Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Revolusi Industri 4.0”.
           
Kami menyadari bahwa di dalam  pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan  Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya.  Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karena itu, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 13 Agustus 2020


BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri
yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi
industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung
mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula
bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin
uap Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan
produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri
2.0 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad
20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara
otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan
sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin
murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang
terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif.
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi
digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri
terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses
aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan
manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan
transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan
Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi
menjadi semakin meningkat.

II. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Revolusi Industri 4.0 ?
2. Bagaimana cara Indonesia menghadapi Industri 4.0 ?
3. Apa manfaat dari Revolusi Industri 4.0 ?
4. Apa dampak negatif dari Revolusi 4.0 ?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Revolusi Industri 4.0
2. Untuk mengetahui cara Indonesia menghadapi Industri 4.0
3. Untuk mengetahui manfaat dari Revolusi Industri 4.0
4. Untuk mengetahui dampak negatif dari Revolusi Industri 4.0
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0


Revolusi industry 4.0 Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi
otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data
dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT),
komputasi awan dan komputasi kognitif.
Revolusi Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership (kepemimpinan) dan
entrepreneurship (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara bekerja revolusi industri
sebelumnya. Dengan berciri efisiensi dalam komunikasi dan transportasi serta mengarahkan
masyarakat untuk memecahkan masalah dengan sistem "one stop shopping"atau "one stop
solution" diperlukan atmosfir dunia usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi dan
itu tidak hanya soal cara bekerja tapi juga mentalitas pegawai dan tenaga kerjanya. Dan pada
gilirannya output revolusi ini banyak mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan seperti
harga barang murah serta kesehatan terjamin bukan malah menambah beban ekonomi
masyarakat dan memperbanyak pengangguran.
1.2 Cara Indonesia Menghadapi Industri 4.0
Pemerintah telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam upaya
mengimplementasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. Dari strategi tersebut, diyakini dapat
mempercepat pengembangan industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global di
tengah era digital saat ini. “Revolusi industri keempat tidak bisa kita hindari. Untuk
menghadapinya, sudah ada roadmap yang terintegrasi sehingga dalam mengembangkan
industri manufaktur kita ke depan punya arah yang jelas

Ada sepuluh langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0 yaitu;

 pertama adalah perbaikan alur aliran barang dan material. Upaya ini akan
memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan
kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.
 Langkah kedua, mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri yang
telah dibangun di penjuru negeri, Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan zona-
zona industri tersebut dengan menyelaraskan peta jalan sektor-sektor industri yang
menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0.
 Ketiga, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Indonesia melihat tantangan
keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri nasional,
seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik, biokimia, dan energi
terbarukan.
 Keempat, memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir 70
persen, pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM.
 kelima, yaitu membangun infrastruktur digital nasional. Indonesia akan melakukan
percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan
tinggi dan meningkatkan kemampuan digital melalui kerja sama antara pemerintah
dengan publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud,
data center, security management dan infrastruktur broadband.
 Keenam, menarik minat investasi asing. Hal ini dapat mendorong transfer teknologi
ke perusahaan lokal.
 Ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Menperin,
SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making
Indonesia 4.0.
 Kedelapan, pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan mengembangkan
cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan
mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk di antaranya yaitu perlindungan hak atas
kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas sektor
diantara pelaku usaha swasta atau BUMN dengan universitas.
 Kesembilan, pemerintah akan memberikan insentif untuk Investasi teknologi, yaitu
mendesain ulang rencana insentif adopsi teknologi
 kesepuluh adalah harmonisasi aturan dan kebijakan. Indonesia berkomitmen
melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri
dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan
lembaga terkait dengan pemerintah daerah.
1.3 Manfaat Revolusi Industri 4.0
Ada beberapa manfaat terjadinya revolusi industri 4.0, yaitu:

 Memiliki potensi utnuk memberdayakan individu serta masyarakat, menciptakan


peluang baru bagi sosial, ekonomi, dan pengembangan diri.
 Minim risiko human error karena komputer memiliki kontrol penuh sehingga hasil
pekerjaan cenderung konsisten.
 Meningkatnya efisiensi produktivitas pada proses produksi sehingga Anda dapat
memproduksi barang dengan volume yang lebih banyak dan mengandalkan sumber
daya yang lebih sedikit.
 Data yang terhubung ke cloud komputing terjamin keamanannya.
 Sistem yang digunakan lebih canggih dan dikontrol serta dikendalikan secara real
time.
 Meningkatkan visibilitas terhadap status ketersediaan barang serta proses
pengiriman.
 Memangkas biaya untuk meng-handle rantai pasokan.
1.4 Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0
 Rentan Dengan Serangan Fiber
Revolusi Industri 4.0 akan sangat lekat dengan dunia teknologi di mana salah satu
hal yang bisa Anda lihat mulai banyak ditemukan saat ini adalah IoT (internet of
things). Produk-produk IoT menghilangkan batas fisik antara proses produksi dengan
sistem jaringan oleh karena itu sangat rentan dengan serangan siber apabila tidak
dijaga dengan sistem keamanan yang solid dan tangguh.
 Investasi SDM yang Tidak Murah
Perusahaan yang ingin menggunakan sistem otomatisasi dan juga teknologi tinggi
tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan
keterampilan untuk bisa menggunakan sarana-sarana canggih tersebut. Oleh karena
itu perusahaan harus rela mengeluarkan dana untuk investasi dalam memberikan
pelatihan keterampilan dan juga sertifikasi pada karyawan yang sudah dimiliki atau
siap memberikan gaji yang layak dan lebih tinggi bagi tenaga kerja yang memiliki
keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Dampak Revolusi Industri di Indonesia ini bisa berisiko menggerus para pelaku
bisnis kecil yang tidak memiliki investasi besar untuk SDM berkompetensi tinggi.
 Dampak Teknologi Terhadap Lingkungan
Selama manusia menggunakan mesin untuk bekerja maka kebutuhan energi akan
tetap tinggi dan hingga sekarang belum ada sumber energi yang mencukupi bisa
digunakan untuk kegiatan produksi dalam skala yang lebih besar selain dengan
menggunakan bahan bakar fosil.
Penggunaan bahan bakar fosil bukanlah hal yang ramah untuk lingkungan. Dengan
tingginya penggunaan mesin dan juga penggunaan bahan yang diperlukan untuk
membuat alat-alat berteknologi tinggi maka kelestarian alam lingkungan akan makin
terancam.
Makin tingginya kegiatan produksi manufaktur juga akan berbanding lurus dengan
tingginya pembuangan limbah yang bisa mengancam lingkungan hidup secara
global.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan
koneksi yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah.
Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak negatif. Peran manusia
setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran
semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun
nasional.
Mungkin banyak dari kita yang masih bertanya-tanya, “Apakah kita siap dalam
menghadapi revolusi terbaru?” Jawabannya adalah siap tidak siap, mau tidak mau, kita
sebenarnya sudah berada pada area industri ke 4 ini karena kesadaran yang masih belum
tinggi terhadap perubahan tersebut. Kita hanya perlu menunggu efeknya yang akan
semakin terlihat jelas di kemudian hari.
Sebenarnya, kalau kita menginginkan bukti nyata kalau kita sudah berada di era ke-4 ini,
kita bisa melihat kecenderungan terhadap berubahnya pekerjaan manusia yang semakin
masif. Sayangnya, kebanyakan masyarakat di negara kita masih takut menerima
perubahan, terlebih yang berkaitan dengan teknologi.
II. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/mengenal-era-revolusi-
industri-4-0-dan-keuntungannya/
https://greatdayhr.com/id/blog/dampak-negatif-revolusi-industri-4-0-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai