebijakan
pemerintah daerah dan Tentara yang dikeluarkan oleh Presiden yakni
Nasional Indonesia, serta Kepolisian Instruksi Presiden Nomor 7
Republik Indonesia. Tahun2018 mengenai Rencana Aksi
Bela negara juga menjadi Nasional Bela Negara. Hal ini tentu
program rutinitas bagi pemerintah merupakan bentuk gambaran
daerah yang dalam hal ini daripada belum sinergisnya
dilaksanakan oleh Badan Kesatuan pemerintah pusat dengan pelaksana
Bangsa dan Politik Provinsi Banten. program Rencana Aksi Nasional Bela
Peneliti berhasil melakukan Negara. Hal ini tentu menjadi
wawancara dengan Agus selaku permasalahan sinergisitas yang
Kasubid Wawasan Kebangsaan Badan tentunya harus segera diselesaikan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi guna mempercepat hasil yang
Banten. diinginkan secara menyeluruh.
5. Sumber daya yang dihasilkan
“Program bela negara merupakan setelah di implementasikannya
program yang harus dilaksanakan. Rencana Aksi Nasional Bela
Dasar hukum yang saat ini menjadi Negara
rujukan bagi kami dalam Implementasi Rencana Aksi
melaksanakan program bela negara Nasional Bela Negara berdasarkan
adalah permendagri nomor 71 tahun Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
2012. Namun jika Inpres Nomor 7 2018 merupakan gambaran dari
Tahun 2018 kami dari Kesbangpol kekhawatiran pemerintah mengenai
Provinsi Banten belum mengetahui adanya ancaman faktual yang
terkait dengan kebijakan tersebut. mengganggu nuansa kehidupan
Kami Badan Kesbangpol Provinsi berbangsa dan bernegara. Tentu
Banten baru mendengar adanya implementasi Rencana Aksi Nasional
Inpres tersebut. Pelaksanaan tersebut seharusnya berbanding
program bela negara yang saat ini lurus dengan sumber daya yang
laksanakan oleh kami lebih menyasar dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan
pada pelajar dan mahasiswa yang bela negara.

186
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Sebagai seorang akademisi yang menjadikan penguatan pemahaman


cukup memiliki kompetensi dalam Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan
wawasan kebangsaan, peneliti tidak terselenggara dengan baik, dan
melakukan wawancara kepada Yudi belum menyeluruh, apalagi
Latif, yakni seorang akademisi memberikan dampak yang signifikan
sekaligus seorang yang pernah bagi kehidupan bangsa dan negara
menjadi pimpinan Badan Pembinaan Indonesia dengan berhasil
Ideologi Pancasila (BPIP). Yudi Latif menghasilkan sumber daya yang
mengemukakan bahwa: mampu menjadi pelopor bela negara.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
“Pelaku yang seharusnya terlibat Provinsi Banten juga menyasar
dalam melakukan penguatan kalangan pelajar sebagai peserta
pemahaman nilai-nilai kebangsaan ataupun objek pelaksanaan program
ialah (1) kaum muda dengan bela negara.
gagasan-gagasannya yang dapat
menjadi prestasi bangsa (2) “Pelaksanaan program bela negara
penyelenggara negara yang saat ini yang saat ini laksanakan oleh kami
sedang berjuang untuk membuat dan lebih menyasar pada pelajar dan
bangsa Indonesia menjadi rumah mahasiswa yang biasanya kami
untuk semua, dan dalam menjalankan melakukan pembekalan, dan kami
kehidupan yang lebih bahagia dan rasa ini merupakan langkah dasar
berkeadilan (3) tokoh publik yang guna membimbing generasi penerus
perlu menjadi sosok teladan (4) kedepan.” (Wawancara Agus Kasubid
pemikir, termasuk yang sedang Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten,
bergulat dalam akademik, kebijakan 3 Mei 2019)
publik, dan riset, yang Tentu ini merupakan langkah
menyumbangkan keunggulan mereka baik yang dilakukan oleh pemerintah
sebagai keunggulan bangsa (5) daerah Provinsi Banten saat ini dalam
kelompok-kelompok yang bergerak rangka menguatkan kembali nilai-
dalam segala bidang yang senantiasa nilai Pancasila dan wawasan
membagikan keunggulan-keunggulan kebangsaan di kalangan pelajar.
prestasi.” (Wawancara tertulis Namun dikarenakan urgensinya
dengan Yudi Latif selaku Akademisi, terhadap persoalan radikalisme,
pada 8 April 2019) disintegrasi bangsa yang juga banyak
Belum terlibatnya elemen terjadi di Provinsi Banten tentu
lapisan masyarakat secara langkah ini masih belum optimal
menyeluruh seperti halnya kaum guna menciptakan kehidupan
muda, penyelenggara negara atau bernegara yang guyub dan lekat
pemangku kebijakan, tokoh dengan nuansa nilai-nilai Pancasila.
masyarakat, akademisi, dan
organisasi-organisasi yang

187
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

6. Kekuasaan, kepentingan- Program bela negara yang ada


kepentingan, strategi aktor di tiap kementerian dan pemerintah
yang terlibat dalam perumusan daerah tentu harus diwujudkan
Rencana Aksi Nasional Bela dengan merujuk pada modul utama
Negara Inpres Nomor 7 Tahun 2018, namun
Dalam konteks pelaksanaan setelah dilakukan penggalian data
program Rencana Aksi Nasional Bela mendalam ternyata sinergitas antara
Negara, tentu kekuasaan, lembaga negara, pemerintah pusat
kepentingan serta aktor yang terlibat dan pemerintah daerah belum
menjadi sangat penting dalam terbangun secara baik seperti yang
mempengaruhi keberhasilan telah dipaparkan sebelumnya, bahwa
pelaksanaan bela negara. Akutnya pemerintah daerah Provinsi Banten
krisis yang melanda bangsa Indonesia belum mengetahui adanya Inpres
tentu mengharuskan keseriusan Nomor 7 Tahun 2018 serta rujukan
pemerintah pusat dan pemerintah bela negara berdasarkan Rencana
daerah dalam mencegah adanya Aksi Nasional Bela Negara.
ancaman-ancaman radikalisme, Modul yang belum diperbaharui
separatisme, serta ancaman terkait dengan bela negara
terjadinya disintegrasi bangsa. menjadikan model gaya lama yang
Dewan Ketahanan Nasional diimplementasikan yang diantaranya
(Wantannas) selaku representasi dari masih berupa program-program
pemerintah pusat dalam sosialisasi yang menyasar objek
mengoordinatori Rencana Aksi pesertanya pelajar.
Nasional Bela Negara tentu menjadi
sosok sentral dalam memberikan “Program bela negara merupakan
pengaruh perubahan bagi program yang harus dilaksanakan.
kondusifitas kehidupan bernegara. Dasar hukum yang saat ini menjadi
rujukan bagi kami dalam
“Sinergitas antar lembaga negara, melaksanakan program bela negara
kementerian dan pemerintah daerah adalah permendagri nomor 71 tahun
sudah saling sinergis dalam 2012. Namun jika Inpres Nomor 7
pelaksanaan bela negara berdasarkan Tahun 2018 kami dari Kesbangpol
inpres no 7 tahun 2018. Program bela Provinsi Banten belum mengetahui
negara sebelumnya telah ada di terkait dengan kebijakan tersebut.
dalam kementerian terkait namun Kami Badan Kesbangpol Provinsi
diperkuat kembali berdasarkan Banten baru mendengar adanya
inpres ini, perspektif bela negara juga Inpres tersebut. Pelaksanaan
termasuk kedalam program prioritas program bela negara yang saat ini
pemerintah saat ini yang merujuk laksanakan oleh kami lebih menyasar
pada modul utama.” (Wawancara Kol. pada pelajar dan mahasiswa yang
(AU) Oktav Siagian, 9 April 2019) biasanya kami melakukan
pembekalan, dan kami rasa ini

188
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

merupakan langkah dasar guna Nasional Bela Negara guna


membimbing generasi penerus mewujudkan penguatan pemahaman-
kedepan.” (Wawancara Agus Kasubid pemahaman nila Pancasila
Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten, mengalami perlambatan.
3 Mei 2019)
“Pelaksanaan program bela negara
Belum sinergisnya antara yang dilaksanakan oleh Badan
lembaga penyelenggara pemerintah Kesbangpol Provinsi Banten belum
daerah dan pemerintah pusat tentu menjadi program prioritas bagi
menjadi kekurangan yang Gubernur dan juga pemerintah pusat,
menghambat terwujudnya kehidupan yang saat ini lebih cenderung
berbangsa dan bernegara yang sesuai memprioritaskan program
dengan nilai-nilai Pancasila. Akutnya pembangunan infrastruktur,
krisis yang dihadapi bangsa pendidikan, dan kesehatan. Di
Indonesia saat ini mengharuskan Banten termasuk kedalam zona yang
penguatan nilai-nilai Pancasila dan rawan akan isu terorisme, dan
bela negara di segala lini dan bukan radikalisme, dan gerakan-gerakan
hanya kalangan pelajar. Seperti yang bertentangan dan tidak diakui
misalnya kalangan-kalangan oleh negara. Program bela negara ini
masyarakat yang lebih luas, para mesti kokoh guna menanggulangi
ekonom, dan para pemangku kemungkinan terorisme, radikalisme
kebijakan yang juga sangat perlu dan separatisme.” (Wawancara Agus
penguatan nilai-nilai Pancasila. Kasubid Wasbang Kesbangpol
7. Karakteristik lembaga dan Provinsi Banten, 3 Mei 2019)
rezim yang berkuasa dalam
mengedepankan kepentingan Karakteristik lembaga dan
Rencana Aksi Nasional Bela penguasa yang masih belum serius
Negara dalam melakukan penguatan nilai
Dalam mewujudkan bela negara dan nilai-nilai Pancasila
kehidupan bernegara yang guyub dan tentu menjadi hambatan dalam
penuh dengan nuansa kekeluargaan mewujudkan kehidupan berbangsa
tentu juga harus di dorong dengan dan bernegara yang kondusif, guyub,
keseriusan pemerintah pusat dan dan sesuai dengan nilai-nilai
pemerintah daerah untuk Pancasila. Pemerintah yang saat ini
memperkuat kembali karakter lebih cenderung memprioritaskan
bangsa Indonesia berdasarkan nilai- pembangunan infrastruktur tentu
nilai Pancasila. Namun belum menjadi kendala dalam penganggaran
seriusnya pemerintah pusat dan pelaksanaan program Rencana Aski
pemerintah daerah yang saat ini Nasional Bela Negara.
dilihat lebih memprioritaskan Selain itu, kedudukan hukum
program pembangunan infrastruktur Rencana Aksi Nasional Bela Negara
menjadikan program Rencana Aksi yang masih pada level Instruksi
Presiden tentu ini menjadi persoalan
189
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

terkait belum terbangunnya Provinsi Banten masih belum


karakteristik serius dari pemerintah mengetahui adanya kebijakan Inpres
dalam menghadapi permasalahan Nomor 7 Tahun 2018. Sehingga
ancaman radikalisme, serta model bela negara yang dilaksanakan
disintegrasi bangsa. adalah program bela negara yang
masih menggunakan cara dan gaya
“Idealnya kedudukan hukum bela lama.
negara ini seharusnya pada level uu
dan bukan hanya inpres, tentu ini “Kami dari Kesbangpol Provinsi
menjadi kelemahan bagi pemerintah Banten belum mengetahui terkait
saat ini dalam memfokuskan dalam dengan kebijakan tersebut. Kami
penguatan nilai-nilai bela negara dan Badan Kesbangpol Provinsi Banten
pendalaman penanaman nilai-nilai baru mendengar adanya Inpres
Pancasila.” (Wawancara Kol. (AU) tersebut. Pelaksanaan program bela
Oktav Siagian, 9 April 2019) negara yang saat ini laksanakan oleh
kami lebih menyasar pada pelajar
Kedudukan hukum yang ideal dan mahasiswa yang biasanya kami
tentu menggambarkan keseriusan melakukan pembekalan, dan kami
pemerintah dalam mengupayakan rasa ini merupakan langkah dasar
kehendaknya, dalam konteks ini guna membimbing generasi penerus
pemerintah belum serius dalam kedepan.” (Wawancara Agus Kasubid
mengupayakan optimalisasi Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten,
penguatan nilai-nilai Pancasila dan 3 Mei 2019)
nilai-nilai bela negara. Idealnya
kedudukan hukum dalam Rencana Oleh karenanya, perlunya
Aksi Nasional Bela Negara ini adalah perbaikan sinergitas antara
berada pada level Undang-undang. penyelenggara baik pemerintah pusat
8. Tingkat kepatuhan dan adanya dan pemerintah daerah serta
respons dari pelaksana lembaga penyelenggara lainnya guna
ataupun lembaga mengoptimalkan perubahan
penyelenggara Rencana Aksi mewujudkan kehidupan berbangsa
Nasional Bela Negara dan bernegara yang sejalan dengan
Kepatuhan dan daya tanggap nilai-nilai Pancasila. Adapun Yudi
yang responsif tentu menjadi ukuran Latif juga berpendapat mengenai
dari terciptanya sinergitas antar pentingnya sinergisitas yang
lembaga penyelenggara baik terbangun antara lembaga
pemerintah pusat dan pemerintah penyelenggara:
daerah dalam melaksanakan program
Rencana Aksi Nasional Bela Negara. “Penguatan pemahaman nilai-nilai
Dalam beberapa kesempatan kebangsaan tentu harus dilakukan
wawancara yang dilakukan oleh dengan sinergis antara lembaga
peneliti dimana penyelenggara pemerintah pusat dan pemerintah
pelaksanaan program bela negara di daerah dikarenakan pemerintah

190
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

pusat ataupun daerah merupakan sinergisnya pola hubungan dan


perwujudan atas kedaulatan rakyat, kekompakan antar lembaga ini
serta wujud dari tata kehidupan yang ditunjukkan dengan tidak
lebih adil dan sejahtera. Dalam hal mengetahuinya pemerintah daerah
pemerintah tidak boleh berbeda dan Provinsi Banten mengenai kebijakan
tidak sinergis guna mewujudkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
perwujudan tersebut.” (Wawancara 2018 mengenai Rencana Aksi
tertulis dengan Yudi Latif selaku Nasional Bela Negara, sehingga gaya
Akademisi, pada 8 April 2019) pelaksanaan bela negara yang
dilaksanakan saat ini masih merujuk
Sebagai cerminan daripada pada modul lama. Oleh karena
kedaulatan rakyat, serta perwujudan perubahan ideal yang diinginkan oleh
dari tata kehhidupan yang lebih adil pemerintah pusat mengalami
dan sejahtera. Seharusnya lembaga perlambatan akibat dari sinergitas
penyelenggara baik pemerintah pusat yang belum terbangun dengan baik.
ataupun pemerintah daerah saling Selain itu kedudukan terkait Rencana
bergerak sinergis dalam upaya Aksi Nasional Bela Negara yang
mengembalikan semangat bela masih berada pada level Instruksi
negara dan jati diri bangsa Indonesia. Presiden belum menunjukkan
keseriusan yang optimal dalam
E. SIMPULAN DAN SARAN mencegah adanya ancaman
1. Kesimpulan disintegrasi bangsa. Oleh karena
Akutnya krisis bangsa akutnya krisis bangsa Indonesia yang
Indonesia saat ini tentu merupakan melanda saat ini, seharusnya perlu
gambaran atas belum seriusnya ditempatkan pada kedudukan hukum
pemerintah dalam mewujudkan yang ideal.
kehidupan bernegara yang kental 2. Saran
akan nilai-nilai Pancasila. Akibatnya Berdasarkan hasil studi
masyarakat saat ini mengalami lapangan, observasi, dan wawancara
pelemahan pemahaman nilai-nilai yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
kebangsaan yang justru lebih fanatik menemukan beberapa saran yang
terhadap ide-ide bernegara dari diharapkan dapat membangun ide-
bangsa lain. Tentu hal ini dapat ide ke arah yang lebih baik dan
mengancam keutuhan Negara bersifat membangun. Saran ini
Kesatuan Republik Indonesia. Belum tentunya ditujukan kepada seluruh
optimalnya penguatan pemahaman elemen pemerintahan yang
nilai-nilai kebangsaan juga dilihat berwenang melaksanakan aksi bela
dari belum sinergisnya lembaga negara, yaitu a) tempatkan
penyelenggara baik pemerintah pusat kedudukan hukum mengenai
ataupun pemerintah daerah terkait penguatan nilai-nilai kebangsaan
dalam melaksanakan Rencana Aksi pada level yang lebih ideal, yang
Nasional Bela Negara. Belum menurut hemat peneliti adalah

