Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur salah satu mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran Fisika yang diampu oleh dosen:
Penyusun:
BANDUNG
2021
A. Pengertian Pengolaan Kelas
Kelas berkonotasi sebuah ruang fisik yang biasanya digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar. Di sekolah terdapat kelas-kelas dalam ukuran tertentu yang
dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Dari aspek ini, para pakar pendidikan
menilai pengelolaan kelas untuk kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan
Penanggung jawab kegiatan belajar mengajar adalah guru. Dengan demikian yang
memiliki kewenangan untuk mengelola kelas adalah guru.
Pengelolaan kelas merupakan upaya para pendidik dalam hal perencanaan,
pembelajaran, pengaturan dan sarana prasarana yang terdapat dalam kelas guna
untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kegiatan pemelajaran yang
mengasikan dan menyenangkan, sehingga ilmu yang disalurkan oleh para
pendidik berkualitas dan dapat diterima dengan baik.
Inti dari pengelolaan kelas sebagaimana pengertian pengelolaan kelas yang
dikemukakan di atas adalah optimalisasi kelas sebagai tempat yang mampu
menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang efektif baik dari aspek kelas sebagai
lingkungan fisik maupun dari aspek peserta didik sebagai pengguna kelas.
B. Ruang lingkup pengelolaan kelas
Supriyatno mengatakan, ruang lingkup pengelolaan kelas dapat dibedakan
menjadi dua bagian :
1. Pengelolaan kelas yang bersifat fisik. Beberapa hal-hal yang bersifat fisik
yang terdapat didalam kelas yaitu meja, kursi, lemari, papan tulis, dan lain-
lain, mempunyai pengaturan enyimpanannya, dan harus memperhatikan :
Bentuk ruangan kelas
Bentuk dan ukuran meja dan kursi pendidik maupun peserta didik
Jumlah peserta didik
Jumlah kelompok dalam kelas
Jumlah peserta didik dalam setiap kelompok
2. Pengeloaan kelas yang bersifat nonfisik
Interaksi peserta didik dan peserta didik lainnya
Pendidik dan peserta didik
Lingkungan kelas
Kondisi kelas pada saat awal sampai akhir pembelajaran
C. Fungsi pengelolaan kelas
Beberapa fungsi dari pengelolaan kelas yakni membuat perubahan-perubahan
dalam kelas sehingga peserta didik dapat bekerja, mengontrol diri dan
mengembangkan sikap akif khusunya dalam kegiatan pembelajaran. Pengelolaan
kelas sangat erat kaitannya dengan pengaturan kelas. Maka dari itu guru atau
pendidik mempunyai tugas untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan
gairah belajar, meningktakan mutu pembelajaran serta memberikan bimbingan
kepada peserta didik.
D. Tujuan Pengolaan Kelas
Pada pengertian pengelolaan kelas sebagaimana disebutkan di atas, tersurat
tujuan pengelolaan kelas, yaitu agar setiap peserta didik dapat belajar efektif dan
efisien. Hal yang dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi belajar peserta didik
adalah segala sesuatu yang masuk dalam komponen kelas. Unsur yang terdapat
dalam kelas adalah peserta didik dan alat-alat belajar serta fasilitas belajar.
Pengelolaan kelas bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan situasi dan
kondisi kelas yang nyaman, menyediakan perabot atau sarana prasarana yang ada
di kelas, menyediakan sarana pembelajaran yang optimal dan kondusif, sehingga
pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan
efektif, kondusif, nyaman, dan menyenangkan.
Berkaitan dengan tujuan pengelolaan kelas, Suharsimi Arikunto merumuskan
bahwa “tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja
dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien.”(Kadir, 2014)
Fasilitas belajar, kondisi, dan motivasi belajar sangat penting artinya guna
mengantar peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki secara utuh,
sehingga potensi tersebut dapat ditingkatkan dan dikembangkan terus menerus
secara mandiri. Seperti disebutkan di atas, tujuan pengelolaan kelas adalah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian karakter kelas yang
dihasilkan karena adanya proses pengelolaan kelas yang baik akan memiliki
sekurang-kurangnya tiga ciri yaitu anak dapat belajar dalam percepatan proses
dan progress sehingga membutuhkan waktu yang relatif singkat, organisasi kelas
dan materi menjadi sederhana, mudah dicerna dan situasi kelas kondusif, anak
dapat belajar dengan penuh rasa percaya diri atau menganggap dirinya mampu
mengikuti pelajaran dan belajar berprestasi.
Sumber Rujukan