Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN STRESS DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA MAHASISWA


REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) DI POLTEKKES KEMENKES
PALANGKA RAYA

1
Natalansyah, 2Debora Kartika Sari, 3Wijaya Atmaja Kasuma
1,2,3
Poloteknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya

Email: natalansyah@yahoo.co.id

Abstrak

Stres merupakan kondisi setiap individu yang mengalami tuntutan emosi berlebihan, masalah
waktu yang membuatnya sulit mengatur secara efetif semua aspek kehidupan (Richard,
2010). Pada seseorang dengan tingkat stres ringan dan sedang akan mengalami perubahan
kadar gula darah. Pada penelitian ini menguji tingkat stres, kadar gula darah sewaktu pada
mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik responden, tingkat
stres, kadar gula darah sewaktu dan hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah
sewaktu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.

Metode Penelitian responden (f=39) dinilai menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale -
10 sebagai alat ukur tingkat stres. Glukometer sebagai alat ukur pemeriksaan kadar gula
darah sewaktu. Uji Chi Square digunakan untuk menentukan hubungan antara kedua
variabel,

Hasil Penelitian sebagian besar (85,2%) responden mengalami stres sedang memiliki kadar
gula darah yang tinggi sebanyak 23 orang, responden yang mengalami stres ringan (58,3%)
memiliki kadar gula darah yang normal ;Terdapat hubungan antara stress dengan kadar gula
darah sewaktu pada mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Jurusan
Keperawatan Angkatan II di Politeknik Kemenkes Palangka Raya 0,016 yang berarti ρ value
< 0,005.

Kata kunci: Stres, Kadar Gula Darah Sewaktu

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


54
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Abstract

Stress is the condition of individual who experiences excessive emotional demands, a time
problem that makes it difficult to manage efficiently all aspects of life (Richard, 2010). In
someone with mild and moderate levels of stress will experience changes in blood sugar
levels. This study examine stress levels and random blood sugar levels in nursing students.
The purpose of this study was to identify respondent characteristics, stress levels, random
blood sugar levels and the relationship between stress levels and random blood sugar levels
at theHealth Polytechnic of Palangka Raya ,

The research method respondents (f = 39) was assessed using the Perceived Stress Scale -
10 questionnaire to measure stress level. Glucometer was used for checking ths random blood
sugar levels. Chi Square test was used to determine the relationship between the two
variables, results from 39 respondents who had moderate stress levels, 27 respondents had
high blood sugar levels of 23 (85.2%) and mild stress levels as many as 12 respondents with
normal blood sugar levels 7 (58.3) ;There is a correlation between stress and random blood
sugar levels in Secondary Learning Recognition (RPL) students of the Nursing Department
Class II at Health Polytechnic of Palangka Raya with ρ value <0.005.

Keywords: Stress, Blood Sugar Levels When

PENDAHULUAN
Stres merupakan kondisi setiap berada di bawah tekanan kronis, tubuh
individu yang mengalami tuntutan emosi mungkin tidak dapat mengikuti lonjakan
berlebihan, masalah waktu yang glukosa ekstra ini. Stres kronis dapat
membuatnya sulit mengatur secara efektif meningkatkan risiko terkena diabetes melitus
semua aspek kehidupan. Keadaan ini dapat tipe 2 [3].
mengakibatkan munculnya cukup banyak Berbagai penelitian epidemiologi
gejala, seperti depresi, kelelahan kronis, menunjukkan adanya kecenderungan
mudah marah, gelisah, dan kualitas kerja peningkatan angka insidensi dan prevalensi
yang rendah [1] DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia. World
Hormon stres yang dirancang untuk Health Organization (WHO) memprediksi
menghadapi bahaya jangka pendek tetap adanya peningkatan jumlah penyandang
dihidupkan untuk waktu yang diabetes yang cukup besar pada tahun-tahun
lama. Akibatnya, stres jangka panjang dapat mendatang. WHO memprediksi kenaikan
menyebabkan kadar glukosa darah jangka jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4
panjang yang tinggi [2] juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
Menurut (American Institute of Stress, pada tahun 2030. Senada dengan WHO,
2018) stres akan menyebabkan hati International Diabetes Federation (IDF) pada
menghasilkan gula darah tambahan (glukosa) tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah
untuk memberi dorongan energi. Jika individu penyandang DM dari 7,0 juta pada tahun

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


55
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Refrensi [8] telah berupaya untuk
Meskipun terdapat perbedaan angka melaksanakan amanat undang-undang untuk
prevalensi, laporan keduanya menunjukkan persamaan pendidikan kepada calon
adanya peningkatan jumlah penyandang DM mahasiswa dalam bentuk Rekognisi
sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030 [4] Pembelajaran Lampau (RPL), kepada calon
Indonesia secara umum memiliki mahasiswa dengan perlakuan khusus.
angka peningkatan prevalensi diabetes Kondisi tersebut tidak berjalan dengan lancar
melitus yang cukup signifikan selama 5 karena beberapa faktor diantaranya sudah
tahun terakhir. Prevalensi diabetes pada tua, lupa mengingat, stress dan juga biaya .
orang dewasa mencapai pada tahun 2013
mencapai 6,9%, dan meningkat di tahun METODOLOGI
2018 menjadi 8,5% [5]. Penelitian menggunakan rancangan
Kalimantan Tengah menempati penelitian cross sectional. Yang dilakukan
urutan ke – 22 dengan jumlah penderita DM diwilayah Kampus C Jurusan keperawatan
10.189 orang [5]. Menurut Badan Pusat Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka
Statistik (BPS) Kota Palangka Raya memiliki Raya pada bulan februari 2019 sampai
jumlah penderita DM mencapai 3.228 orang dengan akhir bulan april 2019. Sampel
dan DM menempati urutan ke 9 sebagai diambil menggunakan teknik total sampling
penyakit tidak menular dikota Palangka Raya berjumlah 43 respoden dan terdapat 4 orang
pada tahun 2017 [6]. yang terdiagnosis oleh dokter menderita
Stres dapat terjadi pada siapapun diabetes melitus, sehingga peneliti
termasuk pada mahasiswa. Stres pada mengeluarkan 4 orang tersebut dalam
mahasiswa bisa disebabkan penelitian. Jumlah sampel yang didapatkan
ketidakmampuan dalam melakukan menjadi 39 responden.
kewajiban sebagai mahasiswa atau karena Penelitian ini menggunakan kuesioner
permasalahan lain. Kehidupan akademik Perceived Stress Scale (PSS) – 10. Penelitian
terutama dari tuntutan eksternal maupun ini pernah dilakukan oleh Refrensi [9]
harapannya sendiri, faktor akademik yang “Hubungan Tingkat Stres dengan Motivasi
bisa menimbulkan stres bagi mahasiswa yaitu Mahasiswa Mengerjakan Skripsi di Fakultas
perubahan gaya belajar dari sekolah Kesehatan Masyarakat USUP”. PSS- 10
menengah ke pendidikan tinggi, tugas – tugas adalah instrumen laporan diri yang terdiri
perkuliahan, target pencapaian nilai, prestasi dari 10 item yang diklaim untuk menilai
akademik dan kebutuhan untuk mengatur diri “bagaimana responden yang tidak terduga,
sendiri dan mengembangkan kemampuan tidak terkendali, dan kelebihan beban
berpikir yang lebih baik. Stres pada mahasiwa menemukan kehidupan mereka”. Setiap poin
semester akhir yaitu untuk membuat karya pada PSS-10 diberi peringkat pada skala
ilmiah atau skripsi [7]. Likert 5 poin , mulai dari 0 (tidak pernah)

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


56
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

hingga 4 (sangat sering). PSS-10 terdiri dari 6 berasal dari kehidupan akademik. Perbedaan
poin positif (1, 2, 3, 6, 9 dan 10: faktor positif) dalam stresor dan reaksinya terhadap stresor
dan 4 negatif (4, 5, 7 dan 8: faktor ditemukan antara laki-laki dan perempuan.
negatif). Poin yang bekerja negatif diberi kode Mahasiswa laki-laki menunjukkan tingkat
ulang selama analisis. Total skor berkisar dari stres yang lebih berkaitan dengan konflik,
0 hingga 40, dengan skor yang lebih tinggi sementara perempuan menunjukkan reaksi
menunjukkan tingkat stres yang dirasakan tingkah laku dan psikologis yang lebih besar
lebih tinggi. Skor mulai dari 0- 13 dianggap terhadap stresor akademik [12]. Kesimpulan
stres rendah, skor mulai dari 14-26 dianggap dalam penelitian yang telah dilakukan
sebagai stres sedang, dan skor mulai dari 27- didapatkan hasil bahwa teori tidak sebanding
40 dianggap stres berat [10]. dengan penelitian yang telah dilakukan
dikarena responden dengan jenis kelamin laki
HASIL DAN PEMBAHASAN
laki lebih banyak dari pada responden
1. Analisis Univariat berjenis kelamin wanita.

Tabel 1. Distribusi frekuensi responden Tabel 2. distribusi frekuensi responden


berdasarkan jenis kelamin berdasarkan usia

No Jenis Kelamin Jumlah Persen No Usia Jumlah (f) Persen

(f)
1 Dewasa 20 51,3%
1 Laki – laki 25 64,1% (25– 45 tahun)
2 Perempuan 14 35,9% 2 Lansia 19 48,7%
Total 39 100% (46-65 tahun)
Total 39 100%
Hasil penelitian didapatkan bahwa responden
Hasil penelitian yang dilakukan di
berjenis kelamin laki – laki sebanyak 25
Kampus C Politeknik Kemenkes Palangka
(64,1%) dan 14 (35,9%) berjenis kelamin
Raya didapatkan bahwa responden
perempuan. Menurut Refrensi [11] jenis
sebagaian besar responden mengalami stres
kelamin wanita memiliki risiko dua kali lebih
kategori dewasa dengan rentang usia 25- 45
banyak menderita stres di bandingkan laki-
tahun sebanyak 20 responden (51,3%) dan
laki, akan tetapi angka bunuh diri akibat stres
kategori lansia dengan rentang usia 45-65
justru lebih banyak ditemukan pada lansia
tahun 19 responden (48,7%). Potensi
dengan jenis kelamin laki – laki.Faktor jenis
terjadinya stres semakin besar dengan
kelamin mempengaruhi munculnya stres
bertambahnya usia. angka stres pada lansia
akademik yang terjadi pada laki-laki
berbanding lurus dengan bertambahnya usia.
dikarenakan laki-laki lebih cenderung
Hal ini disebabkan semakin banyak
menggunakan mekanisme koping yang
konsekuensi negatif dari proses menua yang
berorientasi terhadap ego, sehingga laki-laki
ditemukan sejalan dengan bertambahnya
lebih santai dalam menghadapi stressor yang
usia. Menurut (Depkes RI, 2009) klasifikasi

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


57
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

dewasa antara usia 25 – 45 tahun dan Selain itu pada individu yang berusia lebih tua
dikategorikan lansia saat usia 46 – 65 tahun. terdapat penurunan aktivitas mitokondria di
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sel-sel otot sebesar 35%. Hal ini berhubungan
oleh Refrensi [12] dengan judul penelitian dengan peningkatan kadar lemak di otot
“Perbedaan Stres Akademik Pada sebesar 30% dan memicu terjadinya
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan resistensi insulin [14].
Berdasarkan Jenis Kelamin Di Fakultas Kesimpulan dalam penelitian hasil
Kesehatan Universitas Tribhuwana karakteristik responden berdasarkan usia
Tunggadewi Malang” dengan jumlah total 525 yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa
responden menunjukkan bahwa mahasiswa teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan
perempuan yang paling banyak mengalami berkesinambungan.
stres akademik adalah responden yang Tabel 3. distribusi frekuensi responden
berusia antara 17-25 tahun yaitu berjumlah berdasarkan pendidikan
176 responden (58%) dan termasuk dalam
No Pendidikan Jumlah (f) Persen
kategori stres akademik sedang. Pada usia ini
1 SPK 39 100%
terjadi peralihan atau adaptasi diri untuk
menjadi dewasa, dan kemungkinan Total 39 100%

cenderung untuk munculnya stres. Oleh Hasil penelitian yang dilakukan di Kampus C
karena itu, adaptasi dibutuhkan oleh Politeknik Kemenkes Palangka Raya
mahasiswa untuk mengembangkan didapatkan bahwa 39 responden (100%)
mekanisme koping yang adaptif. Pada memiliki pendidikan terakhir yang sama yaitu
tingkatan usia yang lebih tinggi, tingkat stres SPK. Berdasarkan penelitian Refrensi [15],
akademik cenderung akan semakin rendah pendidikan merupakan aktifitas belajar formal
[12]. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah diikuti oleh seseorang.
Trisnawati dan Setyorogo dengan 50 Pendidikan sangat berkaitan dengan
responden bahwa faktor-faktor yang kemampuan kognitif, dimana kognitif
berhubungan dengan kejadian Diabetes merupakan mediator antara event dengan
Mellitus Tipe 2 adalah variabel umur, riwayat mood, dalam beberapa penelitian ditemukan
DM, aktifitas fisik, Indeks Massa Tubuh, bahwa semakin rendah tingkat pendidikan
tekanan darah, stress dan kadar kolesterol. sesorang, semakin tinggi kemungkinan
Peningkatan risiko diabetes seiring dengan menderita stres Tingkat pendidikan memiliki
umur, khususnya pada usia lebih dari 40 pengaruh terhadap kejadian penyakit
tahun, disebabkan karena pada usia tersebut Diabetes Melitus Tipe 2. Orang yang tingkat
mulai terjadi peningkatan intolenransi pendidikannya tinggi biasanya akan memiliki
glukosa. Adanya proses penuaan banyak pengetahuan tentang kesehatan
menyebabkan berkurangnya kemampuan sel dengan adanya pengetahuan tersebut oarang
β pancreas dalam memproduksi insulin.

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


58
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

akan memiliki kesadaran dalam menjaga pekerjaan beraneka ragam, seperti beban
kesehatannya Pendidikan sebagian besar tugas yang terlalu berat, desakan waktu
responden adalah tamat SD. Kesimpulan penyediaan yang kurang baik, dan prestasi
dalam penelitian hasil karakteristik responden kerja.
berdasarkan pendidikan didapat adalah ada Berdasarkan hasil penelitian
hubungan yang signifikan antara pendidikan karakteristik responden berdasarkan
dengan tingkat stres. pekerjaan, seseorang bekerja maka akan
memiliki tanggung jawab terhadap
Tabel 4. distribusi frekuensi responden
pekerjaannya, semakin tinggi tanggung jawab
berdasarkan pekerjaan
seseorang maka semakin banyak pula beban
No Pekerjaan Jumlah (f) Persen yang harus dipikirkannya, sehingga tidak
1 Polri 2 5,1% jarang terjadi stres bila berlangsung dalam
2 PNS 36 92,3% waktu yang lama. Tetapi bila seseorang tidak
3 TNI – AD 1 2,6% bekerja maka banyak juga hal yang
Total 39 100%
dipikirkannya, termasuk perekonomian
Hasil penelitian yang dilakukan di Kampus C
keluarga dan lain sebagainya. Kedua hal
Politeknik Kemenkes Palangka Raya
tersebut akan menimbulkan keadaan stres.
didapatkan bahwa responden yang bekerja
Tabel 5. distribusi frekuensi responden
sebagai Polri sebanyak 2 responden (5,1%),
berdasarkan tingkat stres
PNS sebanyak 36 reponden (92,3%), dan
TNI-AD sebanyak 1 responden (2,6%). Ketika No Tingkat Stres Jumlah (f) Persen

seseorang bekerja maka akan memiliki 1 Stres Ringan 12 30,8 %

tanggung jawab terhadap pekerjaannya, 2 Stres Sedang 27 69,2%

semakin tinggi tanggung jawab seseorang Total 39 100%


maka semakin banyak pula beban yang harus Hasil penelitian yang dilakukan di Kampus C
dipikirkannya, sehingga tidak jarang terjadi Politeknik Kemenkes Palangka Raya
stres bila kondisi tersebut berlangsung dalam didapatkan bahwa menunjukan hasil
waktu yang lama. Tetapi bila seseorang tidak responden dengan tingkat stres kategori stres
bekerja maka banyak juga hal yang ringan sebanyak 12 (30,8%), dan kategori
dipikirkannya, termasuk perekonomian stres ringan 27(69,2%). Hasil penelitian
keluarga dan lain sebagainya. Kedua hal sejalan dengan Refrensi [17] di kalangan
tersebut akan menimbulkan keadaan stres. mahasiswa farmasi di universitas negeri dan
Menurut Refrensi [16] pada dasarnya swasta malaysia terdiri dari 388 reponden,
berbagai sumber stres dapat digolongkan mengidentifikasi sepuluh stresor yang
pada yang berasal dari pekerjaan dan dari menunjukan korelasi signifikan dengan stres
luar pekerjaan seseorang. Berbagai hal yang mahasiswa. Stresor seperti ujian dan nilai,
dapat menjadi sumber stres yang berasal dari takut akan masa depan, KTI atau skripsi,

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


59
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

masalah keuangan dan kompetensi sebaya Pembelajaran Lampau (RPL) Jurusan


secara signifikan berkorelasi dengan stres Keperawatan Angkatan II tahu 2019 dengan
yang dirasakan di universitas swasta dan nilai kadar gula darah kategori normal
negeri. Kondisi hidup, tempat tinggal jauh, sebanyak 11 (28,2%) dan kategori tinggi
dan kurang waktu rekreasi juga menunjukan sebanyak 28 (71,8%). Damayanti (2015)
korelasi yang signifikan dengan stres yang stres memicu reaksi tubuh melalui 2 jalur,
dirasakan mahasiswa dan temuan ini juga yaitu neural dan neuendokrin. Reaksi
didukung dengan studi sebelumnya diantara pertama respon stres yaitu sekresi sistem
mahasiswa keperawatan dan mahasiswa saraf simpatis untuk mengeluarkan
kedokteran [19]. Kesimpulan dalam penelitian norepinefrin yang menyebabkan peningkatan
hasil karakteristik responden berdasarkan frekuensi jamtung. Kondisi ini menyebabkan
tingkat stres hasil analisis karakteristik glukosa darah meningkat guna sumber
responden berdasarkan semester ataupun enenrgi untuk perfusi. Hal ini sejalan dengan
tingkat stressor yang diterima, didapatkan penelitian yang dilakukan oleh Refrensi [20]
hasil bahwa paling banyak responden dengan 30 responden sebagian besar nilai
gula darah sewaktu tinggi 22 (73,3%) dan
tingkat stres berat yang dialami responden
sebanyak 10 (33,3%), stres sedang 15 (50%)
dan stres ringan 3(10%) diketahui bahwa dari
30 responden.Kesimpulan dalam penelitian
hasil karakteristik responden berdasarkan
kadar gula darah didapatkan hasil bahwa
responden dengan stres sedang memiliki nilai
mengalami stres sedang dibandingkan kadar gula darah sewaktu yang tinggi dan
dengan stres ringan. responden dengan kadar gula darah ringan
memiliki nilai kadar gula darah yang normal.

2. Analisis Bivariat
Tabel 6. distribusi frekuensi responden
Tabel 7. Stres dengan KGD
berdasarkan nilai kadar gula darah
Berdasarkan data pada tabel 7, dari hasil
No Nilai KGD Jumlah Persen analisis menggunakan uji chi square,
1 Normal 11 28,2 % didapatkan nilai signifikan p-value 0,016 atau

2 Tinggi 28 71,8%
< 0,05 artinya ada hubungan yang erat antara
hubungan stress dengan kadar gula darah
Total 39 100%
sewaktu pada mahasiswa Rekognisi
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan
Pembelajaran Lampau (RPL) Jurusan
hasil responden mahasiswa Rekognisi
Keperawatan Angkatan II di Politeknik

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


60
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Kemenkes Palangka Raya. Hal ini juga menit. Semakin tinggi tingkat stres seseorang
didukung oleh sebagian besar (85,3%) maka semakin tinggi pula nilai gula darah
responden mengalami stres sedang memiliki seseorang, sebaliknya semakin rendah
kadar gula darah yang tinggi sebanyak 23 tingkat stres seseorang maka semakin
orang, responden yang mengalami stres rendah pula nilai gula darahnya [21]. Hal
ringan (58,3%) memiliki kadar gula darah tersebut dikarenakan pada orang stres terjadi
yang normal sebanyak 7 orang. Hal ini sejalan pengaktifan sistem syaraf simpatis dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh menyebabkan berbagai perubahan yang
Refrensi [20] dengan 30 responden yang terjadi dalam tubuh, salah satunya adalah
diteliti dengan tingkat stres berat sebanyak 10 terjadinya proses glukoneogenesis yaitu
(33,3%), stres sedang 15 (50%) dan stres pemecahan glukagon menjadi glukosa ke
ringan 3(10%) diketahui bahwa dari 30 dalam darah. Sehingga glukosa darah
responden, sebagian besar nilai gula darah meningkat, pada orang yang normal hal itu
sewaktu tinggi 22 (73,3%). Hal ini sejalan tidak menjadi masalah namun bagi orang
dengan penelitian yang dilakukan yang sudah menderita penyakit diabetes
(Mochamad Irfan, 2015) menunjukkan bahwa mellitus tentu akan menimbulkan dampak
ada hubungan tingkat stres dengan kadar yang kurang diinginkan [21]. Kesimpulan
gula darah pada penderita diabetes mellitus, dalam penelitian hasil berdasarkan tingkat
sebagian besar (72%) responden mengalami stres dengan kadar gula darah sewaktu
tingkat stres berat memiliki kadar gula darah didapatkan hasil bahwa semakin tinggi tingkat
buruk sebanyak 18 orang, hampir seluruhnya stres seseorang maka semakin tinggi pula
(78%) responden yang mengalami stres nilai gula darah seseorang, sebaliknya
sedang memiliki kadar gula darah sedang semakin rendah tingkat stres seseorang
sebanyak 10 orang, hampir setengah (42,9%) maka semakin rendah pula nilai gula
responden yang mengalami stres ringan darahnya. Hal tersebut dikarenakan pada
memiliki kadar gula darah baik sebanyak 3 orang stres terjadi pengaktifan sistem syaraf
orang Ada beberapa faktor yang simpatis dan menyebabkan berbagai
mempengaruhi kadar gula darah pada perubahan yang terjadi dalam tubuh, salah
penderita diabetes, salah satunya adalah satunya adalah terjadinya proses
stress. Stres dapat meningkatkan kandungan glukoneogenesis yaitu pemecahan glukagon
glukosa darah karena stres menstimulus menjadi glukosa ke dalam darah. Sehingga
organ endokrin untuk mengeluarkan glukosa darah meningkat, pada orang yang
ephinefrin, ephinefrin mempunyai efek yang normal hal itu tidak menjadi masalah namun
sangat kuat dalam menyebabkan timbulnya bagi orang yang sudah menderita penyakit
proses glikoneogenesis di dalam hati diabetes mellitus tentu akan menimbulkan
sehingga akan melepaskan sejumlah besar dampak yang kurang diinginkan.
glukosa ke dalam darah dalam beberapa

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


61
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

KESIMPULAN 1. Richard. 2010. Coping with Stress In


Kesimpulan yang dapat diambil dari a Changing World. New York:
hasil penelitian ini adalah, sebagai berikut: McGraw-Hill.
Karakteristik responden berdasarkan hasil
2. Joseph Napora, P. L.-C. 2013.
responden berjenis kelamin laki – laki
American Diabetes Association .
sebanyak 25 (64,1%) dan 14 (35,9%) berjenis
Dipetik Februari 3, 2019 , dari
kelamin perempuan. Karakteristik responden
Managing Stress and Diabetes :
berdasarkan hasil responden dengan
http://www.diabetes. org/ living–with–
kategori usia dewasa sebanyak 20 (51,3%)
dan kategori lansia 19 (48,7%). Karakteristik diabetes/parents - and -
responden berdasarkan hasil pendidikan kids/everyday-life/managing-stress-
terakhir responden adalah SPK sebanyak 39 and-diabetes.html
(100%). Karakteristik respoden berdasarkan 3. American Institute Of Stress. 2018
hasil responden dengan kategori pekerjaan Dipetik Januari 28, 2019, dari
sebagai POLRI sebanyak 2(5,1%), kategori Definition of Stress: https://www.
PNS 36 (92,3%) dan sebagai TNI-AD
stress.org/daily-life/
1(2,6%). Karakteristik responden
4. PERKENI 2011, Konsensus
berdasarkan hasil responden dengan tingkat
pengelolaan Diabetes melitus tipe II di
stres kategori stres ringan sebanyak 12
Indonesia, Jakarta
(30,8%), dan kategori stres berat 27(69,2%).
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),
Karakteristik responden berdasarkan
karakteristik responden dengan nilai kadar 2018 Prevalensi Penyakit Diabetes
gula darah kategori normal sebanyak 11 6. Badan Pusat Statistik (2018) Penyakit
(28,2%) dan kategori tinggi sebanyak 28 Tidak Menular. Palangka Raya
(71,8%). Hasil analisis menggunakan uji chi 7. Witrin Gamayanti, M. I. 2018. Self
square, didapatkan nilai signifikan p-value Disclosure dan Tingkat Stres pada
0,016 atau < 0,05 artinya ada hubungan yang Mahasiswa yang sedang
erat antara hubungan stress dengan kadar
Mengerjakan Skripsi . Jurnal Ilmiah
gula darah sewaktu pada mahasiswa
Psikologi , 115-130 .
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
8. Kementerian Riset, T. d. 2016.
Jurusan Keperawatan Angkatan II di
Direktorat Jendral Pembelajaran dan
Politeknik Kemenkes Palangka Raya.
Kemahasiswaan. Dipetik februari 3,
2019, dari Rekognisi Pembelajaran
Lampau : http: // belmawa.
DAFTAR PUSTAKA ristekdikti.go.id/rekognisi-
pembelajaran-lampau-rpl/
JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020
62
Hubungan Stress Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau

(Rpl) Di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

9. Pasaribu 2018, “Hubungan Tingkat Malaysia . Community Mental Health


Stres dengan Motivasi Mahasiswa Journal , 46:87-92.
Mengerjakan Skripsi di Fakultas 16. Siagian 2012,Teori Pengembangan
Kesehatan Masyarakat USU”. Medan Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara
10. Omani-Samani, S. M. 2018. The 17. Alshagga, M. A. 2015. Perceived
Perceived Stress Scale (PSS-10) in stress and sources of stress among
women experiencing infertility: A pharmacy students in Malaysian
reliability and validity study. Middle public and private universities: a
East Fertility Society Journal, Volume comparative study. Pharmacy
23:456-459. Education, 64 – 68
11. Eunike R. Rustiana, W. H. 2012. Stres 18. Seyedfatemi, N., Tafreshi, M. &
Kerja Dengan Pemilihan Strategi Hagani, H. 2007. Experienced
Coping . Jurnal Kesehatan stressors and coping strategies
Masyarakat , 149-155 among Iranian nursing students.
12. Nurhafifah. 2017 Perbedaan Stres BMC Nursing
Akademik Pada Mahasiswa Program 19. Damayanti (2015)
Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan 20. Semi Naim. 2016, Gula Darah Acak
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Pada Pasien Diabetes Melitis di
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Ruang Dahlia 2 RSUD Jombang
Malang” 21. Mochamad Irfan, H. W. 2015.
13. Depkes RI. 2009. Hubungan Tingkat Stres Dengan
14. Shara KT. 2013 Faktor Resiko Kadar Gula Darah Pada Penderita
Kejadia Diabetes Melitus Tipe II, Diabetes Melitus (DM) Di Puskesmas
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Jakarta Peterongan Kabupaten Jombang .
15. Khan M.T.,S. S. 2010. Community
knowledge, attidudes and beliefs
toward depresion in state of Penang,

JURNAL SURYA MEDIKA Volume 5 No. 2 Februari 2020


63

Anda mungkin juga menyukai