Anda di halaman 1dari 1

Kebijakan politik pada masa revolusi pada dasarnya sangat merugikan rakyat Indonesia,

diantaranya di bidang ekonomi dan social.

Jepang mengeluarkan undang-undang yang terkait pada bidang politik yang justru banyak
merugikan bangsa Indonesia.

Pemerintahan Jepang saat itu mencetuskan kebijakan politik tenaga kerja romusha. romusha
adalah sistem kerja yang paling kejam selama bangsa Indonesia ini dijajah. Tetapi, pada awalnya
pembentukan romusha ini mendapat sambutan baik  dari rakyat Indonesia, justru banyak yang
bersedia untuk jadi sukarelawan. Namun semua itu berubah ketika kebutuhan Jepang untuk
berperang meningkat.

Pengerahan romusha menjadi sebuah keharusan, bahkan paksaan. Hal tersebut membuat rakyat
kita menjadi sengsara. rakyat dipaksa membangun semua sarana perang yang ada di Indonesia.
Selain di Indonesia, rakyat juga dikerjapaksakan sampai ke luar negeri. Ada yang dikirim ke
Vietnam, Burma (sekarang Myanmar), Muangthai (Thailand), dan Malaysia. Semua dipaksa
bekerja sepanjang hari, tanpa diimbangi upah dan fasilitas hidup yang layak. Akibatnya, banyak
dari mereka yang tidak kembali lagi ke kampung halaman karena sudah meninggal dunia.

Sewaktu Indonesia masih di bawah penjajahan Jepang, sistem ekonomi yang diterapkan adalah
sistem ekonomi perang. Saat itu Jepang merasa penting untuk menguasai sumber-sumber bahan
mentah dari berbagai wilayah Indonesia. Tujuan Jepang melakukan itu, untuk menghadapi
Perang Asia Timur Raya, wilayah-wilayah ekonomi yang sanggup memenuhi kebutuhannya
sendiri atau yang diberi nama Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, merupakan
wilayah yang masuk ke dalam struktur ekonomi yang direncanakan oleh Jepang.

Anda mungkin juga menyukai