Desain Penelitian Desy
Desain Penelitian Desy
A. Judul
B. Latar Belakang
pembelajaran dan pengelolaan kelas (NCTM, 2000). Ada 3 tipe pengetahuan yang
perlu dikuasai guru, yaitu content knowledge (CK), curricular knowledge, dan
pedagogy content knowledge (PCK) (Shulman, 1986; Ball et. al., 2008). Ball,
Rowan, dan Ball, 2005). Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa
rekam, diubah atau dapat disusun dalam bentuk atau cara lain seperti grafik, tabel,
matematis berkaitan dan sejalan dengan berpikir kritis. Menurut Facione (2011)
analisis, evaluasi, penyimpulan, penjelasan dan pengaturan diri. Di mana saat ini
meningkatkan kerumitan ide yang ditangani dari waktu ke waktu. Dalam proses
beberapa kasus khusus atau contoh), proses perampatan (generalisasi, fokus pada
kelompok contoh yang lebih banyak, mencari pola dan hubungan), penebakan
keputusan yang tepat. Berpikir kritis pada siswa tidak dapat muncul dengan
yang di rancang dari guru untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Untuk itu
Novita Irawati (2015) menyatakan belum pahamnya guru mengenai soal yang
belum berkembang, hal ini terlihat dari cara guru menjelaskan materi masih
konsep ilmu pengetahuan yang guru punya ke dalam bahasa penalaran yang
mudah dipahami.
4. Hasil pemberian soal konsep proporsi “Di dalam sebuah pabrik mobil,
mobil dalam waktu 10 menit, berapa banyak mobil dapat dirakit oleh 14
robot dalam waktu 45 menit jika semua robot mempunyai kemampuan kerja
yang sama?” kepada guru menunjukkan bahwa terdapat 2 dari 5 orang guru
yang dapat menjawab soal dengan model pola bernalar benar dan
C. Identifikasi Masalah
belum maksimal
4. Instrumen soal yang ada dan digunakan oleh guru masih belum
D. Rumusan Masalah
proporsi?
E. Tujuan
utama penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu output berupa model
diantaranya:
proporsi
F. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
bernalar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Sekolah
c. Bagi Pendidikan
guru.
G. Tinjauan Pustaka
2. Kemampuan Interpretasi
rekam, diubah atau dapat disusun dalam bentuk atau cara lain seperti
2013).
3. Konsep Proporsi
a c
dapat diwakili secara simbolis sebagai = . Proporsi mungkin
b d
langsung, ketika satu rasio naik (atau turun) begitu pula yang lainnya.
Dalam proporsi kebalikan, jika rasio yang satu naik, maka rasio yang
sama.
4. Berpikir Matematis
diri dengan segenap perangkat, lalu pada saat yang sama, menggunakan
(Schoenfeld, 1992).
5. Pola Bernalar
Suriasumantri (2010:42) menyatakan bahwa penalaran
Reasoning (CR).
Pada penelitian ini akan dikaji beberapa hasil penelitian sebelumnya yang
(2) Eriyanti (2017) dan (3) Ajeng Julia Rahmawati, dkk (2018).
a. Penelitian yang dilakukan oleh Igusti Ayusrijuniantari (2017) adalah
belajar siswa. Pada hasil penelitian diperoleh guru harus selalu berusaha
proporsi.
c. Penelitian Ajeng Julia Rahmawati, dkk (2018) adalah penelitian analisis
J. Definisi Operasional
berikut:
informasi dari masalah dalam bentuk cara lain yang telah direkam
diberikan.
2. Pola Bernalar
Pada penelitian ini pola bernalar yang akan digunakan untuk
K. Metode Penelitian
dengan subjek penelitian adalah guru matematika SMP. Dalam hal ini
(dissemination).
syarat pembelajaran. Tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu
bentuk hirarki, dan merinci konsep-konsep individu ke dalam hal yang kritis
dan kompetensi dasar yang bertujuan untuk menentukan jumlah dan jenis
ajar.
untuk merangkum hasil dari analisis konsep dan analisis tugas untuk
Empat langkah yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) penyusunan
bahan ajar yang ada dan menetapkan format bahan ajar yang akan
yang dipilih.
yang relevan dengan karakteristik materi. Lebih dari itu, media dipilih untuk
ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba
pakar ahli/praktisi dan data hasil ujicoba. Langkah yang dilakukan pada
ilustrasi dan isi. Berdasarkan masukan dari para ahli, materi pembelajaran di
revisi dan ujicoba kembali terus dilakukan hingga diperoleh perangkat yang
Produsen dan distributor harus selektif dan bekerja sama untuk mengemas
materi dalam bentuk yang tepat. Menurut Thiagarajan dkk, (1974: 9), “the
dapat juga dilakukan melalui sebuah proses penularan kepada para praktisi
pengguna produk.
adalah: (1) analisis pengguna, (2) menentukan strategi dan tema, (3)
1. Analisis Pengguna
strategi rasional, (3) strategi didaktik, (4) strategi psikologis, (5) strategi
3. Waktu
L. Daftar Pustaka
A, Cece. Wijaya. (1991). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar.
https://www.researchgate.net/publication/315099985
Ball, D. L., Thames, M. H., & Phelps, G. (2008). Content Knowledge for
59 (5), 389-407.
Hill, H.C., Rowan, B., & Ball, D.L. (2005). Effect of teachers’
http://sii.soe.umich.edu/documents/hill_rowan_ball_030105.pdf
Langrall, C. W., & Swafford, J. (2000). Three balloons for two dollars:
Bandar Lampung.
Mason, J., L. Burton, & K. Stacey. 2010. Thinking Mathematically.
Mathematics, Inc.
http://seminar.uny.ac.id/semnasmatematika/sites/seminar.uny.ac.id.
semnasmatematika/files/banner/PM-155.pdf.
April 2017.
Sinar Baru
Suriasumantri, J. S. (2010). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer.
http://journals.ums.ac.id/index.php/warta/article/view/4530/0