Kelompok 6 - Etiologi Nyeri Pada Penyakit Pulpa Dan Periapikal Dan Mekanismenya
Kelompok 6 - Etiologi Nyeri Pada Penyakit Pulpa Dan Periapikal Dan Mekanismenya
Oleh :
Kelompok 6
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
Etiologi Nyeri pada Penyakit Pulpa dan Periapikal serta
Mekanismenya
1. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan sensasi yang terlokalisasi berupa ketidaknyamanan
atau penderitaan yang dihasilkan oleh stimulasi ujung-ujung saraf sensoris.
Nyeri terjadi sebagai akibat dari mekanisme pertahanan. Dorland Medical
Dictionary mendefinisikan nyeri merupakan sensasi lokal yang terjadi sebagai
hasil stimulasi. Nyeri diperantarai melalui struktur neural yang diciptakan
dengan tujuan bahwa nyeri mengidentifikasi adanya mekanisme perlindungan
terhadap kerusakan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir konsep nyeri telah
berkembang.
Definsi menurut Dorland Medical Dictionary, hanya menjelaskan satu
jenis nyeri yaitu nyeri yang terjadi akibat stimulus berbahaya. Padahal nyeri
juga dapat timbul akibat stimulus tidak berbahaya atau terjadi tiba-tiba tanpa
stimulus. Sumber stimulasi juga tidak selalu bersumber dari luar tubuh. Nyeri
itu merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan
kejadian atau potensial kerusakan jaringan yang diperantarai oleh serabut saraf
spesifik menuju ke otak, ditanggapi secara sadar dan dapat dimodifikasi oleh
beberapa keadaan.
2. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri spontan (tanpa rangsangan)
Nyeri spontan timbul tanpa adanya stimulus. Jadi nyeri yang
mengagetkan pasien atau timbul tanpa sebab disebut nyeri spontan. Nyeri
spontan jika digabung dengan nyeri intens biasanya mengindikasikan
adanya penyakit pulpa atau penyakit periradikular yang parah. Nyeri ini
adalah tanda dari pulpitis ireversibel.
c. Nyeri akut
Nyeri akut adalah rasa yang tidak enak yang timbul dari
terangsangnya jalur nyeri oleh stimulus yang menyebabkan atau
memungkinkan kerusakan jaringan. Sumber nyeri jelas. Nyeri akut
berlangsung dalam hitungan menit (dan nyeri ini berlangsung kurang dari 6
bulan). Ditandai dengan peningkatan nadi dan respirasi. Respon pasien
dapat berupa menangis atau mengerang dan fokus pada nyeri.
d. Nyeri kronis
Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul tanpa adanya stimulus dan
kerusakan jaringan yang jelas. Nyeri ini berupa suatu rasa yang tidak begitu
mengganggu sehingga pasien tidak terlalu mengeluhkannya. Nyeri kronis
ini berlangsung lebih dari 6 bulan.
3. 2 Pulpitis Irreversible
Pulpitis irreversible merupakan perkembangan dari pulpitis
reversible. Kerusakan pulpa yang parah akibat pengambilan dentin yang
luas selama prosedur operatif, terganggunya aliran darah pada pulpa akibat
trauma, dan pergerakan gigi dalam perawatan ortodonsi dapat
menyebabkan pulpitis irreversibel. Pulpitis irreversible merupakan
inflamasi parah yang tidak akan dapat pulih walaupun penyebabnya
dihilangkan. Nyeri pulpitis irreversible dapat berupa nyeri tajam, tumpul,
lokal, atau difus dan berlangsung hanya beberapa menit atau berjam-jam.
Aplikasi stimulus eksternal seperti termal dapat mengakibatkan nyeri
berkepanjangan. Jika inflamasi hanya terbatas pada jaringan pulpa dan
tidak menjalar ke periapikal, respon gigi terhadap tes palpasi dan perkusi
berada dalam batas normal.
Secara klinis, pulpitis irreversible dapat bersifat simtomatik dan
asimtomatik. Pulpitis irreversible simtomatik merupakan salah satu jenis
pulpitis irreversibel yang ditandai dengan rasa nyeri spontan. Spontan
berarti bahwa stimulus tidak jelas. Nyeri spontan terus menerus dapat
dipengaruhi dari perubahan posisi tubuh. Pulpitis irreversible simtomatik
yang tidak diobati dapat bertahan atau mereda jika sirkulasi dibuat untuk
eksudat inflamasi.
Rasa nyeri pada pulpitis ireversible akut lebih sakit daripada kronis.
Keadaan ini dikarenakan keadaan pulpa yang tertutupi oleh rigiditas
dentin, yang dapat menghambat pengeluaran eksudate yang berisi toksin
dan bakteri untuk keluar dari pulpa. Terhambatnya pengeluaran eksudate
inilah yang dapat menyebabkan nyeri yang sangat hebat pada pulpa.
Sedangkan pada pulpitis ireversible kronik, rasa nyeri yang
dirasakan tidak sehebat rasa nyeri pada pulpitis irreversible akut. Pada
kronik, keadaan pulpa terbuka sehingga memudahkan eksudate yang berisi
toksin dan bakteri lebih mudah keluar. Sehingga nyeri yang dirasakan pada
pulpa hanya sejenak. Namun apabila datang rangsangan seperti masuknya
sisamakanan ke rongga pulpa sehingga pulpa akan tertutup kembali, akan
tetapi nyeri yang dirasakan tidak sehebat pulpitis irreversible akut.
Sementara itu, pulpitis irreversibel asimtomatik merupakan tipe
lain dari pulpitis irreversible dimana eksudat inflamasi yang dengan cepat
dihilangkan. Pulpitis irreversibel asimtomatik yang berkembang biasanya
disebabkan oleh paparan karies yang besar atau oleh trauma sebelumnya
yang mengakibatkan rasa sakit dalam durasi yang lama.
4. Etiologi Nyeri pada Penyakit Periapikal
4. 1 Periodontitis Apikalis
Periodontitis apikalis bisa disebabkan baik oleh faktor eksogen
maupun faktor eksogen. Faktor eksogen meliputi mikroba dan toksin serta
produk metabolik sampingannya yang berbahaya, agen-agen kimia, iritasi
mekanik, benda asing, dan trauma, sementara faktor endogen meliputi
produk metabolik dari host, misalnya asam urat dan kristal kolestrol, serta
sitokin atau mediator inflamasi lainnya yang dapat mengaktifkan
osteoklas.
Grossman LI. Oliet S. Rio CED. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek, Ed. 11.
Jakarta: EGC
Ingle, John I, Leif K Bakland. 2002. Endodontics 5th Ed. Canada: BC Decker Inc.
Sumawinata, Narlan, drg. SpKG. 2004. Senarai Istilah Kedokteran Gigi. Jakarta:
EGC
Walton, Richard E. 2008. Prinsip & Praktik Ilmu Endodonsia, Ed. 3. Jakarta:
EGC