Anda di halaman 1dari 10

 

  Identitas Klien
1.       Nama : An c
2.       Tempat tanggal lahir / Usia :12/04/2004 / 14 tahun
3.       Jenis Kelamin : Laki-laki
4.       A g a m a : kristen
5.       Pendidikan : pelajar
6.       A l a m a t : citra garden 2 ,kalideres
7.       Tanggal masuk : 15 juni 2017
8.       Tanggal pengkajian : 15 juni 2017
9.       Diagnosa Medik :pankreatitis akut
10. dokter : dr L

Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri perut kiri atas,demam sejak kemarin, mual, muntah.
Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala
Bentuk : bulat
Rambut : bersih, hitam, pendek,
b.      Mata
Konjungtiva : anemis
Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
Sklera : ikterik
c.       Telinga
Tidak ada masalah dengan pendengaran klien dan kelengkapan telinga kiri dan kanan
d.      Leher
Tidak ada kelainan seperti pembesaran kelenjer tiroid
e.       Hidung
Bersih tidak terlihat adanya sekret
f.       Mulut dan tenggorokan
terlihat mukosa mulut kering
g.      Tanda-Tanda Vital
TD 110/70 RR: 25x/m HR: 70x/m S :37,8
Riwayat penyakit sekarang
nyeri perut kiri atas,demam sejak kemarin, mual dan muntah
Riwayat kesehatan dahulu
pasien sebelum nya, tidak pernah mengalami keluhan seperti ini,pasien hanya nyeri pada perut sesekali saja.
Dan tidak sampai, mual dan muntah.
Pemeriksaan Penunjang
foto thorax
tidak tampak klainan cord a pulmo
Ekg
T Inverted III, AVF
Laboratrium
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan Keterangan
Kimai
Lain- lain
Amilase 10 <=53 U/L

Lipase 7 13-60 U/L


Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Keterangan
Imunologi- serologi
S. typhi o
S. paratyphy AO Negative Negative
S. paratyphy BO Negative Negative
S.paratyphy CO Negative Negative
S.typhi H Negative Negative
S. paratyphi AH Negative Negative
S. Paratyphi BH Negative Negative
S. Paratyphi CH Negative Negative

HORMON TIROID
Ft4 1.09 0,92-157 Ng/dl
Tshs 2,81 0,37-6 Ulu/ml

Terapi yang di berikan


Inpepsa : 3x10 cc
Farmacrol :3x 1c
Vomceran : 3x4mg
Propanzole : 2x40mg
Sotatic : 3x1
Ketorolak : k/p
Ceftriaxone :1x 2g

A. PENDAHULUAN
Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan eksokrin, dan
kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama adalah untuk memfasilitasi
proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Sekretin dan
kolesistokinin-pankreozimin (CCC-PZ) merupakan hormon traktus gastrointestinal yang
membantu dalam mencerna zat-zat makanan dengan mengendalikan sekret pankreas. Sekresi
enzim pankreas yang normal berkisar dari 1500-2500 mm/hari.
Pankreatitis adalah reaksi pradangan pankreas (inflamasi pankreas). Pankreatitis
merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari
kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengna cepat dan
fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan.
 Terdapat beberap teori tentang penyebab dan mekanisme terjadinya pankreatitis yang
umumnya dinyatakan sebagai otodigesti pankreas. Umumnya semua teori menyatakan bahwa
duktus pankreatikus tersumbat, disertai oleh hipersekresi enzim-enzim eksokrin dari pankreas
tersebut. Enzim-enzim ini memasuki saluran empedu dan diaktifkan di sana dan kemudian
bersama-sama getah empedu mengalir balik (refluks) ke dalam duktus pankreatikus sehingga
terjadi pankreatitis
B.  Etiologi

1.   Batu saluran empedu


2. Infeksi virus atau bakteri
3. Alkoholisme berat
4. Obat seperti steroid, diuretik tiazoid
5. Hiperlipidemia, terutama fredericson tipe V
6. Hiperparatiroidisme
7. Asidosis metabolic
8. Uremia
9. Imunologi seperti lupus eritematosus
10   Pankreatitis gestasional karena ketidakseimbangan hormonal
11 Defisiensi proteinToksin
12 Lain-lain seperti gangguan sirkulasi, stimulsi vagal

C.  Klasifikasi
1.   Pankreatitis akut atau inflamasi pada pankreas terjadi akibat tercernanya organ ini oleh
enzim- enzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin.
2.   Pankreatitis kronik merupakan kelainan inflamasi yang ditandai oleh kehancuran anatomis
dan fungsional yang progresif pada pankreas.
D.  Manifestasi Klinis
Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pankreatitis yang menyebabkan
pasien datang ke rumah sakit. Rasa sakit dan nyeri tekan abdomen yang disertai nyeri pada
punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas yang mengalami inflamasi tersebut
sehingga timbul rangsangan pada ujung-ujung saraf. Peningkatan tekanan pada kapsul pankreas
dan obstruksi duktus pankreatikus juga turut menimbulkan rasa sakit. Secara khas rasa sakit yang
terjadi pada bagian tengah ulu hati (midepigastrium). Awitannya sering bersifat akut dan terjdi
24-48 jam setelah makan atau setelah mengkonsumsi minuman keras; rasa sakit ini dapat bersifat
menyebar dan sulit ditentukan lokasinya. Umumnya rasa sakit menjadi semakin parah setelah
makan dan tidak dapat diredakan dengan pemberian antasid. Rasa sakit ini dapat disertai dengan
distensi abdomen, adanya massa pada abdomen yang dapat diraba tetapi batasnya tidak jelas dan
dengan penurunan peristatis. Rasa sakit yang disebabkan oleh pankreatitis sering disertai
dengn muntah.
Pasien tampak berada dalam keadaan sakit berat defens muskuler teraba pada abdomen.
Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda yang fatal. Namun
demikian abdomen dapat tetap lunak jika tidak terjadi peritonitis. Ekimosis (memar) didaerah
pinggang dan disekitar umbilikus merupakan tanda yang menunjukkan adanya pankreatitis
haemoragik yang berat.
Mual dan muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis akut. Muntahan biasanya berasal dari
isi lambung tetapi juga dapat mengandung getah empedu. Gejala panas, ikterus, konfusidan
agitasi dapat terjadi. Hipotensi yang terjadi bersifat khas dan mencerminkan keadaan
hipovolemia serta syok yang disebabkan oleh kehilangan sejumlah besar cairan yang kaya
protein, karena cairan ini mengalir  kedalam jaringan dan rongga peritoneum. Pasien dapat
mengalami takikardia, sianosis dan kulit yang dingin serta basah disamping gejala hipotensi.
Gagal ginjal akut sering dijumpai pada keadaan ini.
Gangguan pernafasan serta hipoksia lazim terjadi, dan pasien dapat memperlihatkan
gejala infiltrasi paru yang difus, dispnoe, tachipnoe dan hasil pemeriksaan gas darah abnormal.
Depresi miokard, hipokalsemia, hiperglikemia dan koagulopati intravaskuler diseminata dapat
pula terjadi pada pankreatitis akut (Brunner & Suddart, 2001:1339)

E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dianjurkan pada penderita pankretitis antara lain:
1. Pengobatan yang bersifat simptomatik seperti pemberian analgetik, contohnya meperidil
untuk mengurangi nyeri penderita, pemberian obat antiemetik untuk mengurangi mual dan
muntah.
2. Semua asupan oral harus dihentikan karena dapat mempengaruhi sekresi pada gaster dan
pankreas dimana sekresi itu akan naik apabila ada bahan makanan yang masuk.
3. Pemberian makanan melalui Total Parenteral Nutrition (TPN)
4. Pemasangan NGT disertai dengan pengisapan. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi
volume sekrsi yan ada pada gaster, juga untuk mengurangi mual dan muntah
5. Pemberian preparat yang dapat mengurangi sekresi gaster seperti simetidin
6. Pemberian cairan parenteral untuk mengatasi defisit cairan dalam tubuh
7. Pemberian insulin (bila terdapat hiperglikemia yang berat)
8. Drainase billier. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi timbunan sekresi pada
pankreas dan akan melancarkan aliran pada pankreas.
No DATA MASALAH ETIOLOGI
1 Pa DS: Nyeri Inflamasi pada
Pa pasien mengeluh nyeri pankreas
perut kiri atas
DO:
Kes: CM, Ku sakit sedang,
Ku sakit sedang, Klien
terlihat lemas.
TTV:
TD:110/70
N :70 x/m
R :25 x/m
Suhu:37,8
2 DS: Resiko kekurangan volume cairan Kehilangan cairan
Pasien mengatakan demam ( mual, muntah,
sejak kemarin, pasien demam,)
mengatakna menghabiskan
makan hanya ½
porsi,pasien mengatakan
minum hanya
menghabiskan mulai pagi
sampai jam 19.00 hanya
minum 1 gelas, mual,
muntah.
DO:
Nadi : 70x/m
Suhu : 37,8

Diagnose keperawatan
1. Nyeri berhubungan inflamasi pada pancreas
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan (mual, muntah,
demam)
Intervensi Keperawatan
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
pasien tidak mengalami nyeri dengan komprehensif termasuk lokasi,
criteria hasil: karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu faktor presipitasi
penyebab nyeri, mampu 2. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menggunakan tehnik menentukan intervensi
nonfarmakologi untuk 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
mengurangi nyer) napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres
2. Melaporkan bahwa nyeri hangat/ dingin
berkurang dengan menggunakan 4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
manajemen nyeri 5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
3. Mampu mengenali nyeri (skala, pemberian analgesik pertama kali
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pertahankan catatan intake dan output


pasien diharapkan muntah berkurang yang akurat
minum sudah 2 liter perhari dengan 2. Monitor status hidrasi ( kelembaban
criteria hasil : membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik )
1. Mempertahankan urine output 3. Monitor vital sign
sesuai dengan usia dan BB, BJ 4. Tawarkan snack ( jus buah, buah
urine normal, HT normal segar )
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh 5. Kolaborasi dokter jika tanda cairan
dalam batas normal berlebih muncul meburuk
3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan
Implementasi Keperawatan
No Implementasi Evaluasi
1 1. Mengkaji nyeri secara S: klien mengatakan nyeri.di bagian perut kiri
komprehensif termasuk lokasi,
atas
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi O: klien terlihat meringis
2. Mengkaji tipe dan sumber nyeri
Skala nyeri= 4
untuk menentukan intervensi
3. mengajarkan tentang teknik non TD:110/70
farmakologi: napas dalam,
N :70 x/m
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin R :25 x/m
4. kolaborasi pemberian Suhu:37
analgetik untuk mengurangi nyeri
A: masalah belum teratasi
5. Memonitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik P: intervensi di lanjut kan
pertama kali

1. mempertahankan catatan intake S: pasien mengatakan mual muntah dan tidak


dan output yang akurat nafsu makan.
2. Memonitor status hidrasi
(kelembaban membran mukosa, O:pasien tampak lemah
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik Klien muntah ± 3-4x
3. Momonitor vital sign
4. menawarkan snack ( jus buah, A: masalah belum teratasi
buah segar )
5. berkolaborasi dengan dokter jika P:intervensi dilanjut kan di ruangan.
tanda cairan berlebih muncul
meburuk
Toksin,obat,alkohol,defisiensi imun
Toksin obat alkohol defisiensi imun dll dll

Masuk ke pembuluh darah

Reaksi antibody

Perlawanan antigen dan antibodi

Leukosit meningkat

Inflamasi pada pancreas

pankreatitis

Tercemarnya organ pancreas Nyeri hebat abdomen dan


oleh enzim2 akibat inflamasi punggung

Mual muntah yang berasal


Nyeri akut b.d obstruksi
dari lambung
pankreas

Resiko tinggi kekurangan


Nyeri akut
volume cairan

Anda mungkin juga menyukai