NIM : 5111418067
Teori tentang lempeng tektonik pada abad awal 20 an, telah banyak membantu manusia dalam
memahami tentang gempa bumi. Menurut teori tersebut, permukaan bumi memiliki pelat tektonik atau
pelat litosfer dimana setiap lempeng tektonik utama mempunyai bentuk, ukuran dan arah pergerakannya
masing-masing.
Gambar 1. Peta dengan detail yang menunjukkan lempeng-lempeng tektonik dan arah vektor
gerakannya.
Pergerakan lempeng-lempeng tektonik berdasarkan arah gerakannya dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :
Gerakan Divergen merupakan gerakan lempeng tektonik yang saling menjauh dan bergerak secara
perlahan. Akibatnya,terjadi retakan-retakan. Retakan-retakan yang terjadi merupakan jalan keluarnya
magma yang terus menerus mengalir. Aliran magma tadi lama kelamaaan akan muncul sedikit sampai di
permukaan bumi yang dapat menyebabkan timbulnya pulau-pulau vulkanik yang baru. Sedangkan jika
terjadi di dasar laut maka ini akan menimbulkan yang disebut dengan Sea Floor Spreading atau hamparan
dasar laut.
Hal ini terjadi ketika dua lempeng benua saling bertabrakan satu sama lain menyebabkan
dua lempeng saling berdesakan, terlipat, berubah bentuk, dan terdorong ke atas. Pegunungan
Himalaya merupakan zona tumbukan benua-benua terbesar di dunia. Tabrakan antara benua
India dan lempeng Eurasia dimulai sejak zaman tersiar awal, ketika tepi utara lempeng Indian
didorong ke arahnya sendiri dan lempengan berikutnya menyebabkan pegunungan Himalaya
terangkat.