Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FARMASETIKA II

SOLUTIONES

A. NAMA BENTUK SEDIAAN

Nama resep : Solutio Lugoli

Nomor resep : 1

B. TINJAUAN PUSTAKA

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut. Kecuali
dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling. Larutan steril yang digunakan sebagai
obat luar harus memenuhi syarat yang tertera pada Injectiones. Wadah harus dapat
dikosongkan dengan cepat. Kemasan boleh lebih dari 1 liter (Anonim, 1979).

Kelarutan adalah sebagai pelarut yang digunakan untuk melarutkan 1 bagian zat

Sangat mudah larut Kurang dari 1

Mudah Larut 1 sampai 10

Larut 10 sampai 30

Agak sukar larut 30 sampai 100

Sukar Larut 100 sampai 1000

Sangat sukar larut 1000 sampai 10000

Praktis tidak larut Lebih dari 10000

(Anief, 2007).

Mixtura dan solution tidak ada perbedaan yang prinsip dalam pengerjaan, hanya
dikatakan larutan (solution) apabila zat yang terlarut hanya satu atau disebut mixture apabila
zat yang terlarut adalah banyak. Contoh Solutio Citratis Magnesici dan Mixtura Bromoterum
(Anief, 2007).
Penggunaaan bahan iodium dan kalium iodida memiliki sifat yang berbeda. Iodium
sangat sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam karbon disulfida, kloroform, karbon,
dan larutan iodida. Sedangkan, Kalium Iodida bersifat higroskopik, sangat mudah larut dalam
air. Pengatasan dalam permasalahan dapat dengan penimbangan bahan iodium menggunakan
botol timbang tertutup agar tidak menguap, penggunaan botol gelap kedap cahaya bertujuan
agar kalium iodida tidak mudah terurai, dan pengambilan iodium sebagai bahan korosif
dengan sendok porselin (Anonim, 1979).

Keuntungan sediaan dalam bentuk larutan yaitu :

1. Merupakan campuran homogen

2. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan

3. Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit diencerkan.

4. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.

5. Mudah diberikan pemanis, bau-bauan, warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada
anak-anak.

6. Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan.

Kerugian sediaan dalam bentuk larutan yaitu : :

1. Volume bentuk larutan lebih besar

2. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan

3. Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan.

(Syamsuni, 2006).
C. NAMA DAN ISI FORMULA

D. FORMULA STANDAR

E. FUNGSI SETIAP BAHAN

1. Kalii Iodide : menambah kelarutan iodium, antifungi


2. Iodium : antibiotik eksternal, antijamur, antihipotiroid
3. Aqua : pelarut

F. KHASIAT DARI BENTUK SEDIAAN

Berdasarkan isi formulanya, sediaan ini dapat digunakan sebagai antiseptik pada permukaan
kulit atau topikal ataupun obat gondok karena mengandung iodium.

G. PERHITUNGAN PENIMBANGAN BAHAN-BAHAN

- Resep standar = 500 mL

- Resep yang diperlukan = 40 mL

25
1. Iodium = 500 x 1 = 0,05 gram = 50 mg

25
2. Kalii iodide = 500 x 2 = 0,10 gram = 100 mg

25
3. Aqua = 500 x 5 = 0,25 gram = 0,25 mL

4. Air untuk pengenceran = 25 mL - (0,05 + 0,10 + 0,25) = 24,60 mL


H. ALAT

1. Neraca lengan 6. Botol timbang

2. Serbet 7. Mortir dan stamper

3. Sendok sungu 8. Gelas ukur

4. Sendok porselen 9. Wadah solutio

5. Kertas timbang 10. Pipet tetes

I. CARA KERJA

Ditimbang 100 mg Kalii iodida, dimasukkan ke dalam mortir, kemudian digerus

Dilarutkan di dalam air sebanyak 2,5 kali berat kalii iodide (±3 tetes)

Ditimbang iodium sebanyak 80 mg dengan botol timbang tertutup

Dimasukan iodium ke dalam larutan kalii iodide, digerus pelan-pelan sambil ditambahkan
24,60 mL air dan diaduk

Dimasukkan ke dalam botol kedap cahaya lalu diberi etiket


J. ETIKET

Apotek

Farmasetika

Sekip Utara, Yogyakarta

No: 1 Tgl: 15 Maret 2021

Nama Pasien: Tn. Herman

Obat: Solutio Lugoli

Aturan Pakai: 3 x sehari 3 tetes dalam air putih

Sebelum/saat/sesudah makan

Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker

Tempat
sejuk,
hindarkan
Obat dalam
dari sinar 29 Maret Warda Fatin
matahari 2021 Nabila

K. WADAH AKHIR

Botol kaca berwarna gelap (kedap cahaya)

L. REFERENSI

Anief, Moh, 2007, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

Syamsuni, H.A., 2006, Ilmu Resep, Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai