Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cahaya Marwah

NIM : 41120010105

Prodi : Teknik Sipil

1. Teknik Sipil merupakan bidang ilmu yang mempelajari perencanaan/perancangan,


manufaktur, manajemen/pengelolaan, dan konservasi dari beragam fasilitas dan sistem
untuk mendukung sebuah kota, pedesaan, dan perkotaan.
Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang erat hubungannya dengan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Geoteknik mempelajari ilmu
tanah dimana didalam ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang
ada di atasnya. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin
agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana. Pada dasarnya, geoteknik adalah suatu alat
dalam perencanaan atau design sebuah bangunan. Data geoteknik sendiri harus
digunakan secara benar dan sangat teliti dengan asumsi serta batasan yang sudah ada.
Ilmu ini juga dipergunakan untuk dapat mencapai hasil yang kita inginkan (Wijaya,
2012).
2. Dalam pengertian teknik, secara umum tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri
dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara
kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel
padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruangruang kosong di antara partike-
partikel padat tersebut. Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam
pekerjaan teknik sipil, disamping itu tanah juga berfungsi sebagai pendukung pondasi
pada bangunan. Jadi seorang ahli teknik sipil harus juga mempelajari sifat-sifat dasar dari
tanah, seperti asal usulnya, penyebaran ukuran butiran, kemampuan mengalirkan air
(permeability), sifat pemampatan bila dibebani (compressibility), kekuatan geser,
kapasitas daya dukun (bearing capacity) dan lainnya.
Batuan adaiah kompleks/kumpulan dari mineral sejenis atau tak sejenis yang terikat
secara gembur ataupun padat. Bedanya dengan mineral, batuan tidak memiliki susunan
kimiawi yang tetap, biasanya tidak homogen. Batuan tidak perlu padat dan keras dan
biasanya merupakan agregat-agregat yang berukuran cukup besar, tetapi dapat pula
dalam ukuran yang cukup kecil atau tersusun oleh benda gelas saja.
3. Asal-usul tanah : Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan.

Jenis tanah : Tanah aluvial (terbentuk bahan yang berasal dari material halus yang
diendapkan oleh aliran sungai sehingga banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran
sungai), Tanah regosol (terbentuk dari endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir
kasar), Tanah litosol (berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses
pelapukan secara sempurna), Tanah latosol (terbentuk dari batuan gunung api kemudian
mengalami proses pelapukan lanjut), Tanah mediteran merah kuning (berasal dari batuan
kapur keras /limestone), Tanah grumosol (berasal dari batu kapur atau batuan lempung)

Partikel tanah : Karakteristik tanah ditentukan oleh ukuran butiran dan jenis material
penyusunnya. Dilihat dari ukuran butirannya, pada tanah dapat digunakan istilah
lempung, pasir, lanau, dan kerikil. Sedangkan dari segi mineral penyusunnya, tanah dapat
juga disebut sebagai tanah bukan lempung (non-clay soils) meskipun dari segi ukuran
partikel tersebut masih dapat digolongkan sebagai partikel lempung.

Mineral lempung : Mineral lempung merupakan koloid dengan ukuran sangat kecil
(kurang dari 1 mikron). Masing-masing koloid terlihat seperti lempengan-lempengan
kecil yang terdiri dari lembaran-lembaran kristal yang memiliki struktur atom yang
berulang.

Siklus batuan :

http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/10971
https://www.adhyaksapersada.co.id/geoteknik/

http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/

https://www.zenius.net/prologmateri/geografi/a/1151/jenis-tanah

https://ptbudie.wordpress.com/2010/05/31/mineral-lempung/

Anda mungkin juga menyukai