Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
• Beton adalah campuran pasir, kerikil atau batu pecah, semen, dan air.
• Bahan lain (admixtures) dapat ditambahkan pada campuran beton
untuk meningkatkan workability, durability, dan waktu pengerasan.
• Beton mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, dan kekuatan tarik
yang rendah.
• Beton dapat retak karena adanya tegangan tarik akibat beban, susut
yang tertahan, atau perubahan temperatur.
• Beton bertulang adalah kombinasi dari beton dan baja, dimana baja
tulangan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton. Baja
tulangan juga dapat memberikan tambahan kekuatan tekan pada
struktur beton.
Towers
CN Tower, 1975
Cantilever
Mahasiswa akan dapat menjelaskan prinsip dasar struktur beton prategang serta
perbedaannya dengan struktur beton bertulang konvensional
Outline Materi
Secara aplikatif, penggunaan prinsip kerja prategang telah digunakan berabad-abad pada tali / pita logam untuk membuat
tong
Tahun 1886 – P.H. Jackson (San Fransisco, California) – mendapatkan hak paten untuk karya berupa batang baja
sebagai pengikat pada batu buatan dan beton
Tahun 1888 – C.E.W. Doehring (Jerman) – mendapatkan hak paten untuk beton yang diperkuat dengan logam yang
telah ditarik sebelum dibebani
Tahun 1928 – E. Freyssinet (Prancis) – menggunakan baja mutu tinggi sebagai kabel prategang dan baja diangkurkan
pada beton tanpa penggunaan angkur sebagai pengunci
Tahun 1939 - E. Freyssinet (Prancis) – penggunaan angkur sebagai pengunci kabel baja prategang
Tahun 1950 – 1980 – penggunaan sistim prategang pada konstruksi beton mulai umum dan distandarkan untuk
bangunan jembatan, gedung dan bangunan sipil lainnya dan sebagai pioneer pengembangan konstruksi bentang panjang
Keuntungan Beton Prategang
1. Struktur yang lebih ringan
2. Penampang lebih ramping
3. Aplikasi pada bentang panjang
4. Sesuai untuk metoda precast
5. Biaya yang lebih ekonomis
6. Dapat digunakan pada konstruksi segmental
7. Biaya konstruksi yang ekonomis pada struktur statis tak tentu
8. Penggunaan tulangan lentur non-prategang menjadi opsional
Metoda Prestressing
Metoda Prestressing
PUSTAKA
T.Y. Lin Ned dan H. Burns. (1993). Desain Struktur Beton Prategang Jilid 1. Edisi Ketiga.
John and Riley, London.
R.I. Gilbert and N.C. Mickleborough. (2005). Design of Prestressed Concrete, Spon Press
Taylor & Francis Group, London & New York. ISBN: 0203985869
Departemen Pekerjaan Umum. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung. (SKSNI 03 – 2002). Yayasan LPMB, Bandung
Prestressed Concrete Institute. (1999). PCI Design Handbook Precast & Prestressed
Concrete. 5th Edition. Rath, Rath & Johnson, Inc, Chicago. ISBN: 0937040606