Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Arsitektur Klasik Yunani dimulai dari sejarah peradaban bangsa-bangsa

yang mendiami pulau Kreta, Mikena dan Wilayah Dataran Yunani, yaitu :
 Bangsa Minos 1600SM
 Bangsa Mikena 1100SM
 Bangsa Yunani 800SM

A. Kebudayaan Creta (Kreta)


Penduduk berasal dari Asia Kecil yang bermigrasi ke pulau Kreta dan
sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Puncak Kejayaannya yaitu pada 1600-
1400 SM. Peninggalan pada masa itu adalah Reruntuhan Istana Knossus yang
berbentuk Labrys (rumah siput) yang hancur pada 1400 SM.
Sekitar 1400 SM bangsa Creta dikuasai oleh bangsa Mikena dan mencapai
puncak kejayaan pada 1200 SM. Bentuk Arsitektur Yunani pada masa ini adalah
rumah tinggal, villa, istana, pasar, kuil dan kuburan. Bangunan menggunakan atap
datar merupakan tipikal daerah timur sedangkan cahaya masuk melalui celah lubang
atap. Ruang menggunakan “Cella” yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup. Pada
masa ini orientasi bangunan menghadap utara-selatan dengan fasad bangunan simetris
dab dinding dalamnya biasa terdapat lukisan dinding yang disebut freska. Bahan
bangunannya menggunakan batu pecah atau batu gamping/gips yang dikeraskan
untuk lapisan lantai, dinding menggunakan bata dikeringkan dan atap menggunakan
kayu.

B. Kebudayaan Cycladic
Arsitekturnya hampir sama dengan dengan kebudayaan bangsa Creta, namun
pada istana terdapat rumah – rumah kecil yang disebut Megaron. Megaron, adalah
unit rumah tinggal dengan fasilitas :
 Berbentuk cella yagn dilengkapi dengan lobby/vestibulle.
 Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.
 Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan di bagian paling belakang.
Pada periode geometris (1100 – 700 SM), bangsa Mikena dikalahkan oleh
bangsa Dorian yang disiplin , kesukuan dan berjiwa militan. Pada masa ini muncul
dasar – dasar perencanaan dalam arsitektur yaitu Order, Produksi, Keseimbangan ,
dan Kebijaksanaan.
Pada periode Archaic (700 – 500 SM), masyarakat mengenal bahan Stuco
(campuran kapur dan marmer bubuk) juga bentuk bangunan 4 persegi panjang dengan
dinding tanpa lubang jendela dan dikelilingi oleh kolom – kolom ( PERISTYLE ).
Order Doric dan Ionic diperkenalkan melalui kolom – kolom bangunan. Konsep dari
struktur yaitu POST dan LINTEL.

C. Arsitektur Yunani daratan


Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu Hellenic dan Hellenistik.
 Phase Hellenic (650 – 323 SM)
Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni,
sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil
bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
 Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
 Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu
marmer “Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.
 Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.
 Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani
berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat
pemakainya (masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama
Kuil dan Agora.
 Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang
berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang
menopang atap pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan
tiang penopang atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan
selamat datang dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang
(kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar matahari.
 Disempurnakannya order Dorie, Ionic, Corinthian.
 Dan bermunculan bangunan – bangunan baru seperti STOA, Theatre,
dan Balai Pertemuan
 Phase Hellenistik (323 – 30 SM)
 Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas
bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles
pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.
 Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang
berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
 Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang bertiang banyak yang
menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta
berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari
hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu
tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi
masyarakat Yunani (terutama di Athena).

FUNGSI BANGUNAN YANG MENGAPLIKASIKAN


Pada awalnya arsitektur Yunani adalah megaron. Megaron adalah rumah tinggal
vernakular Yunani yang berbahan dasar dari kayu. Megaron menerapkan rasionaisme
keindahan dalam desainnya. Lalu desain megaron menjadi tolak ukur untuk membangun
bangunan lainnya seperti tempat pemerintahan, tempat peribadatan, dll. Salah satu contohnya
Parthenon (kuil paganism Yunani)
Contoh dari arsitektur klasik Yunani selain Parthenon adalah agora (public space,
selasar tempat masyarakat berinteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai dewan),
gymnasium (sekolah), pastanium (kantor walikota), stadion, & teather. Kebanyakan
bangunan di Yunani menggunakan prinsip post linthel. Prinsip ini merupakan penemuan
struktural pertama yaitu dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal (balok) dan
vertikal (kolom). Stoa (kolom) merupakan elemen arsitektural estetis yang ditonjolkan
sehingga kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri seperti,
doric dari Doria, ionic dari Ionia, dan corintian dari Corintia. Kolom-kolom tersebut
dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam
sebuah aturan desain yaitu golden section dan greek order.

KARAKTERISTIK
 Simplicity ( Kesederhanaan )
NARCICISME yaitu mencinyai kesederhanaan pribadi.
 Clarity ( Kejelasan )
Bentuk struktur yang sederhana terdiri dari tiang dan balok
 Adaptif (dapat diterapkan dimana saja)
 Exterior intention (mengutamakan ruang luar)
Kegiatan lebih banyak diluar gedung.
 Dan terdapatnya order.  
 Order Dorik
Merupakan langgam yang
berasal dari daerah Doria,
merupakan kepala tiang tanpa
hiasan (polos), lengkung
sederhana dan tanpa alas pada
dasar tiangnya, sehingga
langsung menempel pada lantai.
Dikembangkan oleh Suku
Bangsa Doria, memiliki bentuk
sederhana dan terkesan kokoh
dengan ciri-ciri : kolom bulat berisi, berdiri tanpa base, kapitel tanpa ornamen.
Contoh peninggalan bangunan berorder Dorik adalah Kuil Parthenon di
Akropolis Athena.

 Order Ionik
Dikembangkan oleh Suku Bangsa
Ionia, dengan bentuk yang agak
rumit terutama pada bagian atas
kolom, terkesan anggun, dan
memiliki ciri-ciri : kolom bulat
ramping, memiliki base pada bagian
bawah kolom, kapitel dipenuhi
ornamen dengan motif hiasan flora
dan fauna. Order Ionik dapat
dijumpai pada Kuil Erechtheion di
Akropolis Athena.

 Order Korinthian

Dikembangkan oleh Suku Bangsa


Korinthin, dan kemudian dimatangkan
oleh orang-orang Romawi, bentuknya paling rumit dan indah terutama pada
bagian atas kolom, dan terkesan elegan, memiliki ciri-ciri : kolom bulat
ramping, mempunyai base pada bagian bawah kolom, kapitel dipenuhi
ornamen, paling banyak dengan motif flora, berupa daun Acanthus.

BANGUNAN PADA MASA YUNANI


Propilae di Akropolis Athena
Merupakan gerbang ke tempat-tempat suci di Akropolis dan sekaligus juga sebagai
tempat pagelaran seni dan tempat pertemuan umum. Gayanya mengandung campuran antara
tiang corak Doric dan Ionic yang terbuat dari batu pualam setempat yang diambil dari gunung
Pentelikus

Agora
Agora merupakan tempat umum yang dipakai untuk tempat berkumpulnya masyarakat kota,
semacam alun-alun yang berfungsi sebagai pasar.
Stoa
Suatu bangunan memanjang (teras) dengan banyak tiang yang fungsinya untuk tempat
masyarakat umum berteduh dari hujan ataupun panas, merupakan pasangan agora yang
terbuka juga untuk menghubungkan antar bangunan.
Akropolis
Komplek bangunan suci yang terletak di puncak/ tempat tertinggi di Athena, paling atas
dipakai sebagai kuil/ tempat tinggal dewa-dewi yunani.
Theater
Merupakan bangunan terbuka setengah lingkaran yang menempel pada lereng-lereng gunung
(karena belum ada teknologi untuk penyelesaian konstruksi yang berdiri sendiri dengan skala
besar), dengan batu cadas yang dibuat berundak-undak sebagai tempat duduk, dan berakhir
pada stage yang digunakan sebagai area persembahan yang berbentuk lingkaran. Fungsi
bangunan tersebut adalah untuk persembahan drama tari dan nyanyi bagi dewa Dionisious
(Dewa Seni).Agar suaranya dapat didengar oleh seluruh warga yang menjalani upacara
persembahan tersebut, maka dengan membentuk area seperti gentong (sistem akustiknya),
persoalan suara dapat diatasi.

Anda mungkin juga menyukai