Anda di halaman 1dari 25

KONSEP TEKNOLOGI BERSIH

PRODUKSI

(Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas BESAR Konsep Teknologi Bersih)

MOCH. CHAIRUL ANWAR

2201191017

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS BANTEN JAYA


SERANG-BANTEN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan


limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Konsep
Teknologi Bersih dengan Judul Proses Produksi pada Industri Jamur Tiram

Tidak sedikit manfaat yang penulis peroleh dalam membuat Makalah ini,
terutama mengenai proses produksi dalam penerapan teknologi bersih serta
wawasan dan masih banyak hal lain yang dapat penulis petik manfaatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini tidak akan berjalan
lancar tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk ini penulis
ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang diberikan kepada penulis, berupa
bimbingan, petunjuk, pengarahan, motivasi, dan hal positif lainnya yang diberikan
kepada penulis selama penulis menyelesaikan Makalah ini. Ucapan terimakasih
penulis tujukan kepada :

1. Ibu Tauny Akbari, S.Pd., M.I.L selaku Dosen mata kuliah Konsep
Teknologi Bersih

Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat


limpahan rahmat dari Allah SWT.

Penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi


semua pihak yang berkepentingan selain bagi diri penulis sendiri. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih.

Serang, 30 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...........................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................v

BAB I PENGANTAR.....................................................................................1

1.1 Definisi jamur.................................................................................1

BAB II PROSES UMUM INDUSTRI...........................................................3

2.1 Proses produksi Jamur Tiram.........................................................2


2.2 Bahan Baku Utama.........................................................................2
2.3 Peralatan Produksi..........................................................................4
2.4 Input dan Output.............................................................................5
2.4.1 Proses Pemilihan Serbuk dan Dedak....................................6
2.4.2 Proses Campuran Serbuk dan Air Bersih.............................7
2.4.3 Proses Perebusan Kedalam Bunsan dan Pendinginan..........7
2.4.4 Proses Pengemposan............................................................8
2.4.5 Proses Pembuatan Baglog....................................................9
2.4.6 Proses Sterilisasi Baglog dan Pendingin Baglog..................11
2.4.7 Proses Penanaman Bibit Jamur Tiram..................................11

BAB III PROSES PRODUKSI BERSIH......................................................16

3.1 Identifikasi munculnya Masalah ....................................................16


3.1.1 Proses Pembungkusan..........................................................16
3.1.2 Proses Pembakaran...............................................................16
3.1.3 Proses Pembakaran ………………………………………..16

BAB IV STUDI KELAYAKAN FINANSIAL.............................................17


BAB V PENUTUP..........................................................................................19
5.1 Kesimpulan.....................................................................................19
5.2 Saran...............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Giji yang Terdapat Pada Jamur .................................................1

Tabel 4.2 Studi Kelayakan Opsi Produksi Bersih pada

Jamur Tiram .........................................................................................17

Tabel 4.3 Penentuan Skala Prioritas Opsi Produksi Bersih..................................18

Tabel 4.4 Perhitungan Studi Kelayakan Finansial Opsi Produksi Bersih.............19


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Proses Produksi......................................................................3

Gambar 2.2 Serbuk dan dedak...............................................................................6

Gambar 2.3 Sistem Bunsen...................................................................................8

Gambar 2.4 Sistem Pengomposan.........................................................................9

Gambar 2.5 Sistem Baglog....................................................................................10

Gambar 2.6 Sistem Pembibitan Jamur Tiram........................................................12

Gambar 2.7 Jamaur Tiram.....................................................................................13

Gambar 2.8 Kunjungan Lokasi Produksi Jamur Tiram.........................................14


BAB I

PENGANTAR

1.1 Definisi Jamur Tiram


Jamur Tiram putih adalah (Pleurotus ostreatus) termasuk
dalam jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk
kelas Homobasidiomycetes yang mulai dibudidayakan pada tahun
1900. Jamur tiram umumnya dikenal karena bentuk tudungnya mirip
tiram (kerang) dan letaknya yang eksentrik pada batangnya (stipe).
Jamur tersebut adalah cendawan yang tumbuh dengan cepat dan
secara alami tumbuh pada pohon. Budidaya jamur ini umumnya
menggunakan kantong silinder, tabung, atau blok. Jamur tiram sangat
mudah kering, dan umur pasca panennya rendah jika tidak disimpan
pada suhu rendah dan kelembapan tinggi, Jamur tiram mempunyai
khasiat untuk kesehatan manusia sebagai protein nabati yang tidak
mengandung kolesterol, sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit
seperti darah tinggi, jantung, serta diabetes. Kandungan asam folat
dari jamur tiram cukup tinggi sehingga dapat menyembuhkan anemia
dan obat anti tumor (Pasaribu, 2002). Jamur tiram putih memiliki
kandungan gizi seperti protein dan karbohidrat yang cukup tinggi,
berikut komposisi kandungan gizi jamur tiram :

Tabel Kandungan gizi beberapa jenis jamur kayu

Komposisi
No Jamur shitake Jamur Tiram Putih Jamur Tiram Coklat
.
(Lentinus edodes) (Pleurotus (P. cycstidiosus)
ostreatus)
1. Protein
17,5% 27% 26,6%

2. Lemak
8,0% 1,6% 2,0%

3. Karbohidrat
70,7% 58% 50,7%

4. Serat
8,0% 11,5% 13,3%
5. Abu
7,0% 9,3% 6,5%

6. Kalori
392 Kkal 265 Kkal 300 Kkal
BAB II
PROSES UMUM INDUSTRI

2.1 Proses Produksi Jamur Tiram


Proses serbuk di campur dedek dan di saring, memisahkan serbuk
yang keras dan yang halus, ditambahkan apu atau kapur halus dan di beri air
secukupnya diaduk hingga terurai dan merata.

Serbuk kayu

P dedek

Kapur halus

Disaring

kasar
Serbuk campur halus

Direbus 8 jam Limbah

Didinginkan 8 jam

Jamur Limbah
Dikemas pakai baglog

Gambar 2.1 Skema Proses Produksi

2.2 Bahan Baku Utama


1. Serbuk Kayu atau Jerami

Serbuk kayu atau jerami merupakan media tanam utama yang harus ada. Jauh
sebelum proses budi daya dimulai, media utama harus sudah tersedia dan
diolah menjadi bahan siap digunakan.

2. Media Pelengkap

Yang dimaksud media pelengkap adalah dedak, kapur, gips, dan pupuk fosfat.
Keempat bahan ini sebaiknya memang ada, namun jika tidak ada atau tidak
lengkap pun tidak menjadi masala

3. Plastik Baglog

Plastik yang digunakan untuk menampung media (disebut baglog) berukuran


cukup besar. Standar plastik yang digunakan adalah plastik 2,5 kg, cukup tebal
dan bening. Budi daya jamur tiram tidak menggunakan polybag karena
perkembangan jamur, terutama pada tahap hifa akan sulit diamati.

4. Bibit Jamur Tiram

Bibit jamur tiram juga harus tersedia. Dapat berasal dari produsen bibit
maupun memperbanyak sendiri. Botol bibit harus dipastikan dalam keadaan
tertutup untuk menjaga bibit dari kontaminasi

Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan
menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi
rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki
kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa
dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan
menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan
panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang
digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap

Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan
utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu.
Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya
diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul
keluar.

Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat
baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas
biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus
menjalankan usaha budidaya

2.3 Peralatan Produksi

Alat/Mesin Spesifikasi Fungsi


Cangkul Besi Untuk proses pencampuran serbuk
Bunsen
Pembakar Untuk proses rebusan
tungku

Saringan Kawat Untuk proses penyaringan

Baglog Plastik Untuk proses pembibitan

Tabel 2.1Daftar Peralatan dan Mesin yang digunakan dalam Proses


Pembuatan Jamur Tiram
2.4 Input dan Output
2.4.1 Pemilihan Serbuk dan Dedek
Deskripsi : Salah satu faktor penting dalam budidaya
Proses jamur tiram yaitu pemilihan kayu untuk
pembuatan media tanam baglog. Secara umum
jenis kayu dibedakan menjadi kayu keras dan
kayu lunak. Jenis kayu keras diantaranya
mahoni, jati, meranti dan kayu lain, sedangkan
kayu lunak diantaranya….sengon atau albasiah,
pinus dan lain sebagainya.
Umumnya budidaya jamur
tiram memanfaatkan limbah gergajian kayu
sengon atau albasiah. Jenis kayu ini dapat
mempersingkat masa inkubasi karena daya
rambatnya lebih cepat dibandingkan jenis kayu
keras.
Serbuk kayu sengon dimanfaatkan untuk media
jamur tiram karena ketersediaannya melimpah.
Bagaimana tidak, kayu ini merupakan jenis
yang banyak dipakai untuk bahan bangunan dan
juga usia tumbuh kayu ini relatif lebih singkat
dibandingkan jenis kayu lain.

Input dan : Kelayakan proses serbuk yang halus dan bersih


Output dari kotornya pasir dan krikil.

Gambar 2.2 Sistem Serbuk dan Dedak


2.4.2 Proses Campuran Serbuk & Air Bersih

Deskripsi : Pertama-tama bahan-bahan dicampur/diaduk


Proses secara merata, setelah itu ditambahkan air
bersih, diaduk kembali hingga merata. Jumlah
air cukup ditandai dengan cara menggenggam
campuran media, tidak terlalu basah (tandanya
air merembes), tidak pula kurang (tandanya
dapat dilihat bila digenggam kemudian dilepas
gumpalan media langsung "pecah")
Pencampuran Bahan-Bahan, pertama-tama
bahan-bahan dicampur/diaduk secara merata,
setelah itu ditambahkan air bersih, diaduk
kembali hingga merata. Jumlah air cukup
ditandai dengan cara menggenggam campuran
media, tidak terlalu basah (tandanya air
merembes), tidak pula kurang (tandanya dapat
dilihat bila digenggam kemudian dilepas
gumpalan media langsung "pecah")
Input dan : Pencampuran harus pas dengan takaran serbuk
Output dengan dedak dan air.
2.4.3 Proses Perebusan kedalam Bunsen & pendinginan

Deskripsi : Serbuk yang sudah tercampur rata dengan dedak


Proses kini direbus untuk menguatkan percampuran
dengan dedak selama 8 jam perebusan, ketika
sudah 8 jam, serbuk di angkat dan di dinginkan
selama 8 jam pula.

Input dan : Sistem perebusan dapat menguatkan dan


Output mencampur rata dedak dan serbuk.

Gambar 2.3 Sistem Bunsen

2.4.4 Proses Pengemposan

Deskripsi : Pengomposan (1-3 hari), langkah ini perlu


Proses dilakukan untuk "melunakkan" media,
analoginya seperti mengunyah makanan dengan
gigi dan ludah sebelum masuk ke lambung,
sehingga bibit jamur lebih mudah "mencerna"
media tersebut. Dibiarkan aja sebenarnya bisa
(48 jam maks) namun untuk mempercepatnya
dapat dilakukan dengan cara menambahkan
0,1% b/v larutan EM4 murni (tanpa
diencerkan) ke dalam air sebelum media diaduk
(langkah 3)
Input dan : Sistem kesetimbangan massa proses
Output pembentukan bibit jamur.

Gambar 2.4 Sistem pengemposan


2.4.5 Proses Pembuatan Baglog
Deskripsi : Pembuatan Baglog, media dimasukkan ke
Proses dalam plastik PP yang agak tebal, dipadatkan
dengan botol atau kayu tumpul, diikat erat
dengan tali plastik.
Input dan : Sistem kesetimbangan massa pada proses
Output pembibitan.

Gambar 2.5 Sistem baglog


2.4.6 Proses Sterilisasi Baglog & Pendinginan Baglog
Deskripsi : Sterilisasi Baglog, dengan cara mengukusnya
Proses dalam drum yang dimodifikasi selama 8 jam.
Lebih bagus lagi dengan alat sterilizer yang
dibuat khusus yang terbuat dari tembok.
Pendinginan Baglog, proses pendiginan agak
lama, atau biarkan selama satu malam
Input dan : Sistem kesetimbangan massa proses sterilisasi
Output & pendinginan.

2.4.7 Poses Penanaman BIbit Jamur


Deskripsi : Penanaman (inokulasi) Bibit Jamur, proses ini
Proses dilakukan di ruangan yang bersih dan tertutup.
Setelah bibit diinokulasi kira-kira satu sendok
makan penuh untuk 1,5 kg media, ujung baglog
dipasang cincin paralon (pvc) atau dari bambu
(diselipkan ke ujung plastik) kemudian
disumbat dengan kapas baru, diikat dengan
karet gelang.

Input dan : Sistem kesetimbangan massa proses penanaman


Output bibit jamur.
Gambar 2.6 Sistem Pembibitan Jamur Tiram
Gambar 2.7 Jamur Tiram
Gambar 2.8 Kunjungan Lokasi Produksi Jamur Tiram
BAB III
PROSES PRODUKSI BERSIH

3.1 Identifikasi Munculnya Limbah


3.1.1 Proses pembungkusan
Indentifikasi Munculnya : Pada tahap ini banyak nya plastik yang
Limbah digunakan untuk pembibitan, dan apabila
rusak, tidak bias digunakan lagi
( Terbuang)
Opsi Produksi Bersih : 1. Pengunaan plastik bekas bias di
gunakan lagi untuk pembibitan
3.1.2 Proses pembakaran
Indentifikasi Munculnya : Pada tahap ini timbulnya asap yg tebal
Limbah karena pembakaran secara manual dengan
kayu bakar, dan mengakibatkan polusi
udara.
Opsi Produksi Bersih : 2. Pembakaran tidak memakai gas atau
bahan minyak yang mudah terbakar.

3.1.3 Proses Setelah pembibitan


Indentifikasi Munculnya : Pada tahap ini banyaknya limbah serbuk
Limbah yang tidak terpakai lagi untuk pembibitan
jamur tiram dan terbuang.
Opsi Produksi Bersih : Limbah serbuk dapat menjadi kompos
tanaman untuk kesuburan tanaman.

BAB IV

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL


Tujuan dari studi kelayakan produksi jamur tiram adalah menentukan opsi-
opsi produksi bersih yang mungkin diterapkan atau tidak pada industri jamur
tiram, bila ditinjau dari kemudahan dalam melaksanakan, opsi biaya, dan dilihat
dari sisi manfaatnya apabila opsi tersebut diterapkan serta dampak yang
ditimbulkan terhadap lingkungan setelah opsi tersebut diterapkan. Hasil studi
kelayakan opsi produksi bersih disajikan pada Tabel.4.1

Tabel 4.1 Studi Kelayakan Opsi Produksi Bersih Pada Produksi Jamur Tiram

Alternatif Solusi Produksi Manfaat Manfaat


Proses Masalah
Bersih Ekonomi Lingkungan

Sentra Produksi Jamur Tiram


Proses Mengurangi
Memakai Bisa menggunakan plastic Mengurangi
pembungku biaya Membeli
baglog plastik bekas dan di pakai kembali pencemaran plastik
san serbuk plastic baru
Proses Material sisa Memanfaatkan arang Meningkatkan Mengurangi
Pembakaran pembakaran sebagai pupuk bagi pendapatan pencemaran akibat
(Arang) tumbuhan limbah padat
Timbulnya Memanfaatkan limbah Mengurangi Tidak terlalu
asap pada sampah kayu yang tidak biaya bahan banyak limbah
pembakaran terpakai bakar minyak sampah yg tak
terpakai
Proses bibit Serbuk yang Menjadikan serbuk sebagi Meningkatkan Mengurangi
jamur rusak atau pendapatan pencemaran akibat
material kompos pada
sudah tidak limbah padat
bias produksi tanaman
jamur
Hasil penentuan opsi produksi bersih nerdasarkan skala prioritas disajikan
pada Tabel 4.1. dapat terlihat, bahwa opsi pemanfaatan limbah padat yang
dihasilkan menduduki prioritas pertama, pertimbangan ini diambil berdasarkan
kepada :
1. Secara ekonomis, pemanfaatan limbah padat untuk kepentingan lain dapat
memberi penghasilan tambahan bagi industri meskipun pemanfaatan limbah
tidak dilakukan secara langsung oleh industri melainkan dengan menjualnya
kepada pihak lain.
2. Secara teknis, untuk memanfaatkan limbah padat ini memang bagi industri
cukup sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, industri dapat menjual limbah
ini kepada pihak / industri lain agar dapat dimanfaatkan.
3. Dari sudut pandang lingkungan, dengan memanfaatkan limbah padat ini,
maka limbah tidak jadi dibuang ke lingkungan dengan demikian pencemaran
akibat limbah padat dapat dikurangi.

Tabel 4.2 Penentuan Skala Prioritas Opsi Produksi Bersih


Skala
Penilaian Total
Prioritas

Lingkungan
Ekonomis
No Opsi Teknis

Penggunaan plastik yg tidak


1 3 2 2 7 3
terpakai tidak dibuang
Memanfaatkan kayu sebagai
2 3 3 3 9 1
bahan bakar
Menjadikan kayu yg tertumpuk
3 2 2 2 6 4
bias trurai
Memanfaatkan serbuk yang tidak
4 3 2 3 8 2
terpakai menjadi kompos

Tabel 4.3 Perhitungan Studi Kelayakan Finansial Opsi Produksi Bersih

Opsi Perhitungan Nilai Satuan

1. Mengumpulkan limbah serbuk

Biaya yang dapat dari limbah :

Menjual
limbah
80 kg /bulan x 1 pcs 6.500 520.000 Terjual
serbuk
kompos
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Proses produksi bersih dalam industry Jamur Tiram dapat
mengasilkan nilai ekonomis dan menghasilkan pendapatan , juga
bermanfaat bagi lingkungan dengan demikian pencemaran akibat limbah
padat ataupun cair dapat dikurangi. Sementara aspek sosial adalah
sedikitnya untuk membantu masyarakat dalam mengatasi pengangguran
serta terbukanya atau terciptanya lapangan kerja yang dapat membantu
masyarakat.

5.2 Saran
Saran untuk penulis selanjutnya yaitu semoga dengan makalah ini
dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk masyarakat tentang
manfaat Jamur Tiram. Juga lebih melengkapi data-data kedepannya agar
pembuat makalah seperti ini mendapatkan dokumentasi serta data-data
lainnya secara utuh.Serta dapat membantu masyarakat sekitar yang ingin
menjadi produksi Jamur Tiram serta membuka peluang kerja industri.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber utama:
Bapak Ustd. Abdul Azis. Alamat: Ranca Sumur RT 011 RW 003. Desa
Sindangsari. Kec, Pabuaran. Kab, Serang Banten.

Sumber Website:

https://swa.co.id/youngster-inc/youngsterinc-startup/taufik-hidayat-
menjaring-ratusan-juta-rupiah-dari-jamur

Diakses pada hari Selasa tanggal 30 juni 2020. Pukul 19.30.50.

https://erakini.com/budidaya-jamur-tiram/

Diakses pada hari Selasa tanggal 30 juni 2020. Pukul 19.32.45.

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190308/99/897459/cara-budidaya-jamur-tiram-
nikmat-keuntungan-dengan-modal-secuil

Diakses pada hari Sabtu tanggal 30 juni 2020. Pukul 1.03.45

Anda mungkin juga menyukai