Di era saat ini perkembangan zaman sangat pesat sekali serta didukung teklonologi
yang sangat cangih dan lebih praktis. Hal ini menyebabkan minat anak di zaman sekarang
menurun untuk bermain di luar rumah bahkan jarang sekali dari mereka untuk bersosialisasi
dengan teman sebanyanya. Meraka lebih sering bermain HP yang menurutnya lebih mudah
dan lebih menyenakngkan ketimbang permainan tradisional yang memiliki nilai serta manfaat
yang positif. Sangat disesali permainan tradisional yang memiliki nilai serta manfaat positif
bagi kehidupan dan perkembangan anak, sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Permainan
yang sangat jarang dimainakan salah satu permainan trandisional adalah permainan congklak.
Sudah sangat nyata jika kita lihat di era sekarang bahwa anak yang mempedulikan
akan permainan tradisional terutama permaian congklak sudah sangat minim. Bahkan yang
lebih mengkhawatirkan lagi banyak mereka yang tidak tahu apa itu permainan tradisional
congklak. Padahal dizaman era sebelum tahun 2000 an permainan tradisional itu sangatlah
digemari oleh para anak anak karena permaianannya sangat asik dan bisa bermanfaat. Tapi
apa daya, sekarang permainan itu sudah sangat jarang di mainkan dan jarang anak anak
mengerti apa itu congklak.
Congklak sendiri berasal dari pendatang dari Arab ketika datang berdagang atau
berdakwah ke kawasan Asia. Banyak para ahli menduga bahwa congklak mungkin
sebenarnya papan permainan tertua yang pernah ada. Di berbagai wilayah Indonesia,
permainan ini memiliki nama yang berbeda. Di Sumatera, nama congklak dikenal sebagai
congkak, sedangkan di Jawa, dikenal sebagai congklak, dakon, atau dhakonan. Di Lampung,
congklak ini memiliki nama dentuman lamban dan di daerah Sulawesi dikenal dengan nama
makaotan, aggalacang, dan nogarata. Menurut Heryanti (2014) menjelaskan permainan
congklak ini merupakan alat bermain yang sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan
secara turun menurun.
Cara bermain congklak hampir sama di setiap daerah permainannya juga dibilang
sangat mundah dan bisa dimainkan oleh berbagai usia mulai dari anak-anak hingga dewasa,
dua orang bermain dan bergantian untuk memilih lubang mana yang berisi isi congklak yang
sedikitdan di pindahkan ke lubang yang lainya secara bergantian hingga biji tersebut habis.
Permainan selesai jika semua lubang kecil sudah kosong dan pemenangnyaadalah pemain
yang medapat biji terbanyak
Jadi maka dari itu sudah saatnya kita yang harus mengingatkan serta memberikan
wawasan mengenai permainan-permainan tradisional kepada anak anak di era zaman
sekarang agar mereka tahu bahwa permainan tradisional dizaman dahulu juga asik dan
bermanfaat ketimbang permainan dizaman era sekarang. Selain itu kita harus melestarikan
permainan-permainan tradisional agar tidak sampai hilang terkikis oleh zaman. Sangat
disayangkan jika permainan-permainan tradisional terlupakan dan sampai menghilang begitu
saja, jadi kita harus sering-sering melestarikan permainan tradisional tersebut.
Sumber
https://www.tribunnews.com/lifestyle/2019/01/23/congklak-permainan-tradisional-yang-
mulai-terlupakan
https://sofiaabdullah.wordpress.com/2017/03/11/arti-dan-makna-permainan-congklak/