Dosen Pengampu :
Dra. Ec. Dyah Ratnawati, MM
Kelompok 1 :
1. Elsa Sabrina Agustia Putri (19013010238)
2. Nafila Maradipta (19013010264)
3. Fikri Azhari Ramadhani (19013010270)
4. Niniet Tasya Violita (19013010285)
5. Jones Andreas Purba (19013010287)
6. Malda Mega Rahmania (19013010290)
7. Alexander Defly Cannavio M. (19013010294)
8. Mia Puspitasari (19013010301)
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah jenis pasar modal yang melakukan penjualan efek setelah penjualan pada
pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek
tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan
dan penawaran efek tersebut.Bagi ef ek yang mempunyai syarat listing dapat menjual efeknya
didalam bursa efek,sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual
efeknya di luar bursa efek.
3. Pasar Pararel
Bursa pararel adalah jenis pasar modal sebagai pelengkap bursa efek yang ada.Bagi perusahaan
yang menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa
pararel.Bursa pararel diselenggarakan oleh persatuan perdagangan uang dan efek-efek (PPUE)
● Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
● Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
● Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan,
pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal
● Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan
Sistem market market juga bisa disebut dealer driven ataupu Over The Counter (OTC) ini sanagt
cocok untuk menangani perusahaan yang berskala kecil dan menengah untuk menghindari aksi
menggoreng harga. Namun karena tawaran beli dan jual berada di tangan market maker, maka
setiap market maker harus selalu memiliki uang (dana) dan persediaan saham yang besar.
Transparansi (Keterbukaan)
Asas keterbukaan informasi sangat penting bagi masyarakat investor. Informasi yang
baik ataupun buruk yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan harus sampai ke tangan
investor sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan baik. Pihak yang wajib
menyampaikan informasi adalah emiten, akuntan publik, notaris, konsultan hukum, perusahaan
penilai, bursa efek dan Bapepam.Pihak yang tidak diwajibkan tetapi sering kali membuka
informasi penting bagi masyarakat investor adalah media massa.
Undang-undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 Pasal 86 mewajibkan emiten segera
melaporkan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa material
yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 setelah
terjadinya peristiwa tersebut. Sementara Pasal 68 UUPM tersebut mewajibkan kepada akuntan
publik untuk menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam selambat-
lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditemukan adanya hal-hal sebagai berikut:
(a) Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan/atau
peraturan pelaksanaannya
(b) Hal-hal yang dapat membahayakan lembaga dimaksud atau kepentingan nasabahnya.