Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

” PANCASILA DI ERA GLOBALISASI”

Dosen Pembimbing :
NARZIF,SH,MH

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 M1
NAMA :
1. DEVI FRANSISKA ALVERINA 20101155310009
2. HELLEN DWI CAHYANI 20101155310017
3. MONA EKA PUTRI 20101155310026
4. MUTIA RAHMI PUTRI 20101155310029
5. SILVANA MARZIS 20101155310042
6. SINTIA EKA SYAMPUTRI 20101155310043
7. TREEOGIT ADZI AFIEF 20101155310046
8. YUNISHA SILVIA SARI 20101155310050

KELAS : MANAJEMEN 1 BP 20

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


MANAJEMEN 20

Universitas Putra Indonesia "YPTK"


Jl. Raya Lubuk Begalung, Lubuk Begalung Nan XX, Kec. Lubuk
Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat 2514
ABSTRAKS

Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman hidup bagi setiap
warga Indonesia, segala aturan dan norma-norma yang ada harus sesuai dengan nilai yang
terkandung pada Pancasila. Pancasila yang merupakan dasar filsafat negara dapat berfungsi
sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, tujuan hidup bangsa,
dan pedoman hidup bangsa. Sehingga di era globalisasi ini kita sebagai generasi penerus
bangsa harus bisa menjaga kepribadian bangsa tersebut sebagai kepribadian bangsa
Indonesia di saat banyak sekali pengaruh dari internasional di berbagai bidang kehidupan.
Dengan tidak melakukan tindakan tindakan anarkis yang dapat memecahkan persatuan dan
kesatuan negara kita. Tetapi sebaliknya, kebaikankebaikanlah yang harus kita tunjukan
dimata dunia dengan cara menjadi negara yang damai, bersatu dan memiliki kepribadian
yang nyata dan memperbanyak prestasi. Kita perlu meningkatkan lagi penghayatan dan
pengamalan kita terhadap Pancasila, agar tetap terjaga eksistensinya di masyarakat karena
inilah kepribadian negara kita.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini Pancasila masih sangat perlu di hayati dan di amalkan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan sumber dari segala peraturan
di negara Indonesia dan menjadikanya sebagai pedoman hidup.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Pancasila
2. Makna sila-sila Pancasila
3. Kedudukan Pancasila di Indonesia
4. Pengamalan dan penghayatan Pancasila
5. Pancasila di era globalisasi

C. PENDEKATAN ASAL MULA PANCASILA

Pancasila mula-mula dipergunakan oleh masyarakat India yang memeluk agama Budha.
Pancasila berarti lima aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut
biasa, yang dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Pali, Pancasila berisi lima pantangan.
Dalam perkembangan selanjutnya istilah Pancasila masuk dalam buku keropak
Negarakertagama pada jaman Majapahit yang ditulis oleh empu Prapanca pada tahun
1365, kemudian istilah Pancasila juga terdapat dalam buku Sutasoma karangan mpu
Tantular yang berarti pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.

Sesudah Majapahit runtuh, sisa dari pengaruh ajaran moral Budha yaitu Pancasila masih
dikenal pada masyarakat Jawa yang disebut dengan Ma-Lima sebagai lima larangan
yaitu:
1. Mateni, artinya membunuh
2. Maling, artinya mencuri
3. Madon, artinya berzina
4. Madat, artinya menghisap candu
5. Main, artinya berjudi.
D. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Rumusan Pancasila dalam sidang Pertama BPUPKI yang merupakan dasar filsafat negara
Indonesia (29 Mei-1 Juni 1945) yang mengajukan usulan M. Yamin dan Bung Karno
tentang dasar negara dan Supomo tentang dasar kenegaraan. Karena pada sidang
pertama tersebut masih bersifat perorangan, kemudian untuk menampung perumusan-
perumusan tersebut dibentuklah sebuah badan penyelidik kecil yang disebut Panitia
Sembilan pada sidang kedua BPUPKI(10-17 Juli 1945) yang merupakan tokoh-tokoh
nasional, wakil-wakil golongan Islam dan golongan nasionalis yaitu:
a. Ir. Sukarno
b. Drs. M. Hatta
c. A.A. Maramis
d. K.H. Wachid Hasyim
e. Abikusno Tjokrosujoso
f. Achmad Subarjo
g. M. Yamin

Hasil sidang tersebut kemudian mengesahkan Piagam Jakarta sebagai Rancangan


Mukaddimah Hukum Dasar. Kemudian setelah disahkan dan ditetapkanya Piagam
Jakarta Pembukaan UUD 1945, maka maka lima dasar yang diberi nama Pancasila tetap
tercantum di dalamnya. Hanya saja ada perubahan pada sila pertamanya yaitu
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
dirubah menjadi Ketuhanan yang maha Esa, atas prakarsa Drs. M. Hatta pada sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (10-19 Juli 1945). Dengan demikian,
Pancasila menurut Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha
Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan
sosial bagi nseluruh rakyat Indonesia Kemudian setelah sampai pada perubahan ketata
negaraan hingga dikeluarkanya Dekrit presiden 1965 dan selanjutnya bangsa Indonesia
tetap melestarikanya sebagai dasar negara Indonesia.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila Pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan
sila yang berarti dasar.
Jadi Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman hidup
bagi seluruh bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan. Pancasila selain sebagai dasar
negara juga sebagai sumber nilai dari segala nilai-nilai yang lain, Segala norma-norma atau
aturan-aturan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu Pancasila juga sebagai jiwa
bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, sarana tujuan hidup bangsa Indonesia dan
pedoman hidup bangsa Indonesia.

