Anda di halaman 1dari 15

Bab I

Mengenal Sektor Publik

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Yuli Setyaningsih (19013010012)


Rochma Citra Larasati (19013010018)
Safiah Allisa (19013010079)
Dewi Suryanita P. (19013010092)
Firly Adrian Pratama (19013010121)
Riza Ahmadina Qawiyyu (19013010154)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN” JAWA TIMUR

2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Organisasi Sektor Publik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Invony Dwi Aprilisanda, S.E., M.Ak.,
selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
21 Februari 2021

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
Pendahuluan .......................................................................................................................................... 4
A. Latar belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 13
B. OPINI ....................................................................................................................................... 13
C. ISU ............................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15

3
BAB I

Pendahuluan
A. Latar belakang
Organisasi sektor publik sering kali menjadi banyak sorotan dibanyak media. Sering
kali banyak berita yang terjadi dalam organisasi sektor publik. Organisasi sektor publik
memberikan keterlibatan yang sangat besar pada masyarakat. Banyak sekali hal-hal terkait
kependudukan, kebutuhan penduduk, dan hal-hal lainya yang dipenuhi oleh organisasi sekor
publik. Oleh karena itulah seringkali organisasi sector public menjadi sorotan dalam
masyarakat.
Organisasi sector publik tersebar di banyak tempat. Organisasi sector public tidak
terbatas hanya di tempat yang ramai penduduk saja, di desa-desa dan di daerah pelosokpun ada
organisasi sector public. Organisasi sector public sangat di butuhkan oleh masyrakat hal inilah
yang mendorong organisasi sector public tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam organisasi sector public tentulah ada banyak sekali kegiatan. Termasuk
didalamnya pasti ada yang melibatkan pembelian, penjualan, pengajian dan hal lainya yang
berkaitan dengan keuangan. Sebuah organisasi sector public pastilah didalamnya ada
perputaran uang atau dana. Dalam hal dibutuhkankah orang yang mampu dan kompeten
dibidangnya untuk melakukan kegiatan di bidang ini. Dalam kaitan tersebut mahasiswa
akuntansi di tuntut untuk bisa dan paham dengan organisasi sector public.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Organisasi Sektor Publik?
2. Apa sajakah Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik?
3. Apa sajakah Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik?
4. Apa sajakah Karakteristik Organisasi Sektor Publik?
5. Bagaimanakah Sejarah Sektor Publik?
6. Apa sajakah Perbedaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor Swasta?
7. Apa sajakah Persamaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor Swasta?
C. Tujuan
1. Memahami dan menjelaskan Definisi Organisasi Sektor Publik.
2. Memahami dan menjelaskan Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik.
3. Memahami dan menjelaskan Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik.
4. Memahami dan menjelaskan Karakteristik Organisasi Sektor Publik.
5. Memahami dan menjelaskan Sejarah Sektor Publik.

4
6. Memahami dan menjelaskan Perbedaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor
Swasta.
7. Memahami dan menjelaskan Persamaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor
Swasta.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Organisasi Sektor Publik
Organisasi secara garis besar merupakan sekumpulan orang yang bersama ingin
mencapai tujuan. Sedangkan definisi sektor publik merupakan sebagai suatu entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
hak publik. Jadi, Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik. Organisasi sektor publik biasanya tidak berorientasi pada laba sebagai tujuan utama
karena orientasinya sebagai kepentingan publik. Organisasi sektor publik tetap memiliki proses
manajemen yang berjalan. Tujuan organisasi sektor publik memiliki banyak ragam sesuai
dengan tujuan bagaimana organisasi tersebut dibentuk. Organisasi pemerintah Yayasan,
lembaga Swadaya masyarakat merupakan salah satu bentuk organisasi sektor publik.
Organisasi publik memiliki bentuk pelaporan yang berbeda dengan organisasi sektor publik
karena akuntabilitas dan stakeholder yang berbeda. Tujuan pelaporan diarahkan pada tujuan
pertanggungjawaban pelaksanaan tujuan organisasi tersebut.
Pada organisasi sektor publik kegiatan perencanaan, pengendalian, biaya, dan kegiatan
serta evaluasi tetap dijalankan sama halnya dengan sektor swasta. Untuk pemerintah
menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan rujukan nasionalnya adalah
International Public Sector Accounting Standard. Rujukan lain yang sering digunakan adalah
standar akuntansi pemerintah USA yaitu Government Accounting Standard. Rujukan IPSAS
lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih umum dan tidak dipengaruhi oleh bentuk
organisasi pemerintah negara tertentu. Untuk standar USA sendiri diwarnai dengan sistem
pengelolaan keuangan dan pelaksana jalannya pemerintahan. Dalam organisasi sektor publik
non pemerintah menggunakan PSAK 45 sebagai acuan untuk Organisasi Nirlaba. Perbedaan
laporan keuangan organisasi bisnis dengan organisasi nirlaba ialah pemisahan dana yang
diterima oleh entitas sektor publik dalam bentuk entitas dana. Dana yang sudah diterima
organisasi tersebut harus dipertanggungjawabkan secara khusus dengan pelaporan khusus dan
terpisah.

5
Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik dan
karakteristik menurut UU. Organisasi sektor publik memiliki aktivitas yang beraneka ragam.
Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar. Dalam
praktiknya definisi Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menggunakan dana
masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat. Di Indonesia,
Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama:
✓ Akuntansi Pemerintah Pusat
✓ Akuntansi Pemerintah Daerah
✓ Akuntansi Parpol dan LSM
✓ Akuntansi Yayasan
✓ Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
✓ Akuntansi Tempat Peribadatan.

B. Memahami dan menjelaskan Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik


Ciri-ciri organisasi publik menurut Levin dkk (1990) dalam Dwiyanto (1995) adalah
sebagai berikut:
1. Organisasi publik tugas-tugasnya lebih kompleks dan ambigu
2. Organisasi publik lebih banyak menghadapi masalah dalam implementasi keputusannya.
3. Organisasi publik mempekerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam.
4. Organisasi publik lebih memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas yang ada
5. Organisasi publik lebih memperhatikan usaha kompensasi kegagalan pasar
6. Organisasi publik lebih banyak kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar
7. Organisasi publik memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan legalitas
8. Organisasi publik lebih fokus menjawab ketidakadilan
9. Organisasi publik beroperasi untuk kepentingan publik
10. Organisasi publik harus menjaga dukungan minimal masyarakat dalam tingkatan yang lebih
tinggi dari pada sektor privat.
Berdasarkan teori di atas, tampak bahwa organisasi publik memiliki karakteristik lingkungan
yang lebih rumit dibandingkan dengan organisasi bisnis. Organisasi bisnis hanya memperhitungkan
konsumen dan para pesaing. Sementara organisasi publik harus memperhitungkan berbagai komponen
yang lebih luas.
Ciri-ciri organisasi publik menurut Artika Nesa dalam website dosenekonomi.com adalah
Seperti halnya ciri-ciri administrasi publik, ada beberapa karakterisasi organisasi sektor publik
yang akan menunjukkan varian ekonomi, sosial maupun politik. dan tentunya ini juga akan menyatakan
varian berdasarkan ketetapan UU. Adapun ciri-ciri organisasi publik yang biasa kita ketahui yaitu :

6
1. Bersifat Sangat mandiri
berbeda dengan jenis organisasi swasta, organisasi publik ini akan selalu bersifat sangat
mandiri, terlepas dari bagaimanapun ketetapan dan bentuk pasar yang sedang berlangsung.
Karena memang memiliki pelayanan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keperluan dan
hal yang dibutuhkan oleh masyarakat luas nantinya.
2. Batasan Organisasi
Biasanya, organisasi publik ini sudah memiliki batasannya sendiri. Dimana batasan organisasi
publik ini bisa dibatasi dengan adanya organisasi yang pastinya memerlukan dan
menggunakan sumber dana masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk
mempertanggung jawabkannya secara menyeluruh sehingga akan terlibat pelaporan dan
banyak pembukuan secara terpisah.
3. Tidak Mencari Keuntungan Finansial
Walaupun setiap organisasi seolah-olah memiliki tujuan akhir berupa kuntungan secara
finansial, maka hal ini akan berbeda dnegan ciri-ciri organisasi sektor publik. Dimana harus
kita ketahui bahwasanya, ini tidak akan memberikan keuntungan finansial dan bukan ini yang
menjadi tujuan utama organisasi ini seperti ciri-ciri administrasi kepegawaian. dan tentunya
apapun aktifitas yang terjadi di organisasi sektor publik tidak akan dipindahkan ke sektor
swasta.
4. Kepemilikan Secara Kolektif Oleh Publik
Organisasi sektor publik ini adalah sebuah etentitas yang berdiri dan diperuntukkan untuk
keperluan publik. Jadi, ini merupakan salah satu organisasi yang memiliki sifat kepemilikan
secara kolektif oleh pihak publik. Ini merupakan organisasi yang diperuntukkan dan ada untuk
melayani kebutuhan jasa maupun barang untuk publik.
5. Tidak Memiliki Kepemilikan Sumber Daya Dalam Bentuk Saham
Berbeda dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan swasta, ini merupakan organisasi
yang dimiliki oleh etentitas publik dimana sumber daya yang ada tidak berupa saham. dan ini
tentunya tidka akan memberikan keuntungan secara spesifik dan ini juga terkait akan ciri-ciri
organisasi sektor publik lainnya, yakni tidka mencari keuntungan dan tujuan akhirnya
bukanlah kematangan soal finansial.
6. Kebijakan dan Keputusan Berdasarkan Konsensus
Semua pengambilan keputusan, kebijakan dan hal lainnya akan diambil berdasarkan konsensus.
dan beberapa fungsi maupun tugas dari organisasi sektor publik ini sebenanrnya bisa dilakukan
juga oleh organisasi sektor swasta seperti pelayanan dibidang komunikasi, transportasi publik,
penarikan pajak, maupun layanan pendidikan.
7. Tujuan Yang Terarah
Organisasi sektor publik ini dibuat dan ada dengan tujuan yang jelas dan terperinci. Dimana
tujuan dari sektor publik tersebut adalah peranan untuk kembali mensejahterakan dan

7
memberikan kebutuhan dasar maupun kebutuhan publik lainnya baik dalam bentuk kebutuhan
jasmani dan juga rohani.
8. Aktivitas Terencana
Semua aktifitas yang ada di organisasi publik ini adalah aktifitas yang ditujukan untuk layanan
publik seperti aktifitas di dalam penegakan hukum, penyediaan pangan, layanan transportasi
dan juga di bidang kesehatan maupun keamanan dan pendidikan.
9. Sumber Pembiayaan Tersusun
Semua dana dan pembiayaan yang ada di dalam organisasi publik ini berasal dari dana
masyarakat. Dimana dana tersebut adalah perwujudan dari retribusi dan juga pajak, pendapatan
pemerintah yang sah, pinjaman pemerintah dan juga laba perusahaan. Ini akan disesuaikan
dnegana danya UU yang berlaku.
10. Memiliki Pola Pertanggungjawaban
Ini adalah organisasi publik yang nantinya memiliki tanggung jawab dan harus bertanggung
jawab secara keseluruhan pada DPR, PDP. dan juga DPRD. Karena organisasi ini memiliki
kultur organisasi yang bersifat formal, birokratis dan memiliki jenjang. Dan pastinya semua
penyusunan dana di dalam organisasi ini akan dilakukan secara bersama dnegan masyarakat
untuk melakukan perencanaan program yang terperinci dnegan baik. Jadi, tidak ada lagi
ketertutupan dan rahasia.

C. Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik


Organisasi-organisasi sektor publik sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita berurusan dengan instansi dan organisasi nirlaba milik pemerintah,
ataupun organisasi sector public swasta, terutama yang bergerak dalam bidang kesehatan dan
pendidikan.
Jenis-jenis organisasi sector publik dibagi menjadi tiga :
1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah adalah unsur penyelenggara pemerintahan, baik tingkat pusat atau
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
a) Pemerintah Pusat, Contohnya adalah kementrian, baik itu Menteri sosial, Menteri
dalam negeri, dll.
b) Pemerintah Daerah, Contohnya adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah

8
Organisasi nirlaba atau organisasi non-profit milik pemerintah ini dapat bermanfaat
dan membantu pemerintah dalam mewujudkan Negara yang sejahtera masyarakatnya.
Contohnya:
a) Perguruan tinggi BHMN
b) Rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah.
c) Yayasan-yayasan milik pemerintah.
Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan
dalam kelompok yang lebih khusus.
3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sector public yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya:
a) Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain.
b) Sekolah dan universitas swasta
c) Rumah sakit milik swasta.

D. Karakteristik Organisasi Sektor Publik


Tujuan Mensejahterakan masyarakat secara tahap dengan mencakup
kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya, baik secara jasmani
maupun rohani.
Aktivitas Pelayanan publik (public services), seperti bidang pendidikan,
kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik,
dan penyediaan pangan.
Sumber Pembiayaan Dana masyarakat yang berwujud pajak, retribusi, laba
perusahaan negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan
lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan
yang berlaku.
Pola pertanggung-jawaban Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga
perwakilan masyarakat. Salah satunya adalah organisasi
pemerintahan, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD), yayasan, dan LSM, seperti dewan
pengampu.
Kultur Organisasi Bersifat birokratis, formal, dan berjenjang.

9
Penyusun Anggaran Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.
Penurunan program publik dalam anggaran dipublikasikan
untuk dikritik dan didiskusikan oleh masyarakat. Akhirnya,
disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD, majelis
syuro partai, dewan pengurus LSM, atau dewan pengurus
yayasan.
Stakeholder Dapat diperinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai
organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga
internasional, termasuk lembaga donor/internasional (Bank
Dunia/World Bank), International Monetary Fund (IMF),
Asian Development Bank (ADB), Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP),
USAID, dan pemerintah luar negeri.

E. Sejarah Perkembangan Organisasi Sektor Publik


Sejak awal tahun 1990, sejarah perkembangan organisasi sektor public telah dimulai.
Kerangka pemikiran pemerintah pada beberapa negara mengganti konsep dari pemerintahan
formal atau pemerintahan yang mengatur menjadi tata pemerintah yang baik agar dapat
menjadikan penyelenggaraan pemerintah yang lebih efektif, efisien, dan adil untuk seluruh
masyarakat. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dapat terlaksana
dengan lebih baik dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Kam (1989), pernah menuliskan pada bukunya tentang adanya penerapan akuntansi
sektor publik bahkan pada tahun sebelum masehi. Penerapan ini merupakan hasil dari interaksi
antara warga masyarakat dengan beberapa kekuatan sosial di masyarakat. Pada umumnya,
kekuatan sosial masyarakat ini berbentuk organisasi sektor public dimana terdapat sikap
semangat kapitalis, adanya kegiatan politik dan ekonomi, serta terobosan tentang teknologi.
Di zaman Mesir kuno penerapan akuntansi sektor public digunakan untuk
memperhitungkan hasil dari pemungutan pajak. Selanjutnya, pada zaman Babilonia digunakan
untuk suatu kegiatan yang dapat menghasilkan kekayaan serta hasil produksi. Pada zaman
Yunani, anggota Menteri pemerintahannya telah mengembangkan teknik pencatatan barang
berharga. Sedangkan di pertengahan abad 14, telah dilakukan penerapan dalam mencatat
transaksi keuangan pemerintah, sehingga penerapan tersebut dapat berkembang pada berbagai
negara dalam bidang perdagangan.

10
Di awal abad 15, metode dalam melaporkan informasi mengenai ketenagakerjaan,
kualitas barang dagang, harga penjualan per unit, hingga sistem yang digunakan dalam
mendistribusikan barang tersebut telah berkembang, sehingga tahapnya menjadi lebih
terperinci. Terjadi perubahan yang mendasar dalam aturan berbisnis pada akhir abad 18, usaha
masing masing individu lebih dihargai serta diberikan peluang untuk dapat berbisnis dengan
jaringan yang lebih luas. Dengan adanya perubahan ini menunjukkan bahwa akuntansi
keuangan serta akuntansi biaya yang ada dalam suatu perusahaan telah dikembangkan sejalan
dengan adanya penerapan serta perkembangan dari akuntansi sektor public.
Namun, di abad 19 dan 20, pengimplementasian akuntansi sektor public ini mengalami
perkembangan yang lebih lambat. Dikarenakan munculnya kesalahan dalam penafsiran yang
beranggapan bahwa akuntansi sektor public merupakan metode yang digunakan untuk
mencatat penarikan pajak oleh pemerintah. Hal itu terjadi dikarenakan pada masa itu, perjabat
pemerintahan yang bertugas sebagai pengaudit dana memiliki tanggung jawab lain. Hingga
pada akhirnya, di tahun 1832, dibentuk suatu komisi untuk pengauditan laporan pengeluaran
dana terhadap DPR. Dengan begitu akan terjalin kedekatan antara auditor dengan pejabat
pemerintahan (Prof. Indra Bastian, 2019).

F. PERBEDAAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN ORGANISASI


SEKTOR SWASTA
Hal yang membedakan organisasi sektor publik dengan organisasi sektor swasta adalah
a. Tujuan organisasi
Organisasi sektor swasta memiliki tujuan untuk memaksimalkan laba, sedangkan
organisasi sektor publik memiliki tujuan untuk pemberian pelayanan sektor pulik.
b. Sumber pembiayaan
Organisasi sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, dan retribusi, charging
for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah, dan lain-lain
pendapatan yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-udangan
yang telah ditetapkan. Pada organisasi sektor swasta, sumber pembiayaan terbagi atas
sumber pembiayaan: internal, bagian laba yang diinvestasikan kembali keperusahaan
dan modal pemilik dan eksternal, utang bank, penerbitan obligasi, dan penrbitan saham
baru untuk mendapatkan dana dari publik.
c. Karakteristik Anggaran
Pada organisasi sektor publik rencana anggaran dipublikasikan kepada masyarakat
secara terbuka, agar masyarakat luas tahu mengenai anggaran keuangan negara.
11
Berbeda dengan organisasi sektor swasta, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup
dan masyarakat luas tidak bisa mengetahui laporan keuangan persahaan.
d. Struktur organisasi
Organisasi sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis. Organisasi sektor swasta
berbentuk datar, piramid, dan fleksibel.
e. Pola Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban organisasi sektor publik berbeda dengan organisasi sektor swasta.
Organisasi pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan,
pemegang saham, dan kreditor atas dana yang dipinjamkan. Pada organisasi sektor
publik, bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan oleh
organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari
masyarakat.
f. Sistem akuntansi
Organisasi sektor publik menggunakan sistem akuntansi berbasis cash accounting &
modifikasi accrual accounting. Sedangkan organisasi sektor swasta menggunakan
sistem akuntansi berbasis accrual accounting.

G. PERSAMAAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN ORGANISASI


SEKTOR SWASTA
• Organisasi sektor publik dan swasta merupakan bagian integral dari sistem ekonomi
negara dan menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
• Organisasi sektor publik dan swasta juga menghadapi masalah yang sama, yaitu
masalah kelangkaan sumber daya secara ekonomis, efektif dan efisien.
• Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan membutuhkan
informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen.
• Kedua sektor tersebut bisa saja menghasilkan produk yang sama, contohnya
pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
• Kedua sektor terikat peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan
dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik. Jadi,
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Organisasi sektor publik biasanya tidak berorientasi pada laba sebagai tujuan utama karena
orientasinya sebagai kepentingan publik. Organisasi sektor publik tetap memiliki proses
manajemen yang berjalan. Tujuan organisasi sektor publik memiliki banyak ragam sesuai
dengan tujuan bagaimana organisasi tersebut dibentuk.
Dalam praktiknya definisi Organisasi sektor publik adalah organisasi yang
menggunakan dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke
masyarakat. Perbedaan laporan keuangan organisasi bisnis dengan organisasi nirlaba ialah
pemisahan dana yang diterima oleh entitas sektor publik dalam bentuk entitas dana. Dana yang
sudah diterima organisasi tersebut harus dipertanggungjawabkan secara khusus dengan
pelaporan khusus dan terpisah.

B. OPINI
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Dalam praktiknya definisi Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menggunakan dana
masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat. Organisasi sektor
publik memiliki perkembangan yang cukup panjang. Banyaknya kritik untuk peran organisasi
sektor publik dalam pembangunan mengalami perubahan. Salah satu kritik pada organisasi
sektor publik ialah masyarakat menganggap keberadaan organisasi sektor publik tidak efisien
dan juga jauh tertinggal dengan perkembangan sektor swasta. Banyak masyarakat juga
menganggap bahwa organisasi sektor publik merupakan tempat pemborosan dan inefisiensi
ekonomi. Untuk memperbaiki kinerja pada organisasi sektor publik perlu diadopsi praktik dan
taktik Manajemen dari sektor swasta, seperti pengadopsian, privatisasi perusahaan publik, dan
kompetisi tender. Organisasi sektor publik tentu memiliki kesempatan yang lebih luas dalam
memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, memperbaiki kinerja hingga lebih efisien dan
efektif. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang berfokus kepada pelayanan
masyarakat sehingga seharusnya kepuasan masyarakat menjadi patokan untuk organisasi
sektor publik. Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan tentu saja akan diimbangi
dengan peningkatan kepuasan masyarakat.

13
C. ISU
KPPU mengeluarkan masukan kepada staf di Pemerintah Kota Makassar untuk
memberikan sanksi kepada ASN atas pelanggaran dalam konspirasi tender. Semua persoalan
mengenai tender yang sudah diputuskan bersalah harus melaksanakan hukuman sesuai dengan
undang-undang yang berlaku serta tingkat kesalahan yang dilakukan.
Masukan dalam pemberian sanksi ini ditujukan kepada pemerintah kota Makassar
karena terlapor dalam kelompok kerja (Pokja) Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kota Makassar Tahun 2017 serta telah terbukti secara sah dan bersalah
dikarenakan terlibat dalam konspirasi tender secara vertikal. Anggota Pokja ini terlibat dalam
membuat konspirasi bersama dengan rekan kerja yang akan dimenangkan.
Konspirasi yang dilakukannya yaitu dengan mengabaikan persamaan harga satuan dan
nilai penawaran masing-masing terlapor yang mendekati HPS saat melakukan koreksi
aritmatik. Suatu hal yang dapat memberatkan sanksi Pokja V adalah ia menyatakan bahwa ia
tidak mengetahui adanya tanda tanda mengenai konspirasi dalam tender.
https://www.antaranews.com/berita/1043772/sekongkol-tender-kppu-rekomendasikan-sanksi-
bagi-asn-pemkot-makassar

14
DAFTAR PUSTAKA

http://annisaaaamy.blogspot.com/2016/08/organisasi-sektor-publik.html?m=1
https://id.scribd.com/document/357672035/Organisasi-Sektor-Publik
http://akuntansipublikums.blogspot.com/2016/01/isu-pelayanan-sektor-publik-di.html?m=1
Bastian, Indara. (2019). Lingkup Akuntansi Sektor Publik
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKSI4207-M1.pdf
Prof. Indra Bastian, P. D. (2019). Lingkup Akuntansi Sektor Publik. Lingkup Akuntansi Sektor
Publik, 1–52.
http://ilmuakuntansis.blogspot.com/2015/04/perbedaan-dan-persamaan-sektor-publik.html

15

Anda mungkin juga menyukai