Cara Perkembangan Kota
Cara Perkembangan Kota
1. Perkembangan Horizontal
Perkembangan horizontal adalah perkembangan yang mengarah ke luar. Artinya,
daerah bertambah, sedangkan ketinggian dan kuantitas lahan terbangun (coverage)
tetap sama. Perkembangan dengan cara ini sering terjadi di pinggir kota karena harga
lahannya masih lebih murah dan dekat dengan jalan raya yang mengarah ke kota
sehingga terdapat banyak keramaian.
Palem Ganda Asri 3 merupakan perumahan baru yang berlokasi di Karang Timur
Ciledung, Kota Tangerang. Rumah yang dibangun di Perumahan ini sebanyak 1000
unit. Kota Tangerang masih memungkinkan adanya pembangunan secara
horizontal karena lahan yang ada masih luas dan harganya pun relatif lebih murah
dibandingkan dengan Jakarta.
2. Perkembangan Vertikal
Perkembangan vertikal adalah perkembangan yang mengarah ke atas. Dalam hal ini,
daerah pembangunan dan kuantitas lahan terbangun tetap sama, sedangkan ketinggian
bangunan bertambah. Cara ini sering terjadi di pusat kota yang harga lahannya mahal
dan pusat-pusat perdagangan.
3. Perkembangan Interstisial
Perkembangan interstisial adalah perkembangan yang dilangsungkan ke dalam. Dalam
hal ini, daerah dan ketinggian bangunan rata-rata tetap sama, sedangkan kuantitas lahan
terbangun (coverage) bertambah. Perkembangan dengan cara ini sering terjadi di pusat
kota, dimana antara pusat dan daerah pinggiran yang kawasannya dibatasi dan hanya
dapat dipadatkan.
Bank BTN cabang Harmoni dibangun di atas bekas lokasi Pos Keamanan
“Rijswijk” pada zaman Belanda. Sekarang dibangun gedung baru di bagian
belakang gedung lama untuk kegiatan perbankan. Sedangkan gedung lama
dijadikan Meseum Bank Tabungan Negara (BTN).