Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Keracunan merupakan penyakit yang disebabkan oleh masuknya bahan organik atau
anorganik ke dalam tubuh, menyebabkan penyakit dengan mekanisme abnormal di dalam tubuh.
Akibat dari keracunan dapat menurunkan kesadaran, bahkan pada beberapa kasus jika tidak
ditangani dengan baik dapat mengakibatkan kematian. Sebagaimana diketahui masyarakat luas,
keracunan hanya menyerang saluran pencernaan. Namun nyatanya, keracunan juga bisa
menyerang saluran pernafasan. Misalnya, keracunan akibat menghirup gas beracun bisa
menyebabkan sakit kepala dan mual. Dalam banyak kasus, ada konsekuensi keracunan karena
“First stander” dapat memberikan pertolongan pertama kepada semua orang yang pernah
mengalami keracunan atau menjadi korban keracunan.

Banyak jenis gas yang berbahaya bagi tubuh dan menyebabkan mekanisme abnormal
pada tubuh. Akibat dari keracunan dapat menurunkan kesadaran, bahkan pada beberapa kasus
jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan kematian. Gas berbahaya termasuk karbon
monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), sulfur oksida (SOx) dan hidrokarbon (HC).

Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang membunuh makhluk hidup termasuk
manusia. Gas ini mengganggu kombinasi oksigen dalam darah dan menghambat pengiriman
oksigen ke jaringan manusia, karena kombinasi CO dan oksigen lebih kuat dari pada oksigen,
sehingga membentuk karboksihemoglobin (COHb).

Karbon Dioksida (CO2) tidak mudah terbakar, tidak berwarna, tidak berbau, berasa
sedikit asam, dan tidak menyala pada suhu ruangan. Jika sering terhirup maka akan terjadi
gejala-gejala seperti perubahan tekanan darah, telinga mendenging, mual, kesulitan bernafas,
detak jantung tidak teratur, sakit kepala, mengantuk, pusing, sensasi tingling, tremor, lemah,
gangguan penglihatan, konvulsi, hilang kesadaran, dan bahkan koma (Badan POM RI, 2010).

Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang
terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida
nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar
udara. NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun. Penelitian terhadap
hewan percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang sangat tinggi, memperlihatkan gejala
kelumpuhan sistim syarat dan kekejangan.
Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem
pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput
lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas
SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.

Hidrokarbon (HC) adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan,
maupun benda padat. HC yang berupa gas akan bercampur dengan gas-gas hasil buangan
lainnya. Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut pycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah
industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan
merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar dan penanganan keracunan gas CO?


2. Bagaimana konsep dasar dan penanganan keracunan gas CO2?
3. Bagaimana konsep dasar dan penanganan keracunan gas NOx?
4. Bagaimana konsep dasar dan penanganan keracunan gas SOx?
5. Bagaimana konsep dasar dan penanganan keracunan gas HC?

Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dan penanganan keracunan gas CO


2. Untuk mengetahui konsep dasar dan penanganan keracunan gas CO2
3. Untuk mengetahui konsep dasar dan penanganan keracunan gas NOx
4. Untuk mengetahui konsep dasar dan penanganan keracunan gas SOx
5. Untuk mengetahui konsep dasar dan penanganan keracunan gas HC

Anda mungkin juga menyukai