Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

USAHA PRODUKSI ALAT PENYIRAM OTOMATIS


BERBSIS MIKROKONTROLLER

Oleh :
Nama : I Kadek Suryana
No. Absen : 09
Kelas : XII MIPA 1

TAHUN AJARAN
2020/2021
SMA NEGERI 1 SINGARAJA
I. LATAR BELAKANG
Bunga daripada tanaman anggrek memiliki daya tarik tersendiri yang berasal
dari keindahan bunganya, baik dari segi warna maupun bentuknya. Tidak hanya dari
segi warna yang bervariasi, namun bentuk daripada anggrek ini juga memiliki variasi
yang beragam. Oleh karena keindahannya yang sangat mengagumkan, banyak sekali
peminat daripada tanaman anggrek ini. Selain banyak peminat, karena Indonesia
merupakan negara yang berada pada kawasan daerah tropis, maka tanaman anggrek ini
pun cukup memungkinkan untuk dilakukan pembudidayaan. Pembudidayaan inilah
yang dapat menjadi suatu pemasukan di bidang ekonomi melalui pembentukan usaha
budidaya anggrek
Pembudidayaan anggrek dinilai cukup sulit dan memerlukan tenaga ahli untuk
dapat merawat tanaman anggrek dengan baik, sehingga tidak ada tanaman anggrek
yang mati. Mengingat tenaga ahli di bidang ini cukuplah sedikit, dan jika mencari
tenaga ahli juga memerlukan modal yang cukup besar, maka diperlukan adanya
penerapan mikrokontroller untuk dapat membantu pengusaha agar lebih menghemat
biaya dan juga dapat memenuhi kebutuhan tanaman yang diperlukan. Dalam hal ini
diperlukan mikrokontroller sebagai alat yang dapat digunakan sebagai penyiram
otomatis, sehingga kadar air akan selalu terpenuhi dengan baik sesuai kelembapan
media tanam.
Penerapan mirokontroller di dalam usaha akan sangat membantu para petani
dan pengusaha di bidang ini. Hal ini dikarenakan mikrokontroller akan diterapkan
dalam bidang perawatan tanaman yaitu sebagai alat untuk dapat menyiram tanaman
secara otomatis. Pengaplikasian ini didukung oleh sensor kelembapaan tanah, dimana
di dalam alat ini sensor kelembapan tanah digunakan sebagai pemenuhan suatu kondisi
teetentu. Jika kelembapan tanah kurang atau bahkan kering, maka sensor akan
mendeteksi dan akan memompakan air secara otomatis. Tetapi jika kelembapan tanah
sudah memenuhi kondisi tertentu, maka pompa akan mati dan penyiraman akan
berhenti.

II. VISI DAN MISI


Beriut adalah visi dan misi daripada pembangunan usaha ini
➢ Visi
Selalu berusaha menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan
menjamin kelayakan produk.
➢ Misi
Memajukan usaha dengan menerapkan mikrokontroller dan menjual produk
yang berkualitas tinggi
III. STRATEGI PENJUALAN
➢ Product
Penyiram otomatis berbsis mikrokontroller
➢ Place
Pengerjaan produk dilakukan di dalam rumah sendiri tanpa adanya toko atau
kios khusus.
➢ Price
Harga dari alat penyiram otomatis ini sanagat merakyat dan dapat dijangkau
oleh semua kalangan. Penentuan harga sudah disesuaikan dengan biaya
operasional dan juga sesuai dengan ekonomi pengguna alat ini nantinya.
➢ Promotion
Promosi dilakukan melalui online dan penyebaran brosur.

IV. DESAIN HARDWARE (PROTEUS)


Berikut merupakan desain hardware daripada mikrokontroller penyiram otomatis.

V. RANCANGAN SOFTWARE (ARDUINO IDE)


Berikut merupakan desain software daripada mikrokontroller penyiram otomatis.
VI. RANCANGAN CASING (KOTAK)
Berikut merupakan desain casing atau kotak tempat mikrokontroller akan diletakkan.

VII. BIAYA PRODUKSI


A. Biaya Tetap
➢ Solder elektrik (4 unit)
Pada usaha ini menggunakan solder listrik sebanyak 4 unit, dimana
harga per unitnya adalah Rp. 250.000,00
Total harga : Rp. 250.000,00 × 4 = Rp. 1.000.000,00
➢ Kabel roll (4 unit)
Pada usaha ini menggunakan kabel roll sebanyak 4 unit, dimana harga
per unitnya adalah Rp. 150.000,00
Total harga : Rp. 150.000,00 × 4 = Rp. 600.000,00
➢ Lemari kaca (2 unit)
Pada usaha ini menggunakan lemari kaca sebanyak 2 unit, dimana
harga per unitnya adalah Rp. 2.500.000,00
Total harga : Rp. 2.500.000,00 × 2 = Rp. 5.000.000,00
➢ Meja kerja (4 unit)
Pada usaha ini menggunakan meja kerja sebanyak 4 unit, dimana harga
per unitnya adalah Rp. 550.000,00
Total harga : Rp. 550.000,00 × 4 = Rp. 2.200.000,00
➢ Tool set (3 set)
Pada usaha ini menggunakan tool set sebanyak 3 set, dimana harga per
setnya adalah Rp. 600.000,00
Total harga : Rp. 600.000,00 × 3 = Rp. 1.800.000,00
➢ Lampu meja (4 unit)
Pada usaha ini menggunakan lampu meja sebanyak 4 unit, dimana
harga per setunitnya adalah Rp. 120.000,00
Total harga : Rp. 120.000,00 × 4 = Rp. 480.000,00
➢ Gaji karyawan per 50 produk
Dalam usaha ini mempekerjakan 4 orang karyawan, dimana satu orang
karyawan digaji sebesar 1.000.000,00. Karena mempekerjakan 4 orang
karyawan, maka totalnya adalah sebagai berikut :
Total biaya : Rp. 1.000.000,00 × 4 = Rp. 4.000.000,00

+
Total biaya tetap : Rp. 15.080.000,00

B. Biaya Variabel
➢ Penyusutan solder listrik per 50 produk
Nilai harga penyusutan solder listrik jika dihitung dalam siklus per 50
produk diperirakan adalah Rp. 10.000,00 per unit solder. Karena
menggunakan 4 solder listrik, maka totalnya adalah sebagai berikut :
Total biaya : Rp. 10.000,00 × 4 = Rp. 40.000,00
➢ Penyusutan kabel roll per 50 produk
Nilai harga penyusutan kabel roll jika dihitung dalam siklus per 50
produk diperirakan adalah 6.000,00 per unit kabel roll. Karena
menggunakan 4 kabel roll, maka totalnya adalah sebagai berikut :
Total biaya : Rp. 6.000,00 × 4 = Rp. 24.000,00
➢ Penyusutan tool set per 50 produk
Nilai harga penyusutan tool set jika dihitung dalam siklus per 50
produk diperirakan adalah 12.000,00 per set. Karena menggunakan 3
set, maka totalnya adalah sebagai berikut :
Total biaya : Rp. 12.000,00 × 3 = Rp. 36.000,00
➢ Gaji karyawan per 50 produk
Dalam usaha ini mempekerjakan 4 orang karyawan, dimana satu orang
karyawan digaji sebesar 1.000.000,00. Karena mempekerjakan 4 orang
karyawan, maka totalnya adalah sebagai berikut :
Total biaya : Rp. 1.000.000,00 × 4 = Rp. 4.000.000,00
➢ Penyusutan lampu meja per 50 produk
Nilai harga penyusutan lampu meja jika dihitung dalam siklus per 50
produk diperirakan adalah 25.000,00 per unit. Karena menggunakan 4
unit , maka totalnya adalah sebagai berikut :
Total biaya : Rp. 25.000,00 × 4 = Rp. 100.000,00
➢ Arduino uno (50 unit)
Pada usaha ini menggunakan arduino uno sebanyak 50 unit, dimana
harga per unitnya adalah Rp. 65.000,00
Total harga : Rp. 65.000,00 × 50 = Rp. 3.250.000,00
➢ LCD 16×2 (50 unit)
Pada usaha ini menggunakan LCD 16×2 sebanyak 50 unit, dimana
harga per unitnya adalah Rp. 27.000,00
Total harga : Rp. 27.000,00 × 50 = Rp. 1.350.000,00
➢ Pompa air ( 50 unit)
Pada usaha ini menggunakan pompa air sebanyak 50 unit, dimana
harga per unitnya adalah Rp. 48.000,00
Total harga : Rp. 48.000,00 × 50 = Rp. 2.400.000,00
➢ Relay (50 unit)
Pada usaha ini menggunakan relay sebanyak 50 unit, dimana harga per
unitnya adalah Rp. 11.000,00
Total harga : Rp. 11.000,00 × 50 = Rp. 550.000,00
➢ Adaptor 12V 1A (50 unit)
Pada usaha ini menggunakan arduino uno sebanyak 50 unit, dimana
harga per unitnya adalah Rp. 10.000,00
Total harga : Rp. 10.000,00 × 50 = Rp. 500.000,00
➢ Kabel-kabel penghubung
Pada usaha ini menggunakan kabel penghubung untuk 50 unit produk,
dimana harga kabel per unit produknya nya adalah Rp. 7.800,00
Total harga : Rp. 7.800,00 × 50 = Rp. 390.000,00
➢ Timah solder
Pada usaha ini menggunakan timah solder sebanyak 25 gulung karena
untuk 2 unit alat penyiram otomatis diperkirakan membutuhkan 1
gulung timah solder. Harga timah solder per gulungnya adalah Rp.
15.000,00
Total harga : Rp. 15.000,00 × 25 = Rp. 375.000,00
➢ Casing
Pada usaha ini menggunakan casing sebanyak 50 unit, dimana harga
per unitnya adalah Rp. 16.000,00
Total harga : Rp. 16.000,00 × 50 = Rp. 800.000,00
➢ Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan dalam pembuatan 50 produk
diperkirakan sebesar Rp. 150.000,00
➢ Keperluan lain
Adapun keperluan lain yang diperlukan dalam usaha ini diperkirakan
membutuhkan biaya sebesar Rp. 85.000,00
+
Total Biaya Variabel : Rp. 14.050.000,00

C. Total Biaya Operasional


Total biaya oprasional dihitung dari penjumlahan antara total daripada biaya
tetap dan total daripada biaya variabel. Total biaya oprasional dihitung sebagai
berikut :
Total Biaya Operasional = Total Biaya tetap + Total Biaya Variabel
= Rp. 15.080.000,00 + Rp. 14.050.000,00
= Rp. 29.130.000,00

VIII. PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN


Harga yang ditetapkan untuk penjualan satu produk alat penyiram otomatis adalah Rp.
650.000,00. Harga ini sudah melebihi dari biaya variabel per produk (Biaya variabel
dihitung dari produksi 50 produk), dimana biaya variabel per produk ini dihitung
sebagai berikut :
Biaya Variabel/unit = Total biaya variabel/50 unit
= Rp. 14.050.000,00/50 unit
= Rp. 281.000,00/unit
Perhitungan pendapatan :
Pendapatan = Jumlah produk × harga jual
= 50 × Rp. 650.000,00
= Rp. 32.500.000,00
Perhitungan keuntungan :
Keuntungan = pendapatan - biaya operasional
= Rp. 32.500.000,00 - Rp. 29.130.000,00
= Rp. 3.370.000,00
IX. ANALISA KELAYAKAN USAHA
A. Cash Flow
Penghitungan cash flow yang digunakan sebagai indikator arus uang keluar
masuk pada usaha ini dilakukan dengan cara menambahkan keuntungan
dengan total biaya tetap. Berikut penghitungan cash flow :
Cash flow = keuntungan + total biaya tetap
= Rp. 3.370.000,00 + Rp. 15.080.000,00
= Rp. 18.450.000,00
B. Benefit Cost Ratio
Penghitungan benefit cost ratio yang digunakan sebagai indikator yang
menunjukkan seberapa kali total pendapatan yang diterima setelah satu siklus
terhadap biaya operasional dilakukan dengan cara membagi total pendapatan
dengan total biaya operasional. Berikut penghitungan benefit cost ratio :
Benefit cost ratio = total pendapatan / biaya operasional
= Rp. 32.500.000,00/ Rp. 29.130.000,00
= 1,116
C. Break Even Point (BEP)
➢ BEP unit
BEP unit merupakan titik impas atau titik dimana pendapatan sama
dengan modal yang dikeluarkan, dimana dalam hal ini dihitung dari
jumlah unit produksinya. Berikut perhitungan BEP unit :
BEP(unit) = biaya tetap / (harga jual per unit - biaya variabel per unit)
= Rp. 15.080.000,00 / (Rp. 650.000,00 - Rp. 281.000,00)
= Rp. 15.080.000,00 / Rp. 369.000,00
= 40,87 unit dibulatkan menjadi 41 unit
➢ BEP rupiah
BEP rupiah merupakan titik impas atau titik dimana pendapatan sama
dengan modal yang dikeluarkan, dimana dalam hal ini dihitung dari
jumlah biaya produksinya. Berikut perhitungan BEP rupiah :
BEP(rupiah) = biaya tetap / (1 - (biaya variabel / pendapatan)
= Rp. 15.080.000,00 /(1-( Rp. 14.050.000,00/Rp. 32.500.000,00)
= Rp. 15.080.000,00 / (1- 0,4342)
= Rp. 15.080.000,00 / (0,5658)
= Rp. 26.652.527,3910 dibulatkan menjadi Rp. 26.650.000,00
Cara lain menghitung BEP rupiah
BEP (rupiah) = BEP unit × harga jual per unit
= 41 unit × Rp. 650.000,00 per unit
= Rp. 26.650.000,00
X. ANALISA SWOT
A. Faktor-faktor Sterngth
➢ Harga merakyat atau bisa dijangkau semua kalangan, dengan
kualitas bahan yang baik
Harga dari alat ini sangat menjangkau bagi masyarakat. Dengan
kemudahan yang akan diperoleh oleh pengguna maka dengan harga
yang murah akan menjadi salah satu faktor dari kekuatan alat di dalam
bidang pemasaran.
➢ Memiliki website dan forum pribadi juga kontak delivery order
Orang yang berbelanja di suatu tempat tentu saja akan memiliki masalah
di bidang pencarian info dari barang yang diinginkan hingga pada proses
pengantaran barang. Usaha ini memiliki website untuk dapat mengakses
informasi mengenai alat penyiram otomatis berbasis mikrokontroller
dengan mudah dan juga dapat memesan jasa pengantaran ke tempat
tertentu. Keinginan orang untuk lebih praktis menjadikan dasar poin ini
menjadi faktor kekuayan bagi produk.
➢ Keterjaminan dalam penyampaian barang yang dijual
Jika seseorang berbelanja secara online maka tentu saja
mengkhawatirkan produk yang tiba tidak sesuai dengan harapan, baik
itu karena kesalahan produksi maupun kesalahan pada saat pengantaran
barang. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi usaha ini karena
sudah tersedia garansi tertentu dan dengan tanggat waktu tertentu jika
memang barang tidak sesuai harapan. Namun aduan dari ketidakpuasan
pelanggan harus memiliki bukti fisik sehingga proses di dalamnya
berjalan dengan baik. Selain itu usaha ini juga akan selalu mengikuti
hukum mengenai perdagangan yang berlaku di Indonesia sehingga
keterjaminan produk sudah dapat dipastikan kualitasnya.
➢ Produk dapat mempermudah kegiatan petani untuk bercocok
tanam
Keterbatasan tenaga kerja di bidang pertanian atau tenaga kerja ahli
bidang pertanian terutama budidaya anggrek sangatlah menjadi polemik
yang serius bagi pengusaha tanaman. Di sisi lain, walaupun ada tenaga
kerja yang ahli dalam bidang ini namun tentunya akan membutuhkan
biaya yang tidak sedikit untuk membayar tenaga kerja. Dengan adanya
produk penyiram otomatis ini akan mempermudah petani atau
pengusaha tanaman dalam hal penyiraman dan juga akan dapat
memangkas biaya untuk dialihkan ke sektor lain, sehingga ini menjadi
salah satu faktor kekuatan dari produk.

B. Faktor-faktor Weakness
➢ Modal pengembangan usaha masih kurang
Suatu usaha tentu saja harus memiliki dasar berupa modal. Modal
menjadi suatu kunci penting untuk dapat membuka usaha. Kurangnya
modal menjadi salah satu kelemahan untuk dapat membangun usaha ini.
Modal yang dimiliki terbilang belum memadai untuk dapat membangun
usaha produksi penyiram otomatis berbasis mikrokontroller ini.
➢ Pengetahuan petani untuk menggunakan alat masih kurang
Walaupun nantinya akan diberikan kemudahan oleh alat penyiram
otomatis berbasis mikrokontroller, namun jika para penggunanya tidak
mahir dalam menggunakan alat ini, maka alat ini akan tidaak dapat
digunakan sehingga kurang diminati. Perlu adanya penjelasan tertentu
mengenai alat setiap akan ada pemesanan secara offline. Ini menjadi
salah satu faktor kelemahan daripada usaha ini.
➢ Masih belum membuat brand produk yang unggulan
Masyarakat tentunya akan mengenal suatu produk karena brand nya.
Brand juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli
produk ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa brand yang terkenal
akan meningkatkan tampilan kualitas produk. Belum adanya brand
menjadi kendala sekaligus kekurangan daripada produk ini. Sebelum
brand biasanya masyarakat akan cenderung memiliki minat yang rendah
untuk membeli produk.
➢ Perawatan alat yang susah
Segala sesuatu tentunya membutuhkan perawatan untuk bisa tetap
dalam kondisi yang baik setelah digunakan. Adanya komponen-
komponen yang mudah korosi atau berkarat membuat suahnya
perawatan daripada alat ini. Sehingga bila terkena air secara terua
menerus juga akan mengakibatkan perkaratan. Ini menjadi faktor
kelemahan alat yang dipengaruhi faktor eksternal.

C. Faktor-faktor Opportunities
➢ Masih jarang alat penyiram berbasis mikrokontroller di jual di
sekitar.
Di daerah tempat usaha ini berdiri masih jarang ada usaha yang sama
seperti ini. Mengingat akan hal tersebut, maka ini akan menjadi suatu
peluang besar untuk dapat membuka usaha alat penyiram otomatis ini.
➢ Tempat usaha berada di daerah pertanian
Tujuan utama dari alat ini adalah untuk mempermudah para petani dan
pengusaha di bidang pertanian dan budidaya dalam hal perawatan yaitu
bagian penyiraman. Oleh karena tempat usaha ini berada di daerah dekat
pertanian dan budidaya anggrek, maka akan sangat berpeluang untuk
produk dapat terjual mengingat kemudahan yang akan didapat oleh
pelanggan.
➢ Sedikit tenaga ahli pertanian di daerah dekat tempat usaha
Suatu usaha yang berkualitas tentunya akan memiliki tenaga kerja yang
ahli di bidangnya agar dapat mengurus produk dengan baik dan agar
tidak rusak. Tentunya kerusakan produk akan mengakibatkan kerugian
jika tidak dikerjakan oleh tenaga yang ahli di bidangnya. Karena di
daerah tempat usaha terbilang masih sedikit terdapat tenaga ahli di
bidang pertanian dan budidaya, maka alat ini akan sangat berpeluang
untuk dijual atau dipasarkan di daerah tempat berdirinya usaha ini.
➢ Cuaca susah dideteksi
Cuaca memanglah suatu kondisi yang tidak dapat ditebak. Bahkan
prediksi dari perkiraan cuaca juga cenderung tidak akurat. Terkadang
hujan dan juga terkadang sangat terik. Keadaan cuaca akan
mempengaruhi kelembapan tanah. Jika hujan maka kelembapan tanah
akan terpenuhi, namun jika tidak hujan tanah atau media penanaman
tumbuhan akan menjadi kering. Dengan sulitnya cuaca untuk dideteksi
dapat menjadi peluang besar bagi alat penyiram otomatis ini dapat
dipasarkan karena alat ini bekerja secara otomatis bergantung dengan
kelembapan media tanam tanaman dengan menggunakan sensor
kelembapan tanah sebagai pendeteksi kelembapan.

D. Faktor-faktor Threat
➢ Banyak pesaing usaha dari daerah luar
Walaupun di daerah tempat dibangunnya usaha ini tidak banyak dan
cenderung tidak ada yang menjual alat penyiram otomatis berbasis
mikroontroller ini, namun pesaing produk yang berasal dari luar daerah
sangat mengancam keberadaan usaha ini.
➢ Kemajuan teknologi yang sangat pesat
Penyiram otomatis merupakan suatu alat yang diciptakan melalui
perantara kemajuan teknologi. Namun, di sisi lain kemajuan teknologi
yang pesat ini juga menjadi salah satu ancaman bagi alat penyiram
otomatis karena tidak dapat dipungkiri akan ada produk-produk pesaing
yang akan bermunculan dengan teknologi yang lebih canggih.
➢ Banyak petani yang terbiasa dengan pengolahan secara
konvensional
Keterbiasaan para petani untuk menggunakan perawatan tanaman secara
konvensional atau cara tradisional akan menjadikan hal tersebut sebagai
budaya. Hal ini akan menjadi ancaman bagi alat penyiram otomatis
karena dengan keterbiasaan tersebut maka cenderung petani akan lebih
memilih cara perawatan yang konvensional
➢ Hujan secara terus-menerus
Hujan secara terus-menerus dapat berpotensi bahaya bagi komponen-
komponen yang ada di dalam alat penyiram otomatis ini, dimana jika
terus-menerus terkena air maka akan dapat berkarat. Hal ini dapat
membuat komponen-komponen dan juga alat penyiram otomatis
menjadi rusak. Ini menjadi salah satu ancaman dari usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai