Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TEORI CAHAYA

Komptensi Umum
 Mempelajari dasar sistem cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
 Mempelajari dasar sistem pemantulan cahaya dalam suatu media

Komptensi Khusus
 Memiliki pengetahuan dasar sistem cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik
 Mampu memahami proses transmisi cahaya menggunakan kabel serat
optik

Secara umum, cahaya bisa dipandang dengan 3 pendekatan, yakni: melihat cahaya
sebagai sebuah ray atau geometrical optic, melihat cahaya sebagai sebuah
electromagnetic wave, dan melihat cahaya dengan sebuah pendekatan teori
kuantum

1. Cahaya Sebagai Gelombang Elektromagnetik

Maxwell menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.


Gelombang elektromagnetik terdiri dari distribusi medan elektrik dan medan
magnetik yang bergerak saling tegak lurus. Dalam gambar 2.5 diilustrasikan
bentuk gelombang elektromagnetik yang merambat dalam suatu medium.

Gambar 2.1. Ilustrasi Perambatan Gelombang Elektromagnetik

9
Gelombang elektromagnetik terdiri dari medan elektrik, E, dan medan
magnetik, H

Persamaan di atas merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat


ke arah z positif, merambat dalam medium konduktif.

Beberapa karakteristik gelombang elektromagnetik:

a. Gelombang elektromagnetik adalah transversal, artinya medan listrik dan


medan magnetik bergetar tegak lurus terhadap arah perambatan
b. Kecepatan fasa gelombang elektromagnetik di dalam vakum (udara)
adalah c = 3 x 108 m/s.
c. Gelombang elektromagnetik di udara tidak mengalami redaman
d. Parameter-parameter gelombang dinyatakan dengan:
= panjang gelombang (m)
= konstanta redaman (Np/m)
= konstanta propagasi (rad/m)
f = frekuensi gelombang (Hz)

e. Gelombang elektromagnetik yang merambat dalam suatu medium


konduktif akan mempunyai karakteristik sbb:
vf < c
< di udara
f tetap
≠0

Gambar 2.2. Ilustrasi Perambatan Gelombang Elektromagnetik Dalam Vakum

10
f. Karakteristik penting dari gelombang elektromagnetik adalah polarisasi,
yaitu: pola pergerakan medan elektrik yang diamati dari arah perambatan

Polarisasi gelombang elektromagnetik ada 3 jenis, yakni: polarisasi linier,


polarisasi eliptik, dan polarisasi sirkular.

Gambar 2.3.Polarisasi Eliptik

Gambar 2.4.Polarisasi sirkular

Gambar 2.5.Polarisasi Linier

11
2. Tinjauan Geometrikal Optik Cahaya
Parameter optik sebuah material adalah indeks bias. Di udara kecepatan fasa
cahaya adalah 3 x 108 m/s. Kecepatan fasa berkaitan dengan frekuensi dan
panjang gelombang, c = f . Indeks bias didefinisikan sbb:

Nilai n adalah 1.00 untuk udara, 1.33 untuk air, 1.50 untuk gelas, dan 2.42
untuk berlian.
Dengan melihat cahaya sebagai sinar, maka konsep pantulan dan pembiasan
dapat diinterpretasikan dengan mudah. Ketika sebuah sinar memasuki perbatasan
dua media yang berbeda, sebagian sinar dipantulkan kembali.
Prinsip pantulan dan pembiasan dijelaskan oleh Snell dalam hukumnya.

n1 sin n2 sin

Hukum pantulan Snell,

1) sudut datang sama dengan sudut pantul,  


2) sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada bidang yang
sama, yang tegak lurus terhadap permukaan batas, yang disebut sebagai
plane of incidence.

Gambar 2.6. Ilustrasi Cahaya Yang Melewati 2 Medium Yang Berbeda

12
Hukum pembiasan Snell:

1) Cahaya merambat dari medium 1 (n1) ke medium 2 (n2) dengan n2 > n1,
maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal

Gambar 2.71. Cahaya Yang Dibiaskan Mendekati Garis Normal

2) Cahaya merambat dari medium 2 (n1) ke medium 1 (n1) dengan n2 > n1,
maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal

Gambar 2.8. Cahaya Yang Dibiaskan Menjauhi Garis Normal

Contoh soal :
1. Apa yang dimaksud indeks bias air = 1,3.
Jawab :
Yang dimaksud indeks bias air = 1,3 adalah perbandingan antara laju
cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya di dalam air besarnya 1,3.

