Anda di halaman 1dari 31

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

ANGKATAN I TAHUN 2021

RANCANGAN AKTUALISASI
JABATAN PELAKSANA/TERAMPIL BIDAN

PENINGKATAN MINAT IBU HAMIL DALAM


MENGIKUTI KEGIATAN KELAS IBU HAMIL PADA
PUSKESMAS LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU

OLEH
NAMA : SRI WAHIDAH ARIYANTI, A.Md.Keb
NIP : 199209132020122007
NDH : 36

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
BANJARBARU 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN II ANGKATAN I

JUDUL : PENINGKATAN MINAT IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI


KEGIATAN KELAS IBU HAMIL PADA PUSKESMAS
LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU
PENULIS : SRI WAHIDAH ARIYANTI
JABATAN : PELAKSANA/ TERAMPIL- BIDAN
UNIT KERJA: PUSKESMAS LANDASAN ULIN PEMERINTAH KOTA
BANJARBARU
NDH : 36

Telah disetujui untuk diseminarkan


Pada tanggal 05 Maret 2021
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

SRI WAHIDAH ARIYANTI, A.Md.Keb


NIP.19920913 202012 2 007

Banjarbaru, Kamis 04 Maret 2021

Mentor, Coach,

TRI NUGROHO Ns. M.Kep SUHARTONO, S.Sos., M.AP


NIP. 1972122 199603 1 002 NIP. 19691008 199711 1 001
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI


PELATIHAN DASAR KADER CPNS
GOLONGAN II ANGKATAN I

JUDUL : PENINGKATAN MINAT IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI


KEGIATAN KELAS IBU HAMIL PADA PUSKESMAS
LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU
PENULIS : SRI WAHIDAH ARIYANTI
JABATAN : PELAKSANA/ TERAMPIL- BIDAN
UNIT KERJA: PUSKESMAS LANDASAN ULIN PEMERINTAH KOTA
BANJARBARU
NDH : 36

Telah diseminarkan dan disahkan


Pada tanggal 05 Maret 2021
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, Jum’at 05 Maret 2021

Mentor, Coach,

TRI NUGROHO Ns. M.Kep SUHARTONO, S.Sos., M.AP


NIP. 1972122 199603 1 002 NIP. 19691008 199711 1 001
.

Penguji,

SRI WAHYUNI,S.E., M.M


NIP. 19760508 199803 2 004
DAFTAR ISI
Halaman

SAMPUL DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR ISI......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ..............................................4
C. Isu Aktual ................................................................................5
D. Ruang Lingkup ........................................................................6
BAB II GAMBARAN UMUM ...............................................................7
A. Profil Organisasi ......................................................................7
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi ..............................................14
C. Tugas Pokok dan Fungsi ......................................................14
D. Sasaran Kinerja Pegawai .....................................................16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................. 18
A. Landasan Teori .....................................................................18
B. Rancangan Aktualisasi .........................................................25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian,
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan serta digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang No. 5
Tahun 2014). Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber
daya manusia aparatur negara, memiliki peran penting dalam
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut
adalah PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan
perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara,
bermoral dan bermental baik, professional, sadar akan tanggung
jawabnya sebagai pelayan publik. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki
peranan yang menentukan prakondisi untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD RI yang berfungsi
sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat
dan Pemersatu Bangsa.
Peraturan Kepala LAN Nomor 22 Tahun 2016 tentang
penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan I dan II serta Pasal 63 ayat 3 dan 4 UU No.5 Tahun 2014,
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul, bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang sesuai jabatannya. Melalui pelatihan dasar, peserta
CPNS diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) pada saat habituasi di Unit Kerja masing-masing.
Menurut PERMENKES RI No. 97 Tahun 2014, Pelayanan
Kesehatan Masa Hamil adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga
melahirkan. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan sekurang-kurangnya 4
(empat) kali selama masa kehamilan.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 20 minggu sampai dengan 32 minggu dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang. Kelas ibu hamil merupakan salah satu
kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai
upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar
bersama untuk mempersiapkan ibu hamil dalam perawatan kesehatan
anak sesuai standar.
Kelas Ibu hamil Ini merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi Ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Program kelas ibu hamil merupakan program baru dimana
diperlukannya sosialisasi sehingga pengetahuan ibu hamil tentang
kelas ibu hamil meningkat dan dapat mempengaruhi pada minat ibu
hamil mengikuti kelas ibu hamil. Minat sendiri muncul dari kesadaran
ibu tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka
tidak akan ada rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan kelas ibu
hamil. Ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan telah
tertanamnya pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang kelas
ibu hamil, serta kesadaran ibu hamil yang tinggi mempengaruhi pula
sehingga membentuk motivasi, dan motivasi ini menjadikan dorongan
ibu hamil untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan
semakin meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif,
kuratif maupun rehabilitatif, hal ini menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat terutama pada
kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada
tercapainya derajat kesehatan yang optimal, maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat di puskesmas dengan
berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal
di tempat Pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
Penyusunan laporan aktualisasi diharapkan dapat digunakan
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada unit
kerja masing-masing dengan menyusun beberapa kegiatan yang
disinyalir dapat memecahkan masalah-masalah yang ada. Dalam hal ini
khususnya adalah masih adanya pelayanan di Puskesmas Landasan Ulin
Banjarbaru yang kurang optimal terutama di masa Pandemi ini. Oleh
karena itu peserta tertarik untuk mengangkat rancangan aktualisasi
tentang “ Peningkatan Minat Ibu Hamil untuk Mengikuti Kegiatan
Kelas Ibu Hamil pada Puskesmas Landasan Ulin Kota Banjarbaru”

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Adapun tujuan dan manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA
adalah:
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu indikator-indikator
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi dalam setiap tugas sebagai Bidan Pelaksana untuk
menyelesaikan isu yang terjadi di tempat kerja;

2. Tujuan Khusus
1. Untuk Meningkatkan Minat ibu hamil untuk mengikuti Kegiatan
kelas ibu hamil
2. Untuk meningkatkan Pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat
dan hasil yang didapat dari mengikuti kegiatan kelas ibu hamil
3. Untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Landasan Ulin;
3. Manfaat
1. Bagi Petugas Kesehatan
a. Untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian dalam pelayanan
kesehatan.
b. Untuk meningkatan kinerja dalam memberikan edukasi kepada
ibu hamil khususnya tentang kelas ibu hamil.

2. Bagi Puskesmas
a. Untuk meningkatkan mutu pelayanan publik yang lebih baik
pada Puskesmas Landasan Ulin;
b. Sebagai bahan evaluasi kebijakan dan kegiatan pelayanan
publik di Unit Kerja Puskesmas Landasan Ulin;

3. Bagi Ibu Hamil


a. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
b. Untuk edukasi tentang mempersiapkan proses persalinan yang
lancar ,masa nifas dan menyusui yang sehat dan aman.

C. Isu Aktual
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan tenaga
kesehatan di Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru diperoleh tiga isu
sebagai berikut:
1. Kurangnya minat ibu hamil dalam mengikuti pelaksanaan Kegiatan
Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Landasan Ulin
2. Banyaknya angka Kejadian KEK pada Ibu Hamil Trimester Pertama di
Puskesmas Landasan Ulin
3. Tingginya angka kejadian Anemia pada ibu hamil yang berkunjung di
Puskesmas Landasan Ulin
Dari ketiga isu tersebut dipilihlah satu isu aktual dan
permasalahan yang harus diselesaikan yaitu ” Kurangnya minat ibu
hamil dalam mengikuti Kegiatan Kelas Ibu Hamil pada Puskesmas
Landasan Ulin Kota Banjarbaru”.

