Anda di halaman 1dari 4

1.

Gasping :

2. Kristaloid :
-
3. FFP dan PRC
Jawab :
- Fresh Frozen Plasma (FFP) merupakan bagian cair dari darah manusia yang telah
dibekukan
dan diawetkan setelah donor darah dan akan digunakan untuk transfusi darah. FFP
dan Cryo mampu bertahan pada suhu -30°C dengan waktu penyimpanan selama 1
tahun.
- Packed Red Cells (PRC) adalah sel darah merah yang merupakan jenis sel darah
yang
paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat
darah dalam hewan bertulang belakang
( Tofan Sofiansah, sistem informasi donor darah di unit donor darah palang merah
indonesia kota bandung berbasih web. Jurnal ilmiah komputer dan informatika.
2017
4. Laserasi scalp
Jawab :

5. Bagaimana cara melakukan imbolisasi spinal


Jawab :

6. Apas saja masalah yang dapat diangkat


Jawab :

7. Apa saja assesment neurogical


Jawab :
8. Bagaimana cairan dapat mempengaruhi kestabilan tubuh seseorang
Jawab :
9. Bagaimana patofisiologi dari shock hipovelemik
Jawab :
Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembul :uh darah rata-rata dan
menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang menimbulkan penurunan
curah jantung. Curah jantung yang rendah di bawah normal akan menimbulkan
beberapa kejadian pada beberapa organ :
1. Mikrosrkulasi : etika curah jantung turun, tahanan vaskular sistemik akan
berusaha untuk meningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan perfusi yang
cukup bagi jantung dan otak melebihi jaringan lain seperti otot, kulit dan
khususnya traktus gastrointestinal.
2. Neuroendoktrin : Hipovolemia, hipotensi dan hipoksia dapat dideteksi oleh
baroreseptor dan kemoreseptor tubuh. Kedua reseptor tadi berperan dalam respons
autonom tubuh yang mengatur perfusi serta substrak lain (Gde Haryo Ganesha,
2016 . Hypovolemic syok
10. Pengertian shock hipovelemik :
Syok hipovolemik merupakan keadaan berkurangnya perfusi organ dan oksigenasi
jaringan yang disebabkan gangguang kehilangan akut dari darah (syok hemorragic)
atau cairan tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan. Penyebab terjadinya
syok hipovolemik diantaranya adalah diare, luka bakar, muntah, dan trauma maupun
perdarahan karena obsetri. Syok hipovolemik merupakan salah satu syok dengan
angka kejadian yang paling banyak dibandingkan syok lainnya. ( asuhan keperawatan
praktis berdasarkan penerapan diagnosa N3 dalam berbagai kasus , 2016)
11. Komplikasi shock hipovelemik
Jawab :
Kekurangan darah dan cairan di tubuh Anda dapat menyebabkan komplikasi berikut:
- kerusakan pada organ seperti ginjal atau otak Anda
- ganggren   dari lengan atau kaki
- serangan jantung
Efek dari syok hipovolemik tergantung pada kecepatan di mana Anda kehilangan
darah atau cairan dan jumlah darah atau cairan yang Anda hilang. Tingkat cedera
Anda juga dapat menentukan peluang Anda untuk bertahan hidup. Kondisi medis
kronis seperti   diabetes , sebelumnya   stroke ,   jantung , paru-paru, atau   penyakit
ginjal , atau mengambil   Pengencer darah   seperti Coumadin atau aspirin dapat
meningkatkan kemungkinan bahwa Anda akan mengalami lebih banyak komplikasi
dari syok hipovolemik.
. (asuhan keperawatan praktis berdasarkan penerapan diagnosa N3 dalam berbagai
kasus , 2016)
12. Penanganan/penatalaksanaan shock
Jawab :
Penatalaksanaan syok hipovolemik dapat dilakukan mulai dari saat terjadinya
kejadian, apabila pasien mengalami trauma, untuk menghindari cedera lebih lanjut
vertebra servikalis harus diimobilisasi, memastikan jalan napas yang adekuat,
menjamin ventilasi, memaksimalkan sirkulasi dan pasien segera dipindahkan ke
rumah sakit. Keterlambatan saat pemindahan pasien ke rumah sakit sangat berbahaya.
Salah satu terapi yang tepat untuk penatalaksanaan syok hipovolemik adalah terapi
cairan yang akan berdampak pada penurunan angka mortalitas pasien. Akan tetapi
terapi cairan yang tidak tepat akan menyebabkan pasien mengalami edema paru dan
gangguan elektrolit. (Gde Haryo Ganesha, 2016 . Hypovolemic syok)
13. Penyebab shock hipovelemik
Jawab :
Perdarahan
- Perdarahan yang terlihat ( perdarahan luka dan hematemis dari tukak lambung )
- Perdarahan tidak terlihat ( perdarahan drsaluran cerna

Kehilangan plasma
- Luka bakar luas
- Pankreatitis
- Deskuamasi kulis
- Sindrom dumping

Kehilangan cairan ekstraseluluer

- Muntah, dehidrasi, diare.


(Gde Haryo Ganesha, 2016 . Hypovolemic syok
14. Penanganan shock hipovelemik
Jawab :
Ketika mendapati seseorang yang menunjukan gejala gejela hipovolemia maka yang
pertama harua dilakukan adalah mencari bantuan medis,sembari menunggu bantuan
medis datang Berikan pertolongan pertama pada penderita hipovolemia, perlu digaris
bawahi bahwa penangan pertama yang tepat pada penderita hipovolemia sangat
dibutuhkan karena dapat menghindari kematian pada penderita. Berikut hal hal atau
langkah langkah untuk memberi pertolongan pertama pada penderita:
1. Jangan memberi cairan apapun pada mulut penderita contoh memberi minum
2. Periksa ABC (airway, breathing, circulation)
3. Buat pasien merasa nyaman dan hangat, hal ini dilakulan agar mencegah
hipotermia pada pasien
4. Bila ditemukan adanya cedera pada kepala, leher atau punggung jangan
memindahkan posisinya
5. Apabila tampak adanya perdarahan eksternal maka segera lakukan penekanan pada
lokasi perdarahan dengan menggunakan kain atau handuk, hal ini dilakukan untuk
meminimalisir volume darah yang terbuang. Jika dirasa perlu kain atau handuk dapat
diikatkan
6. Jika ditemukan benda tajam masih menancap pada tubuh penderita jangan dicabut
hal ini ditakutkan akan menyebabkan perdarahan hebat
7. Beri sanggaan pada kaki 45° atau setinggi 30 cm untuk meningkatkan peredaran
darah. Saat akan dipindahkan ke dalam ambulans usahakan posisi kaki tetap sama
8. Jika adanya cedera pada kepala atau leher saat akana dinaikan menuju ambulan
berulah penyangga khusus terlebih dahulu. (Gde Haryo Ganesha, 2016 . Hypovolemic
syok)
15. Gejala syok hipovolemi
Jawab :
Gejala syok hipovolemik bervariasi dengan tingkat keparahan cairan atau kehilangan
darah. Namun, semua gejala syok mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan
medis darurat. Gejala perdarahan internal mungkin sulit untuk dikenali sampai gejala
syok muncul, tetapi pendarahan eksternal akan terlihat. Gejala syok hemoragik
mungkin tidak segera muncul. Orang dewasa yang lebih tua mungkin tidak
mengalami gejala-gejala ini sampai syok berkembang secara signifikan.
Beberapa gejala lebih mendesak daripada yang lain.
Gejala ringan
Gejala ringan dapat termasuk: sakit kepala, kelelahan, mual, banyak berkeringat,
pusing
Gejala yang parah
Gejala berat, yang harus diperhatikan secara serius dan memerlukan perhatian medis
darurat, termasuk
dingin atau   kulit lembab , kulit pucat, nafas cepat, dangkal , denyut jantung cepat,
sedikit atau tidak ada output urin, kelemahan, denyut lemah, kebingungn, hilang
kesadaran. (asuhan keperawatan praktis berdasarkan penerapan diagnosa N3 dalam
berbagai kasus , 2016)

Anda mungkin juga menyukai