Anda di halaman 1dari 1

Cari Info Diskusi Dokter

Cari Alomedika

Bakterial Vaginosis

- Pendahuluan
- Patofisiologi
- Etiologi
- Epidemiologi
- Diagnosis
- Penatalaksanaan
- Prognosis
- Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Bakterial Vaginosis

Oleh :
dr. Josephine Darmawan

Share to Social Media

Penatalaksanaan bakterial vaginosis adalah dengan


pemberian terapi antibiotik sesuai regimen yang
direkomendasikan. Perlu diingat bahwa bakterial
vaginosis juga sering kali asimtomatik. Pasien
dengan bakterial vaginosis asimtomatik umumnya
tidak membutuhkan terapi secara rutin, kecuali bila
terdapat indikasi seperti:

Wanita simptomatik

Hasil pemeriksaan mikroskopik positif pada


wanita asimtomatik ataupun simtomatik

Wanita yang akan menjalani pemeriksaan


ginekologi invasif atau pembedahan ginekologi

Wanita hamil simtomatik

Wanita hamil asimtomatik, terutama bila


terdapat riwayat kehamilan prematur idiopatik
atau kematian janin pada trimester kedua. [1-
4,13,25]

Terapi Farmakologis

Terapi farmakologis lini pertama untuk bakterial


vaginosis adalah metronidazole. regimen yang
berlaku di tiap-tiap negara dapat berbeda-beda.

Rekomendasi WHO

Lini pertama tata laksana yang direkomendasikan


International Union against Sexually Transmitted
Infections / World Health Organization
(IUSTI/WHO) adalah:

Metronidazole oral 400-500 mg dua kali sehari


selama 5-7 hari atau

Metronidazole gel intravagina 0,75% 5 gram


sekali sehari selama 5 hari atau

Clindamycin krim intravagina 2% 5 gram sekali


sehari selama 7 hari

Tata laksana alternative yang direkomendasikan


adalah :

Metronidazole oral 2 gram dosis tunggal atau

Tinidazole oral 2 gram dosis tunggal atau

Tinidazole oral 1 gram sekali sehari selama 5


hari atau

Clindamycin oral 300 mg dua kali sehari


selama 7 hari atau

Dequalinium klorida tablet vagina 10 mg sekali


sehari selama 6 hari

Tata laksana dengan dosis tunggal pada umumnya


kurang efektif bila dibandingkan dengan terapi
panjang. Clindamycin dan metronidazole memiliki
efikasi terapi yang sama baiknya. Tata laksana
intravaginal meningkatkan risiko kandidiasis. Terapi
dengan clindamycin dapat menurunkan efikasi
kondom. [2,3]

Rekomendasi PERDOSKI

Regimen lini pertama yang direkomendasikan


untuk bakterial vaginosis di Indonesia berdasarkan
Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular
Seksual tahun 2016 dan PERDOSKI (Persatuan
Dokter Spesialis Kulit Kelamin Indonesia) tahun
2011 adalah:

Metronidazole oral 500 mg dua kali sehari


selama 7 hari

Metronidazole oral 2000 mg dosis tunggal

Terapi alternatif yang direkomendasikan adalah:

Clindamycin oral 300 mg dua kali sehari


selama 7 hari [4,25]

Tata Laksana Rekurensi

Rekurensi pada bakterial vaginosis cukup sering


terjadi. Apabila terjadi rekurensi, dapat dilakukan
pengulangan regimen yang diberikan atau
diberikan tata laksana alternatif selama 1 kali
pengulangan. Apabila terjadi rekurensi multipel,
tata laksana yang dianjurkan adalah pemberian
metronidazole gel intravagina 0,75% 5 gram
sebanyak 2 kali dalam 1 minggu selama 16-20
minggu. [2,3,23]

Manajemen pada Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil dengan bakterial vaginosis simtomatik


harus mendapatkan tata laksana. Tata laksana juga
sebaiknya dipertimbangkan pada wanita hamil
yang asimtomatik bila:

Kehamilan < 20 minggu

Terdapat riwayat kelahiran prematur idiopatik

Terdapat riwayat kematian janin pada trimester


kedua

Hal ini karena bakterial vaginosis meningkatkan


risiko kelahiran prematur dan berbagai komplikasi
terhadap kehamilan dan bayi. [2,3,23]

Tata laksana yang direkomendasikan adalah terapi


topikal dengan clindamycin. Apabila tidak tersedia,
maka dapat diberikan metronidazole oral 2 x 500
mg selama 7 hari. Metronidazole dapat
diekskresikan ke dalam ASI dan melewati plasenta,
namun demikian studi mendapatkan bahwa tidak
terdapat bukti teratogenitas pada bayi. [2,3,23]

Manajemen pada Pasangan Seksual

Tata laksana tidak direkomendasikan untuk


dilakukan secara rutin pada pasangan seksual
penderita bakterial vaginosis. Skrining dan tata
laksana sesuai regimen yang berlaku disarankan
pada wanita yang berhubungan seksual dengan
wanita (WSW), sedangkan pada pasangan seksual
pria tidak direkomendasikan dilakukan secara rutin.
[2,3]

Rujukan Spesialis

Bakterial vaginosis pada umumnya dapat ditangani


di layanan kesehatan primer. Bila terdapat
komplikasi berat, terjadi rekurensi multipel, atau
terjadi dalam kehamilan, maka rujukan ke spesialis
kulit dan kelamin (SpKK) atau kebidanan dan
kandungan (SpOG) dapat dipertimbangkan. [2,3,23]

Terapi Nonfarmakologis

Terapi nonfarmakologis pada bakterial vaginosis


bertujuan terutama untuk mengurangi risiko
rekurensi. Beberapa hal yang perlu disarankan
adalah:

Menghindari konsumsi alkohol selama


diberikan terapi metronidazole atau tinidazole
hingga 24 jam pasca selesai regimen

Menghindari kontak seksual selama diberikan


regimen atau menggunakan kondom.
Pemberian terapi topikal dapat melemahkan
bahan kondom Latex dan menurunkan efikasi
hingga 5 hari pasca selesai regimen.

Tidak melakukan cuci vagina / vaginal


douching

Konsumsi probiotik.[2,3,13]

Referensi #

! Diagnosis Bakte... Prognosis Bakte... "

ARTIKEL TERKAIT

Pemberian Probiotik pada


Bacterial Vaginosis

Bahaya Penggunaan Douche


Vagina

DISKUSI TERKAIT

Pasien wanita usia 21 tahun $8b

dengan keluhan gatal di


kemaluan disertai keluarnya
sekret bewarna putih sejak 1
bulan yang lalu
Oleh: dr.Shabrina Yunita Adzani

Alodok, pasien saya seorang wanita usia 21 tahun belum


pernah berhubungan seksual. Mengeluh kemaluan gatal
dan terdapat sekret berwarna putih kekuningan...
% 8 Balasan Lihat Detail

Pemberian obat vaginal $9b

suppository pada wanita yang


belum pernah aktif secara
seksual
Oleh: dr. Nurul Falah

Alodok, izin menanyakan, apakah boleh meresepkan obat


vaginal supp pada wanita yang belum pernah aktif secara
seksual?
% 5 Balasan Lihat Detail

Rasionalitas dan Keamanan $2t

Penggunaan Feminine Wash


Oleh: dr. Jonathan Kevin Djuanda

Malam docs,hendak menanyakan tentang posisi kita


terkait penggunaan feminine wash yg sebnrnya sering tdk
direkomendasikan krn bs mengganggu flora vagina dan...
% 4 Balasan Lihat Detail

Lebih Lanjut

Tentang Kami

Advertise with us

Syarat dan Ketentuan Privasi Kontak Kami

© 2017 Alomedika.com All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai