ANDI MAULINA
A031181329
A. Latar Belakang
A. Kepemilikan Perseorangan
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu
kepemilikan perseorangan (sole proprietorship). Pemilik dari suatu
kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal. Pemilik tunggal dapat
memperoleh bantuan dana dari kreditor untuk membantu bisnisnya dan
dia juga memiliki tanggung jawab penuh untuk melunasi pinjamannya
tersebut. Namun, pemilik tunggal tidak perlu membagikan keuntungannya
dengan kreditor. Contoh dari bisnis perseorangan adalah restoran lokal,
perusahaan konstruksi lokal, tukang cukur, jasa binatu, dan toko pakaian
lokal.
B. Kepemilikan Persekutuan
Bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut
sebagai persekutuan (partnership). Para pemilik disebut sekutu
(partner). Para pemilik harus melegalkan Anggaran Dasar perusahaannya
dengan Akta Notaris dan melengkapi persyaratan sesuai aturan
pemerintah terkait bidang bisnis yang dikelola. Contohnya di Indonesia
seperti Firma/Kongres atau Persekutuan/Perserikatan dan Persekutuan
Komanditer/Comanditair Venootschaap (CV).
Keuntungan Persekutuan
Pertama, tambahan pendanaan karena tidak dimiliki oleh satu orang
pemilik saja, maka memiliki tambahan dana dari pemilik lain yang akan
sangat bermanfaat untuk mengembangkan bisnis. Kedua, pembagian
kerugian sehingga kerugian bisnis yang dialami perusahaan akan
ditanggung oleh seluruh sekutu sesuai dengan peran masing-masing.
Ketiga, lebih banyak spesialisasi karena banyaknya pemilik yang
berperan dengan kemmapuan yang berbeda-beda, maka para sekutu
dapat memusatkan perhatian pada masing-masing spesialisasi yang
dimilikinya.
Kerugian Persekutuan
Pertama, pembagian pengendalian sehingga pengambilan
keputusan dalam sekutu harus dibagi dan dampaknya apabila tidak
mencapai kata sepakat dapat mengganggu hubungan bisnis dan pribadi.
Kedua, kewajiban yang tidak terbatas sama seperti kepemilikan
perseorangan, para sekutu umum menjadi subjek dari limited parners.
Ketiga, pembagian keuntungan karena memiliki pemilik yang lebih dari
satu dan semakin banyak sekutu semakin kecil pula keuntungan yang
didapatkan oleh setiap sekutu.
Korporasi-S
Pemilik Korporasi-S memiliki kewajiban yang terbatas, tetapi mereka
dikenakan pajak yang sama dengan perusahaan berbentuk persekutuan.
Untuk memenuhi syarat status Korporasi-S, sebuah perusahaan harus
mempunyai maksimal 100 pemegang saham, pemegang sahamnya
haruslah individu atau estat dan merupakan warga negara atau penduduk
tetap.
Perusahaan Kewajiban Terbatas (LLC)
Perusahaan yang memiliki fasilitas yang menguntungkan dari jenis
persekutuan umum namun juga menawarkan kewajiban terbatas bagi
para sekutunya.
C. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (corporation) adalah suatu entitas yang tercatat
di sebuah negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum
dapat dibedakan dari para pemiliknya. Pemilik perusahaannya adalah
para pemegang sahamnya yang terlepas dari entitas hukumnya maka
kewajibannya terbatas, artinya tidak dianggap bertanggung jawab secara
pribadi atas tindakan perusahaan. Kerugian yang ditanggung juga
maksimal sebesar modal yang disetorkan.
Waralaba
Waralaba adalah kesepakatan dimana pemilik suatu bisnis yang
disebut paralaba memperkenalkan pihak lain atau tawaralaba
menggunakan merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan
syarat-syarat tertentu. Bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan
merek dagang dan nama dari pawaralaba yang sudah ada. Kebanyakan
waralaba dapat diklasifikasikan sebagai pendistribusian, bisnis rantai toko,
atau kesepakatan produksi.
Keuntungan dari waralaba yang pertama adalah gaya manajemen
yang telah teruji, waralaba mencari panduan dari pawaralaba di bidang
produksi dan manajemen. Sasaran utama waralaba adalah mencontoh
bisnis yang sudah teruji di suatu lokasi tertentu. Kedua, pengakuan nama
bagi parawalaba yang secara signifikan akan dapat meningkatkan
permintaan produk yang mungkin tidak perlu lagi mengeluarkan uang
untuk mengiklankan dirinya karena waralaba tersebut telah popular bagi
para pelanggan. Ketiga, dukungan keuangan dari para pawaralaba yang
dapat memastikan tersedianya modal awal bagi pawaralaba. Franchisee
dapat membeli bahan baku penyediaan dari franchisor secara kredit, yang
merupakan salah satu bentuk pendanaan jangka pendek.
Kerugian umum dari waralaba yang pertama adalah berbagi
keuntungan yang diberikan oleh tawaralaba sebagai imbalan. Beban
tahunan yang dibayarkan oleh terwaralaba dapat sebesar 8 persen atau
lebih dari pendapatan yang didterima. Kedua, kurangnya pengendalian.
Franchisee harus mematuhi panduan-panduan yang berhubungan dengan
produksi dan penentuan harga produk, dan kemungkinan pula beberapa
panduan lainnya.
Meskipun pengembalian keputusan dibatasi, para pemilik waralaba
masih dapat membuat beberapa keputusan penting. Mereka harus
memutuskan apakah sebuah waralaba tertentu dapat berhasil di sebuah
lokasi tertentu. Mereka harus memberikan kepemimpinan dan motivasi
untuk dapat memaksimalkan efisiensi produksi. Waralaba yang melayani
bisnis-bisnis lain tumbuh dengan pesat selama beberapa tahun terakhir
ini.
F. Menciptakan Bisnis Baru
Sumber Online untuk Menciptakan Bisnis
Memulai suatu bisnis mungkin merupakan proses yang rumit. Namun,
internet membantu proses-proses tersebut agar menjadi lebih mudah.
Beragam situs memberikan saran mengenai memulai suatu bisnis.
Informasi mengenai bantuan pemerintah, saran mengenai industri-industri
khusus, pola-pola rencana bisnis, dan pembahasan mengenai isu-isu
hukum dapat ditemukan dengan mudah.
Profil Pengusaha
Seorang pengusaha harus memenuhi pengusaha sebagai berikut :
Toleransi Risiko, dapat menerima risiko kehilangan investasi bisnis
mereka.
Kreativitas, mengetahui cara-cara meningkatkan kepuasan
pelanggan dengan mengetahui produk yang dbutuhkan namun
belum ada atau mengetahui kelemahan dari produk yang telah ada
untuk diperbaiki.
Inisiatif, pengusaha perlu memiliki ambisi dan kegigihan untuk
menghadapi tantangan bisnis.
Permintaan
Permintaan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian karena konsumen
cenderung membeli lebih banyak barang dan jasa ketika perekonomian
sedang kuat. Permintaan dalam pasar akan berubah dari waktu ke waktu.
Para pengusaha cenderung mengembangkan bisnis-bisnis baru di pasar
yang memiliki dorongan permintaan yang kuat. Ketika permintaan
mengalami kenaikan, bisnis dalam pasar tersebut cenderung mendapat
keuntungan karena naiknya penjualan dan juga sebaliknya.
Persaingan
Pangsa pasar menunjukkan volume penjualan dalam bentuk
persentase dari total penjualan dalam pasar tertentu. Jika dalam suatu
pasar terdapat persaingan yang terbatas, perusahaan dapat dengan lebih
mudah meningkatkan pangsa pasarnya, sehingga pendapatan
perusahaan dapat meningkat. Setiap pasar memiliki segmen-segmen atau
subkumpulan yang mencerminkan jenis bisnis tertentu dan mutu yang
dirasakan. Segmentasi pasar memungkinkan sebuah perusahaan
mengidentifikasi pesaing-pesaing utamanya, sehingga mereka dapat
menilai.
Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran akan berfokus pada pasar target, karakteristik
produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi.
Pasar target, bisnis baru mungkin belum diketahui oleh pasar
targetnya dan perlu mendapatkan kepercayaan konsumen. Bisnis-
bisnis baru mengandalkan diri dengan berbagai strategi pemasaran
untuk menarik dengan seperti mengiklankan produk mereka,
menawarkan produk dengan harga khusus, bahkan memberikan
produk contoh gratis kepada para konsumen.
Karakteristik produk, suatu produk dapat menarik jika mudah
digunakan, lebih efektif, atau lebih tahan lama.
Penentuan harga, harga akan memengaruhi permintaan akan
produk tersebut.
Distribusi, beberapa produk dijual langsung ke konsumen,
sedangkan beberapa produk lainnya didistribusikan melalui gerai-
gerai ritel.
Promosi, strategi promosi sebaiknya konsisten dengan profil
konsumen.
Rencana Keuangan
Rencana keuangan menentukan cara untuk mendanai bisnis. Rencana
ini menunjukkan kelayakan penciptaan bisnis tersebut. Dana untuk
mengembangkan bisnis dapat diperoleh melalui pinjaman uang dari
kreditor dan melalui investor.