1. Hub
Hub adalah perangkat yang paling murah dan paling sederhana. Fungsi dari Hub
sendiri adalah untuk menghubungkan antara port satu dengan yang lain, segala hal
yang dikirimkan ke satu port akan dikirimkan kepada semua port yang lain, inilah
mengapa Hub seringkali dikatakan yang paling bodoh diantara ketiganya.
Didalam Hub, Bandwith dari suatu jaringan dibagi rata ke tiap-tiap portnya, sehingga
makin banyak port yang mengakses jaringan, maka makin berat pula traffic yang
sedang berjalan sehingga koneksipun melambat. Dilain sisi, jika hanya ada satu port
yang mengaksesnya maka koneksinya pun akan lebih maksimal. Hub saat ini jarang
digunakan oleh masyarakat awam karena kekurangan-keurangannya tersebut.
2. Switch
Switch adalah perangkat keras kecil yang menggabungkan beberapa komputer
bersama-sama dalam satu jaringan area lokal (LAN). sebuah saklar umumnya
mengandung lebih banyak kecerdasan dan harga yang sedikit lebih tinggi daripada
sebuah hub. switch mampu memeriksa paket data saat diterima, menentukan sumber
dan perangkat tujuan masing-masing paket, dan meneruskannya dengan tepat.
Misalnya, jika melihat lalu lintas dari mesin A masuk ke port 2, sekarang diketahui
bahwa mesin A terhubung ke port tersebut dan lalu lintas ke mesin A hanya perlu
dikirim ke port tersebut dan bukan yang lain.
Switch beroperasi menggunakan model sirkuit virtual. Perangkaian melibatkan
perpindahan paket antar perangkat pada jaringan yang sama. Komputer beroperasi
pada lapisan 2 (layer Data-Link) dari Model OSI.
Switch dapat menentukan di mana sebuah paket harus dikirim dengan memeriksa
alamat MAC di dalam header data link dari paket (alamat MAC adalah alamat
perangkat keras adaptor jaringan). Sakelar menyimpan database alamat MAC dan port
apa yang terhubung dengannya.
Sebuah switch bila dibandingkan dengan bridge memiliki beberapa port.
Switch dapat melakukan pengecekan error sebelum meneruskan data, yang sangat
efisien dengan tidak meneruskan paket yang error-end out atau meneruskan paket
yang baik secara selektif untuk memperbaiki perangkat saja. Ini memberikan
alternatif yang lebih baik yang dapat meningkatkan kinerja terutama bila volume lalu
lintas tinggi diperkirakan di semua pelabuhan.
3. Router
Router merupakan perangkat yang berbeda dengan kedua perangkat yang sudah
disebutkan, Router dikatakan lebih pintar dari hub maupun switch karena router dapat
melakukan hal - hal yang keduanya tidak dapat lakukan. Router mengidentifikasi
paket data yang dikirimkan untuk melihat sumber dan tujuan dari sebuah transmisi
dan mengarahkan transmisi tersebut ketempat yang sesuai untuk memastikan
transmisi tersebut benar-benar sampai pada tujuannya.
Contoh nya: menghubungkan komputer dalam jaringan LAN rumah atau kantor
ke jaringan internet menggunakan modem yang dihubungkan ke router atau
router yang sudah memiliki built-in modem
4. Collison Domain
Collision Domain adalah segmen jaringan fisik (physical) di mana paket data dapat
bertabrakan dengan satu sama lain ketika dikirim pada medium bersama, khususnya,
bila menggunakan protokol jaringan Ethernet. Sebuah tabrakan jaringan terjadi ketika
lebih dari satu untuk mengirim paket pada segmen jaringan pada waktu yang sama.
Tabrakan diselesaikan menggunakan carrier sense multiple access atau variannya di
mana paket yang bersaing akan dibuang dan kembali mengirim satu per satu. Hal ini
menjadi sumber inefisiensi dalam jaringan.
Situasi ini biasanya ditemukan dalam lingkungan hub dimana setiap segmen host
terhubung ke sebuah hub yang merepresentasikan hanya satu collision domain dan
hanya satu broadcast domain. Collision domain juga ditemukan dalam jaringan
nirkabel seperti Wi-Fi. Hanya satu perangkat di collision domain dapat mengirimkan
pada satu waktu, dan perangkat lain dalam domain yang mendengarkan jaringan
untuk menghindari tabrakan data. Karena hanya satu perangkat dapat transmisi
pada satu waktu, bandwidth jaringan total dibagi di antara semua perangkat.
Collision juga menurunkan efisiensi jaringan pada collision domain, jika dua
perangkat transmisi secara bersamaan, tabrakan terjadi, dan kedua perangkat harus
mengirim ulang di lain waktu. Untuk meringankan jaringan collision domain,
disarankan untuk menggunakan switch yang meningkatkan jumlah collision domain,
tapi menurun ukuran setiap domain collision’s. Hal ini karena setiap port pada switch
adalah collision domain sendiri.
5. Broadcast Domain
Broadcast Domain secara umum dapat didefinisikan sebagai semua device atau
perangkat yang dapat mengetahui sinyal yang berasal dari perangkat network tertentu
yang berada dalam satu segmen.
Broadcast domain adalah sebuah divisi logis dari sebuah jaringan komputer, di mana
semua node dapat mencapai atau terhubung satu sama lain dengan broadcast pada
lapisan data link.domain broadcast dapat berada dalam segmen LAN yang sama atau
dapat dijembatani untuk segmen LAN lain.
Dalam hal teknologi populer saat ini: Setiap komputer yang terhubung ke repeater
Ethernet yang sama atau switch adalah anggota dari broadcast domain yang
sama.Selanjutnya, setiap komputer yang terhubung ke set yang sama dari switch /
repeater saling terkoneksi adalah anggota dari broadcast domain yang sama. Router
dan Higher-layer lainnya merupakan perangkat bentuk batas-batas antara domain
broadcast.
Fitur
Wireshark mempunyai fitur yang lengkap, diantaranya adalah :
Untuk melakukan capture paket data yang keluar ataupun masuk pada jaringan,
wireshark memerlukan perangkat fisik NIC (Network Interface Card).
Tools
Untuk mengunduh software wireshark, Anda dapat mengunjungi alamat website official
wireshark di http://www.wireshark.org/download.html. Wireshark dapat digunakan pada
sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux.
DHCP
Apa itu DHCP?
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang dipakai untuk memudahkan
penyebaran alamat IP (internet protocol) secara otomatis ke perangkat lainnya.
Tanpanya, konfigurasi harus dilakukan secara manual pada setiap komputer supaya mendapatkan
alamat IP yang berbeda. Hal ini tentu akan merepotkan dan menghabiskan banyak waktu, bukan?
Terlebih jika konfigurasi dilakukan pada jaringan besar.
IP Address atau alamat IP sendiri adalah barisan angka pada sebuah perangkat yang memungkinkan
dengan Internet. Sehingga Anda dapat mengakses halaman
perangkat Anda terhubung
web, email, dan lainnya.
Nah, dengan menggunakan DHCP, alamat IP dapat dibagikan ke banyak
perangkat dalam satu waktu secara otomatis. Itulah mengapa perangkat ini
banyak diterapkan pada jaringan baik skala kecil maupun besar.
Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client
Dalam jaringan komputer, terdapat istilah server dan client. Server adalah perangkat yang menyimpan
seluruh data, mengelola, dan mengatur segala aktivitas yang ada di jaringan tersebut. Sementara client
adalah perangkat yang meminta layanan dari server.
Pada DHCP pun dikenal istilah DHCP server dan DHCP client. Lalu apa perbedaan keduanya?
DHCP server adalah sebuah perangkat yang bertugas untuk mengatur dan memberikan alamat IP
secara otomatis kepada komputer client yang ada. Sementara itu, komputer /perangkat lain seperti
handphone yang menerima alamat IP dari DHCP server disebut DHCP client.
DHCP server biasanya memberikan alamat IP khusus yang dinamis pada setiap komputer client. Jadi,
alamat IP yang dikirim oleh DHCP server dapat kadaluarsa pada waktu yang ditetapkan.
Namun, biasanya DHCP server akan memperbarui masa alamat IP tersebut secara otomatis. Di sinilah
kelebihan menggunakan perangkat ini, sehingga komputer client atau admin sekalipun tidak harus
melakukan apa-apa.
Ketika pengguna menyalakan komputer dan menghubungkannya ke server dengan layanan ini,
otomatis komputer akan meminta alamat IP ke server. Kemudian server menjawab permintaan
tersebut hingga akhirnya komputer mendapatkan alamat IP dan terhubung ke jaringan.
