PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi Masalah
didik dibantu oleh guru sebagai fasilitator dalam melibatkan diri untuk
setiap peserta didik maupun guru dapat senantiasa belajar dan menemukan
1
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan hasil
kelas terkadang dijumpai gejala yang tidak seimbang dimana seorang guru
respek dan tidak merespon dengan baik. Belajar bukan menghafal dan
bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan
merupakan salah satu komponen yang penting. Tujuan yang ingin dicapai
suatu proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, maka seorang
pengajar biasanya akan memilih metode dan media yang secara nalar
2. Analisis masalah
2
peserta didik dalam Mata pelajaran matematika khusunya tentang waktu
guru tidak merangsang peserta didik untuk berfikir kreatif dalam belajar.
pembelajaran Kooperatif.
mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar peserta didik kelas II SDN
1 Paksebali. Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian peserta didik
jawab saja, hal ini dapat menyebabkan suasana belajar menjadi kurang
3
berkurang. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin
B. Rumusan Masalah
Paksebali 2020?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
4
akhirnya Peserta Didik tidak mudah lupa; paham dan mengerti
Pembelajaraan Kooperatif.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
belajar sebagai suatu kejadian telah dikenal, bahkan disadari atau tidak telah
pendidikan psikologi, sampai sekarang telah diberikan. Itu tidak berarti tidak
perlu, dan tidak dapat memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan
belajar.
Terdapat perbedaan pendapat antara ahli yang satu dengan ahli yang lain.
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
6
dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah
laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
dituju pada hasil yang akan dicapai Peserta Didik dalam proses belajar di
(dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini hasil belajar merupakan hasil pekerjaan,
hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah setiap perbuatan atau tingkah laku yang tampak
sebagai akibat kegiatan otot yang digerakkan oleh system syaraf (dalam
“perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah
dilakukan oleh individu”. Perubahan tingkah laku yang dialami oleh Peserta
Didik tergantung dari apa yang ia pelajari selama kurun beberapa waktu. Out
put (hasil) yang diperoleh Peserta Didik biasanya perubahan tingkah laku yang
angka atau nilai. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah hasil belajar mata
1 Paksebali, hasil belajar ini didapat dari hasi tes soal yang diberikan guru
kepada peserta didik untuk menguji kemampuan kognitif peserta didik. Dalam
7
proses belajar, individu sering mengabaikan perkembangan hasil belajar
yang ideal seperti di atas, kemampuan para pendidik teristimewa guru dalam
pendidikan.
laku yang telah dihasilkan dan ingin mengetahui hasil perolehannya dalam
hasil yang dicapai peserta didik dalam menuntut suatu belajar yang
belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.
Prestasi belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai yang menentukan berhasil
sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah belajar secara efektif.
8
mengajarnya, apakah berhasil atau tidak. Informasi itu sampai dimana, juga
penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
inisiatif siswa untuk berperan dan terlibat aktif dalam grup belajar. Para
peserta didik tentu mempunyai level yang berbeda dalam kecakapan dan cara
budaya, agama, ras dan suku akan berpengaruh dengan cara mereka berpikir.
tersebut untuk siswa agar bisa memecahkan masalah secara kerja sama. Ini
tentu akan menanamkan siswa tentang arti perbedaan, tenggang rasa dan
adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari
materi pelajaran”.
9
dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama
dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur”.
anggota kelompoknya.
dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
10
Menurut Sugiyanto (2008:35) “pembelajaran kooperatif (cooperative
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
11
kognitif dan teori pembelajaran sosial (Arends, 1997). Fokus pembelajaran
kooperatif tidak saja tertumpu pada apa yang dilakukan peserta didik tetapi
juga pada apa yang dipikirkan peserta didik selama aktivitas belajar
berlangsung. Informasi yang ada pada kurikulum tidak ditransfer begitu saja
oleh guru kepada peserta didik, tetapi peserta didik difasilitasi dan dimotivasi
untuk berinteraksi dengan peserta didik lain dalam kelompok, dengan guru
adalah:
Jean Piaget dan Lev Vygotsky merupakan dua ahli psikologi kognitif
12
ahli tersebut serta kaitannya dengan model pembelajaran kooperatif
a. Teori Piaget
13
menemukan sendiri jawabannya, mencocokkan apa yang la
b. Teori Vygotsky
14
menekankan pentingnya tanggung jawab peserta didik pada tugas
15
mereka selesaikan sendiri akan dapat mereka selesaikan dengan
16
secara baik antar kelompok. Pandangan Allport dikenal dengan "The
mengumpulkan mereka (antar suku atau ras) dalam satu lokasi, kontak
Kurt Lewin yang lahir pada tahun 1890 di Polandia ini dapat
yang terjadi di antara para peserta didik. Dalam suatu kelompok, ada
17
Sherman adalah generasi ke-tiga dari Lewin (peserta didik dari peserta
18
asah, asih, asuh sehingga tercipta masyarakat belajar ( learning
community). Siswa tidak hanya terpaku belajar pada guru, tetapi dengan
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling bertatap muka sehingga
tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih
c. Akuntabilitas individual
19
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar
diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan
20
b. Menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya terintegrasi dalam
mencapai tujuan.
tujuan.
kelompok.
e. Setiap peserta didik ditugasi dengan tugas atau peran yang saling
efisien
Saling mengingatkan
Saling percaya
21
Saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan
bersama
sulit.
22
b. Penerimaan terhadap keragaman
latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama
komitmen.
berbagai perspektif.
lebih baik.
23
k. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama
penghargaan kelompok.
C. Satuan Waktu
a. Mengenal Jam
24
Perhatikan gambar jam berikut
b. Membaca Jam
jarumpendekmenunjukangka 3 dan 4
Jam Digital
09 : 15
Menunjukkan menit (angka 15)
25
Dibaca jam 9 lebih 15 menit
BAB III
26
Penelitian tindakan kelas dilakukan pada siswa kelas II SD Negeri 1
yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Siswa kelas II
memiliki latar belakang yang heterogen baik suku, tempat tinggal, daya serap dan
Penelitian ini terlaksana dalam dua siklus, uraian lebih rinci tentang proses
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari empat tahap
Observasi/ Evaluasi
Refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi Siklus II
Observasi/Evaluasi
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
27
Pada tahap ini guru menyusun rencana tindakan perbaikan dengan
pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
(religius).
semangat Nasionalisme.
28
Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama
Kegiatan Inti
diajarkan
diajarkan
kelompoknya
didiskusikannya
di depan kelas
kelompok
pajangan
Kegiatan Penutup
29
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi
bersama.
dilakukan.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Sekolah.
30
RPP disertai dengang menggunakan media serta strategi
b. Tahap Pelaksanaan
Lingkungan Sekolah.
c. Tahap Observasi
belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
bersama.
a. Menghitung Mean
M=
∑ fx
N
Keterangan :
31
M = Mean (rata-rata)
∑ fx = Frekuensi x skor
N = Banyaknya siswa
M
M% = X 100%
SMI
Keterangan :
M = Rata-rata skor
1. Pra Siklus
32
dilaksanakan penelitian, pada tahap pra siklus rata klasikal kelas II pada
mencapai 59. Data hasil belajar masih di bawah KKM untuk mata
waktu dari 28 siswa kelas II, 21 orang siswa memperoleh nilai kategori
kategori sangat baik sebanyak 5 orang. Rata-rata hasil belajar pada siklis
a. Data Prasiklus
33
Sebelum diadakan perbaikan, keaktifan belajar siswa sangat
Untuk lebih jelas tentang data hasil belajar dan keaktifan siswa pada mata
pelajaran Matematika tentang waktu, berikut disajikan dalam bentuk table dan
grafik.
TABEL 4.1
34
PRA SIKLUS SIKLUS
NO NAMA SIKLUS I II
TA A TA A TA A
1. A. A. Gd. Raindra Naladeva √ √ √
2. Anak Agung Gde Putra Abirama √ √ √
3. Anak Agung Gede Alit Dika Wahyu A. √ √ √
4. Anak Agung Gede Alit Laksmana N. √ √ √
5. Anak Agung Gede Ngurah Widia P. √ √ √
6. Anak Agung Istri Anom Eva Estianti √ √ √
7. Anak Agung Istri Oka Meika Cesa Putri √ √ √
8. Desak Ayu Sintiya Puspita Maharani √ √ √
9. Dewa Ayu Kade Gesya Jothy Swari √ √ √
10. I Gede Rangga Adi Putra √ √ √
11. I Gede Rendi Leonel Suantara √ √ √
12. I Gede Richie Arya Damaputra √ √ √
13. I Gusti Ngurah Alit Juliarta √ √ √ √
14. I Kadek Agus Permana Putra √ √ √
15. I Kadek Juliantara √ √
16. I Ketut Praditya Putra √ √ √ √
17. I Putu Gede Rezki Aditya √ √ √ √
18. Luh Made Adinia Kama Putri √ √ √ √
19. Luh Ratna Sri Ganeshwari Serengga √ √ √
20. Made Gauri Shankari √ √ √
21. Made Oka Sugiantara √ √ √ √
22. Ni Kadek Bunga Puspita Dewi √ √ √ √
23. Ni Kadek Swasti Adhy Rashmika √ √ √ √
24. Ni Luh Sri Dian Pradnya Maheswari √ √ √ √
25. Ni Putu Feby Prameswari √ √ √
26. Putu Aura Kalyana Pradnya Paramitha √ √ √ √
27. Putu Eka Cahaya Pradikta √ √ √ √
28. Ni Kadek Indri Natalia √ √ √
JUMLAH
PERSENTASE (%) 75 25 35,7 64, 10, 89,
% % % 3% 7% 2%
KETERANGAN :
A = AKTIF
TA = TIDAK AKTIF
TABEL 4.1
TABEL REKAPITULASI PERBAIKAN PEMBELAJARAN
TENTANG WAKTU
SISWA KELAS II SD NEGERI 1 PAKSEBALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
35
NILAI RATA
N KETER
PRA SIKLUS SIKLUS
NAMA -
O ANGAN
SIKLUS I II
RATA
1 A. A. Gd. Raindra Naladeva 55 55 73 61 Tuntas
2 Anak Agung Gde Putra Abirama 65 70 80 72 Tuntas
3 Anak Agung Gede Alit Dika 55 55 73 Tuntas
Wahyu A. 61
4 Anak Agung Gede Alit Laksmana 70 77 89 Tuntas
N. 79
5 Anak Agung Gede Ngurah Widia 72 77 88 Tuntas
P. 79
6 Anak Agung Istri Anom Eva 56 68 88 Tuntas
Estianti 71
7 Anak Agung Istri Oka Meika Cesa 56 88 89 Tuntas
Putri 72
8 Desak Ayu Sintiya Puspita 56 88 88 Tuntas
Maharani 71
9 Dewa Ayu Kade Gesya Jothy 54 68 75 Tuntas
Swari 66
10 I Gede Rangga Adi Putra 52 68 72 64 Tuntas
11 I Gede Rendi Leonel Suantara 70 71 88 76 Tuntas
12 I Gede Richie Arya Damaputra 56 68 78 67 Tuntas
13 I Gusti Ngurah Alit Juliarta 59 68 78 68 Tuntas
14 I Kadek Agus Permana Putra 59 68 88 72 Tuntas
15 I Kadek Juliantara 70 72 88 77 Tuntas
16 I Ketut Praditya Putra 59 65 78 67 Tuntas
17 I Putu Gede Rezki Aditya 58 59 80 66 Tuntas
18 Luh Made Adinia Kama Putri 58 59 80 66 Tuntas
19 Luh Ratna Sri Ganeshwari 70 88 90 Tuntas
Serengga 80
20 Made Gauri Shankari 58 59 80 66 Tuntas
21 Made Oka Sugiantara 55 59 75 63 Tuntas
22 Ni Kadek Bunga Puspita Dewi 50 55 80 62 Tuntas
23 Ni Kadek Swasti Adhy Rashmika 59 59 76 65 Tuntas
24 Ni Luh Sri Dian Pradnya 55 77 89 Tuntas
Maheswari 74
25 Ni Putu Feby Prameswari 57 88 90 75 Tuntas
26 Putu Aura Kalyana Pradnya 57 59 80 Tuntas
Paramitha 65
27 Putu Eka Cahaya Pradikta 50 58 80 65 Tuntas
28 Ni Kadek Indri Natalia 69 88 90 76 Tuntas
JUMLAH 1660 1863 2303 1944
RATA-RATA 59 67 82 69
NILAI TERTINGGI 72 88 90 80
NILAI TERENDAH 50 55 70 61
36
KKM : 60
4.2. Pembahasan
siswa kelas II SD Negeri 1 Paksebali. Hal tersebut dibuktikan dari hasil rata-rata
Adanya peningkatan hasil Belajar tentang waktu siswa dari siklus I dan
motivator yang selalu memberikan dukungan dan semangat pada siswa seta
Kooperatif ini memberikan kontribusi positif pada siswa dalam hal memperoleh
37
kemampuan yang berbeda. Siswa diminta untuk mencari untuk terlibat aktif
dalam proses belajar mengajar, salah satunya dengan secara aktif mengajukan
pertanyaan yang baik terhadap setiap materi yang di sampaikan dan pertanyaan
tersebut tidak harus selalu dijawab oleh guru, karena semua siswa memiliki
diajukan. Hal tersebuat yang membuat siswa dalam pembelajaran menjadi lebih
permasalahan yang diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga hasil
Belajar siswa menjadi lebih optimal. Selain itu dapat membantu siswa untuk
melihat makna dari suatu teori atau bahan pelajaran dengan cara mengaitkan
materi pelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, mendorong
2019/2020 meningkat.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
38
disimpulkan bahwa keberhasilan proses pelaksanaan pembelajaran melalui
perubahan dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan dan keaktifan pada saat
akhir dari masing-masing siklus dengan rata-rata hasil belajar pada pra siklus
mencapai 59, siklus I 67, dan pada siklus II mencapai 82. Dan ketuntasan
B. Saran
tidak menjenuhkan.
39
pembelajaran.
40