5 6192623704392860055
5 6192623704392860055
18089014056
6B
1. DATA ORDINAL Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau
klasifikasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan. Contoh:
Telah dilakukan penelitian terhadap aparatur pemerintah di salah satu provinsi di Pulau Jawa.
Data ardinal ditunjukkan pada data yang berbentuk peringkat/rangking.
2. DATA NOMINAL Data Nominal biasa disebut data skala nominal adalah data yang diperoleh
dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. Contoh:
Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui komposisi pegawai di PT.Lodaya.
berdasarkan studi dokumentasi diperoleh:
Di bagian keuangan: lulusan S1 25 orang, sarjana muda 90 orang, SMU 45 orang, SMK
156 orang, SMP 12 orang, SD 3 orang.
Di bagian umum: lulusan S1 5 orang, sarjana muda 6 orang, SMU 6 orang, SMK 8 orang,
SMP 4 orang, SD 1 orang.
Di bagian penjualan: lulusan S1 7 orang, SMK 65 orang, SMP 37 orang, SD 5 orang.
Di bagian Litbang: lulusan S3 1 orang, S2 8 orang, S1 35 orang.
3. DATA INTERVAL Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak
antar dua titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik
tidak diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya
menyangkut perasaan orang saja) Contoh:
Data ini merupakan hasil penelitian terhadap kepuasan erja pegawai di salah satu provinsi di
Jawa. Instrument disusun dengan menggunakan skala interval 1 s/d 4, dimana skor 1 berarti
sangat tidak puas, skor 2 berarti tidak puas, skor 3 berarti puas, dan skor 4 berarti sangat puas.
1. Gaji 37,58
2. Insentif 57,18
3. Transportasi 68,60
4. Perumahan 48,12
5. Hubungan kerja 54,00
4. DATA RASIO: Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana
jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda
dengan skala interval, dimana taka da titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0 C tentu beda
dengan titik 0 F. atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari) berbeda
dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru dalam artian
diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.