Abstrak
Abortus imminens yaitu terjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan
suatu kehamilan (Yeyeh, 2010). Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mendapatkan
pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu dengan abortus imminens.
Metode penulisan dengan deskriptif naratif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kasus dengan
memberikan asuhan keperawatan. Angka kejadian abortus spontan sekitar 11 juta dari 208 juta kehamilan
yang ada di dunia, hal tersebut hampir 90 % terjadi secara tidak aman, sehingga berkontribusi 11%-13%
terhadap kematian maternal (Kemenkes RI, 2015). Hasil dari riview didapatkan : klien mengeluh lemas,
klien mengeluh perdarahan seperti haid, klien mengatakan pusing, klien mengeluh nyeri dibagian perut
bawah, klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, klien mengatakan skala nyeri 6, nyeri
dirasakan menetap dan hilang timbul
Abstract
Imminent abortion is spotting bleeding that shows a threat to the survival of a pregnancy (Yeyeh, 2010).
The purpose of writing this journal is to get real experience in providing nursing care to mothers with
imminent abortion. The method of this journal is descriptive narrative with data collection techniques
through case studies by providing nursing care. The rate of spontaneous abortion is around 11 million
out of 208 million pregnancies in the world, that is almost 90% occur unsafem thus contributing 11%-
13% of maternal deaths (Ministry of Health, 2015). The results of this research is : patient who have
imminent abortion get a weakness, patient complained have a bleeding such as menstruation, patients
said dizzy, patient complained of pain in the lower abdomen, patients said pain like being stabbed, the
patient said the scale of pain 6, pain felt settled and lost.
keluhan keluar darah dari jalan lahir. yaitu (-120cc), hasil pemeriksaan tanda-
Klien mengatakan sedang hamil 9 tanda vital yaitu tekanan darah 127/80
minggu. Hasil pemeriksaan fisik Ny.I mmhg, nadi 82x/menit, suhu 36˚c,
yaitu : kesadaran composmentis, TD pernapasan 20x/menit, kulit tampak
126/80 mmHg, Nadi 88 kali/menit, RR pucat, klien terdengar suara bergetar
20 kali/menit, Suhu 36,3C, konjungtiva saat menceritakan masa kehamilan
ananemis, sklera anikterik, tidak teraba pertama, klien tampak meringis
pembesaran kelenjar getah bening, dada kesakitan. Klien telah mendapatkan
simetris, mamae simetris, akral teraba tindakan terapi cairan glukosa 5% +
hangat dan nadi teraba kuat. Diagnosa MgSO4/20 tpm, ultragestron
medis yaitu Abortus Imminens. Klien (1x200mg), ceftriaxone (3x1gram),
dipindahkan ke Ruang Nuri pukul 13.00 klien terpasang foley chateter.
WIB, Pada saat dikaji klien mengeluh Berdasarkan uraian diatas masalah
lemas, klien mengeluh perdarahan keperawatan yang muncul pada Ny I
seperti haid, klien mengatakan pusing, yaitu resiko hipovolemia, nyeri akut,
klien mengeluh sesak dan cepat lelah anisetas, intoleransi aktivitas dan resiko
saat beraktivitas, klien mengatakan infeksi.
aktivitas tergantungan oleh suami, klien
a. Pengkajian fisik
mengatakan takut jika janin yang ada
1) Sistem Kardiovaskular/Sirkulasi
dikandungan tidak berkembang dengan
Hasil pemeriksaan tanda-tanda
baik, klien mengatakan takut keguguran
vital yaitu Tekanan Darah 127/80
lagi seperti kehamilan anak pertama,
mmHg, Nadi 82 kali/menit
klien mengatakan tidak napsu makan,
dengan irama teratur dan denyut
klien mengatakan bak 10 x/hari, klien
kuat. Tidak ada edema, pengisian
mengatakan nyeri dibagian perut
kapiler <2 detik, konjungtiva
bawah, klien mengatakan nyeri seperti
ananemis dan sklera anikterik,
tertusuk-tusuk, klien mengatakan skala
klien mengatakan tidak memiliki
nyeri 6, nyeri dirasakan menetap dan
riwayat penyakit jantung.
hilang timbul. Klien tampak berbaring
2) Sistem pernapasan
ditempat tidur, klien terpasang infus dan
Jalan nafas bersih, frekuensi
kateter, tampak bercak merah muda
pernafasan 20 kali/menit dengan
pada pembalut, vulva tampak lembab,
irama teratur, klien mengatakan
tercium bau amis, hasil balance cairan
190
Tidak dapat dipalpasi leopold I tercium bau amis, hasil balance cairan
sampai IV karena usia yaitu (-120cc), hasil pemeriksaan tanda-
kandungan masih 9 minggu. tanda vital yaitu tekanan darah 127/80
3) Auskultasi mmhg, nadi 82x/menit, suhu 36˚c,
Auskultasi tidak dapat pernapasan 20x/menit, kulit tampak
dilakukan karena usia pucat, klien terdengar suara bergetar
kehamilan 9 minggu saat menceritakan masa kehamilan
Data Fokus pertama, klien tampak meringis
Data Subjektif : kesakitan .
dibagian perut bawah. Objektif : pasien 2) Observasi tekanan darah, nadi dan
tampak berbaring ditempat tidur, tidak pernapasan
tampak wajah meringis, tekanan darah 3) Beri informasi untuk tidak
119/78 mmhg, nadi 63x/menit, suhu melakukan hubungan seksual
36,7˚c, pernapasan 20x/menit. Analisa : selama pasien masih merasa nyeri
Tujuan belum tercapai, masalah belum dan belum siap
teratasi. Planning : Rencana tindakan 4) Anjurkan klien untuk tidak
keperawatan dilanjutkan (1,2,3,4) melakukan aktifitas fisik atau
mengangkat beban yang cukup
c. Intoleransi aktivitas berhubungan
berat
dengan tirah baring, kelemahan
5) Anjurkan klien untuk tetap rileks
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
dalam menghadapi abortus
keperawatan 3x24 jam diharapkan
6) Bantu klien dalam aktivits
klien dapat melakukan aktifitas
perawatan diri : perineal hygiene.
sesuai dengan toleransinya
Kriteria hasil : Pelaksanaan Keperawatan
1) Berpartisipasi dalam aktivitas
Hari Rabu, 06 Maret 2019
fisik tanpa disertai peningkatan
tekanan darah, pernapasan dan Pukul 14.10 WIB mengobservasi
nadi tekanan darah, nadi dan pernapasan
2) Mampu melakukan aktivitas RS : klien mengatakan pusing RO :
sehari-hari (ADLs) secara mandiri tekanan darah 127/80 mmhg, nadi 82
3) Tanda-tanda vital dalam batas x/menit, pernapasan 20 x/menit. Pukul
normal : Tekanan darah siastole 14.45 WIB menganjurkan pasien agar
110-120 MmHg, diastole 80-85 bedrest RS : - RO : klien tampak
MmHg, Nadi 60-80 x/menit, berbaring ditempat tidur dan terpasang
Pernapasan 12-20 x/menit, Suhu kateter. Pukul 19.30 WIB mengkaji
36,5˚c-37,5˚c. keluhan pasien RS : klien mengatakan
badannya masih terasa lemas, pusing
Perencanaan keperawatan :
sedikit berkurang. RO : klien tampak
a. Mandiri : berbaring lemas di tempat tidur.
1) Anjurkan pasien agar bedrest
195