191
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Undang-undang. Hal ini tentu dapat memberikan gagasan perihal


lebih memasifkan kembali penguatan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan
nilai-nilai kebangsaan pada nilai-nilai Pancasila; f) membentuk
masyarakat; b) perlu adanya kemasan kegiatan yang dapat
dorongan dari pemerintah pusat guna diterima oleh kalangan-kalangan
memberikan semangat bagi Milenial, yang tidak hanya bersifat
pemerintah di tiap-tiap daerah untuk doktriner dan pasif. Kemasan
ikut serta dalam pelaksanaan bela kegiatan seperti Touring Motor
negara berdasarka Instruksi Presiden dengan tujuan mengenal lebih jauh
Nomor 7 tahun 2018; c) program karakteristik wilayah-wilayah yang
pelaksanaan Rencana Aksi Nasioanal ada di Indonesia. Kegiatan-kegiatan
Bela Negara seharusnya menjadi keolahragaan, seperti Porseni yang
alternative baru bagi pelaksanaan seharusnya diselenggarakan lebih
penguatan nilai-nilai kebangsaan sering guna menyatukan rasa
sebelumnya yang hanya bersifat kekeluargaan didalam kehidupan
sosialisasi dan sejenisnya, perlu ada bernegara. Tentu kegiatan-kegiatan
program yang tidak bersifat kaku seperti ini dapat dilaksanakan oleh
(doktriner) sehingga dapat diterima Pemerintah, misalnya Dinas Pemuda
oleh masyarakat pada umumnya, dan Olahraga.
khususnya Generasi Milenial; d)
membentuk forum atau kongres DAFTAR PUSATAKA
kebangsaan di Provinsi Banten yang Buku
melibatkan Cendekiawan di Banten, Agustino, Leo. 2017. Dasar-dasar
Akademisi, Budayawan, kelompok- Kebijakan Publik . Bandung :
kelompok kepemudaan, Tokoh CV. ALFABETA
Masyarakat, dan elemen masyarakat Creswell, John. 2014. Penelitian
lainnya, yang nantinya akan Kualitatif dan Desain Riset.
memberikan rekomendasi sebagai Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
masukan bagi pemerintah, tentu Fuad, Anis & Nugroho S. Kandung.
dalam pelaksanaan ini nantinya perlu 2014. Panduan Praktis
diselenggarakan oleh Badan Penelitian Kualitatif.
Kesbangpol Provinsi Banten yang Yogyakarta: Graha Ilmu.
dinilai lebih berwenang, yang dapat Heywood, Andrew. 2016. IDEOLOGI
bekerjasama dengan Universitas di POLITIK. Yogyakarta : Pustaka
Banten; e) output nyata dari Pelajar
pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Ir. Soekarno. 2017. Filsafat Pancasila
kedepan adalah dengan dibentuknya menurut Bung Karno.
Pusat Studi Kebangsaan di kampus- Yogyakarta : Media Pressindo
kampus sebagai wahana bagi kaum Ir. Soekarno. 2014. Panca Azimat
intelektual kampus, akademisi, serta Revolusi Jilid I. Jakarta : KPG
menghimpun kelompok-kelompok (Kepustakaan Populer
masyarakat lainnya dalam Gramedia)

192
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Kemenristekdikti, 2016. Pendidikan REFORMATION. Advances in


Pancasila Untuk Perguruan Social Science, Education and
Tinggi. Humanities Research
Latif, Yudi. 2016. Mata Air (ASSEHR), vol 129. Third
Keteladanan : Pancasila dalam International Conference on
Perbuatan. Jakarta : Mizan. Social and Political Sciences
Latif, Yudi.2011. NEGARA (ICSPS 2017)
PARIPURNA (historisitas, Hikmawan, M. Dian. Politik
rasionalitas, dan aktualitas Perbedaan : Minoritas dalam
Pancasila). Jakarta : PT Implementasi Kebijakan.
Gramedia Pustaka Utama. Jurnal of Indonesian Public
Latif Yudi. 2017. Revolusi Pancasila : Administration and
Kembali ke Rel Perjuangan Governance Study (JIPAGS).
Bangsa. Jakarta : Mizan. Ibrahim, Anis. 2010. PERSPEKTIF
Latif Yudi. 2018. Wawasan Pancasila. FUTURISTIK PANCASILA
Jakarta : Mizan. SEBAGAI ASAS/IDEOLOGI
Raco, J. R l. 2010. Metode Penelitian DALAM UU KEORMASAN. Vol,
Kualitatif (Jenis, Karakteristik, III. No. 2. Jurnal Konstitusi.
dan PUSKASI FH UNIVERSITAS
Keunggulan). Jakarta: Grafindo WIDYAGAMA MALANG
Sastrapratedja, M. 2001. Pancasila Tjiptabudy, J. KEBIJAKAN
Sebagai Visi dan Referensi PEMERINTAH DALAM UPAYA
Kritik Sosial. Yogyakarta: MELESTARIKAN NILAI-NILAI
Universitas Senata Dharma. PANCASILA DI ERA
Syahrul Hermawan dan Nilamsari REFORMASI. (Jurnal Sasi
Endang. 2009. STAR Vol.16. No.3 Bulan Juli -
REVOLUTION. Jakarta : PT. September 2010)
ARGA TILANTA Winarno, dan Moh. Muchtarom. 2017.
Sugiyono. 2009. Memahami The Ideology of Nationalism in
Penelitian Kualitatif. Bandung: Indonesia Civic Education
Penerbit Alfabeta. Textbook. International
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Journal of Humanities and
Kuantitatif, Kualitatif dan R & Social Science Invention, vol 6
D. Bandung: Alfabeta. issue 9.
Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Zabda, S. Sutan. Jurnal Pendidikan
Publik. Jawa Barat : ALFABET Ilmu Sosial. Aktualisasi Nilai-
nilai Pancasila sebagai Dasar
Jurnal Falsafah Negara dan
Fanani, Muhyar. 2017. THE IMPACT Implementasinya Dalam
OF THE DECLINING Pembangunan Karakter
PANCASILA DEMOCRACY IN Bangsa. (vol. 26, no. 2,
THE POST- INDONESIA Desember 2016)

193
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Media Lain
Perundang-undangan Riswanda. 2018. EMPAT KONSENSUS
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun DASAR KEHIDUPAN
2018 mengenai Rencana Aksi BERBANGSA DAN
Nasional Bela Negara. BERNEGARA: SEBUAH
TELAAH KRITIS. Komando
Internet Resor Militer 064 Maulana
http://sejarahlengkap.com/dunia/sej Yusuf.
arah-runtuhnya-uni-soviet Dewan Ketahanan Nasional. 2018.
(diakses pada: kamis, MODUL UTAMA PEMBINAAN
27/09/2018, pukul : 08.19 BELA NEGARA (KONSEPSI
WIB) BELA NEGARA)
http://wawasansejarah.com/politik-
apartheid-di-afrika-selatan/
(diakses pada: Kamis,
27/09/2018. Pukul : 10.58
WIB)
http://setkab.go.id/wp-
content/uploads/2018/09/In
pres-Nomor-7-Tahun-2018-
3.pdf (diakses pada: Selasa,
30/10/2018. Pukul: 16.47
WIB)
https://nasional.kompas.com/read/2
018/05/22/15102061/presid
en-jokowi-hampir-semua-
negara-menghadapi-ancaman-
terorisme (diakses pada:
Kamis, 24/1/2019. Pukul:
03.00 WIB)
https://www.bantenprov.go.id
(diakses pada: Rabu,
10/5/2019. Pukul: 22.10 WIB)
https://sidaltaru.bantenprov.go.id
(diakses pada: Rabu,
10/5/2019. Pukul: 23.35 WIB)
https://kesbangpol.bantenprov.go.id
(diakses pada: Rabu,
13/6/2019. Pukul: 20.00 WIB)

194

Anda mungkin juga menyukai