Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM FISIKA

PENGUKURAN ( PENGUKURAN PANJANG & PENGUKURAN VOLUME)

Untuk memenuhi tugas mata kuliah: Pratikum IPA di SD

Dosen Pengampu: Yulia Rahmadhar, Dra., M.Pd

Disusun oleh:

Dita Siti Fauziah (1801025157)

Wafiq Azizah (1801025274)

Happy Ayu Noviyanti (1801025201)

5D

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2020
1
Judul Praktikum : Pengukuran Panjang (Pengukuran)

Hari/tanggal praktikum :

Praktikan : 1. Pengukuran Panjang

Kelas : 5D

A. Landasan Teori
Pengukuran adalah pekerjaan sangat penting untuk mengetahui data secara pasti. Pengukuran
mempunyai ketidaktentuan atau ketidakpastian. Seberah akurat hasil suatu pengukuran
eksperimen akan dapat dipercaya, maka hal itu sangan ditentukan oleh seberapa akurat kita
dapat menaksir atau memperkirakan harga ketidakpastian pengukuran tersebut. Selisih
ketidakpastian itu biasa disebut dengan “eror” dari pengukuran yang telah dilakukan.
Selanjutnya beberapa jenis alat ukur.Pengukuran Panjang:
1. Mistar
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian
pengukuran setengan dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan
pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar
dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam
pengukurannya, bisa lebih besar atau lebihkecil dari ukuran aslinya.
Contoh pengukuran menggunakan mistar:
2. Jangka Sorong
Alat ukur panjang yang lebih teliti dari mistar adalah jangka sorong. Jangka sorong
dapat mengukur hingga ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong biasanya digunakan untuk
mengukur diameter suatu benda. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yakni rahang
tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pad rahang tetap adalah skala
utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius. Cara membaca
nilai skala nonius jangka sorong sebagai berikut.
Jika jumlah skala nonius adalah 10 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1 mm/10 =
0,1 mm
Jika jumlah skala nonius adalah 20 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1 mm/20 =
0,05 mm
Jika jumlah skala nonius adalah 50 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1 mm/50 =
0,02 mm
Contoh pengukuran menggunakan jangka sorong:

Skala utama: 1,1 cm x 10 = 11 mm


Skala nonius: 0,6 mm x 1 = 0,6 mm
Hasil: 11,6 mm ±0,005 mm

3. Mikrometer Sekrup
Hasil pengukuran panjang yang lebih teliti lagi adalah mikrometer sekrup. Mikrometer
sekrup dapat mengukur hingga ketelitian 0,01 mm. Namun, jangkauan panjang
pengukurannya sangat terbatas. Bahkan, ada beberapa micrometer sekrup yang hanya
mampu mengukur panjang maksimum 1 inci. Micrometer sekrup terdiri atas dua bagian,
yakni selubung (poros tetap) yang merupakan skala utama dan selubung luar (polos ulir)
merupakan skala nonius.
Contoh pengukuran menggunakan micrometer sekrup:

Skala utama: 1,5 x 1 mm = 1,5 mm


2
Skala nonius: 30 x 0,01 mm = 0,30 mm
Hasil: 1,5 + 0,30 = 1,80 mm ±0,005 mm

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum ini dapat mengukur panjang dengan menggunakan jangka sorong.
2. Melalui praktikum ini dapat mengukur ketebalan dengan menggunakan mikrometer
sekrup.

C. Alat dan Bahan Praktikum


1. Jangka sorong 1 Buah
2. Mikrometer sekrup 1 Buah
3. Kelereng kecil 1 Buah
4. Kubus alumunium 1 Buah
5. Kelereng besar 1 Buah
6. Lempengan alumunium 1 Buah

D. Rangkaian Alat dan Prosedur Praktikum


Praktikum I
1. Tempatkan benda yang akan diukur di antara dua rahang jangka sorong.
2. Perhatikan angka pada skala utama (SU) yang berdekatan dengan angka nol pada
nonius.
3. Perhatikan garis nonius (SN) yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama.
4. Tentukan hasil pengukuran anda!
𝑃=𝑆𝑈+(𝑆𝑁 𝑥 𝑡𝑘)

Praktikum II
1. Tempatkan benda yang akan diukur diantara selubung ulir.
2. Putar maju selubung luar sesuai dengan ketebalan benda yang akan diukur.
3. Perhatikan angka pada skala utama (SU) yang terdekatan dengan tepi selubung luar.
4. Perhatikan garis mendatar (SN) pada selubung luar yang berimpit dengan garis
mendatar pada skala utama.
5. Tentukan hasil pengukuran anda!
𝑃=𝑆𝑈+(𝑆𝑁 𝑥 𝑡𝑘)

E. Perolehan Data
Praktikum I
Catatlah hasil pengukuran dengan jangka sorong pada tabel di bawah ini!
Benda yang Jangka Sorong
No
Diukur P1 P2 P3 P4
1 Kelereng kecil
2 Kubus Alumunium
3 Kelereng besar
4 Lempengan

3
Praktikum II
Catatlah hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup pada tabel di bawah ini!
Benda yang Mikrometer Sekrup
No
Diukur P1 P2 P3 P4
1 Kelereng kecil
2 Kubus Alumunium
3 Kelereng besar
4 Lempengan

F. Analisis Data
G. Kesimpulan
H. Saran
1. Sebelum melakukan percobaan diharapkan membaca buku praktikum terlebih dahulu.
2. Menyiapkan bahan dan alat yang akan di gunakan.
3. Membaca referensi agar mempunyai wawasan tentang percobaan.

I. Daftar Pustaka
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-pengukuran.html

4
Judul Praktikum : Pengukuran Volume (Pengukuran)
Hari/tanggal praktikum :
Praktikan : 1. Pengukuran Volume
Kelas : 5D

A. Landasan Teori
Gelas ukur bisa digunakan sebagai alat untuk mengukur volume batu. Gelas ukur adalah
gelas (tabung kaca ) yang sudah dilengkapi dengan skala volume. Jika zat cair dimasukkan
ke dalam gelas ukur maka permukaannya akan berada pada skala yang merupakan besar
volumenya. Ketika batu dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah terisi zat cair tersebut,
maka akan terjadi kenaikan permukaan zat cair. Nah, jumlah kenaikan zat cair itulah yang
menjadi nilai volume batu.
Cara Mengukur Volume Batu
Berikut ini adalah langkah-langkah mengukur volume batu dengan menggunakan gelas
ukur. Khusus untuk cara yang satu ini, berlaku pada batu-batu berukuran kecil:
gelas ukur alat untuk mengukur volume batu
1. Isi gelas ukur dengan air dan baca volumenya. Misalkan, volume yang terbaca adalah
V1 = 300 ml.
2. Masukkan batu yang diukur ke dalam gelas ukur. Usahakan agar seluruh bagian batu
tercelup
3. Volume air akan naik. Baca, volumenya air sekarang. Misalkan, volumenya sekarang
adalah V2 = 325 ml.
4. Volume batu bisa ditentukan dengan rumus; Volume batu = V2 - V1 = 325 - 300 = 25
ml
Jadi, volume batu yang barusan kita ukur adalah 25 ml.

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum ini dapat menentukan skala terkecil dari gelas kimia.
2. Melalui praktikum ini dapat mengukur volume benda menggunakan gelas kimia.

C. Alat dan Bahan Praktikum


1. Gelas kimia 1 Buah
2. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah
3. Air 100 ml
4. Kelereng kecil 1 Buah
5. Kubus alumunium 1 Buah
6. Kelereng besar 1 Buah
7. Lempengan alumunium 1 Buah

D. Rangkaian Alat Praktikum


E. Prosedur Praktikum
1. Catatlah batas ukur gelas kimia.
2. Hitunglah banyaknya skala terkecil.
3. Tentukan nilai skala terkecil.
4. Isi gelas kimia dengan air pada ukuran 100 ml.
5. Masukkan benda yang akan diukur ke dalam gelas kimia sehigga volume air dalam
gelas kimia bertambah.
6. Volume benda tak beratuan diukur dengan cara mengurangi volume zat cair setelah
dimasukkan benda dikurangi volume zat cair sebelum dimasukan benda.
5
F. Perolehan Data
1. Skala terkecil pada gelas kimia ... ml.
2. Tentukan volume benda-benda dibawah ini dengan menggunakan gelas kimia!
Volume
No Benda yang Diukur

1 Kelereng Kecil
2 Kubus Alumunium
3 Kelereng Besar
4 Lempengan

G. Analisis Data

H. Kesimpulan

I. Saran
1. Sebelum melakukan percobaan diharapkan membaca buku praktikum terlebih dahulu.
2. Menyiapkan bahan dan alat yang akan di gunakan.
3. Membaca referensi agar mempunyai wawasan tentang percobaan.

J. Daftar Pusaka

https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-pengukuran.html

Anda mungkin juga menyukai