Anda di halaman 1dari 4

Seorang anak perempuan umur 9 tahun datang bersama orangtuanya dengan keluhan gigi

yang dirasa tidak rapi dan gigi depan atas terlihat tonggos. Hasil pemeriksaan klinis diketahui
bahwa overjet pasien: 6 mm, overbite: 5,5 mm. Pada pemeriksaan klinis, gigi anterior rahang
atas protrusif dan mandibula tampak retrognati. Gigi permanen yang belum erupsi : molar kedua
kanan-kiri RA dan RB, kaninus kanan-kiri RA, dan premolar kedua kanan-kiri RB. Pasien
membawa foto tampak samping, analisis profil: pasien tampak cembung, relasi molar pertama
RA terhadap RB: tonjol mesiobukal 1.6 dan 2.6 berkontak pada sisi mesial 3.6 dan 4.6.
Dokter gigi melakukan diagnosis ortodonti dan ingin memanfaatkan growth spurt pada
anak tersebut untuk perawatan ortodontik menggunakan alat ortodonti fungsional.

TERMINOLOGI

1. Growth spurt : keadaan anak yang mengalami proses tumbuh kembang dengan begitu
pesat. Terjadi lebih singkat pada perempuan sekitar 3-4th dan laki-laki berkisar 4-5th.
2. Alat orthodonti fungsional : piranti yang dapat meneruskan gaya yang diciptakan oleh
tarikan otot, jaringan lunak, dan neuromuscular ke gigi geligi dan skeletal sehingga dapat
menstimulasi pertumbuhan rahang bawah dan menghasilkan pergerakan gigi. Alat ini
bertujuan untuk memperbaiki malfungsi, masalah dentofasial, crowding, dan overjet
posterior anterior.
3. Gigi tonggos : dikenal juga dengan istilah overbite atau maloklusi. Kondisi ini terjadi
ketika posisi gigi geligi rahang atas lebih maju dibandingkan dengan gigi geligi rahang
bawah. Beda jarak antara deret gigi atas dengan bawah biasanya tidak terlalu terlihat, tapi
dapat dikatakan tonggos jika berjarak lebih dari 2mm.
4. Retrognati : sering dikenal juga dengan istilah retroposisi atau retrusi. Dapat terjadi pada
maksila atau mandibular yang menyatakan bahwa rahang tersebut lebih mundur ke
posterior dibandingkan dengan normal. Apabila terjadi di mandibular, hal ini dapat
disebabkan apabila pertumbuhan mandibular ke anterior mengalami hambatan
pertumbuhan.
5. Overjet dan overbite : overjet (jarak horizontal antara ujung gigi RA dan ujung gigi RB,
normlanya sebesar 2-3mm) overbite (jarak vertical antara ujung gigi gigi incisivus RA
dan RB yang biasanya dipengaruhi oleh derajat perkembangan vertical dari sekmen
dentoalveolar antaerior, normalnya berkisar antara 2-4mm)
RUMUSAN MASALAH

1. Apa diagnosis ortodonti pada kasus?


2. Indikasi dan kontraindikasi perawatan alat ortodonti fungsional?
3. Gigi apa saja yang seharusnya sudah erupsi untuk anak umur 9 tahun?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari alat ortodonti fungsional?
5. Apa yang akan terjadi jika kasus tersebut dibiarkan?
6. Apakah tujuan dari analisis profil wajah?
7. Apakah relasi molar dalam scenario termasuk kategori normal?
8. Apa dampak gigi tonggos pada anak tersebut?
9. Bagaimana cara menyusun perawatan ortodonti?
10. Apakah gigi yang belum erupsi mempengaruhi penggunaan alat ortodonti?

