Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN LAKTASI

DOSEN PENGAMPU
Hafni Van Gobel, S.Kep, Ns, M.Kes

DISUSUN OLEH
Kelompok 5

1. Sandy Lutfi Humolungo


2. Tomi Zakaria
3. Estevania Darna Putri Nento
4. Olviani Soleman
5. Mutiarahmawati A. Mootalu

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN GORONTALO
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
yang berjudul “MANAJEMEN LAKTASI” dapat tersusun hingga selesai. Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahahuan maupun pengalaman kami masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 17 Februari 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii


Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Laktasi ....................................................................................................... 3
B. Menyusui .................................................................................................................... 3
C. Manajemen Laktasi ..................................................................................................... 3
D. ASI Dan Menyusui ...................................................................................................... 3
E. Cara Pemberian ASI Pada 4 Macam Proses .................................................................. 5
F. Cara Penyimpanan ASI ................................................................................................ 6
G. Konseling ASI .............................................................................................................. 6
H. Posisi Menyusui ........................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen laktasi merupakan upaya yang dilakukan ibu dan keluarga untuk
menunjang keberhasilan menyusui. Pelaksanaannya dimulai pada masa kehamilan,
setelah melahirkan dan pada masa menyusui selanjutnya. Hal yang perlu dipersiapkan
dalam manajemen laktasi pada masa kehamilan adalah ibu mencari informasi tentang
keunggulan ASI, manfaat menyusui serta dampak negatif pemberian susu formula, ibu
memeriksakan kesehatan tubuh pada saat kehamilan, kondisi puting payudara dan
memantau kenaikan berat badan saat hamil, melakukan perawatan payudara sejak
kehamilan 6 bulan, ibu mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan saat
hamil. Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting dilakukan,
sebab dengan persiapan yang lebih baik maka ibu lebih siap menyusui bayinya dan
menunjang keberhasilan pemberian ASI eksklusif (Padmawati I, 2013).
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan paling sesuai untuk semua bayi baru lahir
(BBL), termasuk bayi kurang bulan. ASI memiliki keuntungan- keuntungan gizi,
imunologi dan fisiologi membandingkan susu vormula kormesial atau jenis susu lainnya.
ASI terutama sangat penting bagi negara-negara berkembang di mana biaya dan
metode persiapan susu vormula bisa mengarah kepada asupan gizi yang tidak memadai
dan/atau penyakit. Faktanya pemberian ASI ekskulisif di kalangan ibu-ibu masih kurang
tinggi 50% yang mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan.

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Asi dan Menyusui?
2) Bagaimana cara pemberian Asi?
3) Bagaimana cara penyimpanan Asi?
4) Bagaimana Konseling Asi?
5) Bagaimana posisi menyusui?

C. Tujuan Penulisan
1) Mahasiswa mampu apa yang dimaksud dengan Asi dan Menyusui
2) Mahasiswa mampu bagaimana cara pemberian Asi
3) Mahasiswa mampu bagaimana cara penyimpanan Asi
4) Mahasiswa mampu bagaimana Konseling Asi
5) Mahasiswa mampu bagaimana posisi menyusui

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari siklus
reproduksi mamalia termasuk manusia. laktasi adalah keseluruhan proses menyusui di
mulai dari ASI di produksi sampai proses bayi dan menelan ASI. Laktasi merupakan
proses sintesis Air Susu oleh sel-sel epitel “Glandula Lacetifera” dan proses mengalirnya
Air Susu dari sitoplasma kedalam lumen Alvcoli serta pencurahan Air susu dari alveoli
kesisterna.

B. Menyusui
Menyusui merupakan proses anak untuk mendapatkan air susu melalui cara
menghisap/ mengemut payudara ibu. Menyusui memiliki pengertian yang lebih luas dan
lebih kompleks, karena tidak hanya membahas tentang tetapi juga si anak, atau dengan
kata lain laktasi adalah salah satu bagian menyusui.

C. Manajemen Laktasi
Manajemen laktasi adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu
mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan terhadap dalam
tiga tahap, yakni pada masa kehamilan (antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai
keluar rumah sakit (perinatal), dan masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2
tahun (postnatal).

