Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

MEMBUAT RENCANA KERJA SEBAGAI ANGGOTA TIM

Dosen Pembimbing :
Komala Sari, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun Oleh :

Vanessha Putri Hernita NIM : 181813020

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini, saya mendapatkan bantuan serta bimbingan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya saya ucapkan terimakasih
kepada :

1. Komala Sari, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ka. prodi D-3 Keperawatan
sekaligus sebagai dosen pembimbing pada mata kuliah Manajemen
Keperawatan
2. Daratullaila, S.Kep, Ns selaku pembimbing akademik prodi D-3
Keperawatan Tingkat 3
3. Orangtua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material

Saya memahami jika makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan saya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik
bagi pembaca maupun penulis.

Tanjungpinang, 21 November 2020

Vanessha Putri Hernita

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................2
D. SISTEMATIKA PENULISAN..........................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS............................................................................3

A. DEFINISI............................................................................................3
B. GAMBARAN.....................................................................................3
C. PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN..............................................4
D. TANGGUNG JAWAB PERAWAT..................................................5
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN..............................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................9


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Manajemen mencakup
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf,sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui
anggota staf untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional.Proses manajemen keperawatan sejalan dengan keperawatan
sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara
profesional,sehingga diharapkan keduanya saling menopang.
Adanya tuntutan pengembangan pelayanan kesehatan oleh masyarakat
umum, termasuk di dalamnya keperawatan,merupakan salah satu faktor yang
harus dicermati dan diperhatikan oleh tenaga perawat,sehingga perawat
mampu berkiprah secara nyata dan diterima dalam memberikan sumbangsih
bagi kemanusiaan sesuai ilmu dan kiat serta kewenangan yang dimiliki.Salah
satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan dengan
harapan adanya faktor kelola yang optimal mampu meningkatkan keefektifan
pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil pelayanan
kesehatan merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk
menerapkan ilmu dan kiatnya secara optimal. Namun perlu disadari,tanpa
tanpa adanya tata kelola yang memadai,kemauan,dan kemampuan yang
kuat,serta peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan keperawatan
profesional hanyalah akan menjadi teori semata. Untuk itu,penulis tertarik
untuk membahas Salah satu Model Asuhan Keparawatan yaitu,Model Asuhan
Keperawatan Profesional Tim.

1
2

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah “Bagaimana Cara Membuat Rencana Kerja Sebagai Anggota
Tim?”

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rencana kerja sebagai
anggota tim.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan memahami definisi
b. Untuk mengetahui dan memahami gambaran
c. Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip
d. Untuk mengetahui dan memahami tanggung jawab perawat
e. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 4 bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis yang terdiri dari definisi, gambaran, prinsip-


prinsip keperawatan, tanggung jawab perawat, kelebihan dan
kekurangan
BAB III : Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI
Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui
upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992).

B. GAMBARAN
Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok
mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab
yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan keperawatan
meningkat. Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut:
1. Ketua Tim. Sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan
berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat
keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan
keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi
ketua tim, yakni apakah berorientasi pada tugas atau pada klien.
Tanggung jawab ketua tim adalah:
a. Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
b. Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan
medis
c. Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota
kelompok dan memberikan bimbingan melalui konferensi
d. Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai
serta mendokumentasikannya.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana asuhan
keperawatan terjamin. Komunikasi yang terbuka dapat dilakukan melalui
berbagai cara, terutama melalui rencana asuhan keperawatan tertulis yang
merupakan pedoman pelaksanaan asuhan, supervisi, dan evaluasi.

3
4

3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim


membantu anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai
dengan kemampuan mereka.
4. Peran kepala ruangan penting dalam metode tim, metode tim akan
berhasil baik, apabila didukung oleh kepala ruangan. Untuk itu, kepala
ruangan diharapkan telah:
a. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b. Membantu staf menetapkan sasaran dari unit/ruangan
c. Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk pengembangan
kepemimpinan
d. Mengorientasikan tenaga yang baru tentang fungsi metode tim
keperaawatan
e. Menjadi narasumber bagi ketua tim
f. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset
keperawatan
g. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka

C. PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN
1. Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu team terhadap satu
atau sekelompok klien/pasien
2. Team dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis kompeten,
mempunyai kemampuan yang baik dalam komunikasi, mengorganisasi,
dan  memimpin
3. Dalam model ini, team dapat terdiri dari pelaksana asuhan dengan level
kemampuan yang berbeda tetapi semua   aktifitas team harus
terkoordinasi secara baik
4. Semua anggota team  harus paham terhadap permasalahan klien
(intervensi dan dampaknya) karenanya dibutuhkan case conference
secara periodik dan berkesinambungan
5. Dalam proses asuhan, dibutuhkan kesinambungan antar team untuk
setiap  shift dinas (P-S-M)
6. Dokumentasi akurat, timbang terima berbasis pasien
5

D. TANGGUNG JAWAB PERAWAT


Menurut Nursalam, tanggung jawab perawat dalam model asuhan
keperawatan profesional (MAKP) terbagi menjadi:
1. Tanggung jawab anggota tim
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung
jawabnya
b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim
c. Memberikan laporan
2. Tanggung jawab ketua tim
a. Membuat perencanaan
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
c. Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien
d. Mengembangkan kemampuan anggota
e. Menyelenggarakan konferensi
3. Tanggung jawab kepala ruang
a. Perencanaan
 Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing-
masing.
 Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien seperti gawat,
transisi, dan persiapan pulang bersama ketua tim
 Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
 Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologis, tindakan medis yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien
 Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan
 Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
 Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
6

 Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit


b. Pengorganisasian
 Merumuskan metode penugasan yang digunakan
 Merumuskan tujuan metode penugasan
 Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas
 Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua
tim dan ketua tim membawahi 2-3 perawat
 Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat
proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain-
lain.
 Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
 Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik
 Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat,
kepada ketua tim
 Identifikasi masalah dan cara penanganannya
c. Pengarahan
 Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
 Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan baik
 Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
 Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien
 Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
 Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
 Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain
d. Pengawasan
 Melalui komunikasi
7

Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim


dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien.
 Melalui supervisi
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri
atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/
mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir
ketua tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta
catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim
tentang pelaksanaan tugas.

E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan
holistik
b. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan melalui
rapat tim, cara ini efektif untuk belajar
d. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
e. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-
beda dengan aman dan efektif
f. Peningkatan kerjasama dan komunikasi di antara anggota tim
menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf
secara keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia
mempunyai kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang
diberikan
g. Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggung jawabkan
h. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas
8

i. Memberikan kepuasan pada pasien & perawat


j. Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral

2. Kerugian
a. Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu sibuk
b. Perawat yg belum berpengalaman sehingga perlu dorongan berlatih
c. Akuntabel dalam tim kurang jelas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian
dari tim kesehatan,yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien
sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi
sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan
dasar klien,dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam
menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan,
komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
Praktik. Volume 1. Jakarta: EGC
Sobirin,A. (2009). Budaya Organisasi,Pengertian,Makna dan Aplikasinya dalam
Kehidupan Orgnaisasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

10

Anda mungkin juga menyukai