Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KELOMPOK XI

Latar Belakang :
Lansia yang kami temui terdiri dari 3 orang lansia laki-laki dan 2 orang lansia
perempuan dengan rentang usia 68-81 tahun. Kelima lansia kami memiliki latar belakang
pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Mereka berasal dari suku yang sama yaitu Maluku,
memiliki dialeg dan bahasa yang sama dan mempercayai obat tradisional walaupun
informasinya didapati dari mulut ke mulut. Untuk mengatasi masalah Covid-19 mereka
mematuhi 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak). Tinggal di desa yang
berbeda dan jarang mengikuti sosisalisasi kesehatan terkait lansia. Aktifitas fisik yang mereka
lakoni adalah berkebun, berternak, IRT dan juru pikul. Semua dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka.

Konsep Teori :

Konsep penuaan aktif awalnya terinspirasi oleh karya Robert Havighurst seorang ahli
Gerontologi pada tahun 1961 tentang teori aktivitas ,menurutnya kesejahteraan para
PENATUA bergantung pada mereka agar tetap aktif di kemudian hari; dari sudut pandang
ini, Tetap Aktif adalah kunci sukses penuaan. WHO mengatakan bahwa penuaan aktif atau
active aging sebagai sebuah proses mengoptimalkan peluang kesehatan, partisipasi, dan
keamanan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup seseorang seiring bertambahnya usia.
Penemuan dari penelitian teori ini menunjukkan bahwa jika ingin tetap terlibat dalam
kegiatan yang bermakna dan produktif seiring bertambahnya usia ada kebutuhan untuk
berkelanjutan ditempat kerja dan kesempatan belajar seumur hidup (OECD, 1998).

Refleksi :

Keterkaitan antara teori dan responden adalah di mana penuaan aktif ini bergantung
pada berbagai pengaruh atau penentu yang mengelilingi individu, keluarga dan masyarakat.
Konsep active aging atau penuaan aktif ini juga berkaitan dengan lingkungan fisik atau
tempat tinggal lansia ini. Karena lingkungan fisik yang ramah lansia dapat mempengaruhi
perbedaan kemandirian dan ketergantungan manusia terhadap bantuan orang lain. 
Para lansia yang kami temui melakukan kegiatan-kegiatan tersebut karena hal-hal itu
membantu mereka untuk tetap mandiri dan tidak ketergantungan terhadap keluarga karena itu
mereka tidak rentan terhadap isolasi, depresi, berkurangnya kebugaran, dan peningkatan
masalah mobilitas. Konsep penuaan aktif juga merupakan proses yang mengoptimalkan
peluang kesehatan, partisipasi dan keamanan yang pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup seseorang seiring bertambahnya usia. 
Kelompok kami ingin mengidentifikasi apakah lansia yang kami wawancara
termaksuk dalam lansia yang mengalami penuaan aktif atau tidak. Melalui hasil perbandingan
didapatkan jika kelima lansia yang kami wawancarai bukan merupakan kelompok Active
Aging, karena mereka melakukan aktifitas fisik melampui kemampuan, usia dan cenderung
berpengaruh pada kesehatannya. Mereka berasumsi jika aktivitas seperti menjadi IRT,
Berkebun, dan menjadi juru angkut adalah olahraga, namun hal tersebut salah. Segalah
tindakan maupun aktivitas yang tergolong dalam olahraga bukan sesuatu yang dapat memicu
masalah kesehatan tapi meningkatkan kesehatan. Mereka jarang menyempatkan diri untuk
berolahraga, refresing dan berdiskusi dengan tenaga kesehatan terkait kesehatannya. Hal ini
terjadi juga kerena kelima lansia kami jarang mendapatkan sosialisasi terkait kesehatan dari
tenaga kesehatan.
Mereka yang tinggal jauh dari perkotaan membuat mereka hanya mengandalkan
memori masa lalunya dan racikan obat tradisional yang berkmbang sejak dulu, bahkan yang
tersebar dari mulut ke mulut. Tinggkat pendidikan mereka juga menjadi pengaruh dalam
mereka menggambil keputusan terkait penentuan kesehatannya sehingga mereka salah dalam
melakukan aktifitas fisik. Lansia kami hanya tergolong aktif secara fisik karena melakukan
pekerjaan tanpa adanya kendala maupun kecacatan, mereka juga tergolong aktif secara
spiritual karena di masa tuanya mereka semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta dan
menyerahkan hidup mereka kepadaNya. Semua lansia yang kami wawancarai tinggal
bersama keluarganya dan menjalin relaki baik dengan keluarga tapi belum tentu mereka
semua aktif dalm kegiatan social di luar keluarga. Karena itu dapat kami sampaikan mereka
tidak tergolong Active Aging. Oleh karena itu saran yang dapat kami sampaikan adalah perlu
adanya perhatian khusus dari pemerintah, tim kesehatan dan masyarakat terkait dengan
penyesuaian aktifitas maupun pekerjaan lansia yang mereka lakukan. Perlu juga adanya
bimbingan kepada keluarga dengan lansia agar membantu mereka dalam meningkatkan dan
mempertahankan kehidupan lansia supaya mereka tetap produktif.

Anda mungkin juga menyukai