D. ASI Dan Menyusui


Pembahasan mengenai ASI diantaranya mengenai pengertian ASI, kandungan
nutrisi di dalamnya, keuntungan memberikan ASI, seputar mitos dan fakta mengenai ASI
dan menyusui, Peraturan yang mengatur mengenai pemberian ASI,
1) Pengertian ASI Air Susu Ibu atau disingkat ASI adalah susu yang diproduksi oleh
manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum
dapat mencerna makanan padat (Wikipedia.org). ASI adalah satu jenis makanan yang
mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis social, maupun
spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi

3
serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan
(Hubertin, 2003). ASI mengandung nutrisi yang memadai dimana ASI memenuhi
segala kebutuhan bayi di awal-awal kehidupannya. ASI sangat penting untuk anak
untuk mencapai perkembangan yang terbaik.
menghisap ASI maka akan terjadi refleks prolactin dan refleks pengeluaran ASI.
Kuantitas ASI hanya dipengaruhi dua hal yaitu menyusui atau memerah sesering
mungkin dan sugesti positif dari ibu bahwa ASI nya cukup yang didukung oleh mood
ibu yang baik. Tidak ada yang secara spesifik disebut sebagai booster ASI. Ibu bisa
makan apapun yang ibu mau. Prinsip booster ASI sebetulnya adalah sugesti positif
yang dihasilkan dari memakan makanan tertentu. Kualitas ASI selalu baik karena
dalam proses produksinya ASI akan selalu mengambil zat-zat penting yang ada dalam
tubuh ibu. Kalau makanan ibu kurang, maka nutrisi akan diambil dari cadangan
nutrisi dalam tubuh ibu. Kalau kategori gizi ibu baik atau sedang, produksi ASI juga
akan selalu baik.
2) Komposisi ASI ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%. Oleh karena itu
bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada
di tempat yang bersuhu panas. Kekentalam ASI sesuai dengan saluran cerna
bayi,sehingga tidak menyebabkan bayi mengalami diare. Komposisi ASI terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
a) Karbohidrat Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai
salah satu sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua
kali lipat disbanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat
dalam kolostrum tidak terlalu tinggi tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa
pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka
kadar karbohidrat ASI relative stabil (Badriul, 2008)
b) Protein Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein dalam ASI terdiri dari
protein whey dan casein. Kadar protein whey yang ASI diproduksi atas hasil kerja
gabungan antara hormon dan refleks. Ketika bayi lebih tinggi menyebabkan ASI
mudah diserap dan dicerna.
c) Lemak Kadar lemak dalam ASI pad amulanya rendah kemudian meningkat
jumlahnya. Lemak ASI berubah setiap kali diisap oleh bayiyang terjadi secara
otomatis. Komposisi lemak pada 5 menit pertama isapan akan berbeda dengan 10
menit kemudian. Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan
akan berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang dibutuhkan

4
bayi. Jenis lemak dalam ASI merupakan lemak rantai panjang yang merupakan
lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai
jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA dan
Acachidomid acid merupakan komponen penting untuk meilinasi. Asam linoleat
ada di dalam ASI dalam jumlah tinggi. Lemak ASI mudah diserap dan dicerna oleh
bayi.
d) Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relative
rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di
dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabildan jumlahnya tidak dipengaruhi
oleh diit ibu.
e) Vitamin Vitamin yang terkandung dalam ASI diantaranya vitamin K, vitamin D,
vitamin E, vitamin A dan vitamin yang larut dalam air.
3) Manfaat ASI ASI mempunyai sejuta manfaat. ASI memegang peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kesehatan bayi. Berdasarkan data dari WHO, hampir
90% kematian balita terjadi di negara berkembang dimana keadaan ekonomi yang
cukup sulit, kondisi sanitasi yang buruk, akses ke air bersih yang kurang. Berbagai
penyakit seperti diare, kekurangan gizi, malnutrisi meningkat. Ditambah pula
pemberian susu formula yang kurang higienis menyebabkan penyakit diare
merajalela. Hal ini menyebabkan lebih dari40% kematian balita disebabkan karena
diare dan infeksi saluran pernafasan akut yang sebenarnya dapat dicegah dengan ASI
eksklusif.

E. Cara Pemberian ASI pada 4 macam proses:


1) Proses pengembangan jaringan penghasilan ASI dalam payudara
Proses ini di capai dalam kehamilan dengan adanya rangsangan pada jaringan
kelenjar serta saluran payudara oleh hormon-hormon estrogen, progesteron dan
hormon laktogenik plasenta.
2) Proses yang memicu produksi ASI setelah melahirkan
Setelah plasenta di lahirkan, penurunan produksi hormon dan organ tersebut
terjadi dengan cepat, hormon hipofise anterior, yaitu prolaktin,yang tadinya di hambat
oleh kadar estrogen dan prostrogen yang tinggi yang dalam darah, kini di lepaskan.

5
F. Cara Penyimpanan ASI
 ASI dapat di simpan dengan cara membekukan di frezeer atau mendinginkannya
kedalam lemari es
 Setelah di pompa,simpanlah ASI pada
 Botol steril dengan tutup yang rapat
 Cangkir plastik
 Kantong ASI
 Pastikan anda menuliskan label tanggal ASI tersebut pada botol,gelas, atau kantong
ASI.
 Jangan menambahkan ASI yang baru anda pompa kedalam ASI yang sudah penuh.
 Jangan membekukan kembali ASI yang sudah di cairkan.

G. Konseling ASI
Konseling ASI adalah pemberian informasi agar ibu memberikan ASI (air susu ibu)
sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak di beri makanan
lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan, bayi mulai di kenalkan
dengan makanan lain dan tetap di beri ASI sampai bayi berusia dua tahun.

H. Posisi Menyusui
1) Posisi bersandar (laid-back breastfeeding)
Posisi bersandar merupakan posisi alami yang biasanya di lakukan ketika anda
menyusui bayi pertama kali. Kebanyakan ibu menyukai posisi ini karena di rasa
membuat waktu menyusui menjadi lebih santai.

Berikut tahapan untuk melakukan posisi bersandar:


 Sandarkan punggung pada sebuah bantal yang menempel ke dinding, kursi, atau
sandaran tempat tidur.
 Posisikan perut bayi di bawah dada Anda dan kepala bayi sejajar dengan dada.
 Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan lehernya tidak menekuk.
 Bayi biasanya sudah bisa menemukan puting payudara Anda dengan sendirinya.
Namun, tidak masalah untuk membantunya mengisap puting payudara Anda dengan
benar.
 Mulailah menyusui seperti biasa.

6
2) Posisi menyusui yang benar dengan cradle hold
Posisi cradle hold serupa dengan posisi menyusui bayi yang benar pada
umumnya. Di sini, salah satu tangan Anda akan menekuk guna menopang tubuh bayi.
Bayi akan berbaring dengan nyaman di salah satu tangan Anda selama melakukan
posisi yang benar ini.
Jadi, jika bayi disusui pada payudara sebelah kanan, kepala bayi dan tangan Anda
yang digunakan untuk menopang tubuhnya juga dari sisi kanan.
Berikut cara melakukan posisi menyusu cradle hold:
 Gendong bayi dengan salah satu tangan Anda. Pastikan posisi kepalanya ada di
lengan tangan Anda yang tertekuk, dan perutnya di tubuh Anda.
 Posisi kepala bayi dan lengan Anda tangan yang tertekuk harus berada di sisi yang
sama dengan bagian payudara di mana bayi menyusu.
 Agar leher bayi tidak tegang, jaga agar posisi kepala bayi tetap sejajar dengan
bagian tubuhnya yang lain.
 Coba gunakan bantal menyusui atau alas yang empuk lainnya untuk lebih
meringankan beban tangan Anda saat menopang bayi.
 Mulailah menyusui seperti biasa.
3) Posisi menyusui yang benar dengan cross cradle hold
Posisi menyusui yang benar dengan cross cradle hold mirip dengan cradle hold.
Hanya saja, lengan tangan yang digunakan untuk menopang bayi pada posisi cross
cradle hold berlawanan dengan payudara di mana bayi menyusu.
Berikut cara melakukan posisi menyusui cross cradle hold yang benar:
 Gendong bayi di depan tubuh Anda dengan posisi punggung dan lehernya sejajar.
 Angkat punggung bayi dengan tangan sebelah kiri. Posisikan kepala bayi berada di
sebelah kanan Anda agar bisa menyusu pada sisi kanan payudara.
 Biarkan bagian bawah tubuh bayi ditopang oleh siku tangan Anda yang tertekuk.
4) Posisi berbaring (side-lying)
Bila Anda sedang merasa lelah dan tidak ingin menyusui dalam posisi duduk,
berbaring bisa menjadi pilihan yang benar untuk dilakukan. Bukan hanya itu, posisi
berbaring juga merupakan solusi terbaik bagi Anda yang baru melalui operasi caesar
atau saat bayi tiba-tiba terbangun di malam hari untuk menyusu.
Berikut tahapan melakukan posisi menyusui berbaring yang benar:

7
 Berbaring di salah satu sisi menghadap bayi
 Posisikan tubuh bayi agar bibirnya berada dekat dengan puting payudara Anda
 Miringkan tubuh bayi dan berikan dorongan sedikit pada punggunggnya agar lebih
mudah untuk mencapai puting payudara Anda.
5) Posisi football hold atau clutch hold
Posisi menyusui football hold atau bisa juga disebut clutch hold merupakan salah
satu posisi yang benar untuk bayi. Posisi ini dilakukan dengan mengapit bayi pada sisi
tubuh, tepatnya di bawah lengan Anda. Posisi ini dapat digunakan untuk ibu dengan
riwayat melahirkan caesar dan menyusui dengan payudara besar. Selain itu, posisi ini
juga cocok apabila Anda menyusui bayi kembar secara bersamaan. Lengan yang
digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara untuk menyusui.
Berikut cara melakukan posisi menyusui football hold yang benar:
 Posisikan tubuh bayi di bagian sisi payudara tempat di mana bayi akan menyusui.
 Gunakan tangan pada sisi payudara yang akan menyusui untuk menopang tubuh
bayi di samping tubuh Anda.
 Tekuk lengan tangan Anda dengan telapak tangan menghadap ke atas seolah
sedang memegang bola untuk menopang lehernya.
 Biarkan punggung dan tubuh bayi ditopang oleh tangan Anda dan dekatkan ke sisi
Anda.
 Kaki bayi harus terselip dibawah lengan Anda.
 Jika perlu, bagian tangan lain yang tidak bertugas untuk menopang bayi bisa Anda
gunakan untuk memegang payudara yang dipakai menyusui dari arah bawah.
6) Posisi bayi duduk (sitting baby)
posisi ini dilakukan sama persis ketika bayi sedang duduk. Dengan begitu, Anda
tidak perlu menopang tubuh bayi seperti melakukan posisi menyusui yang benar
lainnya. sebelum mencoba posisi yang satu ini, pastikan si kecil sudah cukup kuat
untuk duduk sendiri.

8
Berikut tahapan menyusui dengan posisi bayi sambil duduk:
 Duduklah dalam posisi tegak dan posisikan bayi juga untuk duduk menghadap ke
tubuh Anda.
 Bayi yang baru mahir untuk duduk sendiri bisa dibantuk dengan bersandar pada
tangan Anda yang melingkari tubuhnya.
 Bayi yang sudah terbiasa duduk sendiri biasanya lebih mampu untuk duduk dengan
tegak tanpa perlu diberi sandaran.
 Pastikan leher dan punggung bayi lurus sejajar.
 Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan dapat bernapas dengan lancar.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen laktasi adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu
mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan terhadap dalam
tiga tahap, yakni pada masa kehamilan (antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan
sampai keluar rumah sakit (perinatal), dan masa menyusui selanjutnya sampai anak
berumur 2 tahun (postnatal).

B. SARAN
Peranan petugas kesehatan sangat penting dalam melindungi, meningkatkan, dan
mendukung usaha menyusui baik sebelum, selama maupun setelah kehamilan dan
persalinan

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8902008/MANAJEMEN_LAKTASI
https://hellosehat.com/parenting/bayi/posisi-menyusui-yang-benar/
https://id.scribd.com/document/359374649/SOP-Konseling-ASI-Esklusif

11

Anda mungkin juga menyukai