Anda di halaman 1dari 4

ADA TAPI LUPA

Oleh : Puput Laila Fitriana

Peserta KKN VDR 2021 IAIN TULUNGAGUNG Kelompok 109

Di era saat ini perkembangan zaman sangat pesat sekali serta didukung teklonologi
yang sangat cangih dan lebih praktis. Hal ini menyebabkan minat anak di zaman sekarang
menurun untuk bermain di luar rumah bahkan jarang sekali dari mereka untuk bersosialisasi
dengan teman sebanyanya. Meraka lebih sering bermain HP yang menurutnya lebih mudah
dan lebih menyenakngkan ketimbang permainan tradisional yang memiliki nilai serta manfaat
yang positif. Sangat disesali permainan tradisional yang memiliki nilai serta manfaat positif
bagi kehidupan dan perkembangan anak, sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Permainan
yang sangat jarang dimainakan salah satu permainan trandisional adalah permainan congklak.

Sudah sangat nyata jika kita lihat di era sekarang bahwa anak yang mempedulikan
akan permainan tradisional terutama permaian congklak sudah sangat minim. Bahkan yang
lebih mengkhawatirkan lagi banyak mereka yang tidak tahu apa itu permainan tradisional
congklak. Padahal dizaman era sebelum tahun 2000 an permainan tradisional itu sangatlah
digemari oleh para anak anak karena permaianannya sangat asik dan bisa bermanfaat. Tapi
apa daya, sekarang permainan itu sudah sangat jarang di mainkan dan jarang anak anak
mengerti apa itu congklak.

Congklak sendiri berasal dari pendatang dari Arab ketika datang berdagang atau
berdakwah ke kawasan Asia. Banyak para ahli menduga bahwa congklak mungkin
sebenarnya papan permainan tertua yang pernah ada. Di berbagai wilayah Indonesia,
permainan ini memiliki nama yang berbeda. Di Sumatera, nama congklak dikenal sebagai
congkak, sedangkan di Jawa, dikenal sebagai congklak, dakon, atau dhakonan. Di Lampung,
congklak ini memiliki nama dentuman lamban dan di daerah Sulawesi dikenal dengan nama
makaotan, aggalacang, dan nogarata. Menurut Heryanti (2014) menjelaskan permainan
congklak ini merupakan alat bermain yang sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan
secara turun menurun.

Cara bermain congklak hampir sama di setiap daerah permainannya juga dibilang
sangat mundah dan bisa dimainkan oleh berbagai usia mulai dari anak-anak hingga dewasa,
dua orang bermain dan bergantian untuk memilih lubang mana yang berisi isi congklak yang
sedikitdan di pindahkan ke lubang yang lainya secara bergantian hingga biji tersebut habis.
Permainan selesai jika semua lubang kecil sudah kosong dan pemenangnyaadalah pemain
yang medapat biji terbanyak

Permainan-permainan tradisional congklak memiliki nilai positif, misalnya (1)Melatih


dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi ; dengan melakukan permaianan congklak, akan
terjalin kontak sosial antara anak dengan temannya. Anak akan mendapat berbagai informasi
dengan bercerita pengalamannya kepada teman bermainnya, selain itu kadang kala bermain
juga terdapat konflik didalamnya, disini anak juga akan belajar bagaimana caranya
menangani permasalahannya sendiri. (2) Melatih dan meningkatkan kesabaran dan ketelitian;
permainan congklak ini akan melatih anak untuk memiliki jiwa sabar dan ketelitian,
dikarenakan dalam permainan ini pemain secara bergantian memasukkan biji congklak
kedalam lubang-lubang yang ada papan congklak. Hal ini lah yang menjadikan anak lebih
bersabar memasukkan dan menunggu. (3) Meningkatkan dan melatih kemampuan analisa;
dalam permaian congklak ini anak akan dilatih untuk menganalisa proses permaian, biji yang
diambil mana yang dapat mengun-tungnya dirinya sehingga dia bisa menang. Kemampuan
ini sangat dibutuhkan ketika anak bernjak dewasa. (4) Melatih dan meningkatkan jiwa
sportivitas ; Permaian congklak dimainkan oleh 2 orang, sama halnya ketika anak bermain
playstation yang juga dimainkan 2 orang, akan tetapi perbedaannya terlihat ketika salah satu
pemain kalah. Kalau bermain permaian PS atau game PC ketika anak kalah permainan bisa
off atau mati, akan tetapi ketika berbeda dengan permainan congklak permainan ini akan sulit
diulang kembali dikarenakan ketika satu biji saja yang salah dengan perhitungan maka
permainan tidak berjalan dengan benar sehingga ketika anak kalah akan dilatih untuk
menerima dengan jiwa sportivitas.
Banyaknya manfaat permainan tradisional yang sebagian telah dipaparkan oleh
penulis diatas, tak kunjung bisa menarik minat anak-anak di zaman era sekarang untuk
bermain permainan tradisional. Mereka lebih memilih permainan era moderen seperti game
online, paystation atau yang lain, karena menurutnya game online lebih asik ketimbang
permainan tradisional. Dengan melihat kondisi yang sangat miris itu, penulis telah melakukan
survey di lingkup lingkungan rumah yaitu di Desa Tawing Kecamatan Munjungan Kabupaten
Trenggalek. Di sana sangat banyak anak yang suka bermain game online, playstation
ketimbang bermain congklak, bahkan disana tidak ada anak-anak yang bermain congklak
mereka setiap hari bermain game online berjam jam.
Jika pikir ulang permainan game online dapat berdampak buruk jika anak-anak
bermainnya tidak beraturan, maksutnya mereka bermain sampai lupa waktu atau kelamaan
dalam bermain game online. Dampak buruk yang sangat terlihat jika mereka main game
online sampai over time yang pertama mereka menomor duakan belajar, yang kedua mereka
cenderung senang diam menyendiri dengan di temani game nya padahal usia anak-anak
adalah usia dimana masa pertumbuhan gerak motorik harus terlatih sejak dini karena itu
sangat penting untuk menunjang nantinya kehidupan di masa dewasanya atau masa yang
akan datang. Selain itu dengan kurangnya gerak pada anak yang sering bermain game online
dirumah juga akan menimbulkan kebugaran jasmaninya kurang baik dibandingkan mereka
yang sering bermain permainan tradisional yang itu banyak melibatkan motorik seorang anak.
Jadi dapat dikatakan bahwa anak yang sering melakukan aktivitas gerak otomatis kebugaran
jasmaninya lebih bagus. Dampak yang ketiga yaitu jika anak-anak selalu menyendiri dirumah
dengan asik bermain game online mereka cenderung kurang bersosialisasi. Kita tahu manusia
merupakan makhluk sosial yang ditakdirkan untuk saling bergantung satu sama lain. Jika
anak kurang bersosialisasi mereka cenderung menjadi pribadi yang pendiam serta mereka
menjadi pribadi yang anti sosial dan itu sangat tidak baik untuk perkembangannya.

Jadi maka dari itu sudah saatnya kita yang harus mengingatkan serta memberikan
wawasan mengenai permainan-permainan tradisional kepada anak anak di era zaman
sekarang agar mereka tahu bahwa permainan tradisional dizaman dahulu juga asik dan
bermanfaat ketimbang permainan dizaman era sekarang. Selain itu kita harus melestarikan
permainan-permainan tradisional agar tidak sampai hilang terkikis oleh zaman. Sangat
disayangkan jika permainan-permainan tradisional terlupakan dan sampai menghilang begitu
saja, jadi kita harus sering-sering melestarikan permainan tradisional tersebut.

Sumber
https://www.tribunnews.com/lifestyle/2019/01/23/congklak-permainan-tradisional-yang-
mulai-terlupakan
https://sofiaabdullah.wordpress.com/2017/03/11/arti-dan-makna-permainan-congklak/

Anda mungkin juga menyukai