Anda di halaman 1dari 4

PENYAKIT TBC DAN CARA PENCEGAHANNYA

DISISUSUN OLEH :
NAMA : DELTA TRIANI
NIM : (PO.71.24.3.19.043)
KELAS : TINGKAT 2 B

Dosen Pembimbing : HENDAWATI,SPd.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D3 KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. IDENTITAS PASIEN

NAMA : VERA MONICA


UMUR : 6 TAHUN
AGAMA :ISLAM
JENIS KELAMIN :PEREMPUAN
PENDIDIKAN : TK
PEKERJAAN : PELAJAR
ALAMAT :JL.KEMBAR MUARA ENIM
TELP :0813-2367-4552

B. JENIS PENYAKIT: TBC


A. PengertianSkabies
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk
yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan
darah.

Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang,
usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita
TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin.

B. Etiologi
Penyakit TBC memang menular dan dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi ke
orang yang tidak terinfeksi. Cara penularan tbc dapat terjadi terutama ketika seseorang
dengan TBC batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi. Oleh karena itu, penyakit
ini dikenal sebagai penyakit yang ditularkan melalui udara.
Orang lain yang menghirup bakteri aerosol dapat terinfeksi penyakit ini, namun yang
bisa menularkan TBC hanya mereka yang mengidap TBC aktif. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC) A.S. menyatakan bahwa penyakit ini tidak menyebar atau
menular melalui kegiatan seperti berikut ini:
 Berjabat tangan.

 Berbagi makanan, minuman, atau sikat gigi.

 Menyentuh barang-barang seperti dudukan toilet, pakaian, atau sprei.

 Berpelukan atau mencium orang yang terinfeksi.



C. Epidemiologi
Ada banyak faktor risiko penyakit tuberkulosis. Kelompok yang berisiko tinggi
tertular adalah yang bekerja di rumah sakit dan daerah lain di mana orang yang terinfeksi
TB mungkin tinggal (penjara, panti jompo, tempat penampungan tunawisma). Hubungan
dekat dengan orang dengan infeksi TB yang diketahui juga berisiko lebih tinggi.
Orang lain yang berisiko tinggi termasuk yang berikut:
 Anak-anak dan orang tua dengan sistem kekebalan yang lemah

 Penderita infeksi HIV

 Penyalahguna narkoba, terutama penyalahgunaan narkoba IV

 Pasien kanker

 Pasien transplantasi

 Penderita diabetes

 Pasien penyakit ginjal

D. ManifestasiKlinis

Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan keringat dingin
pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di dana, dan batuk
berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari.Penyakit
TBC ini mudah menyerang apabila sistem kekebalan tubuh sedang menurun. Sehingga
jika sistem kekebalan tubuh Anda baik-baik saja dan dalam kondisi prima, jangan
khawatir akan penyakit TBC ini.

Akan tetapi, tak jarang sistem kekebalan tubuh ini gagal melawan dan melindungi
dari serangan TBC karena sistem kekebalan tubuh seringkali juga berfluktuatif dengan
cepat karena berbagai faktor. Dan biasanya, meski sudah diberantas oleh sistem
kekebalan tubuh, basil ini juga bisa saja tetap aktif. Nah, kondisi inilah yang disebut
TBC laten.
Sementara itu, bila basil TBC ini berkembang hingga menyebabkan kerusakan
jaringan paru-paru, maka selanjutnya akan menimbulkan kondisi yang disebut
dengan tuberculosis aktif.

E. Pencegahan

TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang disarankan dilakukan sebelum
bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara:

 Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.

 Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.

 Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai