Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“ FOOD ACCOUNT “
Tingkat 2 Reg B
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Dengan menyeut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyusun Laporan Praktikum Survei Konsumsi Pangan berjudul
“Food Account” ini tepat pada waktunya. Penulis berharap agar laporan praktikum ini dapat
membantu kita untuk lebih inovatif, aktif, dan kreatif dalam mencapai tujuan yang kita
harapkan. Penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Ani Intiyati, SKM, M.Kes selaku dosen pengajar Mata Kuliah Survei Konsumsi
Pangan, yang telah bersedia mengizinkan pembuatan laporan praktikum ini sehingga
dapat terselesaikan;
2. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung baik moril maupun
materil;
3. Teman-teman yang telah memberikan saran dan dukungannya.
Dalam penyusunan laporan praktikum Survei Konsumsi Pangan ini, penulis banyak
menemui beberapa hambatan. Akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan dan
hambatan itu bisa teratasi. Maka dari itu, penulis mengucapkan terimakasih, dan berharap
laporan praktikum ini dapat bermanfaat, semoga Allah SWT senantiasa membalas dengan
limpahan rahmat-Nya.
Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
Penilaian Status Gizi (PSG) dalam ilmu gizi adalah untuk mengetahui status gizi,
yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu atau masyarakat. PSG adalah interprestasi dari
data yang dikumpulkan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau
individu yang beresikostatus gizi kurang atau buruk. Metode PSG diantaranya yaitu
antropometri, biokimia, biofisik, status vital, faktor ekologi dan survey konsumsi pangan.
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, pengumpulan data konsumsi
makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi.
Pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai macam dan
jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh suatu orang dan merupakan ciri khas
untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.
Berdasarkan jenis data yang diperoleh dapat dihasilkan data yang bersifat kualitatif
dan kuantitatif. Secara kualitatif akan diketahui frekuensi makan, konsumsi menurut bahan
jenis makanan, menggali informasi tentang kebiasaan makan dan cara memperoleh bahan
makanan. Metode yang digunakan yaitu food frequency questionnaire dan diet history.
Sedangkan secara kuantitatif dapat diketahui jumlah makanan yang dikonsumsi yang dapat
dihitung menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Metode diantaranya
yang dapat digunakan yaitu recall 24 jam, food record, dan weighing food method.
Pada praktikum kali ini metode survey konsumsi pangan yang akan digunakan yaitu
food account. Food account adalah metode yang difokuskan untuk mengetahui jumlah
makanan dan minuman yang di konsumsi dalam skala rumah tangga. Prinsip dasar dalam
metode ini adalah makanan yang disediakan dalam skala rumah tangga adalah dikonsumsi
sebagian besar oleh seluruh anggota rumah tangga yang sedang berada dalam satu dapur.
Prinsip bahwa semua anggota rumah tangga sangatlah terbiasa dengan makanan yang dibeli
dan diolah di dalam dapur keluarga. Prinsip pengadaan makanan dalam rumah tangga adalah
memperhatikan kesukaan semua orang atau sebagian besar anggota rumah tangga. Fokus dari
metode ini adalah mengidentifikasi jumlah makanan yang dikonsumsi individu dalam rumah
tangga menurut apa yang disediakan di rumah tangga, bukan menurut apa yang sering
dikonsumsi diluar rumah.
BAB II
A. Anggota Keluarga
1. Ayah (Tn. M)
- Umur : 62 tahun
- TB : 157 cm
- BB : 55 kg
2. Ibu (Ny. S)
- Umur : 57 tahun
- TB : 160 cm
- BB : 60 kg
Jenis Bahan
Hari ke - 1 Hari ke - 2 Hari ke - 3 Jumlah Rata-rata
Makanan
Beras 720 gr 720 gr 720 gr 2160 gr 720 gr
Kentang 96 gr - - 96 gr 32 gr
Mie Kering 30 gr - 100 gr 130 gr 43,34 gr
Ayam 96 gr 157,76 gr - 193,76 gr 64,58 gr
Daging sapi 390 gr - - 390 gr 130 gr
Kikil - - 570 gr 570 gr 190 gr
Ikan pindang 494 gr 494 gr - 988 gr 329,33 gr
Ikan Asin - 20 gr - 20 gr 6,67 gr
Telur ayam 20 gr 234 gr 168 gr 422 gr 140,67 gr
Sosis - - 66 gr 66 gr 22 gr
Tempe 50 gr 50 gr 50 gr 150 gr 50 gr
Tahu - 216 gr 72 gr 288 gr 96 gr
Sawi hijau 20 gr 22 gr - 42 gr 14 gr
Labu 100 gr - - 100 gr 33,34 gr
Kacang tanah - - 52,5 gr 52,5 gr 17,5 gr
Jantung pisang 200 gr - - 200 gr 66,67 gr
Terong - 20 gr - 20 gr 6,67 gr
Pisang - 200 gr - 200 gr 66,67 gr
Cucur 100 gr - - 100 gr 33,34 gr
Martabak manis 120 gr - - 120 gr 40 gr
Santan 200 ml - - 200 ml 66,67 ml
Kecap - 30 gr - 30 gr 10 gr
Tepung terigu 10 gr 60 gr - 70 gr 23,34 gr
Minyak goreng 68,24 101,4 gr 43,45 gr 213,09 gr 71,03 gr
TOTAL 6.821,35 gr 2.273,78 gr
E. KEBUTUHAN GIZI MENURUT RUMUS HARRIS BENEDICT
Berdasarkan tabel perbandingan asupan hasil penimbangan dengan kebutuhan yang telah dihitung dengan rumus harris benedict, yang
didapatkan dari semua hasil penimbangan food account total asupan hari ke-1 sampai hari ke-3 dan dirata-rata setelah itu dibandingkan dengan
total kebutuhan gizi semua anggota keluarga (4 orang). Sehingga diketahui tingkat konsumsi keluarga diantaranya Energi yaitu 72,83% dengan
kategori sedang, tingkat konsumsi protein yaitu 96,2% dengan kategori baik, tingkat konsumsi protein yaitu 97,3% dengan kategori baik,
tingkat konsumsi protein yaitu 59,04% dengan kategori defisit.
Berdasarkan tabel perbandingan asupan hasil penimbangan dengan kebutuhan menurut AKG 2019 yang didapatkan dari semua hasil
penimbangan food account total asupan hari ke-1 sampai hari ke-3 dan dirata-rata setelah itu dibandingkan dengan total kebutuhan gizi semua
anggota keluarga (4 orang). Sehingga diketahui tingkat konsumsi keluarga diantaranya Energi yaitu 60,8% dengan kategori kurang, tingkat
konsumsi protein yaitu 103,84% dengan kategori baik, tingkat konsumsi protein yaitu 79,44% dengan kategori baik, tingkat konsumsi protein
yaitu 50,81% dengan kategori defisit.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Food Account adalah mengukur asupan makanan (dietary intake) pada rumah tangga
atau institusi seperti asrama. Caranya adalah dengan mencatat semua makanan baik yang
dibeli maupun ditanam selama masa survei.
Pada data yang saya peroleh, tingkat konsumsi keluarga sudah ada yang masuk dalam
kategori baik yang berarti setiap anggota keluarga sudah mencukupi kebutuhan zat
gizinya dan ada juga yang masuk ke dalam kategori sedang dan defisit yang berarti setiap
anggota keluarga masih kurang atau buruk dalam mengkonsumsi makanan untuk
mencukupi kebutuhan zat gizinya.
B. SARAN
Pola makan keluarga sudah masuk di kategori baik dan mengkonsumsi nutrisi
seimbang. Dalam keluarga juga harus tetap menjaga pola makan dan pola hidup yang
sehat dan teratur apalagi terkait makanan yang dikonsumsi agar tetap terpenuhi kebutuhan
gizinya. Jika masih ada kategori kurang dan defisit, keluarga dapat memperbaiki asupan
sehari-harinya. Setiap anggota keluarga juga harus menerapkan kebersihan dan cara
masak yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Udayana.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/18e4ebf2c0ccd280a198372d113cd91f.
pdf (Diakses pada 7 Maret 2021)