Untuk lebih jelas mengenai cara kerjanya, simak proses-proses yang terjadi pada layanan ini.
1. IP Least Discovery
Pada tahap pertama ini disebut sebagai tahap penemuan. Saat client terhubung dengan jaringan, client
akan mencari DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Client akan mengirimkan
pesan DHCPDISCOVER ke subnet jaringan menggunakan alamat tujuan 255.255.255.255. Setelah
ditemukan, client akan meminta alamat IP yang tersedia pada DHCP server.
2. IP Least Offer
Ketika DHCP server menerima pesan DHCPDISCOVER dari client, server akan membuat penawaran
kepada dengan mengirim pesan DHCPOFFER ke client. Pesan tersebut berisi id client, alamat IP
yang ditawarkan, subnet mask, durasi penggunaan, dan alamat IP DHCP server.
3. IP Lease Request
Setelah menerima penawaran dari DHCP server, client kemudian menyetujui penawaran yang
diberikan dengan memberikan pesan DHCPREQUEST kepada server. Isi pesannya adalah meminta
agar server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia di kumpulan alamat IP DHCP.
4. IP Lease Acknowledge
Pada tahap terakhir ini, setelah server menerima pesan permintaan dari client. Server akan mengirim
pesan berupa paket DHCPACK kepada client. Paket ini berisi alamat IP, durasi sewa, dan informasi
konfigurasi lain yang mungkin dibutuhkan client.
Pada tahap alamat IP diberikan, berarti proses konfigurasi IP telah selesai. Setelah alamat IP diberikan
kepada client, server akan mencoret dan memberi tanda pada alamat IP tersebut di database yang
mereka miliki.
Setelah proses ini selesai dan berhasil, komputer client bisa menggunakan jaringan tersebut dan
bertukar data dengan komputer client lain di jaringan lokal tersebut.
DNS
Apa Itu DNS?
Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform
Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).
Normalnya, untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikkan IP Address sebuah website.
Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address
website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.
DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat
nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan
domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.
Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam address
bar, Anda tinggal memasukkan alamat Google.com.
Fungsi DNS
Dari penjelasan apa itu DNS, Anda pasti sudah bisa mengira-ngira bagaimana sebetulnya
DNS berfungsi. Namun, supaya lebih jelas, berikut kami jabarkan tiga fungsi DNS:
1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Itulah ketiga fungsi DNS yang bekerja secara otomatis ketika anda sedang mengakses
internet.
Kelebihan DNS
Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan DNS dalam aktivitas berinternet:
1. Lebih Mudah untuk Berinternet. Dibanding mengingat deretan angka IP address,
tentu akan lebih nyaman untuk mengingat nama website. Hadinya DNS telah berhasil
menjembatani komunikasi antara pengguna internet dengan komputer.
2. Lebih Konsisten dalam Penggunaan. Anda bisa menggunakan nama DNS yang
sama meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian,
akses pengunjung ke salah satu website tetap bisa dilakuakan meskipun telah terjadi
penggantian IP Address.
3. Lebih Mudah Dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan,
Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah. Cukup dengan
melakukan update data pencocokan DNS dan IP Address. Hal ini akan dijelaskan
lebih lanjut pada Cara Kerja DNS.
4. Lebih Aman. Ketika menggunakan sistem DNS, semua aktivitas transfer data online
akan melalui server DNS yang terjaga keamanannya. Sistem tersebut akan mencegah
upaya peretasan yang coba dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Jadi,
website akan menjadi lebih aman.
Setelah mengetahui kelebihannya, mari belajar lebih lanjut tentang bagian dari DNS.
Bagian-Bagian DNS
Prinsip dasar cara kerja DNS adalah dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan
komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address memiliki bagian-bagian yang saling
menjelaskan satu dengan yang lain.
Jika Anda sulit membayangkan teknisnya, anggap saja ini seperti kegiatan mencari buku di
perpustakaan. Ketika Anda mencari buku di perpustakaan, biasanya Anda akan diberi kode
yang menjelaskan letak buku tersebut.
Kode buku perpustakaan tersebut dinamai Dewey Decimal System (DDS). Biasanya ia terdiri
atas kode topik buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun buku diterbitkan.