2. Hitung laju cahaya dalam berlian.


Penyelesaian :
Diketahui :
n = 2,42
c = 3 x 108 m/s

13
Ditanyakan :
v = ... .
Jawab :

Pemantulan Internal Sempurna (Total Internal Reflection)

Pemantulan internal sempurna adalah pemantulan yang terjadi pada bidang


batas dua zat bening yang berbeda kerapatan optiknya.

Gambar 2.9 Ilustrasi Terjadinya Pantulan Sempurna

Cahaya datang yang berasal dari air (medium optik lebih rapat) menuju ke udara
(medium optik kurang rapat) dibiaskan menjauhi garis normal (berkas cahaya J).
- Pada sudut datang tertentu, maka sudut biasnya akan 90O dan dalam hal ini
berkas bias akan berimpit dengan bidang batas (berkas K). Sudut datang dimana
hal ini terjadi dinamakan sudut kritis (sudut batas).
Sudut kritis adalah sudut datang yang mempunyai sudut bias 90O atau yang
mempunyai cahaya bias berimpit dengan bidang batas.

Besarnya sudut kritis diturunkan dari hukum Snell adalah:

14
Sebagai tambahan, jika cahaya terpantul secara total, fasa akan berubah 
terjadi pada gelombang pantul. Perubahan fasa ini bergantung pada sudut 1 < /2
- c

Di sini, N dan P adalah perubahan fasa componen medan elektrik normal


dan paralel terhadap plane of incidence. n = n1/n2.

- Apabila sudut datang yang telah menjadi sudut kritis diperbesar lagi, maka
cahaya biasnya tidak lagi menuju ke udara, tetapi seluruhnya dikembalikan ke
dalam air (dipantulkan)(berkas L). Peristiwa inilah yang dinamakan pemantulan
internal sempurna Syarat terjadinya pemantulan internal sempurna :
1) Cahaya datang berasal dari zat yang lebih rapat menuju ke zat yang lebih
renggang.
2) Sudut datang lebih besar dari sudut kritis.

Beberapa peristiwa pemantulan sempurna dapat kita jumpai dalam kehidupan


sehari-hari, diantaranya :
a. Terjadinya fatamorgana
b. Intan dan berlian tampak berkilauan
c. Teropong prisma
d. Periskop prisma
e. Serat optik, digunakan pada alat telekomunikasi atau bidang kedokteran. Serat
ini digunakan untuk mentransmisikan percakapan telefon, sinyal video, dan
data komputer.

3. Tinjauan Teori Kuantum Cahaya

Teori gelombang untuk cahaya cukup untuk menjelaskan semua fenomena


yang melibatkan transmisi cahaya. Akan tetapi, dalam menjelaskan hubungan

15
cahaya dan materi, seperti dispersi, emisi dan absorpsi cahaya, teori gelombang
dan teori partikel tidak cukup.

Teori kuantum mengindikasikan bahwa radiasi optik mempunyai


karakteristik partikel sebagaimana karakteristik gelombang. Energi cahaya selalu
mengeluarkan atau menyerap foton atau quanta. Energi foton bergantung pada
frekuensi f. Hubungan energi dan frekuensi adalah sbb:

E = hf

di mana h adalah konstanta Planck, besarnya = 6.625 x 10-34 J.s. Ketika


cahaya jatuh pada sebuah atom, sebuah foton dapat mentransfer energinya ke
sebuah electrón dalam atom tsb, sehingga membuatnya meloncat ke level energi
yang lebih tinggi. Dalam proses ini sebagian atau seluruh energi foton diberikan
pada elektron. Energi yang diserap electrón harus sama besar dengan energi yang
dibutuhkan elektron untuk melompat ke level energi yang lebih tinggi. Sebalikya
elektron yang telah tereksitasi dapat turun ke level energi yang lebih rendah
dengan mengeluarkan energi yang sama dengan energi yang digunakan untuk
eksitasi.

16

Anda mungkin juga menyukai