Bahan Ajar Ips 7
Bahan Ajar Ips 7
ILMU
PENGETAHUAN
SOSIAL
KELAS VII
SMP NEGERI 3 POSO PESISIR
Disusun Oleh :
DESIANA NDELE, S.Pd
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Bahan Ajar ini dengan
baik.
HALAMAN JUDUL................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
PETUNJUK PENGGUNAAN...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................vi
KETERKAITAN SKL-KI-KD-IPK.....................................................................................................vii
KEGIATAN
Tugas 1...........................................................................................................................2
Tugas 2...........................................................................................................................3
Tugas 3...........................................................................................................................4
Tugas 4…………………………………………………………………………………………4
Tugas 5…………………………………………………………………………………………5
BAHAN BACAAN
PENILAIAN..........................................................................................................................................14
SIMPULAN..........................................................................................................................................15
SOAL EVALUASI..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
Dimensi Sikap
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu pengetahuan,teknologi,seni, budaya, dan humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional.
Penjelasannya
Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional
Konseptual Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan
teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait denganmasyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional
Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan
kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional
Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
vii Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
VII_SMPN 3 Poso Pesisir
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional
Dimensi Keterampilan
KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4. Mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar
3.2. Mengidentifikasi interaksi sosial dalam 4.2 Menyajikan hasil identifikasi tentang intekasi
ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dalam ruang dan pengaruhnya
sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan
norma serta kelembagaan sosial budaya. budaya dalam nilai dan norma serta
kelembagaan sosial budaya..
Apersepsi : Apakah kamu pernah memperhatikan lingkungan sekitarmu? Adakah orang yang dapat hidup
sendiri tanpa berhubungan dengan orang lain?
.
Tugas 1 :
1. Anda diminta untuk membaca dan memahami bahan bacaan 1 yang diberikan oleh guru,
kemudian jelaskan pengertian dan syarat interaksi sosial berdasarkan gambar 1 !
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Secara berpasangan dengan teman sekelasmu , diskusikan mengenai pengertian dan syarat
interaksi sosial tersebut, uraikan pada kotak di bawah ini :
Tugas 1.2
Alokasi waktu : 45
1. Bukalah link
Pada kegiatan ini saudara akan Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial, silahkan
membaca bahan bacaan 2 !
Tugas 2 :
Pada kegiatan ini saudara akan Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan
lembaga sosial. Untuk memudahkan memahami materi ini, silahkan membaca bahan bacaan 3
Tugas 3
1. Membaca dan memahami bahan bacaan tentang pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan
lembaga sosial.
2. Berdasarkan bahan bacaan tersebut, jelaskaan tentang pengaruh interaksi sosial terhadap
pembentukan lembaga sosial!
Pada kegiatan ini saudara akan menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial. Untuk memudahkan
memahami materi ini, silahkan membaca bahan bacaan 4!
Tugas 4
Pada kegiatan ini saudara akan mengidentifikasi Jenis dan fungsi lembaga sosial. Untuk memudahkan
memahami materi ini, silahkan membaca bahan bacaan 5 !
Tugas 5
1. Membaca dan memahami bahan bacaan tentang Jenis dan fungsi lembaga sosial
2. Berdasarkan bahan bacaan tersebut, jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini!
a. Sebutkan jenis lembaga sosial!
BAHAN BACAAN 1
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun
kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi
sosial juga dapat dikatakan sebagai proses saling mempengaruhi tindakan individu atau kelompok
melalui simbol-simbol dan bahasa. Jadi, sederhananya, interaksi sosial itu membahas bagaimana kita
berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
Menurut Gillin, interaksi sosial terjadi ketika memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial dan
komunikasi.
1. Kontak Sosial
Pada dasarnya kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain. Hal tersebut
merupakan awal terjadinya interaksi sosial di mana masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak
harus bersentuhan secara fisik. Sederhananya, kontak sosial adalah sebuah cara yang dilakukan
seseorang dalam proses interaksi sosial. Kontak sosial dibedakan:
2. Komunikasi
Jika kontak sosial adalah suatu cara dalam berinteraksi sosial, maka komunikasi adalah suatu
proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi upaya saling memengaruhi antara keduanya. Komunikasi dapat dibedakan menjadi 2:
Seperti yang kita tahu, interaksi sosial dapat dengan mudah ditemui di kehidupan sehari-hari. Baik itu
di sekolah, di tempat kumpul-kumpul, di rumah, atau tempat-tempat lainnya. Misalnya ketika
mendapat tugas kelompok dari guru, tanpa disadari, proses pengerjaan tugas dalam kelompok
merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.
Contoh lain, ketika terlibat perkelahian dengan teman sekelas, pasti setelah itu akan dibawa ke ruang
BK untuk ditengahi oleh guru. Dalam ruangan itupun terjadi bentuk interaksi sosial.Interaksi yang
terjadi di dalam masyarakat, bisa menghasilkan pola-pola atau bentuk hubungan yang dapat
mempererat dan mengubah kondisi masyarakat tersebut. Kalau dalam kajian sosiologi, interaksi sosial
dapat berbentuk asosiatif dan disosiatif.
1. Asosiatif
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada
kesatuan. Begitu mendengar kata "asosiatif" yang terbayang adalah kegiatan-kegiatan yang
bersifat "baik". Bentuk interaksi sosial asosiatif berupa kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi.
Kerjasama : secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara individu
atau kelompok, tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama.
Akomodasi : upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau konflik
oleh pihak-pihak yang bertikai.
Asimilasi : percampuran dua kebudayaan yang melebur menjadi suatu kebudayaan baru
Akulturasi : Penerimaan segala unsur–unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur lama
2. Disosiatif
Proses sosial disosiatif ini lebih mengarah kepada perpecahan baik individu maupun kelompok.
Disosiatif ini identik dengan hal-hal "negatif". Adapun bentuk-bentuk dari disosiatif
meliputi, persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).
Persaingan (kompetensi) : Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu
atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Misal, kompetisi sepakbola pada
piala dunia.
Kontravensi : suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan
Pertentangan (konflik) : Konflik juga kayaknya udah sering kamu denger ya. Secara
istilah, konflik adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam
mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi
disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan
kepentingan, dan perubahan sosial.
Mengutip Kemdikbud RI, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi
sosial tidak akan ada kehidupan bersama.
Bertemunya orang-perorangan (individu) atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan
kelompok sosial yang hidup bersama yang membutuhkan aturan.
Dari situ lahirlah lembaga yang terbentuk akibat berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi
kebutuhan melalui interaksi sosial.
Peristiwa aktivitas manusia yang selalu berulang dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan mencari
berbagai alternatif kebutuhan itu akhirnya melembaga dan melekat pada masing-masing individu.
Adanya interaksi sosial antarindividu dan kelompok atau interaksi sosial antarkelompok untuk
memenuhi kebutuhan hidup maka dalam masyarakat terbentuk berbagai lembaga sosial.
Contoh, manusia membutuhkan pendidikan. Orang tua akan mendaftarkan anak ke sekolah, mematuhi
peraturan sekolah dan semua hal terkait pendidikan diatur pada lembaga pendidikan.
Contoh lain, manusia membutuhkan nafkah atau penghasilan yang diatur dalam lembaga ekonomi.
Misal, dengan bekerja, berdagang atau melakukan kegiatan ekonomi lain.
Jadi, interaksi sosial adalah syarat utama dalam pembentukan suatu lembaga dalam
masyarakat. Interaksi sosial berpengaruh besar terhadap terbentuknya lembaga sosial masyarakat yang
bersangkutan.
Melalui interaksi sosial, manusia saling bekerja sama, menghargai, rukun dan gotong royong. Sikap-
sikap itu menciptakan keteraturan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat yang mendorong
munculnya lembaga sosial.
Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus melakukan interaksi dengan orang lain, baik secara
individu maupun kelompok. Misal, untuk memperoleh beras manusia membeli dari pedagang di pasar
karena tidak bisa menghasilkan beras sendiri.
Semakin kompleks kehidupan suatu masyarakat, maka lembaga sosial yang dibutuhkan untuk
pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan bersama akan semakin kompleks.
Misal, kebutuhan masyarakat akan pendidikan mendorong lahirnya lembaga pendidikan seperti
sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
BAHAN BACAAN 4
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan pengertian lembaga dan institusi.
Lembaga adalah badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau
melakukan suatu usaha. Lembaga juga berarti pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi
sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan. Dalam KBBI, institusi adalah lembaga
atau pranata. Institusi juga berarti sesuatu yang dilembagakan oleh undang-undang, adat atau
kebiasaan (seperti perkumpulan, paguyuban, organisasi sosial dan kebiasaan).
Berikut pengertian lembaga sosial menurut parah sosiolog dan ahli: Robert Morrison MacIver dan
Charles Hunt Page Dalam Society: An Introductory Analysis (1962) karya MacIver dan Page,
dijelaskan lembaga sosial adalah kondisi-kondisi atau bentuk-bentuk prosedur yang mapan, yang
menjadi karakteristik bagi aktivitas kelompok.
Alvin Lee Bertrand Alvin Lee Bertrand dalam Basic Sociology (1973) menerangkan lembaga
sosial adalah sekumpulan norma-norma sosial (struktur-struktur sosial) yang diciptakan untuk
melaksanakan fungsi masyarakat.
William Graham Sumner Dalam The Science of Society (1929), Sumner menerangkan, dari sudut
kebudayaan, lembaga sosial adalah sebagai cita-cita, perbuatan, sikap dan perlengkapan-perlengkapan
kebudayaan yang bersifat kekal, bertujuan memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
Joseph S Roucek dan Roland L Warren Dalam Sociology: An Introduction (1958), Roucek dan
Warren menjelaskan lembaga sosial adalah bermacam pola yang memiliki kedudukan pasti atau tetap
untuk mempersatukan beragam kebutuhan manusia yang timbul dari kebiasaan-kebiasaan dengan
mendapatkan persetujuan dengan cara-cara yang sudah tidak terelakkan lagi, untuk memenuhi konsep
kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.
JBAF Mayor Polak Mayor Polak dalam Sosiologi: Pengantar Ringkas (1974)
mengatakan lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem berbagai peraturan dan adat istiadat
yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.
Claude S Fischer Fischer dalam Historical Sociology and Sociological History: Theory and
Practice (1995) menerangkan lembaga sosial adalah sistem hubungan-hubungan sosial yang
mengandung nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam usaha memenuhi kebutuhan pokok
masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Dalam Setangkai Bunga Sosiologi (1964), dijelaskan
lembaga kemasyarakatan adalah semua norma-norma dari segala tingkat yang berkisar pada suatu
keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Paul B Horton dan Chester L Hunt Horton dan Hunt dalam Sociology (1984) menjelaskan
lembaga sosial adalah sistem norma sosial dan hubungan yang terorganisasi.
BAHAN BACAAN 5
1. Lembaga Keluarga : Lembaga Sosial yang paling dasar adalah lembaga keluarga yang terdiri
dari keluarga inti dengan anggotanya ayah, ibu dan anak-anak. Ayah dalam hal ini bertugas
sebagai kepala dari lembaga keluarga tersebut. Sedangkan ibu merangkap tugas sebagai
sekretaris, bendahara dan wakil kepala, dengan anak-anak sebagai anggotanya. Lembaga
keluarga adalah lembaga sosial pertama yang akan dimasuki setiap orang sejak lahir. Oleh
karena itu suksesnya seseorang itu juga dilihat dari lembaga keluarganya.
2. Lembaga Pendidikan : Lembaga ini adalah lembaga yang berorientasi pada pendidikan,
tempat belajar dan mengajar, dimana anggotanya bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi
dalam satu bidang. Dengan adanya interaksi dari para anggotanya juga kemudian membuat
anggota yang tergabung dalam lembaga pendidikan itu bisa menjadi lebih baik lagi.
3. Lembaga Agama : Lembaga ini adalah lembaga yang berkaitan dengan agama tertentu dan
anggotanya memiliki keyakinan terhadap agama yang sama. Di dalamnya para anggotanya
bisa berbagi ilmu dan melakukan kegiatan bersama yang bermanfaat atas nama keyakinannya.
Dengan adanya Lembaga agama ini juga bertujuan untuk mempererat persatuan bagi umat
beragama.
4. Lembaga Kesehatan : Lembaga ini adalah lembaga yang berkaitan dengan agama tertentu dan
anggotanya memiliki keyakinan terhadap agama yang sama. Di dalamnya para anggotanya
bisa berbagi ilmu dan melakukan kegiatan bersama yang bermanfaat atas nama keyakinannya.
Dengan adanya Lembaga agama ini juga bertujuan untuk mempererat persatuan bagi umat
beragama.
5. Lemabaga Politik : Lembaga politik biasanya adalah lembaga di dalam masyarakat yang
berkaitan dalam menangani masalah yang berkaitan dengan tata tertib, aturan dan
administrasi tertentu. Lembaga politik juga membantu masyarakat dalam berbagai hal dan
menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama dalam hal
politik.
6. Lembaga Budaya : Lembaga ini di masyarakat termasuk lembaga yang penting karena
membantu masyarakat untuk mengembangkan dan melestarikan budaya yang ada, seni serta
lingkungan yang ada di sekitarnya. Lembaga budaya adalah lembaga yang juga membantu
Anda untuk mengenal berbagai macam adat yang ada dalam masyarakat. Di Indonesia yang
memiliki ragam budaya yang sangat banyak ini tentu lembaga budaya yang ada juga sangat
banyak untuk dapat menjaga semua keutuhan budaya yang ada.
7. Lembaga Ekonomi : Lembaga ekonomi adalah lembaga dalam masyarakat yang berkaitan
dengan masalah ekonomi dan memiliki tujuan agar kebutuhan ekonomi dalam masyarakat
bisa terpenuhi dengan baik. Lembaga ekonomi ini juga tentunya menjadi pedoman dan solusi
untuk menjaga kehidupan ekonomi masyarakat tetap stabil.
8. Lembaga Hukum : Lembaga hukum adalah lembaga yang mengatur tentang tata tertib dalam
masyarakat dan memberikan bantuan dalam bidang hukum kepada masyarakat yang
membutuhkan. Karena tidak semua anggota masyarakat mengerti tentang hukum dan ketika
berhubungan dengan hukum lalu mengalami kesulitan maka lembaga hukum yang ada siap
membantu.
PENILAIAN
1. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun kelompok,
atau kelompok dengan kelompok. Syarat terjadinya interaksi social adalah komunikasi dan kontak
langsung
2. Bentuk interaksi sosial ada dua yaitu asosiatif dan disosiatif.
3. Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial adalah interaksi sosial manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidup akan membentuk lembaga sosial.
4. Lembaga sosial didefinisikan sebagai kumpulan individu yang disatukan untuk mencapai tujuan
bersama
5. Jenis lembaga sosial :Lembaga Keluarga , Lembaga Pendidikan, Lembaga, Lembaga Kesehatan,
Lemabaga Politik, Lembaga Budaya, Lembaga Ekonomi, Lembaga Hukum. Sedangkan Fungsi
Lembaga Sosial adalah Memberi pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah yang berkembang atau muncul di
lingkungan masyarakat; Menjaga keutuhan masyarakat;Memberikan pengarahan kepada
masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.
PENGAYAAN
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/26/204500769/pengaruh-interaksi-sosial-terhadap-
pembentukan-lembaga-sosial?page=all
Berdasarkan artikel tersebut, identifikasikan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga
sosial di lingkunganmu !
SOAL EVALUASI
SOAL PILIHAN GANDA
1. Imitasi merupakan salah satu faktor yang mendasari terbentuknya interaksi sosial artinya……….
A. Menuruti atau melaksanakan perintah orang tua
A. Lembaga ekonomi
B. Lembaga sosial
C. Lembaga Agama
D. Lembaga Budaya
E. Lembaga Sekolah
KUNCI JAWABAN
1. C
2. B
3. B
4. D
5. E
6. A
7. E
8. A
9. B
10. A
SOAL URAIAN
DAFTAR PUSTAKA
Blog Ruangguru.com. (2018, 31 Desember). Apa Itu Interaksi Sosial. Diperoleh pada 21 September
2020, dari https://blog.ruangguru.com/apa-itu-interaksi-sosial
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs
kelas VII. Jakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs
kelas VII. Jakarta
Kompas.com. (2020, 26 Juni). Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial.
Diperoleh pada 21 September 2020, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/26/204500769/pengaruh-interaksi-sosial-terhadap-
pembentukan-lembaga-sosial?page=all
Kompas.com. (2019, 16 Desember). Pengertian Lembaga Sosial. Diperoleh pada 21 September 2020,
dari : https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/16/180000669/pengertian-lembaga-sosial?
page=all
Heri. (2018, 19 Februari), Lembaga Sosial : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Lembaga Sosial,
Terlengkap!. Diperoleh pada 21 Desember 2020, https://salamadian.com/pengertian-lembaga-
sosial/