D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilakukan di tempat tugas
penulis di Puskesmas Landasan Ulin yang terletak di Kecamatan Liang
Anggang. Selama periode off campus dimulai dari tanggal 9 Maret 2021
sampai dengan tanggal 12 April 2021 berdasarkan uraian tugas pokok
dan fungsi Pelaksana/Terampil-Bidan , dengan fokus meningkatkan minat
ibu hamil dalam mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil pada Puskesmas
Landasan Ulin.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi habituasi ini terdiri dari 5 tahapan
kegiatan, yaitu:
1. Konsultasi dengan kepala puskesmas, Koordinator KIA dan
Penanggung jawab Promosi Kesehatan
2. Menentukan sasaran Ibu hamil yang akan diikutkan Kelas Ibu Hamil
3. Membuat media cetak leaflet dan video
4. Memberikan penyuluhan edukasi kepada Ibu hamil tentang manfaat
dan pentingnya kelas ibu hamil
5. Mengevaluasi pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS LANDASAN ULIN

A. Profil Organisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi habituasi ini bertempat di UPT
Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru, yang memberikan pelayanan pada
6 hari kerja. Secara umum identitas puskesmas adalah sebagai berikut :

a. Nama Puskesmas : Puskesmas Landasan Ulin


b. Alamat : Jl. A. Yani Km.23.500 Komp. Sinar Lestari
RT.001 RW.003

c. Desa/Kelurahan : Landasan Ulin Utara


d. Kecamatan : Liang Anggang
e. Kabupaten/Kota : Banjarbaru
f. Provinsi : Kalimantan Selatan
a. Data Geografi
1. Luas dan Letak Wilayah
Wilayah Kecamatan Landasan Ulin dengan luasnya 178.20 Km2 ,
terletak pada :
- 114 derajad 45 menit bujur timur
- 3 derajad 27 menit lintang selatan

Adapun wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin tahun 2010 s/d


sekarang dengan luas wilayah 43,36km² yang terdiri dari 2 (dua)
kelurahan yaitu:

a. Kelurahan Landasan Ulin Tengah : 23.86 km²


b. Kelurahan Landasan Ulin Utara : 19.50km²

Wilayah Kecamatan Landasan Ulin terbentang pada ketinggian 66


feed dari permukaan laut, dengan batas- batas wilayah sebagai
berikut

Tabel 2.1

Batas Wilayah Puskesmas Landasan Ulin

Sebelah Utara Kecamatan Sei Tabuk Kabupaten banjar


Sebelah selatan Kecamatan Landasan Ulin Selatan
Sebelah barat Kecamatan Landasan Ulin Barat
Sebelah timur Kecamatan Banjarbaru Kota Banjarbaru
Tabel 2.2
Batas Wilayah Kelurahan Landasan Ulin Tengah
Batas Desa/kelurahan Kecamatan
Sebelah utara Landasan Ulin Utara Liang Anggang
Sebelah selatan Desa Pandahan Bati – bati
Sebelah timur Landasan Ulin Timur Landasan Ulin
Sebelah barat Landasan Ulin Barat Liang Anggang

Tabel 2.3
Batas Wilayah Kelurahan Landasan Ulin Utara
Batas Kelurahan Kecamatan
Sebelah utara Penggalaman Sungai Tabuk
Sebelah selatan Landasan Ulin Tengah Liang Anggang
Sebelah timur Syamsudin Noor Landasan Ulin
Sebelah barat Landasan Ulin Barat Liang Anggang

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin

2. Keadaan Tanah dan Iklim

Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin


Sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah dan sebagian besar
lagi lainnya daerah rawa (dan Kelurahan Landasan Ulin Tengah serta
Kelurahan Landasan Ulin Utara.
Iklim yang berpengaruh adalah musim penghujan dan musim kemarau.

3. Jangkauan Transportasi
Wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin sebagian besar dapat
dijangkau dengan menggunakan alat transportasi darat.

4. Pembagian Wilayah

Kecamatan Landasan Ulin sejak juni 2008 mengalami pemekaran


kecamatan menjadi 2 wilayah kecamatan yaitu kecamatan Liang
Anggang dan kecamatan Landasan Ulin dengan 3 (tiga) wilayah
Puskesmas.
Kecamatan Landasan Ulin dengan 4 (empat) kelurahan yaitu
Kelurahan Syamsudin Noor, Landasan Ulin Timur, Guntung Payung
dan Guntung Manggis merupakan wilayah kerja Puskesmas Guntung
Payung
Kecamatan Liang Anggang dengan 4 (empat) Kelurahan yaitu
Landasan Ulin Barat, dan Landasan Ulin Selatan merupakan Wilayah
Kerja Puskesmas Liang Anggang sedangkan Landasan Ulin Tengah
dan Landasan Ulin Utara merupakan wilayah kerja Puskesmas
Landasan Ulin

Tabel 2.4
Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin
NO KELURAHAN LKMD KLASIFIKASI
1 Landasan Ulin Tengah Swasembada Berkembang
2 Landasan Ulin Utara Swasembada Berkembang

b. Data Demografi
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin Januari Tahun 2020

Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah


Land. Ulin Tengah 3949 4048 7997
Land. Ulin Utara 9450 9322 18772
Jumlah 13.399 13.370 26.769

SUMBER DAYA DAN SARANA PENUNJANG PUSKESMAS


Tabel 2.6
Bangunan Fisik Yang Dimiliki Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2019

N
Bangunan Jumlah
o
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 1
3 Poskeskel 2
4 Rumah Dinas Dokter 2
4 Rumah Dinas Paramedis 2
Jumlah 8

c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Landasan Ulin adalah sebagai
berikut :
d. Data Ketenagaan
Tabel 2.7
Jenis Ketenagaan Yang Dimiliki Puskesmas Landasan
UlinTahun 2019

KONTRA
N Jenis PNS CPNS PTT Jlh
K
o Tenaga
L P L P L P L P
Kepala
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Puskesmas
Kepala Tata
2 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Usaha
Dokter
3 0 3 0 0 0 0 0 0 3
Umum
4 Dokter Gigi 1 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Bidan 0 11 0 0 0 0 0 0 11
6 Perawat 1 9 0 0 0 0 0 0 10
Perawat
7 0 2 0 1 0 0 0 0 3
Gigi
8 Nutrisionis 1 0 0 1 0 0 0 0 2
Pelaksana
9 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Gizi
10 Sanitarian 0 3 0 1 0 0 0 0 4
Analis
11 1 1 0 0 0 0 0 0 2
Kesehatan
Kesh
13 0 0 0 1 1 0 0 0 2
Masyarakat
14 Apoteker 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Asisten
15 1 2 0 0 0 0 0 0 3
Apoteker
Rekam
16 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Medis
Administras
16 0 2 0 0 1 0 0 0 3
i
Jumlah 0 0 0 49

B. Visi, Misi, Dan Nilai-Nilai Organisasi


d. Visi
Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang bermutu demi
tercapainya kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup sehat di
wilayah kerja PuskesmasLandasan Ulin.

e. Misi
1. Meningkatkan manajemen dan mutu pelayanan kesehatan.

2. Meningkatkan terciptanya kemandirian dan peran serta masyarakat


dalam pembangunan di bidang kesehatan

3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector

f. Tata Nilai
SENYUM

1. Selalu ramah, cepat dan tepat dalam Pelayanan Kesehatan


2. Empati
3. Nyaman
4. Utamakan Pelayanan
5. Memuaskan

g. Motto
“LAYANAN KESEHATAN YANG TERBAIK ADALAH KOMITMEN
KAMI”
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis


2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi informed choice dan/ atau inform consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. Memberikan vitamin/ suplemen pada klien/ asuhan kebidanan ksus
fisiologis
7. Melaksanakan kegiatan asuhan kelas ibu hamil
8. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan ibu pada individu/ keluarga sesuai dengan kebutuhan
9. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis
10. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
13. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
14. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari
ke tiga pasca persalinan (KF1)
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF2)
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF3)
17. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan
18. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada perslinan
normal
19. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
20. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pda BBLR
21. Memberikan komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan pada anak pada individu/ keluarga sesuai kebutuhan
22. Melakukan pelayanan KB oral dan Kondom
23. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB)
suntik pada individu/ keluarga sesuai kebutuhan
24. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidupsehat
untuk remaja termsuk personal hygiene dan nutrisi
25. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu Hamil/ Ibu Nifas/ Ibu menyusui/ Bayi dan balita) di
wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah
26. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu Hamil/ Ibu Nifas/ Ibu menyusui/ Bayi dan balita)
27. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
28. Melaksanakan Pelayanan Kebidanan di Posyandu/ posbindu/
kampung KB atau tempat lain sesuai penugasan
29. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
pada anak sekolah

D. SASARAN KINERJA PEGAWAI


Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) seperti yang tercantum dalam
PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, yang
dimaksud dengan SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai
oleh seorang PNS. Sasaran kinerja pegawai memuat kegiatan tugas
jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang
bersifat nyata dan dapat diukur. Adapun kegiatan SKP yang telah
direncanakan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis


2. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis
sesuai kesimpulan
3. Memfasilitasi informed choice dan/ atau inform
consent
4. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
5. Memberikan vitamin/ suplemen pada klien/
asuhan kebidanan ksus fisiologis
6. Melaksanakan kegiatan asuhan kelas ibu hamil
7. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) tentang kesehatan ibu pada individu/ keluarga sesuai dengan
kebutuhan
8. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
9. Memberikan komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan pada anak pada individu/ keluarga sesuai
kebutuhan
10. Melakukan pelayanan KB oral dan Kondom
11. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga
Berencana (KB) suntik pada individu/ keluarga sesuai kebutuhan
12. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku
pola hidupsehat untuk remaja termsuk personal hygiene dan nutrisi
13. Melaksanakan Pelayanan Kebidanan di
Posyandu/ posbindu/ kampung KB atau tempat lain sesuai penugasan
14. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai
program pemerintah pada anak sekolah
Dalam kegiatan aktualisasi habituasi ini, tahapan yang dilakukan
bersumber dari kegiatan SKP yang telah direncanakan yaitu
Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil.

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
a. Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di tempat tugas, perlu
diterapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan
dengan responsibilitas atau tanggung jawab, padahal keduanya
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggung jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab. Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:
a) kepemimpinan; b) transparansi; c) integritas; d) tanggung jawab;
e) keadilan; f) kepercayaan; g) keseimbangan; h) kejelasan dan i)
konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air yang sangat
penting dimiliki oleh setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN),
bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi juga mampu
mengaktualisasikannya. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
dilandasi oleh nilai-nilai dasar dari kelima sila Pancasila, yaitu: a)
Ketuhanan Yang Maha Esa; b) Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab; c) Persatuan Indonesia; d) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan; dan e)
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika
publik seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 5
Tahun 2004 tentang manajemen ASN pada pasal 4, yaitu:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik, secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
10)Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11)Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
12)Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
13)Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14)Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan janji pada diri sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
atau kualitas kinerja kita. Nilai-nilai dasar komitmen mutu, antara lain:
1) Efektif;
2) Efisien;
3) Inovasi; dan
4) Berorientasi mutu

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sutau tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas perbuatan menyimpang yang
melanggar dari norma-norma dengan tujuan memperoleh
kepentingan pribadi dan merugikan negara. Nilai-nilai dasar anti
korupsi adalah sebagai berikut: 1) jujur; 2) peduli; 3) mandiri; 4)
disiplin; 5) tanggung jawab; 6) kerja keras; 7) sederhana; 8) berani;
dan 9) adil.

b. Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI


Mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah bertekad untuk
mengelola ASN menjadi semakin profesional. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan untuk
membangun ASN yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah sebagai berikut:
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul dan selaras dengan
perkembangan zaman.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan daerah serta di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi hasinya.
2) Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan
akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut.
3) Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur dan biaya penyelenggaraan
pelayanan.
4) Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
5) Mudah dan murah
Penyelenggaraan pelayanan publik di mana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
6) Efektif dan efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.
7) Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan, dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tesebut.
8) Akuntabel
Semua bentuk penyelengaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggung jawaban di sini tidak hanya secara formal
kepada atasan, tetapi yang lebih penting harus dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Government (WOG)
Whole of Government (WOG) adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam uang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
c. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil
Dengan adanya UU PERMENKES RI No. 97 Tahun 2014,
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil adalah setiap kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi
hingga melahirkan. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan sekurang-
kurangnya 4 (empat) kali selama masa kehamilan.
Menurut PERMENKES RI Nomor 938/ Menkes/ SK/VIII/ 2007
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan
pencatatan asuhan kebidanan.
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini
masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu
dan Anak, terutama pada pada kelompok yang paling rentan kesehatan
yaitu Ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai
dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 20 minggu sampai dengan 32 minggu dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang. Kelas ibu hamil merupakan salah satu
kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai
upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar
bersama untuk mempersiapkan ibu hamil dalam perawatan kesehatan
anak sesuai standar.
Pelaksanaan kelas Ibu Hamil diharapakan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Gizi sehingga salah
satu tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu Penurunan AKI
dan AKB dapat tercapai. Pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu hamil
dilakukan di Puskesmas, Rumah Sakit, dan Kegiatan Posyandu dengan
tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari
para petugas kesehatan serta adanya peningkatan kualitas pelayanan.
Selain itu Kelas Ibu hamil dapat pula dijadikan alat pemantau
kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan
bagi Ibu masyarakat khususnya Ibu hamil.
Kelas Ibu hamil Ini merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi Ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Namun, Program kelas ibu hamil belum berjalan sebagaimana
mestinya disebabkan kurangnya informasi tentang kelas ibu hamil
sehingga pengetahuan tentang kelas ibu hamil di masyarakat masih
kurang. Pembentukan perilaku ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu
hamil dipengaruhi oleh adanya minat.
Program kelas ibu hamil merupakan program baru dimana
diperlukannya sosialisasi sehingga pengetahuan ibu hamil tentang
kelas ibu hamil meningkat dan dapat mempengaruhi pada minat ibu
hamil mengikuti kelas ibu hamil. Minat sendiri muncul dari kesadaran
ibu tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka
tidak akan ada rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan kelas ibu
hamil. Ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan telah
tertanamnya pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang kelas
ibu hamil, serta kesadaran ibu hamil yang tinggi mempengaruhi pula
sehingga membentuk motivasi, dan motivasi ini menjadikan dorongan
ibu hamil untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil

B. Rancangan Aktualisasi
Nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN), yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Nilai dasar
merupakan landasan utama dalam bersikap yang sejalan dengan visi dan
misi di tempat tugas di mana ASN tersebut berkegiatan.
Rancangan aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar yang
dilaksanakan di Puskesmas Landasan Ulin Kota Banjarbaru berdasarkan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) ada 5 kegiatan, yaitu:

1. Konsultasi dengan kepala puskesmas, Koordinator KIA dan Penanggung


jawab Promosi Kesehatan
2. Menentukan sasaran Ibu hamil yang akan diikutkan Kelas Ibu Hamil
3. Membuat media cetak leaflet dan video
4. Memberikan penyuluhan edukasi kepada Ibu hamil tentang manfaat dan
pentingnya kelas ibu hamil
5. Mengevaluasi pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai