Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM 3

“Practice Digital Signal Processing”

NAMA : Muhammad Alfi Fadhrulsyah


NIM : 1990343042
KELAS : TRKJ 2C

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KOMPUTER JARINGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI LGOKSEUMAWE
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Nomor Pratikum : 03/IV/TRKJ-2C/2021

Judul : Matlab application proram interface

Nama : Muhammad Alfi Fadhrulsyah

Nim : 1990343042

Tanggal Praktikum : 9 Maret 2021

Tanggal Selesai : 16 Maret 2021

Tanggal Penyerahan : 16 Maret 2021

Nilai :

Keterangan :

Buketrata, 16 Maret 2021


Penyusun,

Muhammad Alfi Fadrulsyah


NIM.1990343042
PRATIKUM III

Pembangkitan Sinyal Distrit

I. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengoperasikan dan memanfaatkan Matlab


sebagai perangkat simulasi pengolahan sinyal

II. DASAR TEORI

Matlab merupakan kepanjangan dari Matrix Laboratory. Struktur data


yang terdapat dalam Matlab menggunakan matriks atau array
berdimensi dua. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan
komputasi, visualisasi dan pemrograman. Maka dari itu program Matlab
banyak digunakan dalam bidang - bidang riset – riset yang memerlukan
komputasi numerik yang kompleks. Kegunaan Matlab secara umum
yaitu:

1. Matematika dan komputasi

2. Perkembangan algoritma

3. Pemodelaan, simulasi danpembuatan prototype

4. Analisa data,eksplorasi dan visualisasi

5. Pembuatan aplikasi, termasukpembuatan interface grafis

Karakteristik dari program Matlab adalah:


1. Bahasa pemrogramannya didasarkan pada matriks (baris dan
kolom).

2. Lambat (dibandingkan dengan Fortran atau C)


karena bahasanya langsung diartikan.
3. Automatic memory management, misalnya kita tidak harus
mendeklarasikan arrays terlebih dahulu.
4. Tersusun rapi.

5. Waktu pengembangannya lebih cepat dibandingkan dengan


Fortran atau C.

6. Dapat diubah ke bahasa C lewat MATLAB Compiler.

7. Tersedia banyak toolbox untuk aplikasi-aplikasi khusus.

Kelebihan program Matlab antara lain:


1. Mudah dalam memanipulasi struktur matriks dan perhitungan
berbagai operasi matriks yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, invers dan fungsi matriks lainnya.
2. Menyediakan fasilitas untuk memplot struktur gambar
(kekuatan fasilitas grafik tiga dimensi yang sangat memadai).
3. Script program yang dapat diubah sesuai dengan keinginan
user.

4. Jumlah routine-routine powerful yang berlimpah yang terus


berkembang.

5. Kemampuan interface (misal dengan bahasa C, word dan


mathematica).

6. Dilengkapi dengan toolbox, simulink, stateflow dan


sebagainya, serta mulai melimpahnya source code di internet
yang dibuat dalam matlab( contoh toolbox misalnya : signal
processing, control system, neural networks dan sebagainya).
III. ALAT DAN BAHAN

1. PC/Laptop

2. Perangkat lunak Matlab

IV. LANGKAH KERJA


- Waktu Diskrit
Menginputkan sebuah program yang kemudian di jalankan

Analisa :
Pada L=input untuk meminta inputan panjang gelombang, dan pada P=input
berfungsi untuk meminta inputan panjang sekuen. Di sini melakukan perulangan
yaitu n=1:L yang di mana jika n lebih besar atau sama dengan dari nilai P maka
program akan masuk ke step (n)=1; jika tidak akan masuk ke step(n)=0; dan
dilakukan end end pada sebuah program, dan setelah itu membuat variabel baru
dengan variabel x yang mengambil nilai 1:L yang diinputkan L tadi dan setelah itu
menampilkannya dengan stem(x,step). Karena disini inputannya Lnya 40 maka
ujung dari gelombang adalah 40, dan inputan pnya 15 maka mulai gelombangnya
yaitu dari 15.
- Waktu Diskrit Program 2

Analisa :
Pada L=input untuk meminta inputan panjang gelombang, dan pada P=input
berfungsi untuk meminta inputan panjang sekuen. Di sini melakukan perulangan
yaitu n=1:L yang di mana jika n lebih besar atau sama dengan dari nilai P maka
program akan masuk ke step (n)=1; jika tidak akan masuk ke step(n)=0; dan
dilakukan end end pada sebuah program, dan setelah itu membuat variabel baru
dengan variabel x yang mengambil nilai 1:L yang diinputkan L tadi dan setelah itu
menampilkannya dengan stem(x,step). Karena disini inputannya Lnya 40 maka
ujung dari gelombang adalah 40, dan inputan pnya 25 maka mulai gelombangnya
yaitu dari 25.

- Waktu Diskrit Program 3

Analisa :
Pada L=input untuk meminta inputan panjang gelombang, dan pada
P=input berfungsi untuk meminta inputan panjang sekuen. Di sini melakukan
perulangan yaitu n=1:L yang di mana jika n lebih besar atau sama dengan dari
nilai P maka program akan masuk ke step (n)=1; jika tidak akan masuk ke
step(n)=0; dan dilakukan end end pada sebuah program, dan setelah itu membuat
variabel baru dengan variabel x yang mengambil nilai 1:L yang diinputkan L tadi
dan setelah itu menampilkannya dengan stem(x,step). Karena disini inputannya
Lnya 40 maka ujung dari gelombang adalah 40, dan inputan P nya 35 maka mulai
gelombangnya yaitu dari 35.

- Program Pulsa

Pada program ini L=input adalah untuk meminta inputan panjang


gelombang dan P=input untuk mementukan posisi pusla dan setelah dinput maka
akan masuk kedalam perulangan yang dimana perulangannya jika n sama dengan
nilai p maka akan masuk ke step(n)=1; dan jika else maka akan masuk ke
step(n)=0 dan jika hasilnya dapat maka perulangan akan berhenti dan membuat
variabel x dengan nilai 1:L dan menampilkannya dengan stem. Karena disini
inputannya 40 dan 15 maka gelombangnya akan dimulai diangka 15 dan
bulatannya sampai ke inputan 40.
- Program Pulsa 2

Analisa :
Pada program ini L=input adalah untuk meminta inputan panjang
gelombang dan P=input untuk mementukan posisi pusla dan setelah dinput maka
akan masuk kedalam perulangan yang dimana perulangannya jika n sama dengan
nilai p maka akan masuk ke step(n)=1; dan jika else maka akan masuk ke
step(n)=0 dan jika hasilnya dapat maka perulangan akan berhenti dan membuat
variabel x dengan nilai 1:L dan menampilkannya dengan stem. Karena disini
inputannya 40 dan 25 maka gelombangnya akan dimulai diangka 25 dan
bulatannya sampai ke inputan 40.

- Program Pulsa 3

Analisa :
Pada program ini L=input adalah untuk meminta inputan panjang gelombang dan
P=input untuk mementukan posisi pusla dan setelah dinput maka akan masuk
kedalam perulangan yang dimana perulangannya jika n sama dengan nilai p maka
akan masuk ke step(n)=1; dan jika else maka akan masuk ke step(n)=0 dan jika
hasilnya dapat maka perulangan akan berhenti dan membuat variabel x dengan
nilai 1:L dan menampilkannya dengan stem. Karena disini inputannya 40 dan 35
maka gelombangnya akan dimulai diangka 35 dan bulatannya sampai ke inputan
40.

- Sinyal Sinus

Analisa :
Pada program kedua yaitu sinyal sinus disini variabel Fs diisikan dengan nilai 40,
dan membuat variabel baru yaitu t yang berisi nilai dari pembagian 0 dengan nilai
Fs yaitu 40 dan setelah itu dikurangkan satu dan nilainya dibagikan lagi dengan
inputan Fs yang bernilai 40, dan setelah itu membuat variabel baru dengan nama
s1 yang berisi perkalian sin yang artinya 1 amplitudo , dan pi yang artinya 180
derajat dan * t yang artinya waktu karena nputannya t berarti angka defaulnya 1 *
2 yang artinya 2 frekuensi dan jika sudah dpet hasilnya maka akan ditampilkan
dengan codingan stem (t,s1) dengan tampilan atas bawah seperti yang
dicodingkan. Karena disini inputannya 40 maka gelombangnya bertambah
sebanyak 40.
- Sinyal Sinus 2

Analisa :
Pada program kedua yaitu sinyal sinus disini variabel Fs diisikan dengan nilai 40,
dan membuat variabel baru yaitu t yang berisi nilai dari pembagian 0 dengan nilai
Fs yaitu 40 dan setelah itu dikurangkan satu dan nilainya dibagikan lagi dengan
inputan Fs yang bernilai 40, dan setelah itu membuat variabel baru dengan nama
s1 yang berisi perkalian sin yang artinya 1 amplitudo , dan pi yang artinya 180
derajat dan * t yang artinya waktu karena nputannya t berarti angka defaulnya 1 *
2 yang artinya 2 frekuensi dan jika sudah dpet hasilnya maka akan ditampilkan
dengan codingan stem (t,s1) dengan tampilan atas bawah seperti yang
dicodingkan. Karena disini inputannya 60 maka gelombangnya bertambah
sebanyak 60.

- Sinyal Sinus 3

Analisa :
Pada program kedua yaitu sinyal sinus disini variabel Fs diisikan dengan nilai 40,
dan membuat variabel baru yaitu t yang berisi nilai dari pembagian 0 dengan nilai
Fs yaitu 40 dan setelah itu dikurangkan satu dan nilainya dibagikan lagi dengan
inputan Fs yang bernilai 40, dan setelah itu membuat variabel baru dengan nama
s1 yang berisi perkalian sin yang artinya 1 amplitudo , dan pi yang artinya 180
derajat dan * t yang artinya waktu karena nputannya t berarti angka defaulnya 1 *
2 yang artinya 2 frekuensi dan jika sudah dpet hasilnya maka akan ditampilkan
dengan codingan stem (t,s1) dengan tampilan atas bawah seperti yang
dicodingkan. Karena disini inputannya 80 maka gelombangnya bertambah
sebanyak 80.

- Sekuen Konstan

Analisa :
Pada program sekuen konstan disini ada variabel L=input yang di mana variabel
tersebut untuk meminta inputan panjang gelombang dengan inputan disini yaitu
20 dan membuat variabel sekuen(1:L) dari pembagian nilai satu dengan inputan l
digabungkan menjadi satu nilai yaitu dan ini adalah amplitudo gelombang dan
menampilakannya dengan stem(sekuen) untuk menampilkan gelombang yang
sudah didapatkan dan membuat label dengan nama Jumlah sekuen dan ylabel
dengan nama amplitudo sekuan dengan judul sinyal sekuen konstan.
V. KESIMPULAN

Dari praktikum diatas dapat disiumpulan jika makin panjang gelombang


yang dinputkan maka akan makin banyak gelombangnya dan jika diinputkan
posisinya maka posisi dari gelombang akan berubah.

Anda mungkin juga menyukai