Anda di halaman 1dari 2

Tugas Telaah Kurikulum Biologi SMA

Nama : Indah Nurlita Trisnawati


NIM/Kelas : K4319042/B
Ilustrasi Galbreath (1999) menjelaskan bahwa pada tahun >1800 tumpuan hidup manusia
bergantung pada sumber daya alam. Selanjutnya pada era tahun (1880-1955) mulai didirikan
pabrik untuk skala industri dalam rangka memenuhi tuntutan keperluan masyarakat yang
semakin meningkat, sehingga pada rentang tahun tersebut sering disebut dengan abad industri.
Era informasi (1955-2000) terjadi perkembangan teknologi dalam berbagai bidang terutama pada
teknologi informasi dan computer. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat
menyebabkan informasi dari berbagai belahan dunia mampu diakses dalam waktu yang sama di
setiap rumah. Begitu mudahnya pengetahuan dapat diakses, maka diperlukan kecerdasan
intelektual berupa “intelectual capital” dengan tujuan agar manusia mampu menghadapi
kompetensi global yang dimulai setelah informasi tercapai pada tahun 1995+. Perkembangan
zaman yang begitu pesat menyebabkan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan (Galbreath
1999)
Menurut Nieuwenhius Social justice dan Leadership training (2010) dipengaruhi oleh
tiga faktor yang terdiri dari faktor sejarah, faktor ekonomi, faktor ekonomi. Faktor sejarah terdiri
dari sosio-politik, budaya, moral, attitude, Ideologi. Faktor social meliputi community demand,
expectations, poverty, capabilities. Faktor ekonomi meliputi legislation, policy, financial
resources, physical resources, human resources. (Kanervio et al., 2014)
Terdapat 3 pilar dalam kurikulum yaitu Theory and knowledge, emotional and social
skill, technological competency (Kearney). Dalam UU No. 14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1
tentang guru dan dosen menyatakan bahwa: kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 meliputi : kompetensi professional, kompetensi pendagogik, kompetensi sosial,
kompetensi kepribadian. Keempat standar kompetensi guru ini merupakan penerapan tiga pilar
kurikulum dalam system pendidikan di Indonesia (es.kearney.com).
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang berkelanjutan. Pengembangan
kurikulum dilatarbelakangi oleh Faktor makro kontekstual dalam tujuan umum pendidikan.
Faktor makro ini digolongkam dalam 2 kategori yaitu kualitas dan manajemen. Kualitalitas
meliputi subjek pendidikan, analisis peserta dididk, teknologi informasi, teaching and learning
desain. Kualitas ini menjadi pertanyaan umum dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan
manajemen meliputi konten, format, insfratukyur, pendagogi. Manajemen dalam hal kurikulum
dijadikan alasan utama untk melakukan pengembangan kurikulum secara konstan.
(Lammintakanen & Rissanen, 2009)
Terdapat 5 variabel yang dapat diidentifikasi tersembunyi dalam kurikulum yaitu conitive
environment, social environment, physical environment, administrative environment, religious
environment. Masing masing variable tersebut dapat diungkapkan melalui 3 variabel yang dapat
diamati meliputi Cognitive goals of religious education, sentrimentaal goals of religion
education, behavioral goals of religious education. (Zamanzadeh et al., 2017)
Daftar Pustaka
Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Century Worker: The Link Between Computer-Based
Technology and Future Skill Set. Educational Technology (November-December 1999).
Kanervio, P., Pulkkinen, S., & Halttunen, L. (2014). Mind the gap: Creating social justice
through education policy (Issue November). https://doi.org/10.13140/2.1.1359.0720
Lammintakanen, J., & Rissanen, S. (2009). Micro and Macro Level Issues in Curriculum
Development. 2546–2548.
Zamanzadeh, G. R., Nateghi, F., & Seifi, M. (2017). Clarifying the Effective Factors of Hidden
Curriculum of Schools on Establishment of the Aims of Religious Education of Elementary
School Students ( Case Study of Ahvaz City ). 11(1), 124–133.
https://doi.org/10.5539/mas.v11n1p124

Anda mungkin juga menyukai