Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANGGARAN DAN PENGENDALIAN DI SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH :

DEPIANTI NURSIN (A062202008)

EKSANTI RAHMI RAMADHANI (A062202028)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020/2021

i
DAFTAR ISI
SAMPUL...............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2Rumusan Masaalah.........................................................................................................................
1.3Tujuan Penulisan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................
2.1. Penganggaran Sektor Publik.........................................................................................................
2.1.1 Definisi dan Konsep Penganggaran Sektor Publik...............................................................
2.1.2 Karakteristik dan Fungsi Penganggaran Sektor Publik
2.1.3 Siklus Penganggaran Sektor Publik ....................................................................................
2.2. Pengendalian di Sektor Publik.......................................................................................................
2.2.1. Sistem Pengendalian di Sektor Publik.................................................................................
2.2.2 Tipe Pengendalian di Sektor Publik......................................................................................
2.2.3 Struktur Pengendalian di Sektor Publik................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan kasih dan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penganggaran dan Pengendalian di
Sektor Publik”. Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik yang dibimbing oleh dosen kami, Prof. Dr. Hj. Haliah Imran, SE., M.Si., Ak., CA.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dalam susunan kalimat
maupun tata bahasa yang digunakan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, kami berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Makassar, 18 Maret 2021

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua organisasi baik swasta maupun sektor publik didirikan untuk mencapai satu atau lebih
dari tujuan yang ada. Pemerintah memiliki banyak fungsi dan tujuan yang harus dicapai seperti
pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Sektor swasta dan sektor publiksama –
sama memiliki keterbatasan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Indikator kinerja yang
menjadi pertanggungjawaban manajemen di sektor swasta adalah keuntungan, sementara di
sektor publik adalah tujuan dari pemberian dan penggunaan dana yang diberikan oleh publik.
Adanya keterbatasan sumber daya tersebut, tidak mungking untuk menyatakan hanya tujuan
akhir tanpa membuat rencana untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Keputusan harus dibuat
terkait keputusan atas perencanaan dan keputusan atas pengendalian. Agar perencanaan dan
pengendalian dapat dilakukan dengan baik maka perlu ada informasi yang mendukung
perencanaan dan pengendalian tersebut.
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut tersermin
pada komposisi dan besarnya anggaran secara langsung merefleksikan arah dan tujuan
pelayanan masyarakat yang diharapkan. Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi
perubahan manajemen sektor publik yang cukup signifikan dari sistem manajemen tradisional
yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarki menjadi model manajemen sektor publik yang
fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dinamika
perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat. Anggaran sektor publik dibuat untuk
menentukan tingkat kebutuhan masyarakat agar terjamin secara layak. Anggaran juga merupakan
alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi diperlukan untuk
meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini, anggaran
publik merupakan instrumen pelaksanaanakuntabilitas publik oleh lembaga – lembaga publik
yang ada.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penganggaran sektor publik?
2. Apa fungsi, karakteristik, dan siklus penganggaran sektor publik?
3. Bagaimana sistem pengendalian manajemen di sektor publik?
4. Bagaimana tipe dan struktur pengendalian di sektor publik?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu penganggaran sektor publik.
2. Mengetahui fungsi, karakteristik, dan siklus penganggaran sektor publik?
3. Mengetahi sistem pengendalian manajemen di sektor publik?
4. Menjelaskan tipe dan struktur pengendalian di sektor publik?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penganggaran di Sektor Publik
Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan aktivitas yang penting karena
berkaitan dengan proses penentuan alokasi dana untuk setiap program maupun aktivitas.

2.1.1. Definisi dan Konsep Penganggaran Sektor Publik


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu
organisasi dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter. Dalam organisasi sektor
publik anggaran merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan
program – program yang dibiayai oleh uang publik. Anggaran sektor publik juga merupakan
perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi di
masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan
anggaran.
Tiga aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
1. Aspek perencanaan
2. Aspek Pengendalian
3. Aspek Akuntabilitas Publik
Secara rinci, anggaran sektor publik berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan
untuk membiayai program dan aktivitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana untuk
membiayai program dan aktivitas tersebut.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat,
agar terjamin secara layak. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan kegiatan masyarakat.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan yaitu sebagai berikut :
1. anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan ekonomi nasional,
menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan kegiatan masyarakat yang tidak terbatas dan
terus berkembang sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya
maslah keterbatasan sumber daya.

3
3. anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap
rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksaaan akuntabilitas publik oleh
lembaga – lembaga publik yang ada.

2.1.2. Karakteristik dan Fungsi Anggaran Sektor Publik


Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk mencapai tujuan dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat/ rakyat yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik
dan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang
terintegrasi, karena output dari perencanaan adalah penganggaran. Berdasarkan definisi di atas dan
tujuan dati anggaran sektor publik, maka anggaran sektor publik memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan
2. Anggaran umumnya mencakup jangkauan tertentu, satu atau beberapa tahun, jangka pendek,
dan menengah atau panjang
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih tinggi dari penyusun
anggaran
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertantu.
Anggaran sektor publik mencakup semua aspek kehidupan masyarakat namun ada beberapa
aspek yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor publik baik nasional maupun lokal. Oleh karena itu,
dengan adanya anggaran sektor publik ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keputusan pemerintah berpengaruh melalui anggaran sangat berpengaruh dalam kesejahteraan
masyarakat.
Anggaran dalam akuntansi berada di dalam lingkup akuntansi manajemen. Mardiasmo (2009)
mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran dalam manajemen sektor publik sebagai berikut:
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan adalah:

4
a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan,
b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta
merencanakan alternatif sumber pembiayaannya,
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa anggaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan
pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa setiap oknum pemerintah dapat
dikendalikan oleh anggaran.
Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending,
underspending dan salah sasaran dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan
merupakan prioritas. Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:
a. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
b. Menghitung selisih anggaran
c. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu
varians
d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal
Anggaran dapat digunakan sebagai alat menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat politik
Anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan
legislatif atas penggunaan dana publik.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Disamping itu,
anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan
eksekutif.
6. Anggaran sebagai alat motivasi

5
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer, dan stafnya agar bekerja
secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
7. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran publik.

2.1.3. Siklus Penganggaran Sektor Publik


Siklus anggaran sektor publik adalah rangkaian kegiatan dalam proses penganggaranyang
dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun sampai dengan perhitungan anggarandisahkan
dengan undang-undang. Tahap – tahap siklus anggaran menurut Mardiasmo (2004 ;70-73) adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan dan Penyusunan Anggaran (Budget Preparation)
Pada tahap persiapan dan penysuunan anggaran dilakukan taksiran pengeluaranatas dasar
taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yangperlu diperhatikan
adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknyaterlebih dahulku dilakukan
penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu,harus disadari adanya masalah yang
cukup berbahaya jika anggaran pendapatandiestimasi pada saat bersamaan dengan
pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran.
Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnyafaktor
“uncertainty”(tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh sebab itumanajer keuangan publik
harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatumata anggaran. Besarnya suatu
mata anggaran sangat tergantung pada teknik dansistem anggaran yang digunakan. Besarnya
mata anggaran pada suatu anggaran yangmenggunakan “line-item budgeting”. Akan berbeda
pada “performance budgeting”,“input-output budgeting”, “program budgeting”, atau “zero based
budgeting”
2. Tahap Ratifikasi Anggaran
Tahap berikutnya, adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yangmelibatkan
proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif(kepala daerah) dituntut
tidak hanya memiliki “managerial skill” namun juga harusmempunyai “political skill”,
“salesmanship”, dan “coalition building” yang memadai,integritas dan kesiapan mental yang

6
tinggi dan eksekutif sangat penting dalam tahapini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini
pimpinan eksekutif harus mempunyaikemampuan untuk menjawab dan memberikan
argumentasi yang rasional atas segalapertanyaan-pertanyaan dan bantahan-bantahan dari
pihak legislatif.
3. Tahap Pelaksanaa Anggaran (Budget Implementation)
Setelah anggaran disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaananggaran.
Dalam tahap ini, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manajerkeuangan publik adalah
dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistempengendalian manajemen. Manajer
keuangan publik dalam hal ini bertanggung jawabuntuk menciptakan sistem akuntansi yang
memadai dan handal untuk perencanaandan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan
bahkan dapat diandalkan untuktahap penyusunan anggaran periode berikutnya. Sistem
akuntansi yang digunakanhendaknya juga mendukung pengendalian anggaran.
4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Tahap terakhir dari siklus anggaran asalah pelaporan dan evaluasi anggaran.Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspekoperasional anggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspekakuntabilitas. Apabila pada tahap
implementasi telah didukung dengan sistemakuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka pada tahap pelaporandan evaluasi anggaran biasanya tidak akan menemui
banyak masalah.

2.2. Pengendalian di Sektor Publik

2.2.1 Sistem Pengendalian di Sektor Publik


2.2.2 Tipe Pengendalian di Sektor Publik
2.2.3 Struktur Pengendalian di Sektor Publik

7
BAB III
KESIMPULAN
1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai