Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PPL ini dengan baik.Laporan ini dibuat
sebagai syarat bahwa penulis telah menyelesaikan kegiatan PPL PPG di SMP Negeri 3 Poso
Pesisir dengan baik dan lancar.

Kegiatan PPL dan pembuatan laporan ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama
antara Mahasiswa PPL di SMPN 3 Poso Pesisir, Dosen Pembimbing Lapangan(DPL),Guru
pamong, Pihak sekolah serta semua pihak yang terlibat dalam mendukung lancarnya kegiatan
PPL ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan,kemudahan dan kelancaran
dalam kegiatan PPL ini.
2. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan material serta doa.
3. Pihak Universitas Negeri Makassar.
4. Bapak ……………………………… selaku Dosen Pembimbing lapangan(DPL).
5. Bapak Edwin Langgari, S.Pd selaku kepala sekolah SMPN 3 Poso Pesisir.
6. Bapak ……………………….. selaku Guru Pembimbing/Pamong yang telah
membagi ilmu selama PPL.
7. Guru-guru serta Staf SMPN 3 Poso Pesisir yang membantu dalam kelancaran
kegiatan PPL.
8. Siwa-siswi SMPN 3 Poso Pesisir yang memberikan warna baru dan pengalaman baru
untuk penulis.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam melancarkan berjalannya kegiatan PPL ini

Penulis berharap dengan adanya laporan ini dapat menambah wawasan dan manfaat
untuk para pembaca.

Poso, ……………….2020

DESIANA NDELE, S.Pd


NPM………………………….
ABSTRAK

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian rangkaian kegiatan
dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dimana sebelunya tahapan daring telah
selesai dan nantinya akan dilanjutkan dengan Uji Pengetahuan.
SMP Negeri 3 Poso Pesisir merupakan sekolah yang ditentukan oleh pihak LPTK yang
dalam hal ini Kampus Universitas Negeri Makassar untuk menjadi lokasi PPL pada tahun
2020. Tujuan dari program PPL adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada
mahasiswa peserta PPG untuk mengaplikasikan segala hal yang sudah dipelajari. PPL ini
juga memberikan pengalaman tambahan kepada mahasiswa PPG dalam rangka melatih dan
mengembangkan keprofesionalan dalam bidang keguruan atau pendidikan. Selain itu PPL
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, belajar, dan memahami seluk
beluk sekolah lain dengan segala permasalahannya, serta memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam proses
pembelajaran di sekolah. Program kegiatan PPL adalah mengajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial selama kurang lebih empat Minggu dimulai tanggal 09 Oktober sampai
dengan 13 November 2020. Sebelum proses pembelajaran di kelas dilaksanakan, praktikan
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran, dan alat
penilaian. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan PPL, disimpulkan bahwa kegiatan PPL, dapat
memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang
pendidikan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengenal segala
permasalahan di sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran, memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang telah
dipelajari dalam kehidupan nyata di sekolah.

Kata kunci : PPL, RPP, mengajar


ABSTRACT

Field Experience Practice (PPL) is one of a series of activities in the Teacher Professional
Education (PPG) program, where the online stage has previously been completed and will be
continued with the Knowledge Test.
SMP Negeri 3 Poso Pesisir is a school that is determined by the LPTK, in this case the
Makassar State University Campus to be the location for PPL in 2020. The purpose of the
PPL program is to provide direct experience to PPG participant students to apply everything
they have learned. This PPL also provides additional experience for PPG students in order to
train and develop professionalism in the field of teacher training or education. In addition,
PPL provides opportunities for students to get to know, learn, and understand the ins and outs
of other schools with all their problems, as well as provide opportunities for students to apply
the knowledge and abilities they have in the learning process at school. The PPL activity
program is to teach Social Sciences subjects for approximately four weeks starting on
October 9 to November 13 2020. Before the learning process in class is carried out, the
practitioner prepares a Learning Implementation Plan (RPP), makes learning media, and
assessment tools. Based on the implementation of PPL activities, it is concluded that PPL
activities can provide experience to students in developing competencies in the field of
education, provide opportunities for students to learn and get to know all the problems in
schools related to the learning process, provide opportunities for students to apply
knowledge, knowledge, and skills learned in real life at school.

Key words: PPL, RPP, teaching


BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

a. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG dalam jabatan adalah suatu program dalam
pendidikan di dalam jabatan guru yang dirancang untuk melatih para guru profesional agar
menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi sehingga setelah menyelesaikan
pendidikannya, mereka siap secara mandiri mengemban tugas sebagai guru. Sebagai
pengemban tugas profesional seorang guru dituntut tidak hanya tahu dan memahami tugasnya
tetapi juga mampu melaksanakan tugas tersebut.
PPL dapat dilaksanakan dengan latihan kerja (Job Training). Hakikat latihan yang
diberikan pada ketiga jenis program tersebut adalah sama yaitu mempersiapkan pada calon
pengemban tugas tersebut agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik di
kemudian hari untuk menjadi guru yang profesional.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi peserta PPG untuk
mengaplikasikan dasar profesi. Dalam kegiatan PPPG Dalam Jabatan, Pendidikan Praktik
Pengalaman Lapangan diaplikasikan dalam bentuk Praktik mengajar dan kegiatan
edukasional (non-teaching) lainnya di lembaga sekolah.
Berdasarkan cetusan Undang-undang profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) tanggal 6 Desember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan
demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi
dokter dan profesional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.

Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan peserta PPG dalam Jabatan merupakan
salah satu wadah agar peserta PPG dalam Jabatan mendapatkan pengalaman profesi
yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil
aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi
dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya.

b. Tujuan
Pengenalan lapangan merupakan serangkaian kegiatan yang diprogramkan yang
memungkinkan mahasiswa mengenal dengan baik lapangan kelak yang akan diterapkan di
tempat tugasnya. Tujuan akhir PPL adalah memberikan dan membekali mahasiswa PPG
dalam Jabatan atau tenaga kependidikan dengan kemampuan yang beragam untuk
melaksanakan tugas sebagai guru. Secara terperinci PPL diprogramkan dengan tujuan agar
mahasiswa:
1. Mengenal dengan cermat lingkungan fisik, administrasi secara akademik sosial
sekolah sebagai tempat pengabdian.
2. Menguasai berbagai keterampilan mengajar terbatas.
3. Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi
dalam situasi nyata di bawah bimbingan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong.
4. Mampu belajar dari penghayatan dan pengalaman selama mengikuti latihan.
5. Memberikan wahana aplikasi keilmuan bagi mahasiswa.
6. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai guru, sehingga benar-benar
menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia
kependidikan.
7. Menjalin kerja sama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai mitra dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
8. Mengembangkan kemandirian mahasiswa sebagai guru sampai yakin dapat mengambil
ahli kegiatan dalam kelas dan saat mempersiapkan urutan kegiatan pengajaran.
9. Memberikan kemampuan mahasiswa PPL untuk mengembangkan model dan strategi
pembelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
10. Memberikan kemampuan pada mahasiswa PPL untuk mengenali dan menghargai nilai
atau kepribadian individu serta tanggap terhadap perbedaan yang terdapat antar
individu.
11. Meningkatkan kemampuan nilai pribadi, kemampuan meningkatkan referensi yang
bermakna atas pengetahuan di kelas secara aktif dalam mencari solusi terhadap
masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran.
12. Menawarkan kepada mahasiswa PPL mengenai kehidupan guru di sekolah, budaya
dan organisasi di sekolah.
13. Mendorong perkembangan nilai profesional sebagai pendidik yang terhadap
pengetahuan profesi keguruan secara berkesinambungan.
c. Manfaat

Secara umum di gambarkan bahwa, kegunaan PPL bagi mahasiswa adalah suatu wadah
atau media untuk mendapatkan pengalaman pendidikan secara faktual di lapangan untuk
menerapkan atau mengaplikasikan ilmunya secara langsung.

Selama kelas dipegang oleh Mahasiswa PPL para Guru Pamong harus memantau
sebagai rekan sejawatnya. Pemantauan diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
merugikan para siswa disebabkan kurang matangnya para rekan sejawatnya menguasai kelas.
Hasil pemantauan kemudian di sampaikan oleh Guru Pamong kepada mahasiswa PPL di luar
jam pelajaran tersebut untuk menghindari ketidakpercayaan siswa terhadap kemampuan
Mahasiswa PPL sehingga dengan demikian mempererat hubungan kerja sama antar
Mahasiswa PPL dengan Guru Pamong.

Bagi lembaga, bisa menjadi feedback untuk mempersiapkan mahasiswa PPL PPG
Daljab agar mempunyai kompetensi lebih baik pada saat PPL.

