Anda di halaman 1dari 2

Dampak Pandemik (Virus Corona) Terhadap Industri Pariwisata Dunia

Dalam melakukan peerjalanan wisata sangat banyak yang harus di perhatikan


sebelum memulai perjalanan tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian penting bagi
wisatawan saat melakukan perjalanan adalah resiko yang akan mereka hadapi
nantinya. Terutama saat melakukan perjalanan ke Negara yang berkembang. Karena
bencana alam sangat kompleks dirasakan oleh Negara yang berkembang dibandingkan
Negara maju. Bencana alam merupakan bagian dari resiko yang akan dihadapi oleh
para wisatawan. Namun tidak hanya bencana alam seperti tsunami atau gempa bumi
saja yang ditakuti oleh wisatawan juga ada bencana baru yang kini mewabah
diseluruh dunia yaitu munculnya Virus corona.
Menurut (World Health Organization, 2019) Virus korona adalah virus yang
menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan
timur tengah (MERS-CoV) dan Sindrom penafasan akut parah (SARS-CoV) virus ini
berawal dari kota Wuhan Negara China yang akhirnya menyebar ke Negara lain salah
satunya Indonesia. Virus corona ini sangat berpengaruh besar terhadap perindustrian
pariwisata karena saat ini banyak Negara yang melakukan lockdown terhadap turis
turis mancanegara untuk mencegah terjadinya penularan virus tersebut hingga meluas
ke berbagai Negara.
Ada 7 risiko perjalanan yang dihubungkan oleh konteks bencana alam, salah
satunya adalah ketakutan terjebak. Yang artinya ada ketakutan bagi wisatawan saat
mengunjungi suatu daerah yang sudah ada kasus virus corona, mereka akan tertular
yang otomatis mereka akan dilakukan karantina baik di Negara tempat mereka
melakukan perjalanan atau di Negara asal mereka. Saat mereka di karantina ,otomatis
mereka akan terpisah dari orang- orang yang mereka cintai dalam waktu yang cukup
lama. Inilah yang merupakan salah satu ketakutan wisatawan melakukan perjalanan
karena mereka takut terinfeksi virus corona dan ikut di isolasi. Ini merupakan salah
satu resiko psikolologis yaitu ketakutan merasa terjebak.
Industri pariwisata kini berada di tahap bawah dikarenakan pandemik global
tadi, yaitu virus corona. Bahkan yang juga terkena dampaknya adalah, Negara Saudi
Arabia yang sementara waktu melarang adanya kegiatan umrah. Sehingga kota
Makkah saat ini benar benar kosong dan di sterilkan. Tidak hanya itu juga banyak
wisatawan mungkin sudah merencanakan perjalanan dari jauh hari memilih
mengalami kerugian untuk membatalkan perjalanan daripada harus tetap terbang ke
suatu Negara dan menerima resiko terinfeksi virus corona.
Indonesia juga terkana dampaknya, karena saaat ini jumlah kasus positif
corona di Indonesia sudah mencaapai 134 kasus. Ini membuat Indonesia menjadi
salah satu Negara yang ikut terkena dampak virus corona. Sehingga saat ini Presiden
Jokowi sudah mulai memberikan peringatan kepada masyarakat Indonesia untuk
melakukan social distancing yang artinya masyarakat tidak bebaas melakukan
kegiatan social seperti dulu, sehingga keramaian sangat dihindarkan saat ini. Banyak
universitas yang juga ikut serta meliburkan maahasiswanya terkait hal ini. Tentu saja
ini berdampak juga pada pariwsata di Indonesia, salah satunya Kota Jakarta yang
merupakan paling banyak kasus korona saat ini. Sehingga banyak tempat wisata yang
sepi wisatawan dikarenakan ketakutan akan terinfeksi virus ini.
Presiden Jokowi berusaha untuk mengajak masyarakat Indonesia agar kompak
melawan virus ini hingga tuntas sehingga pariwisata dan perekonomian dapat berjalan
seperti biasa dan kegiatan operasional pemerintahan dapat berjalan semestinya
kembali kaarena memang pegawai pemerintahan banyak yang bekerja dari rumah
yang tentunya ini tidak efektiif. Presiden Jokowi berharap, kasus Virus Corona ini
cepat Tuntas dan tidak memakan banyak korban kedepannya.
Serta dengan tuntasnya virus ini pariwisata dunia akan membaik dan
berkembang kembali. Karena sejatinya, China yang merupakan pusat virus ini, sudah
berangsur membaik, dan tentunya semoga dunia juga akan membaik.

Anda mungkin juga menyukai