SAMPLING AIR
Sampling air adalah Alat pengambilan contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur
waktu dan volume yang diambil. Digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah
atau air sungai yang tercemar, agar dperoleh kualitas air rata-rata selama peroide tertentu.
Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel dalam volume yang cukup kecil yang
mewakili material yang akan diperiksa secara tepat untuk dapat dibawa dengan mudah dan
diperiksa di laboratorium.
1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik.
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari : air suangai, air danau, air waduk, air
saluran, mata air, air rawa dan air gua/air karst.
3. Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak pada
suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas.
4. Air tanah tertekanadalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas
dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air.
5. Akifer adalah suatu lapisan pembawa air.
6. Epilimnion adalah lapisan atas danau atau waduk yang suhunya relatif sama.
7. Termoklin/ metalimnion adalah lapisan danau yang mengalami penurunan suhu yang
cukup besar (lebih dari 10 c/m) kea rah dasar danau.
8. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan
lebih dingin lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang
rendah dan relatif stabil.
9. Air meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasiun meteor, air meteoric yang
ditampung langsung dari hujan dan air meteoric dari bak penampungan air hujan.
10. Contoh adalah contoh air uji untuk keperluan pemeriksaan kualitas air.
pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air tanah bebas (tidak tertekan) dan air tanah
tertekan dengan ppenjelasan sebagai berikut :
1. Air tanah bebas (tidak tertekan), misal : sumur gali, sumur pompa tangan dangkal/ dalam
2. Air tanah tertekan.
Hal utama dalam pengawasan kualitas air minum adalah cara pengambilan sampel air minum
untuk pengujian mikrobiologi, fisik dan kimia. Cara pengambilan sampel menentukan apakah
suatu data uji respresentatif dan dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Pengambilan sampel
dilakukan pada saat Pra Konstruksi dan Pasca Konstruksi. Saat Pra Konstruksi sampel diambil
pada sumber air, sedangkan saat Pasca Konstruksi lebih diprioritaskan pada titik distribusi.
Waktu pengambilan terutama pada musim hujan dan musim kemarau dan saat kuantitas
(volume) air pada sumber air berada pada titik terendah dan titik tertinggi.
Prinsip
Pengambilan sampel merupakan hal yang penting dalam uji kualitas air dan harus mewakili
keadaan air di lokasi pengambilan sampel, karena akan berpengaruhi hasil analisis di
Laboratorium.
Keberhasilan metoda pengambilan sampel sangat tergantung pada peralatan untuk
pengambilan sampel, teknik atau cara pengambilan, pelaksanaan dan penanganan serta
penyempurnaan analisis Laboratorium.
1. SAMPLING.
2. TRANSPORTASI
3. PENGUJIAN LABORATORIUM
4. PELAPORAN HASIL
Protokol Sampling
1. Instruksi Kerja.
2. Formulir Sampling (Dokumen Pendukung):
3. Surat penugasan.
4. Formulir Permohonan Pengujian Sampel (FPPS).
5. Formulir Data pengujian/pengukuran lapangan.
6. Formulir Berita Acara (bila diperlukan).
7. Lokasi dan titik sampling (GPS).
8. Peralatan terkalibrasi/bebas kontaminan Kontainer/wadah.
9. Kamera (bila diperlukan).
Persiapan Sampling
1. Instruksi Kerja.
2. Formulir data lapangan.
3. Formulir berita acara sampling (bila diperlukan).
4. Surat Permohonan Pengujian Sampel.
5. Surat penugasan, dokumen kontrak (bila perlu).
6. GPS, kamera (bila perlu).
7. Alat sempling.
8. Wadah sampel.
9. Kontainer.
10. Pakaian pengaman: sepatu, kaca mata, kaos tangan, masker, alkohol 70%,
korek api, lampu spiritus, kapas.
11. Alat tulis, akuades dan pembersih
PERALATAN