Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PENELITIAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Keperawatan


Dosen Pembimbing: Muhamad Jauhar, S.Kep., Ns., M.Kep.

AMALIA NUR UTAMI

P1337420617024

4A3RKI

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
2

ETIKA PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, peneliti wajib menerapkan prinsip-prinsip etika
pada setiap kegiatan yang dilakukan dalam penelitian baik dari pihak peneliti, yang
diteliti (subjek penelitian), dan masyarakat yang akan menerima dampak dari hasil
penelitian tersebut [ CITATION Not121 \l 1033 ] . Etika penelitian yang harus diperhatikan
selama keberlangsungan penelitian ialah [ CITATION Sho19 \l 1033 ]:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)


Responden merupakan ibu hamil yang diberikan kebebasan untuk dapat
memilih antara mengikuti ataupun menolak penelitian yang dilakukan
(autonomy) tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Responden telh
dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat, prosedur, lamanya penelitian,
kemungkinan risiko yang terjadi, keuntungan yang diperoleh, dan kerahasiaan
atas informasi yang diberikan kepada peneliti sebelum responden memutuskan
untuk bersedia mengikuti atau menolak penelitian (informed concent). Peneliti
memfasilitasi responden untuk dapat mengajukan pertanyaan seputar penelitian
yang kiranya belum dimengerti. Bagi responden yang bersedia mengikuti
penelitian diwajibkan untuk menandatangani lembar persetujuan yang
disediakan peneliti.
Responden yang bersedia mengikuti kegiatan penelitian harus mengikuti
dari tahap awal hingga akhir tanpa terkecuali. Apabila peneliti mencoba
menghubungi responden tapi tidak ada jawaban maka dengan terpaksa akan
dikeluarkan dari kegiatan penelitian (dropped out). Pemilihan responden
dilakukan dengan cara mandiri. Secara mandiri, peneliti menunggu responden di
ruang KIA puskesmas. Jika terdapat ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi
responden penelitian, peneliti memberikan penjelasan akan kegiatan penelitian.
Peneliti mempertimbangkan jarak rumah dengan puskesmas untuk menentukan
responden tersebut termasuk dalam kelompok intervensi atau kontrol.
Responden pada kelompok intervensi yang bersedia mengikuti kegiatan
telah menandatangani lembar informed concent. Peneliti meminta nomor telepon
responden yang dapat dihubungi ketika dibutuhkan kehadirannya apabila
diperbolehkan mengadakan pertemuan secara langsung. Peneliti mendampingi
3

responden mengisi lembar pre-test dan memberikan jadwal untuk diberikan


intervensi berupa health education mengenai tanda bahaya kehamilan
menggunakan media flashcards. Setelah itu, responden diminta kesediannya
untuk mengisikan post-test. Responden pada kelompok kontrol yang bersedia
mengikuti kegiatan telah menandatangani lembar informed concent. Peneliti
meminta nomor telepon responden yang dapat dihubungi untuk pengisian post-
test. Setelah itu, peneliti mendampingi responden mengisi lembar pre-test dan
menginfokan jadwal post-test dan diminta kesediannya untuk mengisinya.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan (respect for privacy and confidentiality)
Responden dijamin akan privasi dan hak jaminan kerahasiaan
informasinya. Informasi yang diberikan dari responden kepada peneliti hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak disalahgunakan. Penulisan
identitas diri responden menggunakan inisial sehingga terjaga keamanan
kerahasiaan data responden.
3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusivity)
Ketika pemilihan responden dilakukan, peneliti tidak membeda-bedakan
latar belakang calon responden sehingga pemilihan hanya berdasarkan kriteria
inklusi responden. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini memiliki
karakteristik yang beraneka ragam dari segi usia ibu hamil (dalam tahun),
pekerjaan, pendidikan terakhir, dan paritas. Peneliti bersikap jujur, cermat, hati-
hati, dan professional selama penelitian. Prinsip keadilan yang ditegakkan
peneliti selama proses penelitian ialah ketika peneliti selama penelitian baik
terhadap kelompok intervensi maupun kontrol melakukan sesuai prosedur tanpa
adanya pemberian perlakuan yang berbeda antara responden satu dengan yang
lainnya. Selama memberikan health education juga sesuai dengan prosedur
tanpa adanya pemberian perlakuan yang berbeda antara responden satu dengan
yang lainnya di kelompok intervensi.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and
benefit)
Peneliti memiliki kewajiban untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya (beneficence) kepada responden dan mengusahakan peminimalisiran
dampak yang merugikan (non-maleficence). Peneliti mengupayakan manfaat
4

yang diperoleh responden diantaranya diberikannya health education mengenai


tanda bahaya kehamilan menggunakan media flashcards. Responden dapat
mengetahui apa saja tanda bahaya kehamilan yang terjadi dan bagaimana
respons yang sebaiknya dilakukan bila terjadi tanda bahaya kehamilan sehingga
dapat menghindarkan bayi dan ibu dari kemungkinan terburuknya.
Peneliti bersikap professional dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
memberikan health education karena telah melalui uji pakar yaitu pembimbing
ahli bidang keperawatan maternitas di Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang. Hal tersebut dilakukan demi memberikan kebermanfaatan
intervensi dan meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan. Dampak
kerugian yang dialami ibu hamil ialah meluangkan waktunya untuk kegiatan
penelitian ini maupun menunda pekerjaan atau menghadiri kegiatan lainnya.
Peneliti memberikan penggantian biaya transportasi selama mengikuti proses
penelitian. Peneliti juga menyediakan makanan ringan dan air minum.
5

BIBLIOGRAPHY

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Shobirun, Jauhar, M., Arwani, Wijayati, S., Indriyawati, N., Sriningsih, I., et al. (2019).
Buku Panduan Penulisan Skripsi. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang.

Anda mungkin juga menyukai