2. Makna sila-sila pancasila


a) Ketuhanan Ketuhanan menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki Tuhan
YME, tetapi dengan menjamin seluruh warganya untuk memilih agamanya masing-
masing dan tidak memaksakan untuk memilih suatu agama tertentu dan ditekan
untuk bertoleransi dalam beribadah menurut agama masing-masing dan menghargai
perbedaan.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab Kemanusiaan adalah bagaimana sifat dasar
manusia, bersikap bagaimana layaknya manusia, menempatkan manusia dalam
hakekatnya srbagai makhluk Tuhan, menjunjung tinggi HAM dan mewujudkan
keadilan dan beradab.
c) Persatuan Persatuan berarti menggalang persatuan dan kesatuan seluruh bangsa
Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dengan mewujudkan rasa nasionalisme
yaitu rasa bangga kita terhadap bangsa dan negara atas apa yang dimiliki negara dan
menerima kelebihan dan kekuranganya. Dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air
dan bangsa.
d) Kerakyatan Hakikat sila ini adalah Demokrasi, dengan melakukan permusyawaratan
dan mengusahakan putusan bersama secara bulat sebelum melakukan tindakan
bersama dan atas dasar kejujuran bersama tanpa melakukan tindakan yang anarkis
dalam menyampaikan pendapat.
e) Keadilan Kemakmuran yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia, dengan
mengutamakan kebahagiaan bersama dari apa yang dimiliki dan diperoleh dan
terciptalah suatu kedilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

3. Fungsi dan kedudukan pancasila


Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat
negara yang mengandung arti sebagai moral negara dan ideologi negara dan filsafat hidup
bangsa yang bersifat mengharuskan setiap warga negaranya untuk mengamalkanya.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara memiliki funsi sebagai :

a) Dasar sudut pandang dalam usaha hidup kenegaraan dan dalam pemikiran keadaan
negara,
b) Sebagai dasar pendidkan etika sosial,
c) Sebagai asas pemersatu dalam kesatuan hidup bersama,
d) Sebagai dasar penyelesaian persolan-persoalan hidup.

Dengan dasar dan kedudukan mutlak yang dimiliki dalam negara Indonesia dapat
dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila.

4. PENGHAYATAN FUNGSI DAN PENGAMALAN PANCASILA

a) Pancasila sebagai jiwa bangsa Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia adalah
Pancasilayang lahir bersamaan dengan bangsa Indonesia dan merupakan sumber
daya bagi kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
b) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Sikap mental, tingkah laku dan amal
perbuatan bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan negara
lain. Inilah yang dimaksud dengan kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa Indonesia
adalah Pancasila.
c) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Kepribadian bangsa akan
menjelma menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila yang dapat memberi
petunjuk untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bersama, misalnya dalam
proses pembangunan Indonesia memilki pandangan hidup dan tujuan hidup bangsa,
yaitu Pancasila.
d) Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia Kebahagiaan hidup bansa
Indonesia yang ingin dicapai baik hidup manusia pribadi, bermasyarakat, hubungan
manusia dengan alam, hubungan manusia dengan tuhanya sehingga menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pertimbangan hikmat Tuhan dan
kebijaksanaan bangsa.
e) Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Dengan berpedoman kepada Pancasila
akan memelihara nilai-nilai luhur yang menjadi kepribadian bangsa yang harus
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan diteruskan oleh generasi bangsa
berikutnya di era modern.

5. Pancasila di era globalisasi


Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi ini telah nampak baik
kini maupun nanti. Seperti terjadi tindakakan sparatis yang terjadi di berbagai wilayah sperti
aceh, Maluku, Papua dan yang lainya. Dan belum lama ini terjadi gerakan-gerakan terorisme
yang mengatsnamakan Agama dan gerakan-gerakan dari NII, yang justru hendak memecah
persatuan dan kesatuan negara kita. Penanganan yang tidak tepat dan tegas terhadap
gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan yang dapat memecah persatuan bangsa tersebut
akan berdampak pada ancaman eksistensi pancasila di negara ini. Jika bangsa Indonesia
sudah kehilangan jiwanya karena pengaruh lingkungan, maka hilanglah eksistensi
kebangsaan Indonesia.

Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan oleh permasalahan yang lebih
besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil apapun perubahan yang terjadi di dunia akan segera
dirasakan oleh bangsa Indonesia, dan sebaliknya sekecil apapun peristiwa atau masalah
yang terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh dunia, Sehingga Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa harus tetap terjaga eksistensinya dalam masyarakat bangsa
Indonesia agar tidak hilang karena pengaruh globalisasi.
PENUTUP

SIMPULAN DAN SARAN

Setelah kita melihat peristiwa-peristwa anarkis yang dapat memecah persatuan


bangsa ini yang terjadi baru-baru ini, pemerintah hendaknya mempertegas dan
menanganinya dengan tepat. Sebagai warga negara yang baik, kita juga seharusnya dapat
menjaga eksistensi Pancasila, dengan menghayati isi kandungan Pancasila dan
mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan dasar negara, tujuan hidup
bangsa, pandangan hidup bangsa bentuk kepribadian bangsa yang membedakan kita
dengan negara lain. Dan kita tidak hanya sibuk mempelajari Pancasila, memperdebatkan
tentang pancasila, tetapi kita sendiri sebenarnya tidak pernah mengamalkanya dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai