Anda di halaman 1dari 11

Nama : Daniel Purba

NIM : 15.3029

Mata Kuliah : Study Lapangan

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Apeliften Sihombing

“Maraknya Narkoba dikalangan Generasi Muda terlebih kalangan Remaja Gereja”

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Saya memilih topik Narkoba ini supaya saya dapat belajar tentang bahaya nya Narkoba
dan hancurnya masa depan generasi muda bangsa ini terlebih generasi muda Gereja bila terkena
Narkoba ini. Terelebih agar seluruh Generasi muda / Remaja HKBP Galang agar terhindar dari
Narkoba dan ikut serta dalam memberantas Narkoba, karena Narkoba dapat menghancurkan
negara serta merusak moralitas anak bangsa terlebih merusak Generasi Muda Gereja – Gereja di
masa depan.
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan
membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia,
peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera
diatasi. Istilah Narkoba sudah tidak asing di telinga masyarakat indonesia pada khususnya
bahkan masyarakat dunia pada umumnya. Narkoba namanya melejit dikalangan kita karena
benda tersebut merupakan benda yang dapat menolong mereka yang sedang mengalami masalah
dalam kehidupannya, menurut mereka narkoba merupakan pahlawan dalam kehidupannya.
Narkoba sudah meresahkan masyarakat kita di Indonesia karena sifat dari benda ini adalah
benda yang apabila di konsumsi secara salah oleh penggunanya maka akan berakibat fatal, bisa
juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain kematian, Narkoba
akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga kadang – kadang para pecandu
sering terganggu sistem syarafnya.
Kasus pecandu narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat, yang lebih parah lagi
kasus pecandu Nakoba dari kalangan remaja pun sudah ada. Hal tersebut menjadi kekhawatiran
para orang tua, guru dan pihak lainnya, mereka khawatir dengan hal tersebut karena jika para
penerus bangsa ini kebanyakan para pecandu Narkoba maka masa depan bangsa ini akan suram.
Maka dari itu perlu adanya sosialisasi yang benar mengenai Narkoba dan upaya pencegahan
pengguna Narkoba yang efektif agar hal tersebut tidak merajalela.
BAB II

PENELUSURAN

 Sejarah Gereja HKBP Galang


Awal terbentuknya Gereja HKBP Galang adalah pagaran dari HKBP Lubukpakam
Ressort Lubukpakam yang diresmikan pada tanggal 30 Maret 1953. Dulunya HKBP
Galang tidak memiliki Pendeta tetap, jadi dulu nya HKBP Galang dipimpin oleh Sintua
Gereja. Jika ada acara gereja contohnya ada yang mau Baptisan Kudus, Baptisan Sidi, dan
Pemberkatan Pernikahan barulah Pendeta datang ke HKBP Galang.
Mulai diresmikan sebagai pagaran, HKBP Galang adalah Gereja kecil, namun seiring
berjalan nya waktu, berkat kerjasama yang baik antara Pdt. M. Tampubolon, S.Th dengan
jemaat dan parhalado Gereja saat itu maka dibentuklah panitia pembangunan saat itu
yakni: Ketua, St. RW Sagala, Sekretaris, St. W Sianturi, Bendahara, B.P. Purba, dilantik
pada Minggu pertama bulan April tepatnya ditanggal 9 April tahun 1989. Lalu
dilaksanakanlah pembangunan yang dimulai dengan peletakan batu pertama yang
dilakukan oleh Praeses Distrik X Medan Aceh saat itu.
Seiring berjalan nya pembangunan Gereja, HKBP Galang mencoba merintis menjadi
Ressort dan pada akhirnya sukses menjadi Ressort ditanggal 12 Februari tahun 2000
dengan Pendeta Ressort pertama yaitu Pdt. Rommel Sitorus, S.Th yang diresmikan oleh
Ompui Ephorus Pdt.Dr. J.R Hutauruk. 12 tahun lama nya Gereja ini dibangun sampai pada
akhirnya selesai dan serah terima kunci dari Pantia Pembangunan ke Pimpinan Gereja saat
itu yakni Pdt. Rommel Sitorus, S.Th tepatnya dihari Minggu tanggal 1 April tahun 2001.

 Statistik Gereja HKBP Galang


Gereja HKBP Galang Ressort Galang ini mempunyai jadwal tetap tiap minggu nya yakni :
 Senin : Sermon Distrik XXIX Deliserdang bertempat di Kantor Distrik Lubukpakam
 Selasa : -
 Rabu : Kebaktian Malam (Partangian Weyk) Pkl. 20.00 WIB s/d selesai.
 Kamis : Latihan Koor Ibu-ibu Maranatha HKBP Galang Pkl. 15.00 WIB s/d selesai.
 Jumat : Sermon Parhalado HKBP Ressort Galang Pkl. 15.00 WIB s/d selesai.
Latihan Koor Ibu-ibu Debora HKBP Galang Pkl. 16.00 WIB s/d selesai.
 Sabtu : Kebaktian Malam Remaja/Naposo HKBP Galang Pkl. 19.30 s/d selesai.
Latihan Koor Bapak-bapak Ama Nissi Pkl. 20.00 WIB s/d selesai.
 Minggu : Kebaktikan Minggu Siang Bahasa Batak Pkl. 10.00 WIB s/d selesai.
BAB III

PENJELASAN

Apa itu Remaja Gereja?


Jika kita melihat pengertian umum, remaja adalah seseorang yang sedang berada dalam
proses peralihan dari masa kanak-kanak menuju tahap dewasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Remaja Gereja adalah generasi muda Gereja yang harus dibimbing dan diarahkan agar menjadi
penerus pelayanan Gereja kelak dimasa depan, karena jika dipikir pikir jika tidak dari sekarang
ini kita bimbing dan persiapkan generasi muda Gereja, kita akan gelagapan dimasa depan karena
tidak adanya penerus kita dalam melayani Tuhan.
Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap
merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau
bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat
menimbulkan ketergantungan.”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika
yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan
pengetahuan.Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal.
Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan,
mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan
pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan,
pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia, baik dengan cara
dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:

1. Narkotika
Narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang
menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa
pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya
khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia
medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
 Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya
sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
 Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
 Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan
turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis,
yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
 Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh :
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
 Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.
 Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
 Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif
ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK,
mogadon, dumolid ) dan diazepam.

3. Zat Adiktif lainnya


Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah Rokok, Kelompok
alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan, Thiner dan
zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup
akan dapat memabukkan.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari narkoba dapat digolongkan menjadi 3
golongan :

1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis narkoba yang berfungsi mengurangi aktifitas
fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur
bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ),
Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).

2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis narkoba yang merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang
bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Ganja.

 Narkoba Yang Sering Digunakan

Di dalam masyarakat narkoba yang sering disalahgunakan adalah :

1. OPIODA, terdapat 3 golongan besar :


 Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
 Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
 Opioda sintetik : Metadon.

Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni berbentuk bubuk
putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium poppy
diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali
melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin.
Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang
sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri
untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri
hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri,
mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

2. KOKAIN

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut

Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.

Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas
permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan
cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek
pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri,
dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman
kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai
cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal,
aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.

4. AMPHETAMINE :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih
dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk
tablet diminum dengan air.

Ada 2 jenis Amphetamine :

 MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )


Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
 Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara penggunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau
dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).
5. LSD ( Lysergic Acid )

Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk:
biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam
banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan
LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 –
12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat
indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.

6. SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :

Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ). Nama jalanan
: Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan,
atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang
mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek
api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.Biasanya digunakan dengan cara coba – coba
oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.Efek yang ditimbulkan : pusing,
kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

8. ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi
madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %,
setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi,
bahkan 100 %. Nama jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan
kesadaran.

Berdasarkan yang saya telusuri selama study lapangan di Kecamatan Galang ini, saya
mendapat informasi tentang Narkoba melalui wawancara dengan Kasat Narkoba Polres Galang
yang mengatakan bahwa Narkoba mulai merajalela di Kecamatan Galang ini mulai tahun 2013 s/d
sekarang, aawal masuknya Bandar Narkoba di Galang ini berasal dari para Bandar yang buron dan
bersembunyi di Kecamatan Galang ini dan mengembangan kembali aksi nya dengan mempengaruhi
anak anak sekolah.

Berikut ini saya jabarkan juga presentase kasus Narkoba dikecamatan Galang ini dari awal
sampai sekarang yakni sebagai berikut :

Tahun 2013 : 37 Kasus

Tahun 2014 : 30 Kasus

Tahun 2015 : 144 Kasus

Tahun 2016 : 82 Kasus

Tahun 2017 : 48 Kasus

Dari presentase diatas disimpulkan bahwa 35% yang terjerat kasus Narkoba terdiri dari
orang dewasa yang kasusnya rata-rata sebagai Bandar, dan 65% yang terjerat kasus Narkoba terdiri
dari anak anak sekolah atau Remaja yang ada juga dibawah usia 17 Tahun yang kasusnya sebagai
Pemakai, dan Pengedar/Kurir. Jenis Narkoba yang marak didaerah Galang ini adalah Ganja dan
Shabu-shabu.
Melihat kasus Narkoba yang tetap merajalela maka Pihak Polres Galang melakukan upaya
upaya agar mengurangi kasus Narkoba yang merajalela dikecamatan Galang ini dengan cara :

 Melakukan penyuluhan Narkoba ke sekolah sekolah dikecamatan Galang dan juga


ke Gereja atau Mesjid untuk memberitahukan betapa bahaya nya Narkoba bagi diri
sendiri.
 Mengirimkan pecandu Narkoba yang masih dibawah 17 Tahun ke tempat
Rehabilitasi.
 Melakukan Patroli rutin ke tempat tempat yang dicurigai sebagai tempat pesta
Narkoba dan mengirimkan Anggota yang menyamar sebagai preman ketempat
dimana bandar Narkoba bersembunyi.
Pandangan Remaja HKBP Galang tentang maraknya Narkoba

Berikut ini juga saya jabarkan hasil wawancara saya dengan beberapa Remaja HKBP
Galang ini tentang pandangan mereka terhadap maraknya kasus Narkoba saat ini dikalangan
remaja.

1. Sdr. Rinaldy Simatupang, berpendapat bahwa remaja memang sasaran empuk kasus
Narkoba karena remaja sangat labil dan gampang dipengaruhi, oleh sebab itu baiklah
pihak orangtua selalu mengingatkan anaknya betapa bahaya nya Narkoba ini dan
mempererat hubungan komunikasi dengan anaknya sehingga anak tidak merasa
dicuekin karena jika anak merasa tidak diperdulikan saat itulah anak mulai
terpengaruh dengan Narkoba karena terikut oleh lingkungan atau teman teman nya.
2. Sdri. Berliana Lumbanraja, berpendapat bahwa remaja haruslah rajin mengikuti
kegiatan kerohanian, karena kegiatan kerohanian akan mempengaruhi Moral seorang
anak agar tidak gampang terpengaruh pada Narkoba.
3. Sdri. Chatarine Sinaga, berpendapat bahwa remaja memang masa dimana kita
sedang mencari jati diri, dimana kita ingin mencoba hal hal baru sehingga disitulah
kita bisa terpengaruh dengan Narkoba, apalagi jika kita berteman dengan orang yang
salah disitulah kita akan terjebak oleh bahaya Narkoba. Maka dari itu para remaja ini
perlu dibimbing supaya tidak terikut dengan teman yang salah, harus berhati hati
dalam mencari teman dan baik orangtua maupun gereja harus memberikan masukan
tentang kerohanian baik nasihat atau sebagainya agar meneguhkan iman para remaja
sehingga dapat terhindar dari pengaruh Narkoba.
Maka dari keterangan wawancara yang saya dapatkan dapat disimpulkan faktor terjadinya
penyalahgunaan Narkoba adalah sebagai berikut :

Faktor penyalahgunaan Narkoba ini terbagi menjadi 2 faktor yakni :


1. Faktor Individu : Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.
2. Faktor Lingkungan : Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan
baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat. Contohnya : Komunikasi
orang tua dan anak kurang baik, sekolah yang kurang disiplin, berteman dengan pengguna
Narkoba.
BAB IV

PENUTUP

Selama study lapangan ini saya mendapatkan banyak pengalaman dari yang saya teliti baik
dari informasi tentang Narkoba dan juga menambah kedekatan dengan Remaja, dan sekaligus
memberi pengetahuan dan nasihat terkhusus kepada Remaja HKBP Galang betapa bahaya nya
Narkoba bagi hidup generasi muda Gereja.

Terima kasih juga kepada Amang Pdt. Marolop Sitinjak, S.Th yang telah memberi saya
arahan dan bantuan untuk menyelesaikan laporan study lapangan saya, biarlah study lapangan ini
menjadi manfaat dan bekal yang baik untuk modal saya dalam Pelayanan kerajaan Allah.

Kesimpulan : Melalui study lapangan yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa kita
sebagai warga negara Indonesia terlebih para generasi muda Gereja agar kita sigap dalam ikut
memberantas maraknya Narkoba dikalangan Remaja masa kini. Baiklah Remaja Gereja harus ikut
serta membantu pihak berwajib untuk memberantas Narkoba ini sehingga kedepan Indonesia kita
tercinta ini bebas akan Narkoba, khususnya para Remaja Gereja diseluruh dunia ini menjadi Remaja
yang bermanfaat buat bangsa dan negara kita terlebih buat kerajaan Allah.

Say NO! To DRUGS!

Katakan TIDAK Pada NARKOBA!

Anda mungkin juga menyukai