B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN

a. Waktu pelaksanaan

PPL dilaksanakan mulai dari tanggal 09 Oktober 2020 sampai dengan 13 November
2020.

b. Tempat pelaksanaan
PPL yang dilakukan di sekolah bertempat di SMP Negeri 3 Poso Pesisir, di Jalan
Trans Sulawesi Lorong Mormin Nomor 33, Kecamatan Poso pesisir, Kabupaten Poso,
Provinsi Sulawesi Tengah.
c. Jenis rancangan kegiatan
Perumusan Program Supaya kegiatan PPL lebih terprogram dan terarah, maka
dilakukan perumusan program dan rancangan kegiatan. Untuk dapat sampai pada
penyusunan laporan, kegiatan PPL meliputi lima tahap, antara lain sebagai berikut :
a. Perencanaan Praktik Mengajar
1) Observasi kelas
2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Pencarian Referensi dan materi ajar
4) Persiapan media pembelajaran dan media presentasi
5) Penyiapan instrument evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaan Praktik Mengajar
1) Pelaksanaan perencanaan pembelajaran di kelas
2) Pengoptimalisasian pembelajaran dan membimbing siswa aktif berfikir
c. Evaluasi Praktik Mengajar Evaluasi keberhasilan proses mengajar mahasiswa
(oleh guru pembimbing dan dosen pembimbing )
BAB II

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. RIWAYAT SINGKAT SEKOLAH

SMP Negeri 3 Poso pesisir didirikan pertama kali pada tahun 2009. Pada tahun 2009
izin operasional dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) dan izin operasional Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdikbud) Provinsi Sulawesi Tengah no. 0753 tanggal 01 Juli 2009.
Kepala sekolah yang menjabat pada tahun 2009 sampai dengan 2017 pada saat itu
adaah Ibu P. Aneke Mokat, M.Pd, kemudian pada tahun 2018 ampai dengan saat ini jabatan
kepala sekolah dipegang oleh Bapak Edwin Langgari, S.Pd.
Pada masa jabatan Ibu P. Aneke Mokat, banyak perubahan yang terjadi, salah
satunya penambahan ruang belajar yang pada awal berdiri sekolah hanya 3 ruang belajar
menjadi 4 ruang 6 ruang belajar.
Pada masa kepemimpinan bapak Edwin Langgari mulai terlihat perkembangan
sarana dan prasarana di SMP Negeri 3 Poso Pesisir, salah satunya mulai dibangun lapangan
volly dan takraw yang menunjang aktivitas ekstrakurikuler siswa.

B. PROFIL SEKOLAH

Visi SMP Negeri 3 Poso Pesisir


Visi : terwujudnya lulusan yang beriman, berprestasi dan bersaing di era

globalisasi.

Misi SMP Negeri 3 Poso Pesisir


Misi :
1. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap sesuai standar pendidikan dan

berwawasan ke depan.

2. Mewujudkan pengembangan proses belajar dengan metode dan strategi

pembelajaran yang sesuai kebutuhan.


3. Mewujudkan lulusan yang cerdas, beriman dan mampu bersaing dalam kemajuan

IPTEK sekolah.

4. Mewujudkan prestasi akademik dan non akademik dalam berbagai lomba yang

diikuti.

5. Mengusahakan adanya sarana dan prasarana sekolah yang memadai.

6. Melaksanakan pengelolaan sekolah secara mandiri, transparan dan akuntabel.

7. Mewujudkan manajemen sekolah yang tangguh.

8. Mewujudkan sistem penilaian dan pelaksanaan penilaian autentik.

9. Melaksanakan pembiayaan sekolah yang transparan dan akuntabel.

SMP Negeri 3 Poso Pesisir berdomisili di Desa Pinedapa Kecamatan Poso Pesisir
relatif masih bisa dijangkau dari segala arah dengan menggunakan banyak alat transportasi.
Dari kondisi tersebut maka SMP Negeri 3 Poso pesisir memiliki kekuatan, kelemahan dan
peluang.
Kekuatan SMP Negeri 3 Poso Pesisir adalah sebagai berikut :
1. Terletak di daerah yang agak jauh dari pusat keramaian sehingga nyaman untuk
belajar.
2. Jumlah guru sebanyak 21 orang sehingga sangat memadai untuk membimbing 6
rombongan belajar.
3. Kualifikasi pendidikan guru adalah lulusan S1.
4. Tenaga administrasi 3 orang.
5. Tenaga perpustakaan sebanyak 2 orang.
6. Penjaga sekolah 1 orang.

DAFTAR NAMA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

NO NAMA KETERANGAN

1 EDWIN LANGGARI, S.Pd KEPALA SEKOLAH


2 ASRI INDRA RIA CAMPU, SE WAKASEK
3 ABDULHAK TAMBUAK, S.Pd WAKASEK KESISWAAN
4 KRESTINA BASSANG, S.Pd WAKASEK HUMAS
5 SELVINA RUSSANG, S.Pd WAKASEK KURIKULUM
6 MASNA INDRA RIA, S.Pd.I GURU BIDANG STUDI
7 TASIA TAKKAOE, S.Pd GURU BIDANG STUDI
8 ROSALINA PENY, S.Th GURU BIDANG STUDI
9 SIDA, S.Pd GURU BIDANG STUDI
10 DESIANA NDELE, S.Pd GURU BIDANG STUDI
11 NI KETUT NATHALIA, S.Pd GURU BIDANG STUDI
12 MUSDALIFA, S.Pd GURU BIDANG STUDI
13 FERAWATI, S.Pd GURU BIDANG STUDI
14 SAMSIA MUHAMAD, S.Pd GURU BIDANG STUDI
15 TRIFENA ENGKA, S.Pd.K GURU BIDANG STUDI
16 FARIDAH, S.Pd GURU BIMBINGAN KONSELING
17 ADRISWAN KAYO’A, A.Ma.Pd TATA USAHA
18 NUR ANNISHAH, S.Pd TENAGA PERPUSTAKAAN
19 TRESYANA UNDA, S.Pd TATA USAHA
20 SRI KATON, S.Pd PENJAGA SEKOLAH
21 HAPSA, S.Pd.I TATA USAHA
22 NI DEWA AYU PUTU ARYATI,S.Pd TENAGA PERPUSTAKAAN
23 NURAFNI BAHSUN TATA USAHA
24 INDRA NURHAYATI TENAGA PERPUSTAKAAN
KAMBOLI,S.Pust
25 CERLY PANDONGE TATA USAHA
26 OBY VANDER SURO PENJAGA SEKOLAH

7. Ruang laboratorium IPA 1 ruang.


8. Lapangan olahraga : bola volley, bola takraw
9. Ruang perpustakaan yang menyediakan buku penunjang pembelajaran.
10. Jumlah peserta didik yang cukup.
Kelemahan SMP Negeri 3 Poso Pesisir :
1. Belum adanya gedung serbaguna, kurang memadainya alat pendukung pembelajaran
dari masing – masing mata pelajaran.
2. Penggunaan laboratorium IPA yang kurang maksimal karena kurang lengkapnya
sarana prasarana laboratorium.
3. Belum tersedianya perangkat komputer.
4. Media, sarana dan prasarana pembelajaran belum memadai
Peluang SMP Negeri 3 Poso pesisir yang perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti
adalah :
1. Perhatian pemda terhadap pembiayaan pendidikan cukup memadai.
2. Masyarakat sekitar memberi dukungan dalam upaya meningkatkan keamanan dan
ketertiban sekolah.
3. Adanya forum MGMP.
4. Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan agamis.
5. Orangtua/siswa yang aspiratif terhadap kebijakan - kebijakan sekolah.
6. Dukungan dan kerjasama alumni untuk memajukan sekolah.
Memperhatikan dari kondisi geografis sekolah, kekuatan sekolah, kelemahan
serta peluang sekolah, maka SMP Negeri 3 Poso pesisir memiliki harapan besar untuk
mencapai tujuan pendidikannya melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program
– program pengembangan sekolah yang dikelola secara matang dan bertanggungjawab.
Berdasarkan analisis kondisi sekolah tersebut, maka SMP Negeri 3 Poso
Pesisir meyusun Kurikulum 2013 untuk memberi kesempatan pada para peserta didik
agar :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memahami dan menghayati
serta mengamalkan ajaran agamanya masing – masing .
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, serta kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan iptek.
4. Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup
sehat.
5. Meningkatkan kepekaan, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan
dan keseimbangan hidup bermasyarakat serta berguna untuk orang lain.
6 Membangun menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
7. Memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, kreatif,
produktif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia

BAB III
PELAKSANAAN PPL PPG

A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Ekstra dan Intra Sekolah

Kegiatan Ekstra dan Intra Sekolah meliputi kegiatan: (a).  kepramukaan (wajib) (b). 
latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah remaja(c).  seni, olahraga,
keagamaan.
b. Permasalahan dan ulasan dalam perncanaan pembelajaran

Bukanlah suatu proses kalau tidak ada kesalahan atau hambatan, begitu pula halnya
dengan pelaksanann PPL PPG DALJAB yang kami jalani. Baik kesalahan atau hambatan
yang datang dari dalam maupun dari luar yang terkait dengan kendala atau hambatan dari
dalam adalah permasalahan personal guru PPL PPG DALJAB berupa keterbatasan dalam
penyampaian materi secara daring, pengalaman dalam pengelolaan kelas, juga
penguasaan materi yang belum 100%. Hal inilah yang mendidik kami untuk berupaya
sekuat tenaga memberikan yang terbaik (strategi atau manajemen kelas) untuk pendidikan
di SMPN 3 Poso Pesisir. Adapun hambatan dari luar yang kami jumpai di SMPN 3 Poso
Pesisir khususnya mata pelajaran IPS adalah kemampuan siswa yang heterogen sehingga
dalam menjelaskan pelajaran tidaklah mudah perlu metode dan trik mengajar sehingga
proses pembelajaran dapat dimengerti dan dinikmati seluruh anggota kelas (siswa dan
guru). Siswa yang kurang dalam pelajaran biasanya mereka yang suka main-main di
kelas, dan sibuk dengan diri mereka sendiri, hal ini juga mengganggu jalannya KBM.
Selain itu motivasi siswa untuk belajar sangat kurang, hal ini terlihat dari kurangnya
kemauan mereka untuk melengkapi diri dengan bahan pelajaran contohnya buku paket
ataupun LKPD. Namun hal ini bukan penghalang bagi kami untuk berkreasi, tetapi
melatih kami untuk sabar dan lebih siap untuk menjadi guru profesional di masa depan.

B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERBIMBING DAN MANDIRI


a. Pembimbingan guru pamong
- Pembelajaran terbimbing : praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa, guru
pamong membimbing dan memantau serta menunggui mahasiswa secara daring
selama proses belajar berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengontrol mahasiswa
dalam mengajar, sehingga pada akhirnya memberikan masukan kepada mahasiswa
tentang bagaimana mengajar yang baik.
- Pembelajaran mandiri : pada kegiatan pembelajaran ini, mahasiswa dilepas oleh guru
pamong untuk mengajar tanpa ditunggui oleh guru pamong. Dalam kegiatan ini
mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional.
b. Pembimbingan dosen pamong
- Pembelajaran terbimbing : Dosen pamong membimbing dan memantau serta
menunggui mahasiswa secara daring selama proses belajar berlangsung. Hal ini
bertujuan untuk mengontrol mahasiswa dalam mengajar, sehingga pada akhirnya
memberikan masukan kepada mahasiswa tentang bagaimana mengajar yang baik.
Praktik ini dilaksanakan bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam
mengajar didampingi oleh guru kelas masing-masing
- Pembelajaran mandiri : pada kegiatan pembelajaran ini, mahasiswa dilepas oleh dosen
pamong untuk mengajar tanpa ditunggui oleh guru pembimbing. Dalam kegiatan ini
mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional.

C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN EVALUASI


a. Pelaksanaan program
Kegiatan pelatihan terbimbing dilakukan setelah masa pengenalan lingkungan berakhir.
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa untuk menerapkan teori-teori tentang metode
mengajar yang sudah dipelajari sebelumnya dengan menyesuaikan keadaan yang ada
dilapangan.Pada kegiatan ini,guru pamong memberikan pengarahan kepada mahasiswa srcara
daring, mengenai perangkat pembelajaran yang harus disiapkan sebelum melakukan praktik
pengalaman lapangan secara terbimbing. Perangkat pembelajaran berupa kalender
pendidikan, alokasi waktu ,minggu efektif,program tahunan, program semester , silabus,
RPP, LKPD, penilaian dan soal ulangan harian beserta analisisnya. Berdasarkan pembagaian
kelas dari guru pamong,penulis mendapatkan kesempatan mengajar di kelas VIIa dan VIIb.
Saat pertama kali peserta mengajar sama sekali tidak menemukan kesulitan dalam
menyampaikan materi,karena penulis telah mempersiapkan materi dan metode pengajaran
yang sudah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru pamong,sehingga ketika didalam
kelas kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.Pada saat pertama saya melaksanakan
kegiatan pembelajaran terbimbing,guru pamong mengawasi saya secara daring.Pada kegiatan
pendahuluan,saya membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,mengabsen
siswa,memberikan apersepsi tentang pelajaran yang diajarkan,dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.Pada kegiatan inti ,saya memulai proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah saya buat sampai pada kegiatan penutup. Setelah jam mengajar selesai, guru pamong
dengan segera memberikan koreksi terhadap kegiatan mengajaryang telah dilakukan.
Beberapa hal yang dikoreksi oleh guru pamong yaitu untuk lebih menekankan konsep
pembelajaran supaya siswa lebih mudah memahami pelajaran.Hasil koreksi yang diberikan
oleh guru pamong tersebut merupakan modal bagi saya untuk meningkatkan proses belajar-
mengajar yang saya lakukan secara daring pada pertemuan berikutnya. Kegiatan pelatihan
mandiri dilakukan setelah kegiatan pelatihan terbimbing berakhir.Pada kegiatan ini,peserta
PPL dituntut untuk menguasai materi dengan baik,menggunakan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan pembelajaran,serta dapat menggunakan media pembelajaran yang
tepat.Dengan begitu,proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat
mengerti mengenai materi yang disampaikan.Selain itu peserta PPL juga dituntut untuk dapat
mengelola kelas dengan baik selama proses pembelajaran secara daring. Dalam kegiatan
mengelola kelas,saya dituntut mampu mengubah suasana belajar agar tidak membosankan
sehingga siswa-siswa bersemangat dan fokus untuk memperhatikan penjelasan guru . Untuk
siswa –siswa yang membuat kegaduhan maka saya harus segera bertindak cepat dan
bijaksana untuk memberikan teguran atau nasehat kepada siswa agar mereka menghentikan
kegaduhan dan kembali memperhatikan penjelasan guru. Seperti kegiatan pelatihan
terbimbing,kegiatan pelatihan mandiri ini juga dikoreksi oleh guru pamong.Saya dan guru
pamong bersama-sama mengkoreksi kegiatan belajar-mengajar yang saya lakukan secara
mandiri,baik pada kegiatan pendahuluan,kegiatan inti maupun kegiatan penutup.Tanggapan
dan masukan yang diberikan oleh guru pamong tersebut merupakan modal bagi saya untuk
meningkatkan proses belajar-mengajar yang saya lakukan dikelas secara daring pada
pertemuan berikutnya. Berdasarkan proses latihan mengajar yang telah saya lakukan selama
kegiatan PPL, saya dapat menarik kesimpulan bahwa agar tujuan pembelajaran tercapai
dengan baik,maka guru terlebih dahulu harus menguasai materi pelajaran dengan baik,serta
dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, kondisi khusus
saat ini dan juga menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran secara daring dapat berjalan dengan baik.Selain itu guru juga harus
menggunakan strategi yang tepat dan guru harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada
siswa,sehingga guru dapat dijadikan teman yang nyaman untuk belajar.
b. Penanggulangan masalah
Setiap perbuatan manusia tentu tak akan luput dari kesalahan, termasuk dalam
kegiatan PPL ini. Masih banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PPL,
antara lain sebagai berikut.
a. Manajemen waktu yang masih kurang baik, sehingga terkadang materi sudah habis
sedangkan waktu mengajar masih tersisa.
b. kurangnya fasilitas TIK dalam melaksanakan pembelajaran daring
c. Adanya jadwal yang terlalu padat, sebagai contoh mahasiswa memiliki jeda waktu
tidak mengajar hanya satu hari, sehingga ia hanya mendapat kesempatan untuk
menyususn RPP dan media dalam waktu sehari.
Tindakan yang dapat dijadikan solusi atas hambatan-hambatan yang dialami antara
lain dengan melakukan hal-hal berikut.
a. Menegur anak yang ramai ketika di luar konteks pelajaran dengan tutur kata yang
baik, maupun secara non-verbal.
b. Melakukan ice-breaking dan permainan tertentu di sela-sela pembelajaran, jika
siswa pada saat pembelajaran terlihat jenuh.
c. Menggunakan kesepakatan awal dengan siswa melalui perintah-perintah atau yel-
yel yang diseoakatai siswa.
d. Bekerjasama dengan kepala sekolah, rekan kerja dan pihak terkait dalam
pengadaan sarana dan prasarana TIK demi penunjang kegiatan belajar mengajar
secara daring.

Anda mungkin juga menyukai