Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pembaca yang telah memberikan
perhatian terhadap makalah ini. Semoga Tuhan selalu melimpahkan berkat, kesehatan, dan
karunia. Terima kasih juga kepada dosen mata kuliah yang sudah memberikan ilmu kepada
saya.
Akhir kata saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, saya memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaanya.
Penulis
BAB I
1.1 Latar Belakang
Arti kata Gaya dalam kehidupan sehari-hari agak berbeda dengan pengertian gaya
dalam ilmu fisika. Gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan yang
menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda. Gaya termasuk besaran vektor karena
selain memiliki nilai juga memiliki arah. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya
gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam
tubuh. Perbedaannya adalah kalau gaya pada tubuh dapat kita ketahui (gaya berat tubuh),
sedangkan gaya dalam tubuh seringkali tanpa disadari (gaya otot jantung, gaya otot paru-
paru).
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Gaya yang bekerja pada
tubuh (gaya berat tubuh) dan gaya yang bekerja di dalam tubuh (gaya otot jantung, gaya
otot paru-paru).
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan menganalisa gaya ?
2. Bagaimana aplikasi gaya dalam dunia kesehatan?
3.bagaimana gaya kegunaan klinik?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Gaya yang
bekerja pada tubuh (gaya berat tubuh) dan gaya yang bekerja di dalam tubuh (gaya otot
jantung, gaya otot paru-paru).
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
diperoleh sebesar : S = F1 + F2
Contoh : dalam aplikasi kebidanan adalah bantuan dorongan yang dilakukan pada perut saat
memberi bantuan melairkan. Dimana total gaya (S) adalah penjumlahan dari gaya yang
diberikan dari luar (F1) dan gaya dorongan (Kontraksi) yang dilakukan ibu melahirkan (F2).
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda dengan arah yang berlawanan maka total
B. Jenis Gaya
Meskipun terdapat dengan jelas banyak tipe gaya di alam semesta, mereka
seluruhnya berbasis pada empat gaya fundamental. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah
hanya beraksi pada jarak yang sangat pendek dan bertanggung jawab untuk "mengikat"
nukleon tertentu dan menyusun nuklir. Gaya elektromagnetik beraksi antara muatan listrik
dan gaya gravitasi beraksi antara massa. Prinsip perkecualian Pauli bertanggung
jawab untuk kecenderungan atom untuk tak "bertumpang tindih" satu sama lain, dan adalah
jadinya bertanggung jawab untuk "kekakuan" materi, namun hal ini juga bergantung pada
gaya elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap atom. Seluruh gaya yang lain berbasiskan
pada keempat gaya ini. Sebagai contoh, gesekan adalah perwujudan gaya elektromagnetik
yang beraksi antara atom-atom dua permukaan, dan prinsip perkecualian Pauli, yang tidak
memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama lain.
Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya
elektromagnetik dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk
mengembalikan objek ke posisi keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya percepatan yang
muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka acuan. Pandangan mekanika
kuantum modern dari tiga gaya fundamental pertama (seluruhnya kecuali gravitasi) adalah
bahwa partikel materi (fermion) tidak secara langsung berinteraksi dengan satu sama lain
namun agaknya dengan mempertukarkan partikel virtual (boson). Hasil pertukaran ini adalah
apa yang kita sebut interaksi elektromagnetik (gaya Coulomb adalah satu contoh interaksi
elektromagnetik). Dalam relativitas umum, gravitasi tidaklah dipandang sebagai gaya.
Melainkan, objek yang bergerak secara bebas dalam medan gravitasi secara sederhana
mengalami gerak inersia sepanjang garis lurus dalam ruang-waktu melengkung -
didefinisikan sebagai lintasan ruang-waktu terpendek antara dua titik ruang-waktu. Garis
lurus ini dalam ruang-waktu dipandang sebagai garis lengkung dalam ruang, dan disebut
lintasan balistik objek. Sebagai contoh, bola basket yang dilempar dari landasan bergerak
dalam bentuk parabola sebagaimana ia dalam medan gravitasi serba sama. Lintasan ruang-
waktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah hampir garis lurus, sedikit
melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde sedikit tahun cahaya).
BAB III
PENUTUP
2.6 Kesimpulan
Arti kata gaya dalam kehidupan sehari-hari agak berbeda dengan pengertian gaya dalam
ilmu fisika. Gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran vector
karena selain memiliki nilai juga memiliki arah. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya
yang bekerja. Perbedaannya adalah kalau gaya dalam tubuh dapat kita ketahui sedangkan gaya dalam
tubuh seringkali tanpa disadari.
DAFTAR PUSTAKA:
http://lukywahyutriamamik.blogspot.com/p/gaya-vertikal-dan-
kegunaaan-klinik.html
https://studylibid.com/doc/61836/biomekanika
https://id.scribd.com/document/376947623/Analisis-Gaya-Dan-
Kegunaan-Klinik-Gaya-Adalah-Besaran
Judul: Laporan praktikum “PENERAPAN GAYA PADA TUBUH DAN ANALISA
GAYA KEGUNAAN KLINIK”
Landasan Teori :
Apa itu gaya ?
Gaya :
- Bekerja pada tubuh
Cth : Bila kita menabrak suatu objek
- Berada didalam tubuh
Cth : Gaya otot
Newton telah membuat hokum gravitasi secara universal yang merupakan dasar asal
mula gaya yang dikenal dengan gaya gravitasi .
Gaya Gravitasi adalah gaya tarik antar 2 benda.
Contoh : Berat Badan (BB) merupakan gaya tarik bumi terhadap badan kita.
Arti kata Gaya dalam kehidupan sehari-hari agak berbeda dengan pengertian gaya dalam
ilmu fisika. Gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan yang menyebabkan
terjadinya perubahan suatu benda. Gaya termasuk besaran vektor karena selain memiliki nilai
juga memiliki arah. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada
gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh. Perbedaannya adalah
kalau gaya pada tubuh dapat kita ketahui (gaya berat tubuh), sedangkan gaya dalam tubuh
seringkali tanpa disadari (gaya otot jantung, gaya otot paru-paru).
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Gaya yang bekerja
pada tubuh (gaya berat tubuh) dan gaya yang bekerja di dalam tubuh (gaya otot jantung, gaya
otot paru-paru).
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
Alat/Bahan :
- Tubuh manusia
- Alas
- Alat Fisioterapi
Prosedur kerja :
LC
= Konstanta berat beban = 23Kg
HM
= Faktor pengali horizontal = 25/H
VM
= Faktor pengali vertical = 1-0.03/V-75/
DM
= Faktor pengali jarak
AM
= Faktor pengali sudut
FM
= Faktor pengali frekuensi
CM
= Faktor pengali coupling
Pembahasan :
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam
kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
Contoh I : Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin
orang tersebut bisa terpelanting, padahal itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan
berlanjut walau bus telah berhanti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum tersebut.
Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak keras ke depan karena ia
berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak
dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan
terbentur dengan keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks.
Contoh II :Cedera dalam tinju atau football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam
proses serupa.
Hukum Newton II
“Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan mengatur percepatan
yang arahnya sama dengan arah gaya “.
Percobaan I :
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga
benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2
kali ternyata percepatannya menjadi 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3
kali percepatannya menjadi 3 kali lebih besar.
Kesimpulan : bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Percobaan II :
Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda
diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan bahwa
percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda itu.
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan
benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m = F/m
Contoh :
Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan meminta
bantuan teman sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga pergerakan
troli dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih besar atau
troli lebih mudah dipindahkan.
Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya pada benda B,
gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.
F aksi = F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Hukum ketiga menyatakan bahwa “tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu” .
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya
yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul
berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Contoh :
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa
orang tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama
melalui lantai pada kaki tersebut.
Jenis-jenis Gaya :
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini sebanding
dengan massa m benda itu dan medan gravitasi yang juga sama dengan percepatan gravitasi
jatuh bebas :
Berat benda sifat intrinsik benda.Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung
pada lokasi. Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan,
apakah dibidang horisontal, vertikal ataupun bidang miring.
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan yang
bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.
3. Gaya Gesek
“Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya
gesekan”.
Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh.
Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi jantung :
• untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak
saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
• Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun
friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada sendi sinovial, mis: sendi lutut.
Kesimpulan :
Mahasiswa dibidang kesehatan mampu mengetahui dan memahami aplikasi gaya ini dalam
dunia kesehatan karena gaya dapat dimanfaatkan sebagai terapi penyembuhan dan cara kerja
nya sehingga mampu menerapkan dalam praktik