Kira-kira prinsip yang sama diterapkan dalam DNS. Untuk memahaminya lebih dalam, Anda
perlu mengetahui bagian-bagian URL yang tersusun dalam hierarki DNS. Sama seperti kode
buku perpustakaan, setiap bagiannya menjelaskan bagian domain.
Satu perbedaan kentara ialah kode perpustakaan mulai dari depan. Di sisi lain, kode yang
berlaku pada DNS diurutkan dari belakang. Maka dari itu, kita akan runut bagian-bagian
DNS ini dari belakang. Berikut penjelasan lengkapnya:
Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hirarki DNS. Biasanya ia
berwujud tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL.
Top-Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-level domain.
Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya, yaitu Generic Top-Level
Domain (GTLD) dan Country Code Top-Level Domain (CCLTD).
GTLD biasanya menjelaskan sifat institusi dari pemilik web. Katakanlah, website untuk
tujuan komersial biasanya memiliki ekstensi .COM. Lalu, .EDU untuk institusi pendidikan
dan .GOV untuk lembaga pemerintahan.
Di sisi lain, CCLTD merupakan ekstensi yang menjelaskan asal negara dari pemilik situs.
Misalnya, akhiran .ID untuk website Indonesia, .AU untuk Australia, .UK untuk Inggris, dan
sebagainya.
Second-Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan
sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL en.wikipedia.org, yang
dimaksud SLD adalah wikipedia.
Third-Level Domain atau subdomain merupakan bagian dari domain utama yang
berdiri sendiri. Apabila domain diibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah salah
satu ruang khusus di rumah itu sendiri.
Hostname atau bisa disebut juga dengan scheme. Ini merupakan bagian yang
mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah website
atau halamannya. Contoh paling banyak digunakan, yaitu HTTPS atau Hypertext
Transfer Protocol Secure.
Jenis Email
1. POP Mail
2. Forward Mail
3. Web Mail
Cara Kerja Email
Sama halnya dengan mengirim surat konvensional, untuk mengirim email kalian juga harus
mempunyai alamat email yang dituju serta media nya yang berupa smartphone, laptop, PC, dan juga
jaringan internet.
Berikut ini adalah beberapa langkah email secara ringkas, antara lain:
Setelah kalian mengetikkan email serta mengirimkannya menuju alamat yang
dituju, server kemudian akan mengidentifikasi alamat yang dituju.
Kemudian alamat penerima email akan ditemukan, server langsung mengirimkan pesan
terhadap server email.
Pesan yang dikirim kemudian akan tersimpan di dalam server email penerima hingga
pengguna dapat membukanya sendiri.
Selepas user email menerima dan membuka pesan baru tersebut, aplikasi email kemudian
akan mengunduh pesan yang sudah tersimpan di dalam server ke dalam komputer.
Selepas proses satu ini selesai, pengguna dapat membaca isi pesan yang telah dikirim
tersebut.
Fungsi Email
1. Identitas Diri
Di zaman digital seperti sekarang, email kerap dipakai sebagai cara dalam mengonfirmasi identitas.
Beberapa layanan layaknya jasa keuangan digital, pembelian buku daring, hingga kegiatan aktivasi
telepon genggam juga kerap kali memakai media email untuk memverifikasi identitas usernya.
2. Media Promosi
Sekarang, para pebisnis yang mempunyai toko daring juga memanfaatkan alamat email pelanggannya
untuk dijadikan sebagai media mempromosikan bisnisnya.
Walaupun email merupakan cara yang paling lawas untuk mempromosikan suatu barang atau jasa,
namun cara satu ini juga masih kerap digunakan hingga sekarang.
Pada umumnya, para pebisnis akan mengumpulkan alamat email pelanggannya lewat layanan
berlangganan newsletter yang terdapat di dalam halaman website-nya.
Dengan memakai layanan email jenis marketing, maka aktivitas promosi juga akan semakin optimal.
3. Syarat untuk Mendaftarkan Diri di Situs & Media Sosial
Media sosial, game daring, dan juga layanan digital lainnya kerap kali meminta alamat email untuk
proses pendaftaran pengguna barunya.
Hampir seluruh pendaftaran akun pada media sosial memerlukan alamat email.
Selepas melakukan pendaftaran, biasanya kalian juga akan mendapatkan email yang dikirim dari
pihak media sosial tersebut guna mengonfirmasi kebenaran alamat email yang telah didaftarkan.