HIPOTESIS

1. Apa diagnosis ortodonti pada kasus?


Klas II Angle, yaitu hubungan antar gigi RB terhadap gigi RA dimana lekuk mesiobukal gigi M1
RB berada lebih ke distal dari tonjol mesiobukal M1 RA. Klas II Angle divisi 1, karena pada
kasus, terdapat protusi insisivus atas yg menyebabkan overjet besar dan deep overbite.
2. Indikasi dan kontraindikasi perawatan alat ortodonti fungsional?
Indikasi
 Kelainan skeletal dalam arah antero-posterior klas II dan III
 Pasien dalam pertumb uhan aktif
 Pasien yang kooperatif
Kontraindikasi
 Tidak ada kelainan skeletal ataupun ringan
 Pasien tidak kooperatif
 Masa pertumbuhan yg sudah selesai
3. Gigi apa saja yang seharusnya sudah erupsi untuk anak umur 9 tahun?
 Insisivus sentral RA dan RB
 Insisivus lateral RA dean RB
 M1 RA dan RB
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari alat ortodonti fungsional?
Kelebihan :
Biaya lebih murah, mudah dibuka dan dipasang sendiri, serta mudah dibersihkan, penjangkaran
dapat diperoleh dari palatum dan dapat digunakan pada pasien anak-anak untuk mengurangi
overjet.
Kekurangan :
Mudah patah bahkan hilang, seringkali mengganggu fungsi bicara, dan pemakaian pada rahang
bawah lebih sulit ditoleransi dibandingkan rahang atas sehingga pasien jarang yang
menggunakannya secara purna waktu. yaitu gerakan yang bisa dihasilkan hanya tipping, sulit
menghasilkan penjangkaran intermaksiler, tidak efektif untuk pergerakkan sejumlah gigi secara
bersamaan, dan karena alat dibuat di laboratorium, maka memerlukan keterampilan dan keahlian
yang memadai.
5. Apa yang akan terjadi jika kasus tersebut dibiarkan?
 Akan terjadi crowding saat semua gigi permanen sudah tumbuh
 Akan menggangu psikologis anak
 Menggangu pernafasan anak sehingga akan terbiasa bernafan melalui rongga mulut
 Akan terjadi gangguan pengucapan seperti pada huruf “S, F, Sh, V, P, M, dan B”
 Ketidaknyamanan saat proses mastikasi
6. Apakah tujuan dari analisis profil wajah?
Berperan penting untuk menentukan rencana perawatan dan penegakan diagnosis untuk
perawatan ortodontik, karena dapat diperoleh keterangan tentang kondisi jaringan keras dan lunak
wajah yg berhubungan dengan maloklusi, juga dimungkinkan dilakukan evaluasi terperinci dari
pergerakan gigi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil memuaskan. Profil wajah dipengaruhi
bentuk dan ukuran rahang, Panjang ramus, prognasi dentoalveolar, dimensi mesiodistal gigi,
besarnya sudut pogonion, dan distribusi serta jumlah jaringan subkutan pada wajah
7. Apakah relasi molar dalam scenario termasuk kategori normal?
Relasi molar tidak termasuk kategori normal, karena seharusnya puncak tonjol mesiobukal M1
RA terletak pada buccal groove M1 RB dan semua gigi teratur dengan baik diatas kurva oklusi
pada oklusi normal
8. Apa dampak gigi tonggos pada anak tersebut?
 Membuat anak kurang percaya diri
 Membuat anak sulit mengunyah makanan sehingga kemungkinan gigi berlubang
 Dapat menggangu pernapasan anak karena terbiasa bernafas melalui mulut
9. Bagaimana cara menyusun perawatan ortodonti?
 Mengetahui identitas pasien
 Anamnesis dan Riwayat kasus
 Pemeriksaan klinis
 Analisis model studi
 Analisis fotografi
 Analisis foto rontgen
 Analisis sefalometri
 Merumuskan diagnosis
 Menyusun perawatan ortodonti
10. Apakah gigi yang belum erupsi mempengaruhi penggunaan alat ortodonti?
Tentu berpengaruh, karena desain alat harus mempertimbangkan gigi erupsi (ruang gigi yang
belum erupsi)

PETA KONSEP

Alat ortodonti
fungsional

Pemeriksaan,
Definisi dan Indikasi dan Keuntungan dan
Macam-macam diagnosis,
fungsi kontraindikasi kerugian
tatalaksana

SASARAN BELAJAR

Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan:

1. Definisi dan fungsi alat ortodonti fungsional


2. Macam-macam alat ortodonti fungsional
3. Indikasi dan kontraindikasi alat ortodonti fungsional
4. Keuntungan dan kerugian alat ortodonti fungsional
5. Pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana alat ortodonti fungsional

Anda mungkin juga menyukai