Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK COVID-19 TERHADAP SEKTOR EKONOMI DAN SEKTOR PAJAK

INDONESIA
Kavita Ulumiyah
kavitau99@gmail.com
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ABSTRAK
Virus Corona baru atau COVID-19 telah masuk Indonesia dan memberikan dampak
kepada berbagai sektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak COVID-19
terhadap sektor ekonomi dan sektor pajak Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan simpulan
yang memuat sebuah persepsi, pendapat atau tanggapan seseorang sehingga dalam
pembahasannya harus secara kualitatif atau merangkai kata-kata. Metode pengumpulan
data menggunakan studi pustaka dengan teknik dokumentasi. Masuknya COVID-19
membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun hingga menembus minus. COVID-
19 atau virus Corona baru juga membuat banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga
otomatis membuat daya beli masyarakat menurun dan berakibat menurunnya pendapatan
atau penghasilan dari dunia usaha terutama sektor UMKM. Sektor pajak pun tidak
terlepas dari dampak COVID-19. Hal ini ditandai dengan menurunnya penerimaan pajak
dan rendahnya restitusi pajak atau pengembalian pajak kepada wajib pajak badan.
Kata Kunci : COVID-19, Ekonomi, Pajak

PENDAHULUAN Banyak perusahaan terpaksa harus


Latar Belakang Masalah menghentikan kegiatan operasionalnya dan
Virus Corona baru atau COVID-19 tentu berdampak pada karyawan yang harus
saat ini telah menginfeksi orang-orang di rela kehilangan pekerjaan mereka.
lebih dari 200 negara dengan jumlah kasus Pertumbuhan ekonomi juga terancam
mencapai lebih dari dua juta dan melambat pada awal tahun ini. Selain
mengakibatkan lebih dari 150 ribu orang berdampak pada sektor ekonomi, COVID-
meninggal dunia. WHO pun telah 19 telah membuat sektor pajak mengalami
menyatakan virus Corona sebagai pandemi kelesuan karena penerimaan yang tidak
yang berarti bahwa virus Corona telah sesuai.
menyebar ke hampir seluruh dunia dan Rumusan Masalah
keseluruhan populasi dunia kemungkinan Berdasarkan uraian latar belakang
akan terkena infeksi dari virus ini. COVID- yang telah disebutkan, maka dapat ditarik
19 tidak hanya telah menginfeksi hampir rumusan masalah yaitu,
dua juta orang, namun juga memberikan 1. Bagaimana dampak ekonomi yang
dampak besar bagi dunia. Negara-negara di telah ditimbulkan oleh COVID-19?
dunia mulai menerapkan lockdown untuk 2. Bagaimana dampak yang
mencegah penyebaran virus Corona. ditimbulkan oleh COVID-19
Berbagai dampak mulai dari dampak sosial terhadap sektor pajak?
hingga ekonomi tidak dapat dihindari lagi.
Tujuan Penelitian Pajak
Setelah menentukan rumusan Pajak adalah pungutan wajib dari
masalah, adapun tujuan dari penelitian ini rakyat kepada negara. Setiap nominal uang
adalah sebagai berikut : pajak yang dibayarkan oleh rakyat akan
1. Menjelaskan dampak ekonomi yang masuk ke dalam pos bagian pendapatan
ditimbulkan oleh COVID-19 negara dari sektor pajak. Pajak digunakan
2. Menjelaskan dampak yang untuk membiayai belanja pemerintah pusat
ditimbulkan oleh COVID-19 maupun daerah termasuk pembangunan
terhadap sektor pajak infrastruktur demi kesejahteraan
Manfaat Penelitian masyarakat.
Dalam penelitian ini, manfaat yang METODOLOGI PENELITIAN
diharapkan penulis adalah sebagai berikut : Jenis dan Metode Penelitian
a. Bagi Peneliti Metode penelitian adalah cara
Menambah wawasan dan ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan
pengetahuan peneliti dalam data dengan tujuan tertentu (Lasa,
melakukan penelitian. 2009:207). Berdasarkan pada pokok
b. Bagi Instansi permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai
Sebagai bahan kajian dan Dampak COVID-19 Terhadap Sektor
kontribusi bagi jurusan Ekonomi Ekonomi dan Sektor Pajak, maka penulis
yang diharapkan dapat memberikan menggunakan metode penelitian deskriptif
sumbangan pemikiran bagi kualitatif karena penelitian ini mempunyai
kemajuan ilmu pengetahuan. tujuan untuk mendapatkan simpulan yang
c. Bagi Masyarakat memuat sebuah persepsi, pendapat atau
Memberikan informasi tanggapan seseorang sehingga dalam
kepada masyarakat tentang dampak pembahasannya harus secara kualitatif atau
COVID-19 terhadap sektor merangkai kata-kata.
ekonomi dan sektor pajak Metode Pengumpulan Data
Indonesia. Studi Pustaka
LANDASAN TEORI Studi pustaka merupakan sebuah
Novel Coronavirus (COVID-19) langkah awal dalam metode pengumpulan
COVID-19 merupakan penyakit data. Studi pustaka dapat dilakukan dengan
menular yang disebabkan oleh jenis virus mencari data-data dan informasi melalui
Corona baru. Virus ini pertama kali dokumen, baik yang bersifat tertulis,
ditemukan di Wuhan, Tiongkok. gambar, foto maupun dokumen berbentuk
Pemerintah Tiongkok melaporkan kasus elektronik yang mendukung proses
pertama COVID-19 terjadi pada bulan penulisan.
Desember 2019. Teknik Pengumpulan Data
Sektor Ekonomi Dokumentasi
Sektor ekonomi (economic sector) Arikunto (2006:231) menyatakan
merupakan sebuah kelompok besar bahwa teknik dokumentasi adalah cara
ekonomi yang biasanya dikelompokkan mencari data mengenai hal-hal atau
berdasarkan posisi dalam rantai produksi, variabel yang berupa catatan, transkrip,
jenis pekerjaan yaitu produk atau layanan, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
dan kepemilikan.
notulen, rapat, leger, agenda, dan mentah Indonesia turun menjadi USD 31
sebagainya. per barel.
Teknik Analisis Data Dalam sektor pajak, realisasi
Analisis data merupakan salah satu penerimaan pajak berdasarkan rilis APBN
langkah terpenting dalam suatu penelitian. tercatat per 31 januari 2020 senilai Rp
Pada tahap ini, data yang telah diperoleh 80,22 triliun atau sebesar 4,88% dari total
akan dianalisis sehingga dapat ditarik Rp 1.624,57 triliun. Penurunan performa
sebuah kesimpulan. Dalam penelitian ini tercatat sebesar 6,86% jika dibandingkan
penulis menggunakan teknik analisis model dengan periode pada tahun sebelumnya.
Miles and Huberman. Menurut Miles and Dirjen Pajak Suryo Utomo menjelaskan
Huberman dalam Sugiyono, (2005:91) bahwa wabah virus Corona memberi
“mengemukakan bahwa aktivitas analisis tantangan lebih bagi Dirjen Pajak (DJP)
data kualitatif dilakukan secara interaktif dalam mengumpulkan penerimaan pajak
dan berlangsung secara terus menerus tahun 2020.
sampai tuntas, sehingga datanya sudah Dampak dari virus Corona baru
jenuh.” (COVID-19) terhadap perekonomian
HASIL PENELITIAN DAN Indonesia semakin terasa terutama kepada
PEMBAHASAN dunia usaha. Hal ini dapat terlihat dari
Paparan Data dan Analisis Data realisasi restitusi pajak atau pengembalian
Penyebaran virus Corona baru pajak kepada wajib pajak badan. Data yang
cukup membuat Indonesia terpuruk. Tidak telah diperoleh sepanjang Januari hingga
hanya menyerang kesehatan manusia, virus Februari 2020 melaporkan bahwa total
Corona baru juga mengganggu kesehatan restitusi pajak senilai Rp 42,17 triliun.
ekonomi negara-negara di dunia. Komite Angka tersebut, tumbuh sebesar 14,73 %
Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) telah dibanding realisasi restitusi pajak saat
memperkirakan pertumbuhan ekonomi periode sama tahun 2019 senilai Rp 36,76
Indonesia bisa menembus minus 0,4 persen triliun. Namun, pertumbuhan restitusi pajak
dalam skenario terburuknya. Kondisi tahun 2020 masih lebih rendah dari tahun
seperti sekarang ini akan berimbas pada 2019 yang mengalami pertumbuhan
menurunnya konsumsi rumah tangga sebesar 39,85 %.
sebesar 3,2 % hingga 1,2 %. Realisasi PPN DN yang bersumber
Selama periode pandemi virus dari data Anggaran Pendapatan dan Belanja
Corona baru yaitu antara Januari hingga Negara (APBN) menunjukkan nominal
Maret 2020 telah terjadi capital outflow senilai Rp 30,64 triliun dihitung dari awal
dalam portofolio investasi Indonesia, yang tahun hingga Februari 2020, dimana
totalnya mencapai Rp167,9 triliun. penerimaan netonya tumbuh sebesar 4,81
Mewabahnya virus Corona baru juga %, sedangkan penerimaan PPN DN
berdampak pada turunnya perdagangan brutonya tumbuh sebesar 10,18 %. Hal ini
saham. Diperkirakan Indeks Harga Saham bisa terjadi karena membaiknya kinerja
Gabungan (IHSG) akan merosot tajam sektor industri. Selain itu, PPN bruto sektor
hingga berkemungkinan turun di bawah swasta diperkirakan masih bisa tumbuh
level 3000. Selain itu, inflasi akan sebesar 12,06 %.
mencapai 5,1 persen serta harga minyak
Pembahasan budgeter yang berfungsi sebagai salah satu
Dampak wabah virus Corona baru sumber dana bagi pembangunan, baik
dari sektor ekonomi tidak bisa lepas dari pemerintahan pusat maupun daerah.
Ekspor-Impor. Ekspor diperkirakan akan Penerimaan pajak dari sektor perdagangan
tercatat menurun lebih dari nilai ini memberikan kontribusi besar dalam
sebelumnya, mengingat sejak tahun 2019 penerimaan pajak. Hal ini terkait
pertumbuhannya negatif. Begitu juga menurunnya produksi di China, yang
dengan nilai impor akan tetap negatif diketahui menjadi salah satu pusat produksi
pertumbuhannya. barang di dunia. Penurunan produksi di
Sektor UMKM (mikro, kecil dan China menyebabkan pasokan bahan baku
menengah) adalah sektor yang paling dan barang lainnya terhambat sehingga
terdampak wabah COVID-19. Adanya volume perdagangan mengalami gangguan,
pembatasan dalam kegiatan ekonomi dan dan akibatnya berpengaruh pada
sosial ikut memengaruhi kemampuan penerimaan pajak.
UMKM, yang biasanya fleksibel menjadi Pendapatan negara dalam Anggaran
lemah menghadapi kondisi. Tahun 97-98, Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
justru UMKM masih bisa menghadapi 2020 diperkirakan menurun hingga
krisis ekonomi pada masa itu. Sekarang ini, mencapai 10 %. Penurunan ini terjadi
UMKM terpukul paling depan karena akibat dampak virus Corona baru atau
ketiadaan kegiatan di luar rumah dengan COVID-19 yang membuat kegiatan
adanya penerapan PSBB. ekonomi domestik tertekan. Penurunan
Selain itu, nilai tukar rupiah pendapatan negara terjadi bersamaan
terhadap dolar Amerika Serikat (US) dengan turunnya pendapatan pajak,
berpotensi melemah hingga mencapai penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
Rp20.000 per dolar US yang diakibatkan dan bea cukai. Penurunan penerimaan pajak
oleh wabah COVID-19. Penyebab tak hanya disebabkan karena menurunnya
pelemahan rupiah adalah karena investor- aktivitas ekonomi tetapi juga diakibatkan
investor mengalami kepanikan sehingga oleh dukungan insentif pajak.
terjadi pembalikan modal atau capital PENUTUP
outflow. Capital outflow ini terjadi di Kesimpulan
seluruh dunia termasuk di Indonesia, yang Indonesia memulai peperangan
diakibatkan oleh kepanikan global karena untuk menghadapi pandemi virus Corona
wabah COVID-19 cepat menyebar di baru (COVID-19) pada awal Maret 2020.
seluruh dunia. Masuknya virus Corona baru di Indonesia
COVID-19 atau virus Corona baru tentu memberi dampak terhadap beberapa
juga membuat banyak orang kehilangan sektor terutama pada sektor perekonomian
pekerjaan sehingga otomatis membuat daya dan sektor pajak. Secara dampak
beli masyarakat menurun dan berakibat perekonomian Indonesia sendiri, virus
menurunnya pendapatan atau penghasilan Corona (COVID-19) menyebabkan kurs
dari dunia usaha terutama sektor UMKM. dolar terhadap rupiah meninggi hingga
Dari sektor pajak, dampak yang akan berada di kisaran Rp17.500 per dolar
dirasa cukup memberatkan adalah US. Bahkan laporan dari Indeks Harga
penerimaan pajak dari sektor perdagangan. Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan
Seperti diketahui, pajak memiliki fungsi penurunan persentase dalam beberapa
minggu terakhir. Wabah COVID-19 juga Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
berdampak pada ekonomi masyarakat. Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Banyak pengusaha-pengusaha terutama Penerimaan Pajak Terancam Meleset Jauh
UMKM mengalami kerugian akibat dari Target Akibat Corona
menurunnya daya beli masyarakat. Selain diperoleh
itu, wabah COVID-19 juga telah membuat https://katadata.co.id/berita/2020/0
pekerja-pekerja menganggur karena 3/11/penerimaan-pajak-terancam-
perusahaan terpaksa harus diberhentikan meleset-jauh-dari-target-akibat-
sementara kegiatan operasionalnya. corona (diakses 16 April 2020
Dari sektor pajak, COVID-19 pukul 18.20)
memberi dampak pada menurunnya Virus Corona Buat Restitusi Pajak
penerimaan pajak. Target penerimaan pajak Melambung diperoleh
diperkirakan tak akan tercapai pada tahun https://money.kompas.com/read/20
ini. Dampak yang dirasa cukup 20/03/22/180400026/virus-corona-
memberatkan adalah penerimaan pajak dari buat-restitusi-pajak-melambung
sektor perdagangan. Penurunan produksi di (diakses 16 April 2020 pukul 14.00)
China menyebabkan pasokan bahan baku Covid-19 Memberi Guncangan Ekonomi
dan barang lainnya terhambat sehingga Indonesia diperoleh
volume perdagangan mengalami gangguan, https://www.pajakku.com/read/5e5f
dan akibatnya berpengaruh pada 88e6387af773a9e017e7/Covid-19-
penerimaan pajak. Memberi-Guncangan-Ekonomi-
Saran Indonesia (diakses 16 April 2020
Berbagai upaya dan usaha telah pukul 14.10)
dilakukan oleh pemerintah untuk Menkeu: Dampak Covid-19, Pertumbuhan
mempertahankan kestabilan ekonomi Ekonomi Indonesia 2020 bisa
ditengah wabah virus Corona yang Minus 0,4 persen diperoleh
berdampak pada berbagai sektor. Namun https://www.voaindonesia.com/a/m
berbagai upaya pemerintah tersebut juga enkeu-dampak-covid-19-
tetap akan bergantung dari kesadaran pertumbuhan-ekonomi-indonesia-
masyarakat secara bersama-sama dalam 2020-bisa-minus-0-4-
mencegah penyebaran wabah COVID-19 persen/5355838.html (diakses 16
tersebut. Sebagai warga negara, kita harus April 2020 pukul 13.00)
mematuhi segala kebijakan yang diterapkan
oleh Pemerintah dalam rangka memutus
mata rantai penyebaran COVID-19 agar
sektor ekonomi tidak semakin terpuruk dan
pertumbuhan ekonomi mulai mengalami
kenaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Lasa. 2009. Manajemen Perpustakaan
Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book.

Anda mungkin juga menyukai