Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
INGGIT UTAMI EKA PUTRI
NPM : 20742047
D3 BUDIDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem peredaran darah pada ikan dan
udang ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas anatomi dan
fisiologi ikan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem
peredaran darah pada ikan dan udang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Adni Oktaviana, S.Pi.,M.Si. selaku dosen
Anatomi dan fisiologi ikan dan ibu Mulya S.,A.Md selaku Plp Anatomi dan fisiologi ikan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola umum yang
sama,namun tiap – tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang mempunyai anotomi
organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen utama yaitu sel – sel
darah dan plasma darah. Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai
macam senyawa dan zat-zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan
tubuh terhadam ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu.
Sel darah merah cenderung untuk mengalir dengan lancar dalam pembuluh darah, tetapi
tidak demikian halnya dengan sel darah putih. Banyak sel darah putih yang menempel pada
dinding pembuluh darah atau bahkan menembus dinding untuk masuk ke jaringan yang lain.
Eritron adalah jumlah total sel eritrosit dan sel-sel prekusornya dan tersebar luas,tetapi secara
fungsional merupakan satu organ. Fungsi utamanya adalah mensuplai organisme dengan oksigen
yang diperlukan untuk metabolisme jaringan. Selain itu, eritron tersebut mengangkut CO2, suatu
gas yang juga ditransport dalam bentuk larutan dalam plasma untuk dikeluarkan dari paru-paru.
Eritron dapat dibagi dalam 2 fungsional yaitu yang pertama untuk ruang sirkulasi atau ruang darah
dan yang kedua dapat digunakan untuk ruang medula atau pool eritropoeitik sumsum tulang
dimana merupakan pembentukan elemen-elemen baru berlangsung.
Perbedaan ketinggian suatu tempat mengakibatkan munculnya suatu perbedaan kondisi
lingkungan setempat. Perbedaan yang sangat esensial misal berupa tekanan udara. Tekanan udara
di dataran rendah lebih tinggi di banding dengan pegunungan (dataran tinggi).
Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah tekanan udaranya. Hal ini berhubungan
dengan faktor adanya gaya gravitasi bumi yang ditimbulkan.
Gravitasi didataran rendah menjadi lebih tinggi karena kedekatanya dengan pusat bumi,
sedangkan semakin daerah itu tinggi maka semakin pula menjahui pusat bumi. Jauhnya dengan
pusat bumi berakibat gaya gravitasinya semakin lemah. Lemahnya gravitasi ini memunculkan
takanan udara menjadi semakin lemah pula. Tekanan yang rendah ini berakibat kandungan
oksigen pada lingkungan setempat menjadi rendah. Kondisi tersebut ternyata juga berpengaruh
terhadap kandungan oksigen yang terlarut dalam perairan, dimana semakin rendah tekanan udara
karena semakin tingginya tempat maka semakin rendah pula oksigen yang terlarut dalam air.
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi dan sistem peredaran darah pada ikan
2. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi dan sistem peredaran darah pada udang
BAB II
PEMBAHASAN
Darah dan Pembuluh Darah: Darah mengandung plasma (bagian cairan) dan sel-sel
darah. Sel-sel darah merah atau eritrosit mengandung hemoglobin, protein yang membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Sel-sel darah putih terdiri bagian tak terpisahkan dari sistem kekebalan
tubuh. Trombosit melakukan fungsi yang setara dengan peran trombosit dalam tubuh manusia,
yaitu mereka membantu dalam pembekuan darah. Pembuluh darah membawa darah ke seluruh
tubuh. Sementara arteri membawa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh
darah terdeoksigenasi kembali dari berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri kecil,
berdinding tipis yang berakhir di kapiler, sementara venula adalah vena kecil yang berlanjut
dengan kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang berada di dalam jaringan tubuh, dan
mereka membentuk hubungan antara arteri dan vena.
Mekanisme Peredaran Darah
Jadi, sistem kardiovaskular ikan terdiri dari jantung, pembuluh darah, arteri, darah, dan
kapiler. Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang membentuk jaringan disebut kapiler bed,
dimana darah arteri dan vena saling terkait. Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi
difusi, suatu proses dimana oksigen dan nutrisi lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel.
Pada saat yang sama, karbon dioksida dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Kesimpulan
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya sekali selama
setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh datang ke jantung,
dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang, dan darah beroksigen dari
insang yang beredar ke seluruh tubuh.
udang memiliki sistem sirkulasi terbuka (open circulatory system).Hal ini berarti bahwa
darah beredar tanpa melalui pembuluh darah, sehinggaterjadi kontak langsung antara darah dan
jaringan. Plasma darah pada udangumumnya tak berwarna dan mengandung sel darah
(korpuskula) yang bebasdalam plasma terlarut. Yakni suatu pigmen yang disebut hemosianin
(pigmenrespirasi) yang merupakan protein biru yang membawa oksigen mengandungtembaga,
mirip dengan hemoglobin, yang hadir dalam darah serangga tertentu, crustacea, dan
invertebrata lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://fdokumen.com/document/sistem-peredaran-darah-pada-udang-1.html
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk02MgXPnjs-3ZAhRLg7mpQL6vVd-
4g%3A1608605325850&ei=jV7hX5y5M8OA9QPu5Y3ICg&q=sistem+peredaran+darah+ikan&
oq=sistem+peredaran+darah+ikan&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQDDIECCMQJzICCAAyAggAMgII
ADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIAFDyvQVY8r0FYJjZBWgAcAF4AIABnwGIA
Z8BkgEDMC4xmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesABAQ&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjcs5_oyeDtAhVDQH0KHe5yA6kQ4dUDCAw
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk03k9MMpU6XIUG8Ieh0C2mi9IHs9
0w%3A1608605493050&ei=NV_hX6rBAtngrQHDqrL4DA&q=sistem+peredaran+darah+udan
g&oq=sistem+&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQARgBMgQIIxAnMgQIIxAnMgQIIxAnMgQIABBD
MgQIABBDMgQIABBDMgQIABBDMgQIABBDMgQIABBDMgQIABBDOgcIIxDqAhAnO
ggIABCxAxCDAVDpdVjchgFgzqIBaAFwAXgAgAGHAogB7wuSAQUwLjIuNZgBAKABAa
oBB2d3cy13aXqwAQrAAQE&sclient=psy-ab