Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SAHILAN ANWAR

PRODI : Teknik lingkungan


Tugas ke 4

SAMPLING AIR
Sampling air adalah Alat pengambilan contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur
waktu dan volume yang diambil. Digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah
atau air sungai yang tercemar, agar dperoleh kualitas air rata-rata selama peroide tertentu.

Tujuan  :

Mahasiswa  dapat melakukan pengambilan sampel dalam volume yang cukup kecil yang
mewakili material yang akan diperiksa secara tepat untuk dapat dibawa dengan mudah dan
diperiksa di laboratorium.

Beberapa pengertian yang dimaksud dalam metode ini meliputi :

1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik.
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari : air suangai, air danau, air waduk, air
saluran, mata air, air rawa dan air gua/air karst.
3. Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak pada
suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas.
4. Air tanah tertekanadalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas
dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air.
5. Akifer adalah suatu lapisan pembawa air.
6. Epilimnion adalah lapisan atas danau atau waduk yang suhunya relatif sama.
7. Termoklin/ metalimnion adalah lapisan danau yang mengalami penurunan suhu yang
cukup besar (lebih dari 10 c/m) kea rah dasar danau.
8. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan
lebih dingin lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang
rendah dan relatif stabil.
9. Air meteorik  adalah  air meteorik dari labu ukur di stasiun meteor, air meteoric yang
ditampung langsung dari hujan dan air meteoric dari bak penampungan air hujan.
10.  Contoh adalah contoh air uji untuk keperluan pemeriksaan kualitas air.

Cara pengambilan sampel


1.      Menentukan lokasi pengambilan sampel :
Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada air permukaan dan air tanah. Lokasi pengambilan
sampel ditentukan berdasarkan tujuan dan keperluan pengambilan sampel :

a.       Lokasi pengambilan sampel air permukaan :


Lokasi pengambilan sampel air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungai dan
danau/ waduk.
2.      Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai berdasarkan pada :
a.       Sumber air alamiah : Yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit
pencemaran.
b.      Sumber air tercemar : Yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau
dihilir sumber pencemar.
c.       Sumber air yang dimanfaatkan : Yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemanfaatan
sumber air tersebut.

3.      Pemantauan kualitas air pada danau/ waduk berdasarkan  pada :


a.       Tempat masuknya sungai ke danau/ waduk
b.      Ditengah danau/ waduk
c.       Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan
d.      Tempat keluarnya air danau/ waduk.
b.      Lokasi pengambilan sampel air tanah

pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air tanah bebas (tidak tertekan) dan air tanah
tertekan dengan ppenjelasan sebagai berikut :

1.      Air tanah bebas (tidak tertekan), misal : sumur gali, sumur pompa tangan dangkal/ dalam
2.      Air tanah tertekan.

Menentukan titik pengambilan contoh


a.       Air permukaan
b.      Air tanah
c.       Air PAM
d.      air kolam renang/ air pemandian umum Prosedur percobaan Pengambilan sampel
Tata Cara Pengambilan Sampel Air Minum

Hal utama dalam pengawasan kualitas air minum adalah cara pengambilan sampel air minum
untuk pengujian mikrobiologi, fisik dan kimia. Cara pengambilan sampel menentukan apakah
suatu data uji respresentatif dan dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Pengambilan sampel
dilakukan pada saat Pra Konstruksi dan Pasca Konstruksi. Saat Pra Konstruksi sampel diambil
pada sumber air, sedangkan saat Pasca Konstruksi lebih diprioritaskan pada titik distribusi.
Waktu pengambilan terutama pada musim hujan dan musim kemarau dan saat kuantitas
(volume) air pada sumber air berada pada titik terendah dan titik tertinggi.

Pengambilan sampel air minum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut;


1. Pengambilan sampel direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat dengan frekuensi yang
cukup sehingga setiap ada perubahan kualitas air sewaktu-waktu dapat diketahui.
2. Sampel yang akan diuji di laboratorium harus dilakukan pengawetan sampel.
3. Ambil sampel sesuai dengan peruntukan analisis dan campurkan dengan penampung
sementara, kemudian homogenkan.
4. Sampel diambil, disimpan dan dikirim dalam wadah yang steril dan tertutup.
5. Volume air yang diambil harus cukup untuk pengujian air.
6. Sampel yang diambil merupakan perwakilan kondisi sistem penyediaan air.
7. Kehati-hatian dalam penanganan sampel untuk mencegah kontaminasi atau perubahan
komposisi pada sampel yang dapat mempengaruhi hasil analisa.

Sumber: Panduan pelaksanaan kegiatan surveilans kualitas air minum


dan sanitasi dasar ditujukan untuk sanitarian dan petugas kesehatan lingkungan Direktorat
Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Jakarta , 2011

Prinsip
Pengambilan sampel merupakan hal yang penting dalam uji kualitas air dan harus mewakili
keadaan air di lokasi pengambilan sampel, karena akan berpengaruhi hasil analisis di
Laboratorium.
Keberhasilan metoda pengambilan sampel sangat tergantung pada peralatan untuk
pengambilan sampel, teknik atau cara pengambilan, pelaksanaan dan penanganan serta
penyempurnaan analisis Laboratorium.

Mekanisme Pengujian Sampel Air

1. SAMPLING.
2. TRANSPORTASI
3. PENGUJIAN LABORATORIUM
4. PELAPORAN HASIL

Protokol Sampling

1. Instruksi Kerja.
2. Formulir Sampling (Dokumen Pendukung):
3. Surat penugasan.
4. Formulir Permohonan Pengujian Sampel (FPPS).
5. Formulir Data pengujian/pengukuran lapangan.
6. Formulir Berita Acara (bila diperlukan).
7. Lokasi dan titik sampling (GPS).
8. Peralatan terkalibrasi/bebas kontaminan Kontainer/wadah.
9. Kamera (bila diperlukan).

Persiapan Sampling
1. Instruksi Kerja.
2. Formulir data lapangan.
3. Formulir berita acara sampling (bila diperlukan).
4. Surat Permohonan Pengujian Sampel.
5. Surat penugasan, dokumen kontrak (bila perlu).
6. GPS, kamera (bila perlu).
7. Alat sempling.
8. Wadah sampel.
9. Kontainer.
10. Pakaian pengaman: sepatu, kaca mata, kaos tangan, masker, alkohol 70%,
korek api, lampu spiritus, kapas.
11. Alat tulis, akuades dan pembersih
PERALATAN

1.MUDAH DICUCI DARI PEMAKAIAN SEBELUMNYA

Pencucian wadah contoh


Lakukan pencucian wadah contoh sebagai berikut:
 a) Peralatan harus dicuci dengan deterjen dan disikat untuk menghilangkan partikel yang
menempel di permukaan;
 b) Bilas peralatan dengan air bersih hingga seluruh deterjen hilang;
 c) Bila peralatannya terbuat dari bahan non logam, maka cuci dengan asam HNO3 1:1,
kemudian dibilas dengan air bebas anal it;
 d) Biarkan peralatan mengering di udara terbuka;
 e) Peralatan yang telah dibersihkan diberi label bersih-siap untuk pengambilan contoh

2.SAMPEL MUDAH DIPINDAHKAN

3.MUDAH DAN AMAN DIBAWA

Anda mungkin juga menyukai